UTS Teknik Sampling & Survey
1. Simulasi Kesalahan Sampling di Lapangan
Saya diminta untuk melakukan survei tingkat penggunaan aplikasi transportasi online di 3 kota menengah di Sumatera.Target sampel total adalah 600 responden, masing-masing 200 per kota. Tetapi, setelah 2 minggu melakukan survei saya menemukan bahwa distribusi responden tidak sesuai dengan target awal, yaitu:
- Di Kota A, tim berhasil mendapatkan 250 responden.
- Di Kota B, hanya 120 responden yang dapat diwawancarai.
- Di Kota C, 180 responden.
Situasi ini menunjukkan ketidakseimbangan jumlah responden antar kota, yang berpotensi menimbulkan kesalahan sampling dan memengaruhi validitas serta representativitas data. Berikut analisis jenis kesalahan yang terjadi serta cara penyesuaian bobot untuk memperbaikinya:
1.1 Dua Jenis Kesalahan Sampling yang Terjadi
1.1.1 Sampling Bias
Jenis kesalahan ini terjadi karena jumlah responden yang diperoleh di masing-masing kota tidak sesuai dengan target awal yang telah ditetapkan secara merata.
- Kota A: 250, (kelebihan 50)
- Kota B: 120, (kekurangan 80)
- Kota C: 180, (kekurangan 20 namun mendekati target)
Ketidakseimbangan distribusi ini dapat menyebabkan hasil survei tidak merefleksikan populasi secara proporsional di ketiga kota tersebut.
1.1.2 Nonresponse Bias
Kota B dan C tidak berhasil memenuhi target 200 responden, kemungkinan karena sebagian individu menolak berpartisipasi, sulit dijangkau, atau tidak memenuhi kriteria. Akibatnya, karakteristik populasi di kedua kota tidak sepenuhnya terwakili, dan hasil survei berisiko menggambarkan persepsi yang tidak seimbang dari kelompok responden yang berhasil dikumpulkan.
1.2 Penyesuaian Bobot untuk Mengembalikan Representasi Proporsional
Langkah 1: Hitung Proporsi Ideal per Kota
Target responden per kota:
\(\frac{200}{600} = 0.333\)
Langkah 2: Hitung Proporsi Aktual Berdasarkan Data di Lapangan
Total responden aktual:
\(250 + 120 + 180 = 550\)
Proporsi aktual per kota:
- Kota A: \(\frac{250}{550} \approx 0.454\)
- Kota B: \(\frac{120}{550} \approx 0.218\)
- Kota C: \(\frac{180}{550} \approx 0.327\)
Langkah 3: Hitung Bobot Penyesuaian
Rumus bobot:
Bobot = Proporsi Ideal / Proporsi Aktual
- Kota A: \(\frac{0.333}{0.455} \approx 0.733\)
- Kota B: \(\frac{0.333}{0.218} \approx 1.528\)
- Kota C: \(\frac{0.333}{0.327} \approx 1.019\)
## Kota Responden_aktual Proporsi_aktual Bobot_koreksi
## A A 250 0.4545 0.733
## B B 120 0.2182 1.528
## C C 180 0.3273 1.019
Kesimpulan
- Kota A kelebihan responden → bobot < 1 →
pengaruh tiap responden dikurangi.
- Kota B kekurangan responden → bobot > 1 →
pengaruh tiap responden ditingkatkan.
- Kota C mendekati target → bobot mendekati 1 → pengaruh hampir tidak berubah.
2. Desain Survei dengan Pembobotan Waktu Puncak
Membuat desain rancangan survei tentang persepsi kenyamanan pengguna ojek online saat jam sibuk (07.00–09.00 dan 17.00–19.00).
2.1 Desain pendekatan sampling yang memungkinkan dalam menangkap persepsi pengguna secara representatif pada jam sibuk, tanpa melakukan survei sepanjang hari.
Untuk menangkap persepsi pengguna secara representatif tanpa survei sepanjang hari, digunakan sampling terstratifikasi berdasarkan waktu sibuk, yakni:
Pagi: 07.00–09.00
Sore: 17.00–19.00
Dimana waktu dijadikan strata agar hasil tetap mewakili populasi. Kuota responden bisa dibagi rata atau disesuaikan dengan data historis pengguna tiap jam sibuk. Pendekatan ini efisien dan tetap menjaga validitas data.
