TUGAS 7
Penelitian ini menyelidiki faktor yang memengaruhi keberadaan
satelit (pejantan tambahan) pada kepiting betina. Variabel respon (Y)
adalah status keberadaan satelit, dengan Y = 1 jika kepiting betina
memiliki ≥1 satelit, dan Y = 0 jika tidak memiliki satelit. Salah satu
prediktor yang diduga berpengaruh adalah berat kepiting betina (dalam
gram). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “data kepiting”
dengan variable y pada kolom y, dan variable berat kepiting pada kolom
weight.
library(readxl)
data_kepiting <- read_excel("C:/Users/HP/Downloads/data kepiting.xlsx")
View(data_kepiting)
a. Buat model regresi logistik dengan Y sebagai respon dan berat
kepiting sebagai predictor
model <- glm(y ~ weight, data = data_kepiting, family = binomial(link= "logit"))
summary(model)
##
## Call:
## glm(formula = y ~ weight, family = binomial(link = "logit"),
## data = data_kepiting)
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error z value Pr(>|z|)
## (Intercept) -3.6947264 0.8801975 -4.198 2.70e-05 ***
## weight 0.0018151 0.0003767 4.819 1.45e-06 ***
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## (Dispersion parameter for binomial family taken to be 1)
##
## Null deviance: 225.76 on 172 degrees of freedom
## Residual deviance: 195.74 on 171 degrees of freedom
## AIC: 199.74
##
## Number of Fisher Scoring iterations: 4
Model: logit(phi(x)) = -3.6947264 + 0.0018151x Artinya, model ini
menyatakan bahwa semakin berat kepiting betina, semakin besar
kemungkinan memiliki satelit.
b. Jelaskan arti koefisien 𝛽1 dalam konteks log-odds dan odds ratio
(OR).
Dalam konteks log-odds: Koefisien 0.0018 berarti
bahwa setiap kenaikan 1 gram berat kepiting betina meningkatkan log-odds
memiliki satelit sebesar 0.0018. Dalam konteks
odds ratio: Artinya, setiap kenaikan 1 gram berat kepiting
betina meningkatkan peluang (odds) memiliki satelit
sekitar 0,18%.
c. Buat plot hubungan antara berat kepiting betina dan peluang
memiliki satelit. Interpretasikan !
kelompok <- cut(data_kepiting$weight, breaks=c(0,1500,1600,1700,1800,1900,2000,2100,2200,2300,2400,2500,2600,2700,2800,2900,3000,3100,3200,3300,3400,3500,5000,Inf))
tabel_kelompok <- table(kelompok, data_kepiting$y >0)
peluang_sukse <- tabel_kelompok[,2]/rowSums(tabel_kelompok)
rata2 <- tapply(data_kepiting$weight,kelompok,mean)
plot(data_kepiting$weight, data_kepiting$y, xlab="Berat Kepiting", ylab="Status Satelit")
curve(exp(-3.6947264+0.0018151 * x)/(1+exp(-3.6947264+0.0018151 * x)),add=T)
points(rata2, peluang_sukse,pch=8)

Interpretasi: Berat kepiting berpengaruh
positif dan signifikan terhadap status satelit. Artinya,
semakin berat kepiting, maka semakin besar
kemungkinan ia memiliki status satelit (Y =
1). Model cukup baik memisahkan antara kategori 0 dan 1,
terutama pada berat ekstrem. Namun ada beberapa overlap pada
nilai tengah (misal 2000–2500 gram), yang artinya model tidak
selalu bisa membedakan dengan sempurna pada rentang itu.
d. Prediksilah peluang kepiting betina dengan berat 1550 gram
memiliki satelit
#Cara Manual
# Koefisien dari model
beta0 <- -3.6947264
beta1 <- 0.0018151
# Berat kepiting
berat <- 1550
# Hitung logit
logit <- beta0 + beta1 * berat
# Hitung peluang (π)
peluang <- exp(logit) / (1 + exp(logit))
peluang
## [1] 0.292904
#Cara Langsung
predict(model, data.frame(weight=1550),type="response")
## 1
## 0.2929183
Jadi, peluang kepiting betina dengan berat 1550 gram memiliki
satelit sekitar 29,29183%
e. Hitung odds ratio (OR) untuk kepiting betina dengan berat 2100
gram memiliki satelit dibandingkan dengan berat 1800 gram memiliki
satelit. Interpretasikan hasilnya
# Selisih berat
delta_x <- 2100 - 1800
# Hitung Odds Ratio
OR <- exp(beta1 * delta_x)
OR
## [1] 1.723798
Interpretasi: Kepiting betina dengan berat 2100g
memiliki peluang 1,716007 kali lebih besar untuk
memiliki satelit dibandingkan kepiting 1800g.
f. Jika seorang peneliti menyatakan, “Kepiting betina yang lebih
berat cenderung lebih menarik bagi pejantan,” apakah hasil model ini
mendukung pernyataan tersebut? Jelaskan berdasarkan odds ratio
Ya, hasil model mendukung pernyataan penelit bahwa “Kepiting betina
yang lebih berat cenderung lebih menarik bagi pejantan” . Dengan odds
ratio sebesar 1.0018, setiap bertambahnya 1 gram berat badan kepiting
betina meningkatkan odds keberadaan satelit sekitar 0.18%.Ini berarti,
secara keseluruhan, kepiting betina dengan berat yang lebih besar
memiliki peluang yang lebih tinggi untuk memiliki satelit dibandingkan
dengan kepiting yang lebih ringan, sehingga memberikan dukungan terhadap
gagasan bahwa berat badan berkorelasi positif dengan
ketertarikan pejantan.