library(rsm)
library(readxl)
data = read_xlsx("C:\\Users\\MUTHI'AH IFFA\\Downloads\\tugas rancob.xlsx", sheet = "Sheet2")
str(data)
## tibble [15 Ɨ 5] (S3: tbl_df/tbl/data.frame)
##  $ Run: num [1:15] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ...
##  $ X1 : num [1:15] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ...
##  $ X2 : num [1:15] -1 -1 0 1 0 0 0 0 0 0 ...
##  $ X3 : num [1:15] 0 0 0 0 0 -1 0 0 1 -1 ...
##  $ Y  : num [1:15] 19.4 19.5 27.8 19 27.1 ...

Y = Kadar Air

X1 = Lama Pencampuran Bahan

X2 = Suhu Pemanggangan

X3 = Waktu Pemanggangan

Model Kuadratik

model = rsm(Y ~ FO(X1, X2, X3) + TWI(X1, X2, X3) + PQ(X1, X2, X3), data = data)
summary(model)
## 
## Call:
## rsm(formula = Y ~ FO(X1, X2, X3) + TWI(X1, X2, X3) + PQ(X1, X2, 
##     X3), data = data)
## 
##              Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)   
## (Intercept) 33.557623   7.782541  4.3119 0.007629 **
## X1          -2.744638   2.146034 -1.2789 0.257060   
## X2           2.694553   3.575346  0.7536 0.485016   
## X3          -5.064016   6.947871 -0.7289 0.498781   
## X1:X2       -0.034902   0.333271 -0.1047 0.920666   
## X1:X3        0.187816   0.630357  0.2980 0.777723   
## X2:X3        1.676005   3.081818  0.5438 0.609916   
## X1^2         0.188448   0.136219  1.3834 0.225119   
## X2^2        -7.348383   3.659525 -2.0080 0.100902   
## X3^2        -5.981961   3.237085 -1.8479 0.123875   
## ---
## Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
## 
## Multiple R-squared:  0.6806, Adjusted R-squared:  0.1056 
## F-statistic: 1.184 on 9 and 5 DF,  p-value: 0.4492
## 
## Analysis of Variance Table
## 
## Response: Y
##                 Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## FO(X1, X2, X3)   3 43.278 14.4260  1.0245 0.4561
## TWI(X1, X2, X3)  3 24.421  8.1404  0.5781 0.6542
## PQ(X1, X2, X3)   3 82.304 27.4346  1.9483 0.2402
## Residuals        5 70.407 14.0813               
## Lack of fit      5 70.407 14.0813     NaN    NaN
## Pure error       0  0.000     NaN               
## 
## Stationary point of response surface:
##        X1        X2        X3 
##  7.437978  0.132848 -0.287898 
## 
## Eigenanalysis:
## eigen() decomposition
## $values
## [1]  0.189880 -5.584994 -7.746783
## 
## $vectors
##             [,1]       [,2]         [,3]
## X1  0.9998853666 -0.0133913  0.007065887
## X2 -0.0006329875  0.4292903  0.903166322
## X3  0.0151278903  0.9030673 -0.429232650

Interpretasi hasil ANOVA

             Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)    
(Intercept) 33.557623   7.782541  4.3119 0.007629 ** 
X1          -2.744638   2.146034 -1.2789 0.257060    
X2           2.694553   3.575346  0.7536 0.485016    
X3          -5.064016   6.947871 -0.7289 0.498781    
X1:X2       -0.034902   0.333271 -0.1047 0.920666    
X1:X3        0.187816   0.630357  0.2980 0.777723    
X2:X3        1.676005   3.081818  0.5438 0.609916    
X1^2         0.188448   0.136219  1.3834 0.225119    
X2^2        -7.348383   3.659525 -2.0080 0.100902    
X3^2        -5.981961   3.237085 -1.8479 0.123875    

--- Signif. codes:  0 ā€˜***’ 0.001 ā€˜**’ 0.01 ā€˜*’ 0.05 ā€˜.’ 0.1 ā€˜ ’ 1

Pendugaan parameter yang dihasilkan menunjukkan bahwa tidak ada hasil yang signifikan dari semua faktor yang diujikan. Hanya X2^2 dan X3^2 yang paling mendekati nilai p-value<0.05 dengan nilai p-value masing-masing adalah 0.100902 dan 0.123875

P-value : FO(X1, X2, X3)  = 0.4561 
          TWI(X1, X2, X3) = 0.6542 
          PQ(X1, X2, X3)  = 0.2402

P-value semua bagian > 0.05, artinya tidak cukup bukti untuk mengatakan bahwa ada efek signifikan pada taraf nyata 5%