2.2 Perancangan waktu, metode pemilihan responden, dan justifikasi pemilihan unit sampling.
2.2.1 Waktu Survei
Survei dilakukan secara terbatas hanya pada jam sibuk, yaitu:
Pagi: 07.00–09.00
Sore: 17.00–19.00
Dalam rentang hari kerja (Senin–Jumat) untuk menangkap perilaku pengguna pada waktu penggunaan tertinggi.
2.2.2 Metode Pemilihan Responden
Lokasi: Area dengan aktivitas tinggi ojek online seperti stasiun, kampus, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
Teknik sampling: Menggunakan intercept sampling, yaitu dengan langsung menghampiri pengguna ojek online yang baru saja turun di lokasi tersebut.
Kriteria responden: Berusia minimal 17 tahun, baru saja menggunakan layanan ojek online dan bersedia menjawab survei singkat berdurasi 3–5 menit
2.2.3 Justifikasi Pemilihan Unit Sampling
Unit sampling difokuskan pada pengguna aktif ojek online saat jam sibuk. Dengan mewawancarai mereka di lokasi padat secara langsung setelah perjalanan, data yang diperoleh lebih akurat dan relevan dibanding hanya bertanya berdasarkan ingatan. Selain itu, pembatasan waktu survei pada jam sibuk juga membantu efisiensi sumber daya tanpa mengurangi kualitas informasi yang dikumpulkan.
2.3 Penyesuaian Hasil Survei Berdasarkan Ketidaksesuaian Proporsi Responden dan Data Historis Penggunaan Layanan
Di sini, kita akan menyesuaikan hasil survei karena 60% responden berasal dari pagi dan 40% dari sore, padahal data historis menunjukkan bahwa pengguna ojek online di sore hari dua kali lebih banyak dibanding pagi. Artinya, responden sore kurang terwakili, sehingga perlu penyesuaian bobot waktu agar hasil survei mencerminkan kondisi sebenarnya dan tetap representatif.
2.3.1 Langkah Penyesuaian Bobot Berdasarkan Waktu:
Langkah 1: Menentukan Proporsi Ideal Berdasarkan Data Historis
Dari pola penggunaan yang tercatat:
- Pagi: 1 bagian
- Sore: 2 bagian
Totalnya ada 3 bagian. Maka, proporsi ideal responden seharusnya adalah:
- Pagi: 1/3 (≈33.33%)
- Sore: 2/3 (≈66.67%)
Ini menjadi acuan distribusi responden yang lebih mencerminkan realitas lapangan.
Langkah 2: Menentukan Proporsi Aktual dari Survei
Distribusi responden yang diperoleh dari survei:
- Pagi: 60%
- Sore: 40%
Perbedaan ini menunjukkan bahwa responden pagi terlalu dominan dalam sampel dibandingkan yang seharusnya.
Langkah 3: Menghitung Bobot Penyesuaian
Bobot digunakan untuk mengoreksi ketimpangan antara proporsi ideal dan aktual. Rumus yang digunakan:
Bobot = Proporsi Ideal / Proporsi Aktual
Bobot Pagi = 0.333 / 0.60 ≈ 0.555
→ Setiap responden dari pagi hari akan diberi bobot lebih kecil agar kontribusinya tidak terlalu dominan.Bobot Sore = 0.667 / 0.40 ≈ 1.667
→ Setiap responden dari sore hari akan diberi bobot lebih besar agar kontribusinya mencerminkan proporsi pengguna sebenarnya.
Kesimpulan
Penyesuaian bobot dilakukan agar hasil survei lebih seimbang dan representatif. Responden pagi yang jumlahnya berlebih diberi bobot kecil, sedangkan responden sore yang kurang diberi bobot besar. Ini mencegah bias akibat distribusi responden yang tidak proporsional.
3.Perancangan Instrumen Survei untuk Mengevaluasi Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan Akademik
Survei ini bertujuan menilai kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik, seperti KRS online, bimbingan akademik, administrasi, akses informasi, dan bantuan studi. Hasilnya digunakan untuk perbaikan layanan ke depan.
