Pendahuluan

Dalam dunia bisnis, khususnya di industri makanan dan minuman, pemahaman yang mendalam mengenai kinerja masing-masing produk sangat penting untuk pengambilan keputusan strategis. Profitabilitas menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kontribusi suatu produk terhadap keseluruhan kinerja perusahaan.

Melalui analisis dataset Coffee Chain, dapat dilakukan evaluasi mengenai sejauh mana setiap jenis produk memberikan keuntungan (profit) bagi perusahaan. Dengan mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam rata-rata profit antar jenis produk, manajemen dapat merancang strategi pemasaran, pengelolaan stok, dan pengembangan produk yang lebih tepat sasaran.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan rata-rata profit berdasarkan jenis produk yang terdapat pada dataset Coffee Chain. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran kuantitatif yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis berbasis data.

Preview Data

Dataset Coffee Chain berisi 4.248 entri yang mencakup data penjualan, anggaran, dan informasi produk dari jaringan penjualan kopi selama periode Januari 2012 hingga Desember 2013. Data ini terdiri dari 20 kolom yang mencakup informasi geografis seperti kode area (Area Code), wilayah pasar (Market), ukuran pasar (Market Size), dan negara bagian (State). Selain itu, data juga mencatat rincian produk seperti nama produk (Product), lini produk (Product Line), jenis produk (Product Type), serta tipe produk (Type), yang mendukung analisis berdasarkan kategori penjualan. Secara finansial, dataset ini mencatat baik estimasi anggaran (seperti Budget Sales, Budget Profit, dan Budget COGS) maupun hasil aktual (Sales, Profit, COGS, Margin, dan Total Expenses).

library(readxl)
# Membaca Data
CoffeeChain<-  read_excel("C:/Users/ajiro/Downloads/3. CM1 - Coffee Chain Datasets.xlsx", sheet = "data")
# Merubah Nama Kolom (menghilangkan spasi, menambahkan titik)
names(CoffeeChain) <- make.names(names(CoffeeChain))
# Melihat Tabel
View(CoffeeChain)

Uji Awal

One-Way Anova

One-Way Anova adalah uji hipotesis untuk membandingkan \(k\) mean populasi \(\mu_1, \mu_2,...,\mu_k\), dari \(k\) perlakuan apakah sama atau tidak. Suatu sampel random diambil dari setiap populasi, misal \(n_1\) sampel dari populasi pertama, \(n_2\) sampel dari populasi kedua hingga \(n_k\) sampel dari populasi ke-\(k\). Dianggap populasi-populasi itu mempunyai variansi sama, yaitu \(\sigma^2\).

Hipotesis yang akan diuji berbentuk sebagaimana terlampir
\(H_0\): \(\mu_1 = \mu_2 = ... =\mu_k\)
\(H_1\): \(\mu_1 \neq \mu_j\), untuk paling sedikit sebuah \(i\), \(j\)
Model matematik One-Way Anova : \[Y_{ij} = \mu +\tau_i + \varepsilon_{ij} , i = 1,2,...,k ; j = 1,2,... n\]
dengan
\(\mu\): mean keseluruhan
\(\tau_i\): efek perlakuan ke-i
\(\varepsilon_{ij}\): sesatan yang diasumsikan berdistribusi normal, dan variansi sama, \(\sigma^2\).
dimana
\[ F = \frac{ \frac{1}{k - 1} \sum_{j=1}^{k} \left[ n_j \left( \bar{X}_j - \bar{X}_{..} \right)^2 \right] }{ \frac{1}{N - k} \sum_{j=1}^{k} \left( n_j - 1 \right) s_j^2 } \]

Uji di R:

  1. Hipotesis
    \(H_0\): \(\mu_1 = \mu_2 = ... =\mu_k\) (Rata-Rata profit cenderung sama untuk semua tipe)
    \(H_1\): \(\mu_1 \neq \mu_j\), untuk paling sedikit sebuah \(i\), \(j\) (Setidaknya ada satu jenis tipe yang memiliki rata-rata profit lebih signifikan dibanding yang lain)
  2. Taraf Signifikansi
    \(\alpha=5\%=0.05\)
  3. Daerah Kritis
    \(H_0\) ditolak jika P-Value<0.05
  4. Statistik Uji
anova_model <- aov(Profit ~ Product.Type, data = CoffeeChain)
summary(anova_model)
##                Df   Sum Sq Mean Sq F value  Pr(>F)   
## Product.Type    3   141680   47227   4.577 0.00333 **
## Residuals    4244 43791957   10319                   
## ---
## Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
  1. Kesimpulan
    Diketahui berdasarkan uji yang dilakukan diketahui P-Value=0.00333<0.05, maka \(H_0\) ditolak, sehingga setidaknya ada satu tipe produk yang memiliki rata-rata profit lebih signifikan dibanding yang lain.

