Tim riset diminta melakukan survei penggunaan aplikasi transportasi
online di 3 kota menengah di Sumatera dengan
target total 600 responden, yaitu 200 responden
per kota.
Namun, hasil akhir pengumpulan data menunjukkan:
Kota A: 250 responden
Kota B: 120 responden
Kota C: 180 responden
1.2 Jenis Kesalahan Sampling
a. Over-representasi (Overcoverage)
Kota A melebihi jumlah target dengan 250 responden dari target 200.
Hal ini menyebabkan over-representasi, yaitu jumlah
responden lebih besar dari proporsi yang diinginkan, yang bisa
menyebabkan bias terhadap karakteristik responden di Kota A.
b. Under-representasi (Undercoverage)
Kota B dan Kota C masing-masing hanya mendapatkan 120 dan 180
responden dari target 200. Ini menunjukkan adanya
under-representasi, yaitu jumlah responden lebih rendah
dari target yang dirancang, sehingga informasi dari kota tersebut
mungkin kurang mencerminkan populasi yang sebenarnya.
1.3 Penyesuaian Bobot (Weight Adjustment)
Untuk mengembalikan representasi proporsional dari
masing-masing kota, maka kita akan menghitung bobot berdasarkan target
dan realisasi jumlah responden per kota.
Interpretasi: - Responden dari Kota A akan dikalikan bobot
0.8 agar kontribusinya setara dengan target semula. -
Responden dari Kota B akan dikalikan bobot 1.67, karena
under-representasi. - Responden dari Kota C akan dikalikan bobot
1.11, juga karena under-representasi.
Kesimpulan
Dalam pelaksanaan survei ini terjadi dua kesalahan sampling, yaitu
over-representasi di Kota A dan under-representasi di Kota B dan C.
Untuk mengembalikan proporsionalitas sesuai desain awal, bobot per
responden disesuaikan berdasarkan rasio target terhadap jumlah responden
aktual.
Dengan penyesuaian bobot ini, hasil survei dapat dianalisis dengan
lebih akurat dan mewakili seluruh populasi sasaran secara
proporsional.
SOAL 2 Mendesain Survei dengan Pembobotan Waktu Puncak
2.1 Desain Pendekatan Sampling
Untuk menangkap persepsi kenyamanan pengguna ojek online secara
representatif pada jam sibuk (07.00–09.00 dan
17.00–19.00), tanpa melakukan survei sepanjang hari, digunakan
pendekatan berikut:
Time-Location Sampling (TLS): Pendekatan ini
efektif karena memungkinkan pengambilan data pada waktu dan tempat
tertentu yang padat pengguna.
Stratified Time Sampling: Jam sibuk dibagi menjadi
dua strata waktu: pagi (07.00–09.00) dan sore (17.00–19.00), lalu
dilakukan pengambilan sampel secara proporsional terhadap karakteristik
pengguna berdasarkan waktu.
2.2 Rancangan Waktu dan Metode Pengambilan Sampel
Waktu Pengambilan Data:
Pagi hari: 07.00 – 09.00
Sore hari: 17.00 – 19.00
Metode Pemilihan Responden:
Intercept survey dilakukan di titik-titik ramai
(stasiun, halte, pintu masuk kantor/sekolah).
Responden dipilih secara sistematis setiap beberapa
menit atau berdasarkan interval pengguna aplikasi yang muncul.
Unit Sampling:
Unit sampling adalah pengguna aktif ojek online
yang melakukan perjalanan saat jam sibuk.
Justifikasi: Unit ini memiliki pengalaman langsung dalam kondisi
sibuk dan dapat memberikan persepsi yang relevan dengan tujuan
studi.
2.3 Penyesuaian Bobot Berdasarkan Proporsi Historis
Misal alokasi awal responden:
60% dari pagi hari,
40% dari sore hari.
Namun, data historis menunjukkan bahwa jumlah pengguna sore
hari dua kali lebih banyak dari pada pagi hari. Maka distribusi
ideal yang merepresentasikan kenyataan:
## pagi sore
## 0.5555556 1.6666667
Hasil Bobot:
Bobot Pagi: 0.56 → Kurangi pengaruh responden
pagi.
Bobot Sore: 1.67 → Tingkatkan pengaruh responden
sore.