Laporan Rancangan Survei Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Akademik
3.1 Hasil rancangan 25 pertanyaan utama dengan variasi skala dan bentuk pertanyaan.
Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap berbagai layanan akademik di kampus. Terdiri dari 25 pertanyaan yang mencakup lima layanan utama berikut:
KRS Online
Bimbingan Akademik
Pelayanan Administrasi
Akses Informasi Akademik
Bantuan Penyelesaian Studi
Berikut adalah hasil desain pertanyaan dalam format Google Form:
3.2 Merancang Sistem Validasi Instrumen: Skema Validasi
Sistem validasi instrumen bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan mengukur dengan akurat dan konsisten. Skema ini meliputi langkah-langkah yang mencakup dua aspek utama, yaitu validitas dan reliabilitas. Adapun skema validasi yang digunakan dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1 Validitas Instrumen
Validitas bertujuan untuk menilai sejauh mana instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validasi dilakukan melalui dua pendekatan utama:
A. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi dilakukan dengan meminta penilaian ahli (expert judgment) dari dosen atau praktisi di bidang manajemen pendidikan dan pelayanan akademik, dimana mereka akan menilai apakah butir-butir pertanyaan yang disusun telah mencerminkan konstruk kepuasan layanan akademik, yang mencakup:
KRS Online
Bimbingan Akademik
Pelayanan Administrasi
Akses Informasi Akademik
Bantuan Penyelesaian Studi
Instrumen akan disesuaikan berdasarkan masukan para ahli untuk memperbaiki kejelasan bahasa, relevansi, dan cakupan aspek layanan.
B. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruk diuji dengan Exploratory Factor Analysis (EFA) menggunakan SPSS pada data uji coba ≥30 responden. Fokus pada nilai KMO, Bartlett’s Test, dan loading faktor. Butir dengan loading < 0.5 disarankan untuk direvisi atau dihapus demi validitas konstruk.
3.2.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas mengacu pada sejauh mana instrumen menghasilkan hasil yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan pendekatan Konsistensi Internal, yaitu dengan ketentuan:
Menggunakan teknik Cronbach’s Alpha untuk mengukur konsistensi internal dari setiap dimensi layanan akademik.
Nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0.7 dianggap cukup reliabel, sedangkan nilai di bawah 0.7 akan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan item.
3.2.3 Prosedur Pelaksanaan Skema Validasi
Penyusunan instrumen awal: berdasarkan studi literatur dan telaah kebutuhan layanan akademik kampus.
Review oleh para ahli: untuk mendapatkan validitas isi.
Uji coba instrumen (pilot test): kepada responden terbatas.
Analisis data uji coba: untuk menguji validitas konstruk dan reliabilitas.
Revisi instrumen: berdasarkan hasil analisis dan umpan balik dari responden maupun reviewer ahli.
Finalisasi instrumen: untuk digunakan dalam survei utama.
3.3 Metode distribusi dan pengujian kuesioner secara statistik.
Untuk mengevaluasi kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik kampus, survei dirancang dengan pendekatan metodologis yang terstruktur, mencakup strategi distribusi, teknik sampling, dan pengujian instrumen kuesioner secara statistik guna memastikan validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan.
3.3.1 Metode Distribusi Kuesioner
Distribusi kuesioner akan dilakukan secara online dengan menggunakan platform survei seperti Google Forms, Microsoft Forms, atau Qualtrics. Pertimbangan pemilihan distribusi secara daring adalah:
Aksesibilitas: Mahasiswa dapat dengan mudah mengakses dan mengisi kuesioner kapan saja dan di mana saja.
Efisiensi waktu dan biaya: Tidak memerlukan pencetakan kertas atau pengumpulan manual.
Jangkauan luas: Dapat mencakup mahasiswa dari berbagai fakultas dan jenjang secara serempak.
Kuesioner akan disebarkan melalui:
Email resmi kampus.
Grup media sosial mahasiswa (WhatsApp, Line, Telegram).
Portal akademik kampus (jika memungkinkan).
3.3.2 Strategi Sampling
Populasi target adalah seluruh mahasiswa aktif di kampus, dari berbagai jenjang (D3, S1, S2) dan program studi. Karena tidak memungkinkan untuk menyurvei seluruh populasi, maka akan digunakan teknik stratified random sampling, sebagai berikut:
A. Stratifikasi
Berdasarkan:
Fakultas/Program Studi
Jenjang Pendidikan (D3, S1, S2)
Angkatan (misalnya angkatan 2024, 2025, dst.)
Hal ini dilakukan agar setiap kelompok memiliki representasi yang proporsional dalam data.
B. Penentuan Ukuran Sampel
Ukuran sampel ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kepercayaan (confidence level) 95% dan margin of error 5%. Jika populasi mahasiswa kampus misalnya 5.000 orang, maka dengan rumus Slovin:
\[ n = \frac{N}{1 + N(e)^2} = \frac{5000}{1 + 5000(0.05)^2} \approx 370 \]
Jadi, dibutuhkan sekitar 370 responden yang tersebar merata sesuai stratifikasi.
