data<- read.csv("D:/Download/heartdata.csv")
head(data)
##   age sex cp trestbps chol fbs restecg thalach exang oldpeak slope ca thal
## 1  63   1  3      145  233   1       0     150     0     2.3     0  0    1
## 2  37   1  2      130  250   0       1     187     0     3.5     0  0    2
## 3  41   0  1      130  204   0       0     172     0     1.4     2  0    2
## 4  56   1  1      120  236   0       1     178     0     0.8     2  0    2
## 5  57   0  0      120  354   0       1     163     1     0.6     2  0    2
## 6  57   1  0      140  192   0       1     148     0     0.4     1  0    1
##   target
## 1      1
## 2      1
## 3      1
## 4      1
## 5      1
## 6      1
str(data)
## 'data.frame':    303 obs. of  14 variables:
##  $ age     : int  63 37 41 56 57 57 56 44 52 57 ...
##  $ sex     : int  1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 ...
##  $ cp      : int  3 2 1 1 0 0 1 1 2 2 ...
##  $ trestbps: int  145 130 130 120 120 140 140 120 172 150 ...
##  $ chol    : int  233 250 204 236 354 192 294 263 199 168 ...
##  $ fbs     : int  1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 ...
##  $ restecg : int  0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 ...
##  $ thalach : int  150 187 172 178 163 148 153 173 162 174 ...
##  $ exang   : int  0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 ...
##  $ oldpeak : num  2.3 3.5 1.4 0.8 0.6 0.4 1.3 0 0.5 1.6 ...
##  $ slope   : int  0 0 2 2 2 1 1 2 2 2 ...
##  $ ca      : int  0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ...
##  $ thal    : int  1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 ...
##  $ target  : int  1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ...

Pertanyaan :

2. Melakukan Visualisasi menggunakan data

Buat diagram yang sama dengan contoh. Serta jelaskan maksud setiap dari bagian sintax tersebut

# 1. Input Data
data <- data.frame(
  Konsumsi_GWh = c(10, 20, 30, 50, 70, 90, 40, 80, 120, 200, 300, 400,
                   15, 25, 35, 50, 70, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40),
  Biaya_per_kWh = c(1500, 1450, 1400, 1350, 1300, 1250, 1300, 1250, 1200, 1150, 1100, 1050,
                    1600, 1550, 1500, 1450, 1400, 1700, 1600, 1550, 1500, 1450, 1400, 1350),

  Konsumen = c(rep("Rumah Tangga", 6),
               rep("Industri", 6),
               rep("Kantor Pemerintah", 5),
               rep("UMKM", 7))
)

# 2. Visualisasi dengan ggplot2 + garis regresi
library(ggplot2)

ggplot(data, aes(x = Konsumsi_GWh, y = Biaya_per_kWh, color = Konsumen)) +
  geom_point(size = 3) +
  geom_smooth(method = "lm", se = FALSE, linewidth = 1) +  # Tambahan garis linear per grup
  labs(
    title = "Hubungan Konsumsi Listrik dan Biaya per kWh",
    x = "Konsumsi (GWh)",
    y = "Biaya per kWh (Rp)"
  ) +
  theme_minimal()
## `geom_smooth()` using formula = 'y ~ x'

Penjelasan Sintaks:
- data.frame(…): Membuat tabel data dengan tiga kolom: Konsumsi, Biaya, dan Jenis Konsumen.
- rep(…): Mengulang nama jenis konsumen sesuai banyaknya data masing-masing kategori.
- library(ggplot2): Memanggil package ggplot2 untuk visualisasi.
- ggplot(data, aes(…)): Membuat objek grafik dari data dengan estetika dasar:
x = Konsumsi_GWh: sumbu x adalah konsumsi energi.
y = Biaya_per_kWh: sumbu y adalah biaya.
- color = Konsumen: membedakan warna berdasarkan jenis konsumen.
- geom_point(size = 3): Membuat titik-titik berukuran 3.
- labs(…): Menambahkan judul dan label sumbu.
- theme_minimal(): Menggunakan tema bersih dan minimal.
- geom_smooth(method = “lm”, se = FALSE): Menambahkan garis regresi linear tanpa area standar deviasi.

Interpretasi
- Grafik hubungan antara konsumsi listrik (dalam GWh) dan biaya per kWh nunjukin pola yang cukup jelas: makin besar pemakaian listrik, makin murah biaya per kWh yang dibayar.
- Buat pelanggan rumah tangga, kelihatan kalau yang pakai listrik lebih banyak justru bayar tarif lebih murah per kWh dibanding yang pakai sedikit.
- Hal yang sama juga terjadi di sektor industri. Industri besar yang konsumsi listriknya tinggi malah dapet tarif lebih murah, mungkin karena ada kebijakan khusus atau insentif dari pemerintah biar industri tetap jalan dan hemat energi.
- Di kantor pemerintahan, pola itu juga muncul, tapi karena datanya nggak sebanyak yang lain, kita harus hati-hati buat ambil kesimpulan pasti.
- UMKM juga nunjukin tren serupa makin besar konsumsi listriknya, makin kecil biaya per kWh. Ini bisa jadi bentuk dukungan tarif buat usaha kecil.
- Secara umum, grafik ini nunjukin ada hubungan terbalik antara pemakaian listrik dan biaya per kWh di semua jenis pengguna. Artinya, semakin banyak pakai listrik, semakin murah tarifnya. Tapi, kebijakan kayak gini perlu juga dipikirin ulang biar tetap adil dan tetap mendorong hemat energi di semua kalangan.