R-squared:  0.6806
Adjusted R-squared:  0.1056 

R-squared 0.6806 artinya model dapat menjelaskan 68.06% variasi data

Adjusted R-squared 0.1056 menunjukkan banyaknya variabel dalam model tidak sebanding dengan data yang tersedia

Stationary point of response surface:        
X1        X2        X3   
7.437978  0.132848 -0.287898  

Data di atas adalah nilai respon optimum yang diperoleh dengan tiitk stationer

$values 
0.189880 -5.584994 -7.746783

Ada dua nilai eigen negatif dan satu positif, menandakan bahwa titik stationer adalah titik pelana. Sehingga model tidak memiliki titik optimum global, tetapi terdapat arah yang membuat respon meningkat/menurun

Kesimpulan ANOVA

Dari hasil BBD diperoleh model kuadratik yang mencakup 3 faktor yaitu, lama pencampuran (X1), suhu pemanggangan (X2), dan Waktu pemanggangan (X3). Namun hasil anova menunjukkan bahwa tidak ada satupun faktor yang berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 5% karena semua hasil nilai p-valuenya > 0.05. Kemudian R-squarenya cukup tinggi 68% tetapi Adjusted R-squarenya cukup rendah 0.1056, artinya terindikasi adnaya overfitting. Kemudian titik stationer adalah titik pelana yang menandakan tidak terdapat titik optimum global, namun ada arah tertentu yang dapat meningkatkan atau menurunkan respon

Contour & Surface Plot

X1 vs X2 (X3 = 0)

contour(model, ~ X1 + X2, 
        at = list(X3 = 0), 
        image = TRUE,
        main = "Contour Plot Lama Pencampuran dan Suhu Pemanggangan")

persp(model, ~ X1 + X2, 
      at = list(X3 = 0), 
      col = "lightblue", 
      main = "Surface Plot Lama Pencampuran dan Suhu Pemanggangan")

Plot permukaan yang dihasilkan di atas cenderung memiliki titik minimum ketika kedua faktor berada di level menengah. Kadar air (respon) akan meningkat jika lama pencampuran terlalu singkat ataupun terlalu lama dan pada saat suhu tinggi.

X1 vs X3 (X2 = 0)

contour(model, ~ X1 + X3, 
        at = list(X2 = 0), 
        image = TRUE,
        main = "Contour Plot Lama Pencampuran dan Waktu Pemanggangan")

persp(model, ~ X1 + X3, 
      at = list(X2 = 0), 
      col = "salmon",
      main = "Surface Plot Lama Pencampuran dan Waktu Pemanggangan")

Plot permukaan yang dihasilkan di atas menunjukkan bahwa cenderung ada titik minimum ketika kedua faktor berada pada level menengah. Cekungan di tengah menunjukkan adanya titik minimum lokal. Waktu yang terlalu singkat ataupun terlalu lama akan meningkatkan kadar air (respon). Bentuk plot ini mirip dengan plot permukaan dari lama pencampuran vs suhu pemanggangan

X2 vs X3 (X1 = 0)

contour(model, ~ X2 + X3, 
        at = list(X1 = 0), 
        image = TRUE,
        main = "Contour Plot Suhu Pemanggangan dan Waktu Pemanggangan")

persp(model, ~ X2 + X3, 
      at = list(X1 = 0), 
      col = "palegreen",
      main = "Surface Plot Suhu Pemanggangan dan Waktu Pemanggangan")

Plot permukaan yang dihasilkan di atas cenderung memiliki puncak sehingga mirip dengan bentuk plot permukaan maksimum. Hal ini menandakan bahwa adanya titik maksimum saat suhu pemanggangan dan waktu pemanggangan berada di level menengah. Bertambahnya atau berkurangnya waktu/suhu pemanggangan akan menyebabkan penurunan pada kadar air (respon). Artinya ini memiliki respon maksimum.

Titik Optimum

cari titik stationary point

canonical(model)
## Near-stationary-ridge situation detected -- stationary point altered
##  Change 'threshold' if this is not what you intend
## $xs
##           X1           X2           X3 
##  0.006144055  0.137552846 -0.400338806 
## 
## $eigen
## eigen() decomposition
## $values
## [1]  0.000000 -5.584994 -7.746783
## 
## $vectors
##             [,1]       [,2]         [,3]
## X1  0.9998853666 -0.0133913  0.007065887
## X2 -0.0006329875  0.4292903  0.903166322
## X3  0.0151278903  0.9030673 -0.429232650

Titik Optimal Tiap Faktor

  X1           X2           X3   
  0.006144055  0.137552846 -0.400338806