Uji Asumsi Residu

Uji Normalitas Residu

Untuk menguji normalitas residu kita bisa menggunakan Uji Shapiro-Wilk.

  1. Hipotesis
    \(H_0\): Residu berdistribusi normal.
    \(H_1\): Residu tidak berdistribusi normal.
  2. Taraf Signifikansi
    \(\alpha=5\%=0.05\)
  3. Daerah Kritis
    \(H_0\) ditolak jika P-Value<0.05
  4. Statistik Uji
shapiro.test(residuals(anova_model))
## 
##  Shapiro-Wilk normality test
## 
## data:  residuals(anova_model)
## W = 0.8063, p-value < 2.2e-16
  1. Kesimpulan
    Berdasarkan uji yang dilakukan diketahui P-Value=2.2e-16<0.05, maka \(H_o\) ditolak, sehingga residu dari Uji Anova berdistribusi tidak normal. Umumnya, residu yang tidak berdistribusi normal akan memengaruhi keakuratan dari hasil uji. Tetapi, untuk Uji Anova dengan sampel yang sangat banyak tidak terlalu memengaruhi keakuratan ujinya.

Uji Homogenitas Residu

Untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas kita bisa menggunakan Uji Breusch-Pagan.

  1. Hipotesis
    \(H_0\): Tidak ada heteroskedastisitas.
    \(H_1\): Ada heteroskedastisitas.
  2. Taraf Signifikansi
    \(\alpha=5\%=0.05\)
  3. Daerah Kritis
    \(H_0\) ditolak jika P-Value<0.05
  4. Statistik Uji
library(lmtest)
bptest(anova_model)
## 
##  studentized Breusch-Pagan test
## 
## data:  anova_model
## BP = 26.511, df = 3, p-value = 7.455e-06
  1. Kesimpulan
    Berdasarkan uji yang dilakukan diketahui P-Value=7.455e-06<0.05, maka \(H_0\) ditolak, sehingga residu dari Uji Anova mempunyai heterokedastisitas.

Uji Akhir

Welch’s Anova

Diketahui bahwa residu dari uji anova sebelumnya, berdistribusi tidak normal dan mempunyai heterokedastisitas. Tetapi karena dataset CoffeeChain mempunyai sampel yang banyak, kita bisa mengabaikan ketidaknormalannya. Meski begitu, perlu dilakukan sesuatu untuk mengatasi heterokedastisitasnya sehingga perlu dilakukan pendekatan Uji One-Way Anova yang berbeda, yaitu Uji Welch’s Anova.
Welch’s Anova adalah alternatif dari uji ANOVA klasik (one-way ANOVA) yang digunakan untuk membandingkan mean dari tiga atau lebih kelompok independen tanpa mengasumsikan kesamaan varians (homoskedastisitas).

Hipotesis yang akan diuji sama dengan Uji One-Way Anova, sebagaimana terlampir.
\(H_0\): \(\mu_1 = \mu_2 = ... =\mu_k\)
\(H_1\): \(\mu_1 \neq \mu_j\), untuk paling sedikit sebuah \(i\), \(j\)
Model matematik Welch’s Anova : \[Y_{ij} = \mu + \varepsilon_{ij} , i = 1,2,...,k ; j = 1,2,... n\] dengan
\(\mu\): mean keseluruhan
\(\varepsilon_{ij}\): sesatan yang diasumsikan berdistribusi normal, tetapi variansi tidak sama.
dimana
\[ W = \frac{ \frac{1}{k - 1} \sum_{j=1}^{k} \left[ w_j \left( \bar{X}_j - \bar{X}' \right)^2 \right] }{ 1 + \frac{2(k - 2)}{k^2 - 1} \sum_{j=1}^{k} \left[ \left( \frac{1}{n_j - 1} \right) \left( 1 - \frac{w_j}{w} \right)^2 \right] } \]
Uji di R:

  1. Hipotesis
    \(H_0\): \(\mu_1 = \mu_2 = ... =\mu_k\) (Rata-Rata profit cenderung sama untuk semua tipe)
    \(H_1\): \(\mu_1 \neq \mu_j\), untuk paling sedikit sebuah \(i\), \(j\) (Setidaknya ada satu jenis tipe yang memiliki rata-rata profit lebih signifikan dibanding yang lain)
  2. Taraf Signifikansi
    \(\alpha=5\%=0.05\)
  3. Daerah Kritis
    \(H_0\) ditolak jika P-Value<0.05
  4. Statistik Uji
welch_result <- oneway.test(Profit ~ Product.Type, data = CoffeeChain, var.equal = FALSE)
welch_result
## 
##  One-way analysis of means (not assuming equal variances)
## 
## data:  Profit and Product.Type
## F = 3.5917, num df = 3.0, denom df = 2301.7, p-value = 0.01314
  1. Kesimpulan
    Diketahui berdasarkan uji yang dilakukan diketahui P-Value=0.01314<0.05, maka \(H_0\) ditolak, sehingga setidaknya ada satu tipe produk yang memiliki rata-rata profit lebih signifikan dibanding yang lain.