Kesimpulan
Rancangan survei mempertimbangkan waktu sibuk untuk efisiensi, dengan
metode Time-Location Sampling dan stratifikasi waktu. Bobot penyesuaian
digunakan untuk memastikan hasil survei mewakili pola penggunaan
sebenarnya, menghindari bias akibat perbedaan volume pengguna di pagi
dan sore hari.
SOAL 3. Desain Instrumen Survei Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan
Akademik
1. Pendahuluan
Kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik merupakan bagian penting
dari mutu pendidikan tinggi. Survei ini bertujuan untuk mengukur
persepsi mahasiswa terhadap berbagai layanan akademik di kampus,
mencakup:
KRS Online
Bimbingan Akademik
Pelayanan Administrasi
Akses Informasi Akademik
Bantuan Penyelesaian Studi
2. Desain Pertanyaan
Tabel Ringkasan 25 Pertanyaan
No
Layanan
Pertanyaan
Bentuk
1
KRS Online
Seberapa puas Anda dengan kemudahan akses portal KRS
online?
Skala 1–5
2
KRS Online
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat
diakses?
Skala 1–5
3
KRS Online
Seberapa jelas informasi mata kuliah yang tersedia saat
pengisian KRS?
Skala 1–5
4
KRS Online
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat
mengisi KRS online?
Ya/Tidak
5
KRS Online
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online?
Isian
6
Bimbingan Akademik
Seberapa mudah Anda menghubungi dosen wali untuk
konsultasi akademik?
Skala 1–5
7
Bimbingan Akademik
Seberapa puas Anda terhadap kualitas bimbingan akademik
dari dosen wali?
Skala 1–5
8
Bimbingan Akademik
Seberapa cepat respon dosen wali terhadap pertanyaan
akademik Anda?
Skala 1–5
9
Bimbingan Akademik
Apakah dosen wali Anda membantu dalam menyusun rencana
studi?
Ya/Tidak
10
Bimbingan Akademik
Apakah Anda merasa terbantu dengan bimbingan akademik
yang diberikan?
Pilihan Ganda (Likert)
11
Pelayanan Administrasi
Seberapa puas Anda terhadap pelayanan administrasi
akademik?
Skala 1–5
12
Pelayanan Administrasi
Seberapa ramah dan membantu staf administrasi akademik
di kampus Anda?
Skala 1–5
13
Pelayanan Administrasi
Seberapa cepat proses layanan administrasi (surat,
legalisasi)?
Skala 1–5
14
Pelayanan Administrasi
Apakah Anda tahu prosedur pengajuan administrasi
akademik?
Ya/Tidak
15
Pelayanan Administrasi
Apa kendala utama yang Anda alami dalam mengurus
administrasi akademik?
Isian
16
Akses Informasi
Seberapa mudah Anda menemukan informasi akademik
melalui media kampus?
Skala 1–5
17
Akses Informasi
Seberapa lengkap isi informasi akademik yang
tersedia?
Skala 1–5
18
Akses Informasi
Seberapa sering Anda mengakses informasi akademik dari
media kampus?
Skala 1–5
19
Akses Informasi
Apakah informasi akademik yang disampaikan kampus sudah
cukup jelas?
Ya/Tidak
20
Akses Informasi
Menurut Anda, saluran komunikasi akademik sudah
efektif?
Pilihan Ganda (Likert)
21
Penyelesaian Studi
Seberapa puas Anda terhadap layanan bantuan
penyelesaian studi?
Skala 1–5
22
Penyelesaian Studi
Seberapa cepat proses layanan seperti pengajuan sidang
atau seminar?
Skala 1–5
23
Penyelesaian Studi
Apakah Anda tahu tahapan penyelesaian studi?
Ya/Tidak
24
Penyelesaian Studi
Apakah dosen pembimbing Anda aktif dalam proses
bimbingan akhir studi?
Ya/Tidak
25
Penyelesaian Studi
Saran atau masukan Anda untuk peningkatan layanan
penyelesaian studi?
Isian
3. Skema Validasi Instrumen
3.1 Validitas Isi
Instrumen ini telah dirancang berdasarkan teori dan praktik survei
kepuasan layanan pendidikan serta telah melalui proses validasi
oleh:
1 ahli bidang akademik – untuk menilai relevansi
isi terhadap domain layanan akademik.
1 dosen pembimbing survei – untuk memeriksa
metodologi dan struktur pertanyaan.
