Pihak kepolisian ingin mengetahui hubungan antara jumlah kendaraan dan banyaknya kasus tilang di Indonesia. Dibawah ini disajikan data jumlah kendaraan dan banyaknya tilang di sepuluh kota di Indonesia yang dipilih secara acak.
jumlah_tilang <- c(20,24,25,18,15,18,20,21,22,16)
Jumlah_kendaraan <- c(250,280,300,201,200,150,220,212,200,180)
Buatlah Scatter plot hubungan jumlah kendaraan dan jumlah tilang?
plot(jumlah_tilang, Jumlah_kendaraan, xlab = "Jumlah Tilang", ylab = "Jumlah Kendaraan")
abline (lm(Jumlah_kendaraan~jumlah_tilang), col = "yellow3")
Jelaskan apakah ada hubungan signifikansi antara jumlah kendaraan dengan jumlah tilang?
cor.test(jumlah_tilang, Jumlah_kendaraan,
method = c("pearson"),
conf.level = 0.95)
##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: jumlah_tilang and Jumlah_kendaraan
## t = 3.461, df = 8, p-value = 0.008556
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## 0.2823362 0.9438077
## sample estimates:
## cor
## 0.7743153
Intepretasi:
p-value = 0.008556, karena nila p -value < 0.05, maka ada hubungan yang signifikan antara jumlah kendaraan dan banyaknya kasus tlang di indonesia, maka Tolak H0
Jelaskan bagaimana tingkat keeratan hubungan antara jumlah kendaraan dan jumlah tilang?
nilai korelasi 0.7743153 menunjukkan nilai semakin mendekati 1 dapat diartikan bahwa tingkat keeretan semakin kuat
Gunakan variabel 1-6 (mpg, cyl, disp, hp, drat, wt) pada data mtcars dalam R. Tentukan nilai korelasi variabel-variabel tersebut dan jelaskan?
mtcars
## mpg cyl disp hp drat wt qsec vs am gear carb
## Mazda RX4 21.0 6 160.0 110 3.90 2.620 16.46 0 1 4 4
## Mazda RX4 Wag 21.0 6 160.0 110 3.90 2.875 17.02 0 1 4 4
## Datsun 710 22.8 4 108.0 93 3.85 2.320 18.61 1 1 4 1
## Hornet 4 Drive 21.4 6 258.0 110 3.08 3.215 19.44 1 0 3 1
## Hornet Sportabout 18.7 8 360.0 175 3.15 3.440 17.02 0 0 3 2
## Valiant 18.1 6 225.0 105 2.76 3.460 20.22 1 0 3 1
## Duster 360 14.3 8 360.0 245 3.21 3.570 15.84 0 0 3 4
## Merc 240D 24.4 4 146.7 62 3.69 3.190 20.00 1 0 4 2
## Merc 230 22.8 4 140.8 95 3.92 3.150 22.90 1 0 4 2
## Merc 280 19.2 6 167.6 123 3.92 3.440 18.30 1 0 4 4
## Merc 280C 17.8 6 167.6 123 3.92 3.440 18.90 1 0 4 4
## Merc 450SE 16.4 8 275.8 180 3.07 4.070 17.40 0 0 3 3
## Merc 450SL 17.3 8 275.8 180 3.07 3.730 17.60 0 0 3 3
## Merc 450SLC 15.2 8 275.8 180 3.07 3.780 18.00 0 0 3 3
## Cadillac Fleetwood 10.4 8 472.0 205 2.93 5.250 17.98 0 0 3 4
## Lincoln Continental 10.4 8 460.0 215 3.00 5.424 17.82 0 0 3 4
## Chrysler Imperial 14.7 8 440.0 230 3.23 5.345 17.42 0 0 3 4
## Fiat 128 32.4 4 78.7 66 4.08 2.200 19.47 1 1 4 1
## Honda Civic 30.4 4 75.7 52 4.93 1.615 18.52 1 1 4 2
## Toyota Corolla 33.9 4 71.1 65 4.22 1.835 19.90 1 1 4 1
## Toyota Corona 21.5 4 120.1 97 3.70 2.465 20.01 1 0 3 1
## Dodge Challenger 15.5 8 318.0 150 2.76 3.520 16.87 0 0 3 2
## AMC Javelin 15.2 8 304.0 150 3.15 3.435 17.30 0 0 3 2
## Camaro Z28 13.3 8 350.0 245 3.73 3.840 15.41 0 0 3 4
## Pontiac Firebird 19.2 8 400.0 175 3.08 3.845 17.05 0 0 3 2
## Fiat X1-9 27.3 4 79.0 66 4.08 1.935 18.90 1 1 4 1
## Porsche 914-2 26.0 4 120.3 91 4.43 2.140 16.70 0 1 5 2
## Lotus Europa 30.4 4 95.1 113 3.77 1.513 16.90 1 1 5 2
## Ford Pantera L 15.8 8 351.0 264 4.22 3.170 14.50 0 1 5 4
## Ferrari Dino 19.7 6 145.0 175 3.62 2.770 15.50 0 1 5 6
## Maserati Bora 15.0 8 301.0 335 3.54 3.570 14.60 0 1 5 8
## Volvo 142E 21.4 4 121.0 109 4.11 2.780 18.60 1 1 4 2
mpg <- mtcars$mpg
