Arima(0,0,0)(0,0,2)^12 adalah sebuah model time series yang seperti berikut:
y[t] = at[t] + θ₁·a[t−12] + θ₂·a[t−24]
set.seed(123)
# Memasang N1lai Random pada Parameter ARIMA
theta1 <- 0.2 #Ma musiman lag-12
theta2 <- -0.12 # MA musiman lag-24
sd_e <- 2 # Standar deviasi error
n_full <- 1000 # Panjang simulasi penuh
period <- 12 # Musiman bulanan
Dilakukan Simulasi nilai parameter tersebut terhadap y[t]
a <- rnorm(n_full,mean=0,sd= sd_e)
# Inisialisasi y
y <- numeric(n_full)
# Inisialisasi nilai awal (0)
y[1:24] <- 0 # agar lag-12 dan lag-24 tersedia
# Loop simulasi
for (t in 25:n_full) {
y[t] <- a[t] +
theta1 * a[t - period] +
theta2 * a[t - 2 * period]
}
# Buang observasi awal agar data sudah stabil (optional)
y_final <- y[-(1:100)]
Simulasi yang dilakukan menghasilkan data dengan plot seperti berikut
ts.plot(tail(y_final, 100), main = "Simulasi ARIMA(0,0,0)(0,0,2)[12]", ylab = "Nilai", xlab = "Waktu")
Serta dibentuk plot acf dan pacfnya agar memastikan data yang dibuat sesuai dengan model ARIMA yang dibentuk
acf(y_final)
pacf(y_final)
# Uji Ljung-Box pada lag 12
Box.test(y_final, lag = 12, type = "Ljung-Box")
##
## Box-Ljung test
##
## data: y_final
## X-squared = 14.817, df = 12, p-value = 0.2516
Box.test(y_final, lag = 24, type = "Ljung-Box")
##
## Box-Ljung test
##
## data: y_final
## X-squared = 26.034, df = 24, p-value = 0.3514