1 mahasiswa senior – untuk menguji kejelasan
bahasa, keterbacaan, dan pengalaman pengguna (user experience).
Validitas isi dapat diperkuat dengan metode Content Validity
Index (CVI) jika dibutuhkan, namun validasi ahli secara
deskriptif sudah mencukupi untuk tahapan awal ini.
Penjelasan teori
Kode analisis KMO dan Bartlett
Visualisasi scree plot
EFA dengan rotasi varimax
Interpretasi hasil
3.2 Validitas Konstruk
Validitas konstruk diuji menggunakan pendekatan Analisis
Faktor Eksploratori (Exploratory Factor Analysis/EFA). Tujuan
dari EFA adalah untuk mengidentifikasi struktur laten dari butir-butir
survei dan mengelompokkannya ke dalam faktor-faktor yang
merepresentasikan dimensi layanan akademik seperti:
KRS Online
Bimbingan Akademik
Pelayanan Administrasi
Akses Informasi Akademik
Bantuan Penyelesaian Studi
Uji Pra-Analisis Faktor
Sebelum melakukan EFA, terlebih dahulu dilakukan pengujian kelayakan
data menggunakan:
Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling
Adequacy, untuk mengukur kecukupan sampel.
Bartlett’s Test of Sphericity, untuk menguji apakah
matriks korelasi signifikan berbeda dari matriks identitas.
Tabel Nilai KMO per Variabel dan Total
Variabel
KMO_Value
Seberapa puas Anda dengan kemudahan akses portal KRS
online?
Seberapa puas Anda dengan kemudahan akses portal KRS
online?
0.517
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat
diakses?
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat
diakses?
0.508
Seberapa jelas informasi mata kuliah yang tersedia saat
pengisian KRS?
Seberapa jelas informasi mata kuliah yang tersedia saat
pengisian KRS?
0.500
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat
mengisi KRS online?
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat
mengisi KRS online?
0.510
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online?
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online?
0.496
1
KMO Total
0.507
Hasil Uji Bartlett’s Test of Sphericity
Statistik
Nilai
Chi-Square
9.009
df
10.000
p-value
0.531
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis validitas konstruk melalui
Exploratory Factor Analysis (EFA), diperoleh hasil
sebagai berikut:
🔹 Uji Kelayakan Analisis Faktor:
Nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar
0.507, yang berarti kategori “kurang
memadai” (KMO < 0.60 menunjukkan kecukupan sampel yang
kurang). Dengan nilai KMO ini, data kurang layak untuk dilakukan
analisis faktor.
Uji Bartlett’s Test of Sphericity menghasilkan
nilai Chi-square = 9.009, df = 10, dan
p-value = 0.531, yang berarti p >
0.05, sehingga tidak ada bukti yang cukup untuk menolak
hipotesis nol bahwa matriks korelasi adalah matriks identitas. Ini
menunjukkan bahwa korelasi antar item kurang signifikan
untuk melakukan analisis faktor.
Dengan demikian, data tidak layak untuk dilakukan
EFA, dan mungkin diperlukan revisi atau pengumpulan data tambahan untuk
meningkatkan kecukupan sampel dan korelasi antar item.
Penjelasan:
KMO (0.507): Nilai KMO ini menunjukkan bahwa data
kurang memadai untuk analisis faktor. Biasanya, nilai KMO yang baik
harus lebih besar dari 0.60, dengan nilai > 0.80 dianggap sangat
baik.
Bartlett’s Test: Nilai p-value =
0.531 lebih besar dari 0.05, yang menunjukkan bahwa tidak ada
korelasi signifikan antar item yang memadai untuk melakukan analisis
faktor. Seharusnya p < 0.05 untuk melanjutkan
analisis faktor.
Pelaksanaan EFA
Setelah data lolos uji pra-analisis, langkah selanjutnya adalah
melakukan EFA.
Tabel Loadings Faktor (EFA - Varimax)
Item
ML1
ML2
ML3
ML4
ML5
Seberapa puas Anda dengan kemudahan akses portal KRS
online?
Seberapa puas Anda dengan kemudahan akses portal KRS
online?
0.0167914
0.1511955
0.1032448
0
0
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat
diakses?
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat
diakses?
-0.1850190
-0.0215024
-0.0485158
0
0
Seberapa jelas informasi mata kuliah yang tersedia saat
pengisian KRS?