C. Teknik Pemilihan Responden
Setelah stratifikasi dilakukan, responden dari setiap strata akan dipilih secara acak. Jika sulit menerapkan pemilihan acak secara penuh, dapat dipertimbangkan quota sampling dengan kuota minimum dari tiap fakultas/jenjang yang harus terpenuhi.
3.3.3 Pengujian Kuesioner Secara Statistik
Sebelum kuesioner disebarkan secara penuh, dilakukan uji coba (pre-test) kepada minimal 30–50 mahasiswa yang mewakili berbagai latar belakang.
A. Uji Validitas
- Menggunakan korelasi Pearson antara skor tiap item dengan skor total pada dimensi terkait.
- Item dengan nilai r hitung > r tabel dinyatakan valid.
- Uji dilakukan menggunakan software seperti SPSS atau Excel.
B. Uji Reliabilitas
- Dihitung menggunakan Cronbach’s Alpha untuk setiap kelompok pertanyaan berdasarkan layanan (KRS online, bimbingan akademik, dsb).
- Nilai α ≥ 0,70 menunjukkan reliabilitas yang baik.
- Item yang menurunkan nilai alpha dapat direvisi atau dihapus untuk meningkatkan konsistensi.
C. Langkah-langkah Uji Statistik
- Menyusun item berdasarkan dimensi layanan akademik.
- Menyebarkan kuesioner uji coba ke sampel terbatas.
- Melakukan analisis validitas dan reliabilitas.
- Merevisi item berdasarkan hasil analisis.
- Finalisasi instrumen untuk distribusi utama.
Dengan pendekatan ini, diharapkan data yang diperoleh dari survei akan valid, reliabel, dan representatif terhadap seluruh populasi mahasiswa, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk peningkatan kualitas layanan akademik kampus.
3.4 Simulasi Strategi Pengambilan Sampel dan Pengolahan Data Awal
3.4.1 Tujuan Survei
Survei ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik kampus, yang mencakup lima aspek utama:
KRS Online
Bimbingan Akademik
Pelayanan Administrasi
Akses Informasi Akademik
Bantuan Penyelesaian Studi
3.4.2 Strategi Pengambilan Sampel
Untuk menjamin hasil survei yang representatif, digunakan strategi stratified random sampling berdasarkan fakultas dan angkatan. Stratifikasi ini penting untuk memastikan keterwakilan dari berbagai latar belakang akademik dan jenjang studi.
A. Detail Sampling:
- Populasi target: Seluruh mahasiswa aktif di kampus (misal: 5000 mahasiswa)
- Stratifikasi: Berdasarkan 5 fakultas dan 4 angkatan (2021–2024)
- Ukuran sampel total: 370 mahasiswa (dihitung dengan rumus Slovin dengan margin of error 5%)
- Distribusi sampel: Proporsional terhadap jumlah mahasiswa per strata (misal: Fakultas Kedokteran 30%, maka dialokasikan 111 responden dari Teknik)
3.4.3 Desain Kuesioner
Setiap aspek layanan diukur menggunakan skala Likert 1–5 (1 = sangat tidak puas, 5 = sangat puas) untuk item-item berikut:
| Layanan | Contoh Item |
|---|---|
| KRS online | Kemudahan akses sistem KRS online |
| Bimbingan akademik | Ketersediaan waktu dosen pembimbing |
| Pelayanan administrasi | Kecepatan respon staf administrasi |
| Akses informasi akademik | Ketersediaan informasi akademik di portal kampus |
| Bantuan penyelesaian studi | Dukungan kampus saat mengalami hambatan akademik |
3.4.4 Simulasi Data
Untuk keperluan simulasi, dibuat data fiktif sebanyak 30 responden sebagai sampel kecil awal. Nilai skor untuk tiap layanan dihasilkan secara acak dalam rentang 1–5, dengan kecenderungan mayoritas skor 3–4 untuk mencerminkan tingkat kepuasan yang sedang–tinggi.
Contoh Data Simulasi (5 responden pertama):
| Responden | KRS Online | Bimbingan Akademik | Administrasi | Info Akademik | Bantuan Studi |
|---|---|---|---|---|---|
| Vino | 4 | 3 | 4 | 3 | 3 |
| Aluv | 3 | 4 | 2 | 3 | 2 |
| Ester | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 |
| Gabriel | 2 | 3 | 3 | 2 | 3 |
| Yovita | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
3.4.5 Analisis Data Awal
A. Rata-Rata Kepuasan per Aspek (dari 30 responden):
| Layanan | Rata-rata Skor |
|---|---|
| KRS Online | 3.87 |
| Bimbingan Akademik | 3.63 |
| Administrasi Akademik | 3.57 |
| Akses Informasi Akademik | 3.67 |
| Bantuan Studi | 3.47 |
B. Temuan Awal:
- Kepuasan tertinggi sementara tercatat pada aspek KRS online.