cyl <- mtcars$cyl
disp <- mtcars$disp
hp <- mtcars$hp
drat <- mtcars$drat
wt <- mtcars$wt
data <- data.frame(mpg, cyl, disp, hp, drat, wt)
data
## mpg cyl disp hp drat wt
## 1 21.0 6 160.0 110 3.90 2.620
## 2 21.0 6 160.0 110 3.90 2.875
## 3 22.8 4 108.0 93 3.85 2.320
## 4 21.4 6 258.0 110 3.08 3.215
## 5 18.7 8 360.0 175 3.15 3.440
## 6 18.1 6 225.0 105 2.76 3.460
## 7 14.3 8 360.0 245 3.21 3.570
## 8 24.4 4 146.7 62 3.69 3.190
## 9 22.8 4 140.8 95 3.92 3.150
## 10 19.2 6 167.6 123 3.92 3.440
## 11 17.8 6 167.6 123 3.92 3.440
## 12 16.4 8 275.8 180 3.07 4.070
## 13 17.3 8 275.8 180 3.07 3.730
## 14 15.2 8 275.8 180 3.07 3.780
## 15 10.4 8 472.0 205 2.93 5.250
## 16 10.4 8 460.0 215 3.00 5.424
## 17 14.7 8 440.0 230 3.23 5.345
## 18 32.4 4 78.7 66 4.08 2.200
## 19 30.4 4 75.7 52 4.93 1.615
## 20 33.9 4 71.1 65 4.22 1.835
## 21 21.5 4 120.1 97 3.70 2.465
## 22 15.5 8 318.0 150 2.76 3.520
## 23 15.2 8 304.0 150 3.15 3.435
## 24 13.3 8 350.0 245 3.73 3.840
## 25 19.2 8 400.0 175 3.08 3.845
## 26 27.3 4 79.0 66 4.08 1.935
## 27 26.0 4 120.3 91 4.43 2.140
## 28 30.4 4 95.1 113 3.77 1.513
## 29 15.8 8 351.0 264 4.22 3.170
## 30 19.7 6 145.0 175 3.62 2.770
## 31 15.0 8 301.0 335 3.54 3.570
## 32 21.4 4 121.0 109 4.11 2.780
cor(data)
## mpg cyl disp hp drat wt
## mpg 1.0000000 -0.8521620 -0.8475514 -0.7761684 0.6811719 -0.8676594
## cyl -0.8521620 1.0000000 0.9020329 0.8324475 -0.6999381 0.7824958
## disp -0.8475514 0.9020329 1.0000000 0.7909486 -0.7102139 0.8879799
## hp -0.7761684 0.8324475 0.7909486 1.0000000 -0.4487591 0.6587479
## drat 0.6811719 -0.6999381 -0.7102139 -0.4487591 1.0000000 -0.7124406
## wt -0.8676594 0.7824958 0.8879799 0.6587479 -0.7124406 1.0000000
Intepretasi :
mpg (Miles per Gallon):
Korelasi negatif kuat dengan cyl (-0.85), disp (-0.85), hp (-0.78), dan wt (-0.87). Artinya, semakin banyak silinder, besar mesin (disp), tenaga (hp), atau berat mobil (wt), efisiensi bahan bakar (mpg) semakin rendah. Korelasi positif sedang dengan drat (0.68). Mobil dengan rasio as belakang lebih tinggi cenderung lebih irit.
cyl (Jumlah Silinder):
Korelasi positif kuat dengan disp (0.90), hp (0.83), dan wt (0.78). Mobil dengan silinder lebih banyak biasanya memiliki mesin besar, tenaga tinggi, dan berat.
disp (Volume Mesin):
Korelasi positif sangat kuat dengan wt (0.89). Mesin besar umumnya dipasang pada mobil berat. Korelasi negatif kuat dengan drat (-0.71). Rasio as belakang tinggi lebih jarang ditemukan pada mobil ber-mesin besar.
hp :
Korelasi Positif Sedang dengan: wt (0.66): Mobil bertenaga tinggi cenderung berat. Korelasi Lemah* dengan: drat (-0.45): Hubungan tidak signifikan antara tenaga dan rasio as belakang.
drat (Rasio As Belakang):
Korelasi negatif dengan cyl (-0.70), disp (-0.71), dan wt (-0.71). Rasio tinggi umumnya pada mobil ringan, bersilinder sedikit, dan mesin kecil.
wt (Berat Mobil):
Korelasi negatif kuat dengan mpg (-0.87). Mobil berat cenderung boros bahan bakar.
Kesimpulan :
Variabel seperti cyl, disp, hp, dan wt memiliki hubungan negatif kuat dengan efisiensi bahan bakar (mpg), menunjukkan bahwa mobil performa tinggi biasanya kurang irit.
Hubungan antar variabel mesin (cyl, disp, hp) dan berat (wt) sangat kuat, mengindikasikan desain mobil yang saling terkait.
Drat memiliki peran unik dengan korelasi positif terhadap mpg, mungkin terkait desain transmisi untuk efisiensi.