Games-Howell

Setelah dilakukan uji Welch’s Anova dan diketahui bahwa setidaknya ada satu tipe produk yang memiliki rata-rata profit lebih signfikan dibanding yang lain, kita bisa melanjutkan uji post-hoc menggunakan Uji Games-Howell. Tujuannya untuk mengetahui Membandingkan rata-rata antar kelompok.

  1. Hipotesis
    \(H_0\): Tidak ada perbedaan rata-rata profit antara kelompok.
    \(H_1\): Ada perbedaan rata-rata profit antara kelompok.
  2. Taraf Signifikansi
    \(\alpha=5\%=0.05\)
  3. Daerah Kritis
    \(H_0\) ditolak jika P-Value<0.05
  4. Statistik Uji
library(rstatix)
library(dplyr)
CoffeeChain %>%
  games_howell_test(Profit ~ Product.Type)
## # A tibble: 6 × 8
##   .y.    group1     group2     estimate conf.low conf.high p.adj p.adj.signif
## * <chr>  <chr>      <chr>         <dbl>    <dbl>     <dbl> <dbl> <chr>       
## 1 Profit Coffee     Espresso     -12.4    -24.0     -0.745 0.032 *           
## 2 Profit Coffee     Herbal Tea   -10.8    -22.4      0.755 0.077 ns          
## 3 Profit Coffee     Tea          -15.5    -28.6     -2.47  0.012 *           
## 4 Profit Espresso   Herbal Tea     1.55    -8.06    11.2   0.976 ns          
## 5 Profit Espresso   Tea           -3.16   -14.5      8.19  0.891 ns          
## 6 Profit Herbal Tea Tea           -4.71   -16.0      6.59  0.707 ns
  1. Kesimpulan Berdasarkan uji yang dilakukan, diketahui hanya kelompok Coffe-Espresso dan Coffee-Tea yang memiliki P-Value<0.05, yaitu berturut-turut 0.032 dan 0.012. Maka, kelompok tersebut memiliki perbedaan rata-rata profit yang signifikan. Kelompok Coffe-Espresso, espresso memiliki profit 12.4 lebih tinggi dibanding Coffee dan untuk kelompok Coffee-Tea, Tea memiliki profit 15.5 lebih tinggi dibanding Coffee.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari Coffee Chain yang mencakup 4.248 observasi penjualan berbagai jenis produk, dilakukan serangkaian uji statistik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata profit antar jenis produk (Product Type).

Uji awal menggunakan One-Way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata profit antar kelompok produk (P-Value = 0.00333). Namun, asumsi-asumsi dasar dari ANOVA—yakni normalitas dan homogenitas varians—tidak terpenuhi berdasarkan hasil Uji Shapiro-Wilk (P-Value<0.05) dan Uji Breusch-Pagan (P-Value<0.05). Karena pelanggaran terhadap asumsi homogenitas, digunakan alternatif Welch’s ANOVA, yang tetap menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar rata-rata profit (P-Value= 0.01314).

Untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara signifikan, dilakukan uji Games-Howell sebagai post-hoc test. Hasil uji menunjukkan bahwa:
1. Produk Coffee memiliki rata-rata profit yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan produk Espresso (P= 0.032) dan Tea (P= 0.012).
2. Tidak ditemukan perbedaan signifikan antara pasangan produk lainnya, seperti antara Espresso dan Herbal Tea, atau Herbal Tea dan Tea.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan profit antar jenis produk terutama disebabkan oleh performa produk Coffee yang lebih rendah dibandingkan produk lain seperti Espresso dan Tea. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pihak manajemen untuk meninjau strategi penjualan dan pengembangan produk Coffee secara lebih mendalam.

Referensi

Delacre, M., Leys, C., Mora, Y. L., & Lakens, D. (2019). Taking parametric assumptions seriously: Arguments for the use of Welch’s F-test instead of the classical F-test in one-way ANOVA. International Review of Social Psychology, 32(1), 1–12. https://doi.org/10.5334/irsp.198