Pasar saham Indonesia bergerak sangat dinamis. Volatilitas pasar saham yang terekam dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ini nampak dari transaksi perdagangan mulai dari volume transaksi, nilai, frekuensi serta jumlah saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
Laporan ini menyajikan analisis tren pertumbuhan IHSG dan volume perdagangan di BEI selama periode 2020 hingga 2024. Analisis ini bertujuan untuk memahami dinamika pasar saham Indonesia dan mengidentifikasi pola pertumbuhan serta volatilitas aktivitas perdagangan selama lima tahun terakhir.
data <- data.frame(
Tahun = 2020:2024,
Jumlah_Perusahaan = c(713, 766, 825, 903, 943),
IHSG = c(5979.07, 6581.48, 6850.61, 7272.79, 7109.19),
Volume = c(11373.85, 20633.40, 23926.27, 19791.70, 17911.11),
Nilai = c(9209.91, 13372.20, 24706.90, 10146.16, 12851),
Frekuensi = c(677, 1295, 1306, 1180, 1132),
Market_Cap = c(6970, 8255.62, 9499.13, 11674.05, 12366)
)
#Analisis Tren
library(ggplot2)
ggplot(data, aes(x = Tahun)) +
geom_line(aes(y = IHSG, color = "IHSG")) +
geom_line(aes(y = Market_Cap, color = "Market Cap")) +
labs(title = "Tren IHSG dan Market Cap", y = "Nilai")
#Pertumbuhan Tahunan
data$Growth_IHSG <- c(NA, diff(data$IHSG) / head(data$IHSG, -1) * 100)
data$Growth_Volume <- c(NA, diff(data$Volume) / head(data$Volume, -1) * 100)
cor(data$IHSG, data$Market_Cap, use = "complete.obs")
## [1] 0.935301
ggplot(data, aes(x = IHSG, y = Market_Cap)) +
geom_point() +
geom_smooth(method = "lm") +
labs(title = "Korelasi IHSG dan Market Cap")
## `geom_smooth()` using formula = 'y ~ x'
### Summary
summary(data)
## Tahun Jumlah_Perusahaan IHSG Volume
## Min. :2020 Min. :713 Min. :5979 Min. :11374
## 1st Qu.:2021 1st Qu.:766 1st Qu.:6581 1st Qu.:17911
## Median :2022 Median :825 Median :6851 Median :19792
## Mean :2022 Mean :830 Mean :6759 Mean :18727
## 3rd Qu.:2023 3rd Qu.:903 3rd Qu.:7109 3rd Qu.:20633
## Max. :2024 Max. :943 Max. :7273 Max. :23926
##
## Nilai Frekuensi Market_Cap Growth_IHSG
## Min. : 9210 Min. : 677 Min. : 6970 Min. :-2.249
## 1st Qu.:10146 1st Qu.:1132 1st Qu.: 8256 1st Qu.: 2.505
## Median :12851 Median :1180 Median : 9499 Median : 5.126
## Mean :14057 Mean :1118 Mean : 9753 Mean : 4.519
## 3rd Qu.:13372 3rd Qu.:1295 3rd Qu.:11674 3rd Qu.: 7.141
## Max. :24707 Max. :1306 Max. :12366 Max. :10.075
## NA's :1
## Growth_Volume
## Min. :-17.280
## 1st Qu.:-11.447
## Median : 3.229
## Mean : 17.647
## 3rd Qu.: 32.322
## Max. : 81.411
## NA's :1
library(ggplot2)
library(tidyr)
data_long <- pivot_longer(data, cols = -Tahun, names_to = "Variabel", values_to = "Nilai")
ggplot(data_long, aes(x = Tahun, y = Nilai, color = Variabel)) +
geom_line(size = 1) +
geom_point(size = 2) +
labs(title = "Tren Nilai Tiap Variabel Perdagangan BEI (2020-2024)",
x = "Tahun",
y = "Nilai",
color = "Variabel") +
theme_minimal() +
theme(plot.title = element_text(hjust = 0.5))
