setwd("C:/Users/Core i5/Downloads/opendata.jabarprov.go.id_dataset_od_17371_proyeksi_jml_ush_mikro_kecil_menengah_umkm__kabupa_v2_csv/data.jabarprov.go.id")
data <- read_csv("diskuk-od_17371_proyeksi_jml_ush_mikro_kecil_menengah_umkm__kabupa_v2_data.csv")
## Rows: 1890 Columns: 9
## ── Column specification ────────────────────────────────────────────────────────
## Delimiter: ","
## chr (4): nama_provinsi, nama_kabupaten_kota, kategori_usaha, satuan
## dbl (5): id, kode_provinsi, kode_kabupaten_kota, proyeksi_jumlah_umkm, tahun
##
## ℹ Use `spec()` to retrieve the full column specification for this data.
## ℹ Specify the column types or set `show_col_types = FALSE` to quiet this message.
data$proyeksi_jumlah_umkm <- as.numeric(data$proyeksi_jumlah_umkm)
top_kategori <- aggregate(proyeksi_jumlah_umkm ~ kategori_usaha, data, sum)
top_kategori <- top_kategori[order(-top_kategori$proyeksi_jumlah_umkm), ][1:10, ]
ggplot(top_kategori, aes(x = reorder(kategori_usaha, -proyeksi_jumlah_umkm), y = proyeksi_jumlah_umkm)) +
geom_bar(stat = "identity", fill = "orange") +
labs(title = "Top 10 Kategori Usaha UMKM di Jawa Barat", x = "Kategori Usaha", y = "Jumlah UMKM") +
theme_minimal() +
theme(axis.text.x = element_text(angle = 45, hjust = 1))
top_wilayah <- aggregate(proyeksi_jumlah_umkm ~ nama_kabupaten_kota, data, sum)
top_wilayah <- top_wilayah[order(-top_wilayah$proyeksi_jumlah_umkm), ][1:10, ]
ggplot(top_wilayah, aes(x = reorder(nama_kabupaten_kota, -proyeksi_jumlah_umkm), y = proyeksi_jumlah_umkm)) +
geom_bar(stat = "identity", fill = "steelblue") +
labs(title = "Top 10 Wilayah UMKM di Jawa Barat", x = "Wilayah", y = "Jumlah UMKM") +
theme_minimal() +
theme(axis.text.x = element_text(angle = 45, hjust = 1))
bandung_data <- subset(data, nama_kabupaten_kota == "KOTA BANDUNG")
kategori_bandung <- aggregate(proyeksi_jumlah_umkm ~ kategori_usaha, bandung_data, sum)
ggplot(kategori_bandung, aes(x = reorder(kategori_usaha, -proyeksi_jumlah_umkm), y = proyeksi_jumlah_umkm)) +
geom_bar(stat = "identity", fill = "darkgreen") +
labs(title = "Jumlah UMKM per Kategori di Kota Bandung", x = "Kategori Usaha", y = "Jumlah UMKM") +
theme_minimal() +
theme(axis.text.x = element_text(angle = 45, hjust = 1))
Berdasarkan grafik pertama, diketahui bahwa kategori usaha Kuliner dan Makanan mendominasi jumlah UMKM di Jawa Barat. Keduanya jauh mengungguli kategori lain seperti Jasa Lainnya, Craft, dan Fashion. Hal ini menunjukkan bahwa sektor makanan dan minuman masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam membangun usaha mikro dan kecil karena permintaan pasar yang stabil dan rendahnya hambatan masuk.
Pada grafik kedua, terlihat bahwa wilayah dengan jumlah UMKM terbanyak adalah Kabupaten Bogor, disusul oleh Kota/Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sukabumi. Dominasi wilayah-wilayah tersebut menunjukkan konsentrasi pelaku usaha yang tinggi di kawasan penyangga ibukota dan pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Pemerataan pengembangan UMKM di wilayah lain masih menjadi tantangan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Grafik ketiga yang memfokuskan pada Kota Bandung menunjukkan bahwa usaha kuliner juga mendominasi, diikuti oleh makanan, jasa lainnya, dan craft. Hal ini mengindikasikan bahwa pola sektor UMKM di Kota Bandung serupa dengan tren provinsi secara keseluruhan, namun dengan skala lebih kecil. Ini juga mempertegas bahwa sektor konsumsi harian seperti makanan dan jasa tetap menjadi tulang punggung utama bagi pelaku UMKM perkotaan.