- Aspek dengan skor terendah adalah bantuan penyelesaian studi, menunjukkan adanya potensi perbaikan pada mekanisme pendampingan studi.
- Variabilitas skor menunjukkan adanya persepsi berbeda antara mahasiswa satu dengan lainnya, sehingga analisis lanjutan dapat mencakup perbedaan antar fakultas atau angkatan.
C. Visualisasi:
- Diagram batang rata-rata kepuasan per layanan.
# Data rata-rata kepuasan
layanan <- c("KRS Online", "Bimbingan Akademik", "Administrasi Akademik",
"Akses Informasi Akademik", "Bantuan Studi")
rata_rata <- c(3.87, 3.63, 3.57, 3.67, 3.47)
# Buat diagram batang horizontal
barplot(rata_rata,
names.arg = layanan,
horiz = TRUE,
col = "pink",
xlim = c(0, 5),
main = "Rata-rata Kepuasan Mahasiswa per Layanan Akademik",
xlab = "Skor Rata-rata",
las = 1)
# Tambahkan nilai di ujung batang
text(rata_rata,
seq_along(rata_rata),
labels = rata_rata,
pos = 4)- Boxplot untuk sebaran data per layanan.
## Warning: package 'tidyverse' was built under R version 4.4.3
## Warning: package 'ggplot2' was built under R version 4.4.2
## Warning: package 'readr' was built under R version 4.4.3
## Warning: package 'dplyr' was built under R version 4.4.2
## Warning: package 'forcats' was built under R version 4.4.3
## Warning: package 'lubridate' was built under R version 4.4.3
## ── Attaching core tidyverse packages ──────────────────────── tidyverse 2.0.0 ──
## ✔ dplyr 1.1.4 ✔ readr 2.1.5
## ✔ forcats 1.0.0 ✔ stringr 1.5.1
## ✔ ggplot2 3.5.1 ✔ tibble 3.2.1
## ✔ lubridate 1.9.4 ✔ tidyr 1.3.1
## ✔ purrr 1.0.2
## ── Conflicts ────────────────────────────────────────── tidyverse_conflicts() ──
## ✖ dplyr::filter() masks stats::filter()
## ✖ dplyr::lag() masks stats::lag()
## ℹ Use the conflicted package (<http://conflicted.r-lib.org/>) to force all conflicts to become errors
# Simulasi data
set.seed(123)
data <- data.frame(
KRS_Online = sample(2:5, 30, replace = TRUE),
Bimbingan_Akademik = sample(2:5, 30, replace = TRUE),
Administrasi = sample(1:5, 30, replace = TRUE),
Info_Akademik = sample(2:5, 30, replace = TRUE),
Bantuan_Studi = sample(1:5, 30, replace = TRUE)
)
# Ubah ke format long pakai tidyr
data_long <- data %>%
pivot_longer(cols = everything(), names_to = "Layanan", values_to = "Skor")
# Buat boxplot pakai ggplot2
ggplot(data_long, aes(x = Layanan, y = Skor, fill = Layanan)) +
geom_boxplot(color = "black") +
scale_fill_manual(values = rep("pink", 5)) +
labs(title = "Sebaran Skor Kepuasan Mahasiswa per Layanan",
x = "Jenis Layanan", y = "Skor (1–5)") +
theme_minimal() +
theme(axis.text.x = element_text(angle = 20, hjust = 1))3.4.6 Rencana Lanjutan
- Melanjutkan survei dengan total 370 responden.
- Melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner (misalnya menggunakan Cronbach’s Alpha).
- Analisis lanjut dengan uji beda antar kelompok (misalnya: ANOVA untuk membandingkan antar fakultas).
Kesimpulan
Survei ini dirancang dengan instrumen berisi 25 pertanyaan dengan variasi skala dan bentuk untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik. Validitas isi dan konstruk diuji melalui penilaian ahli dan eksplorasi faktor (EFA), sementara reliabilitasnya dibuktikan dengan nilai Cronbach’s Alpha > 0,7. Instrumen disebar secara daring dengan metode stratified random sampling. Simulasi awal dari 30 responden menunjukkan aspek KRS online paling memuaskan, sedangkan bantuan studi perlu diperbaiki.