Seberapa jelas informasi mata kuliah yang tersedia saat
pengisian KRS?
0.0703634
0.0243278
0.1536600
0
0
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat
mengisi KRS online?
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat
mengisi KRS online?
0.1901571
0.1287875
0.0866017
0
0
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online?
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online?
-0.0503864
-0.1908747
-0.0012392
0
0
Interpretasi Hasil Exploratory Factor Analysis (EFA)
Berdasarkan hasil analisis faktor eksploratori menggunakan metode
Maximum Likelihood dan rotasi Varimax,
diperoleh lima faktor. Namun, hasil menunjukkan bahwa:
Sebagian besar nilai loading faktor sangat rendah,
yakni di bawah 0.3.
Tidak terdapat item yang secara konsisten memiliki loading
tinggi (> 0.4) pada satu faktor tertentu.
Contohnya:
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat diakses? →
loading -0.185 (ML1)
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat mengisi KRS
online? → loading 0.190 (ML1)
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online? → loading
-0.191 (ML2)
Selain itu, nilai SS Loadings dan Proportion
Variance pada kelima faktor sangat kecil:
Faktor
SS Loadings
Proporsi Varians
Varians Kumulatif
ML1
0.078
1.6%
1.6%
ML2
0.077
1.5%
3.1%
ML3
0.044
0.9%
4.0%
ML4
0.000
0.0%
4.0%
ML5
0.000
0.0%
4.0%
Kesimpulan
Hasil EFA menunjukkan bahwa struktur faktor yang terbentuk
tidak layak untuk diinterpretasikan. Hal ini disebabkan
oleh:
Rendahnya nilai KMO (0.507) → menunjukkan bahwa
sampel tidak cukup memadai untuk analisis faktor.
Hasil uji Bartlett tidak signifikan (p = 0.531) →
menunjukkan tidak terdapat korelasi yang cukup antar item.
Nilai factor loadings sangat kecil dan tersebar di banyak
faktor.
Oleh karena itu, instrumen ini belum memenuhi syarat untuk
dianalisis menggunakan EFA. Perlu dilakukan revisi pada item
pertanyaan atau pengumpulan data tambahan agar hasil lebih
representatif.
3.3 Reliabilitas
Reliabilitas instrumen diukur menggunakan Cronbach’s
Alpha, yaitu ukuran statistik yang menilai konsistensi
internal dari sejumlah butir yang seharusnya mengukur konstruk
yang sama.
Distribusi: Email resmi, WhatsApp grup kelas, media
sosial akademik
Teknik Sampling: Stratified random sampling
berdasarkan fakultas
Jumlah Sampel Target: 500 mahasiswa dari total
populasi 1000
4.2 Strategi Sampling
4.2.1 Jenis Sampling
Stratified Random Sampling: dibagi berdasarkan
program studi dan angkatan untuk memastikan proporsi
responden adil dan mewakili.
Misalnya:
5 prodi × 5 angkatan → 25 strata
Setiap strata diusahakan memiliki minimal 20
responden
4.2.3 Ukuran Sampel
Target: minimal 500 responden
Alasannya:
Jumlah ini memadai untuk melakukan analisis validitas dan
reliabilitas instrumen
Menjamin generalisasi hasil ke seluruh populasi mahasiswa aktif
ITSB
4.2.4 Kriteria Inklusi
Mahasiswa aktif ITSB semester genap TA 24/25
Sudah pernah menggunakan minimal 1 dari 5 layanan akademik yang
ditanyakan
5. Simulasi Data dan Analisis Awal
Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, perlu dilakukan analisis
statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran umum mengenai persepsi
mahasiswa terhadap layanan akademik yang disurvey. Statistik deskriptif
ini mencakup:
Mean (Rata-rata): Untuk mengetahui skor rata-rata
kepuasan mahasiswa terhadap tiap layanan akademik.
Median dan Modus: Untuk melihat distribusi dan
kecenderungan pusat data.
Standar Deviasi: Untuk mengetahui sejauh mana
variasi skor kepuasan mahasiswa.
Visualisasi Rata-rata Skor Kepuasan per Layanan
Untuk mempermudah pemahaman, hasil rata-rata skor kepuasan per
layanan akademik dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik bar atau box
plot.