## Warning: Using `size` aesthetic for lines was deprecated in ggplot2 3.4.0.
## ℹ Please use `linewidth` instead.
## This warning is displayed once every 8 hours.
## Call `lifecycle::last_lifecycle_warnings()` to see where this warning was
## generated.
## Warning: Removed 2 rows containing missing values or values outside the scale range
## (`geom_line()`).
## Warning: Removed 2 rows containing missing values or values outside the scale range
## (`geom_point()`).
## Visualisasi Pertumbuhan dengan Penanganan NA
library(dplyr)
##
## Attaching package: 'dplyr'
## The following objects are masked from 'package:stats':
##
## filter, lag
## The following objects are masked from 'package:base':
##
## intersect, setdiff, setequal, union
library(ggplot2)
library(tidyr)
library(tidyr)
data_long <- pivot_longer(data, cols = -Tahun, names_to = "Variabel", values_to = "Nilai")
growth_long <- data %>%
select(Tahun, Growth_IHSG, Growth_Volume) %>%
pivot_longer(cols = -Tahun, names_to = "Variabel", values_to = "Nilai")
ggplot(growth_long, aes(x = Tahun, y = Nilai, color = Variabel)) +
geom_line(size = 1) +
geom_point(size = 2) +
labs(title = "Tren Pertumbuhan IHSG dan Volume Perdagangan",
x = "Tahun",
y = "Persentase Pertumbuhan (%)",
color = "Variabel") +
theme_minimal() +
theme(plot.title = element_text(hjust = 0.5)) +
ylim(min(growth_long$Nilai, na.rm = TRUE), max(growth_long$Nilai, na.rm = TRUE))
## Warning: Removed 2 rows containing missing values or values outside the scale range
## (`geom_line()`).
## Warning: Removed 2 rows containing missing values or values outside the scale range
## (`geom_point()`).
Berdasarkan uji pertumbuhan dengan penanganan NA nampak bahwa IHSG menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil dari tahun ke tahun, tanpa ada fluktuasi tajam. Ini menandakan pasar saham Indonesia (secara agregat) cukup resilient dan tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan volume perdagangan.
Berbeda dengan volume perdagangan sangat fluktuatif, dengan lonjakan besar di tahun n2021, lalu terjadi penurunan tajam, bahkan negatif pada tahun 2023. Kondisi ini bisa menandakan adanya faktor eksternal besar (misal: pemulihan ekonomi, perubahan regulasi, atau sentimen pasar) yang mempengaruhi aktivitas transaksi.
Tidak ada korelasi langsung antara pertumbuhan IHSG dan volume perdagangan: meskipun volume perdagangan naik tajam di 2021, pertumbuhan IHSG tidak melonjak setara, dan sebaliknya, saat volume turun, IHSG tetap stabil.
Tahun 2021 adalah tahun anomali untuk volume perdagangan, kemungkinan akibat efek rebound pasca-pandemi COVID-19, di mana banyak investor baru masuk ke pasar.
Interpretasi dan Implikasi
Perbedaan pola pertumbuhan antara IHSG dan volume perdagangan mengindikasikan bahwa kenaikan aktivitas transaksi tidak selalu diikuti oleh kenaikan indeks saham secara proporsional. IHSG yang relatif stabil menunjukkan bahwa nilai pasar saham secara keseluruhan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi volume perdagangan dalam jangka pendek.
Lonjakan volume perdagangan pada 2021 kemungkinan merupakan respons pasar terhadap kondisi luar biasa, seperti stimulus ekonomi dan peningkatan partisipasi investor baru. Penurunan volume setelahnya mengindikasikan normalisasi aktivitas pasar atau potensi ketidakpastian yang mempengaruhi minat investor.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia selama periode 2020–2024 menunjukkan ketahanan yang baik dengan pertumbuhan IHSG yang stabil. Namun, volatilitas volume perdagangan menandakan dinamika aktivitas pasar yang perlu diperhatikan oleh pelaku pasar dan regulator untuk menjaga likuiditas dan stabilitas pasar.
Rekomendasi Melakukan analisis lebih mendalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi volume perdagangan, termasuk kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi global.
Memantau tren partisipasi investor dan sentimen pasar untuk mengantisipasi perubahan aktivitas perdagangan.
Menyediakan edukasi dan informasi yang memadai kepada investor untuk menjaga stabilitas pasar modal.