Interpretasi Data Kepuasan Mahasiswa
Rangkuman Data
Data ini menunjukkan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap berbagai
aspek layanan administrasi akademik. Berdasarkan grafik dan tabel yang
disajikan, kita akan membahas temuan utama.
1. Distribusi Skor Kepuasan
Dari grafik distribusi skor kepuasan per item, terlihat bahwa
sebagian besar mahasiswa memberikan penilaian di kisaran skor 3 hingga
5. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya merasa cukup puas dengan
layanan yang diberikan, meskipun ada beberapa item yang menunjukkan
kepuasan yang lebih rendah.
2. Analisis Rata-rata, Median, dan Modus
Berikut adalah analisis dari data rata-rata, median, dan modus
berdasarkan pertanyaan yang diajukan:
Item
Mean
Median
Modus
Apa kendala utama yang Anda alami dalam mengurus administrasi
akademik?
3.07
3
5
Apakah Anda merasa terbantu dengan bimbingan akademik yang
diberikan?
2.97
3
1
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat mengisi KRS
online?
2.92
3
3
Apakah Anda tahu prosedur pengajuan administrasi akademik?
2.98
3
1
Apakah dosen wali Anda membantu dalam menyusun rencana studi?
3.08
3
5
Saran Anda untuk meningkatkan layanan KRS online?
2.94
3
1
Seberapa cepat proses layanan administrasi?
2.90
3
1
Seberapa cepat respon dosen wali terhadap pertanyaan akademik
Anda?
2.93
3
2
Seberapa cepat sistem KRS online merespons saat diakses?
2.92
3
2
Seberapa jelas informasi mata kuliah yang tersedia saat pengisian
KRS?
2.94
3
1
Seberapa mudah Anda menghubungi dosen wali untuk konsultasi
akademik?
2.85
3
1
Seberapa puas Anda dengan kemudahan akses portal KRS online?
3.03
3
2
Seberapa puas Anda terhadap kualitas bimbingan akademik dari dosen
wali?
3.03
3
4
Seberapa puas Anda terhadap pelayanan administrasi akademik?
3.02
3
2
Seberapa ramah dan membantu staf administrasi akademik di kampus
Anda?
2.97
3
2
Rata-rata (Mean): Sebagian besar skor cenderung
berada di sekitar nilai 3, yang menunjukkan penilaian cukup baik, tetapi
masih ada ruang untuk perbaikan.
Median: Sebagian besar responden memberikan nilai
3, yang menunjukkan adanya keseimbangan antara yang merasa cukup puas
dan tidak puas.
Modus: Beberapa item menunjukkan modus di angka 1
atau 5, yang menunjukkan adanya polarisasi pendapat di beberapa aspek
layanan, misalnya pada bimbingan akademik dan kecepatan proses
administrasi.
3. Temuan Utama
Puas dengan Dosen Wali: Mahasiswa memberikan
skor tertinggi pada item “Apakah dosen wali Anda membantu dalam menyusun
rencana studi?” dengan nilai rata-rata 3.08, menunjukkan bahwa bimbingan
dari dosen wali sangat dihargai.
Bimbingan Akademik: Sebaliknya, untuk item
“Apakah Anda merasa terbantu dengan bimbingan akademik yang diberikan?”,
rata-rata skor adalah 2.97, di mana modusnya adalah 1. Ini menunjukkan
bahwa ada ketidakpuasan dalam layanan bimbingan akademik.
Masalah Teknis dan Prosedur: Beberapa item
seperti “Apakah Anda pernah mengalami kesulitan teknis saat mengisi KRS
online?” dan “Apakah Anda tahu prosedur pengajuan administrasi
akademik?” mendapatkan nilai yang cukup rendah, yang mencerminkan
perlunya perbaikan dalam area tersebut.
Pelayanan Administrasi: Respon atas kecepatan
proses administrasi dan kemudahan akses KRS online menunjukkan nilai
yang bervariasi, dengan rata-rata antara 2.90 hingga 3.03, menandakan
bahwa mahasiswa menilai layanan ini perlu ditingkatkan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun tingkat kepuasan mahasiswa berada pada
kisaran yang cukup, terdapat beberapa area yang perlu diperbaiki,
khususnya dalam bimbingan akademik dan pemrosesan administrasi. Saran
perbaikan dari mahasiswa juga harus diperhatikan untuk meningkatkan
pengalaman akademik yang lebih baik di masa depan.