set.seed(123) # Set seed untuk reproducibility
n <- 1000
uniform_data <- runif(n, min = 0, max = 1)
hist(uniform_data, breaks = 30, main = "Histogram Distribusi Uniform", xlab = "Nilai", col = "pink")
# Simulasi 1000 variabel random dari distribusi binomial
n_trials <- 10 # Jumlah percobaan
p_success <- 0.5 # Probabilitas sukses
binomial_data <- rbinom(n, size = n_trials, prob = p_success)
# Plot histogram
hist(binomial_data, breaks = 30, main = "Histogram Distribusi Binomial", xlab = "Jumlah Sukses", col = "lightgreen")
# Simulasi 1000 variabel random dari distribusi normal
mu <- 0 # Mean
sigma <- 1 # Standar deviasi
normal_data <- rnorm(n, mean = mu, sd = sigma)
# Plot histogram
hist(normal_data, breaks = 30, main = "Histogram Distribusi Normal", xlab = "Nilai", col = "lightblue")
lambda <- 3 # Parameter lambda
poisson_data <- rpois(n, lambda)
hist(poisson_data, breaks = 30, main = "Histogram Distribusi Poisson", xlab = "Jumlah Kejadian", col = "lightyellow")
rate <- 1 # Parameter rate
exp_data <- rexp(n, rate)
hist(exp_data, breaks = 30, main = "Histogram Distribusi Eksponensial", xlab = "Nilai", col = "lightcoral")
# Simulasi pendapatan bulanan
set.seed(123)
n_employees <- 500
mean_income <- 10000000
sd_income <- 2000000
income_data <- rnorm(n_employees, mean = mean_income, sd = sd_income)
# 1. Rata-rata pendapatan simulasi
mean_simulated <- mean(income_data)
cat("Rata-rata pendapatan simulasi:", mean_simulated, "\n")
## Rata-rata pendapatan simulasi: 10069181
## Rata-rata pendapatan simulasi: 10069181
# 2. Probabilitas pendapatan di atas Rp 12.000.000
prob_above_12m <- sum(income_data > 12000000) / n_employees
cat("Probabilitas pendapatan di atas Rp 12.000.000:", prob_above_12m, "\n")
## Probabilitas pendapatan di atas Rp 12.000.000: 0.164
## Probabilitas pendapatan di atas Rp 12.000.000: 0.164
# Simulasi jumlah pelanggan
set.seed(123)
n_days <- 30
lambda_customers <- 50
customers_data <- rpois(n_days, lambda_customers)
# 1. Rata-rata jumlah pelanggan simulasi
mean_customers <- mean(customers_data)
cat("Rata-rata jumlah pelanggan simulasi:", mean_customers, "\n")
## Rata-rata jumlah pelanggan simulasi: 48.96667
## Rata-rata jumlah pelanggan simulasi: 48.96667
# 2. Probabilitas jumlah pelanggan lebih dari 60
prob_above_60 <- sum(customers_data > 60) / n_days
cat("Probabilitas jumlah pelanggan lebih dari 60:", prob_above_60, "\n")
## Probabilitas jumlah pelanggan lebih dari 60: 0.03333333
## Probabilitas jumlah pelanggan lebih dari 60: 0.03333333
Distribusi Diskrit - Contoh: Distribusi Binomial
# Simulasi distribusi Binomial
set.seed(123)
n <- 1000 # jumlah simulasi
size <- 10 # jumlah percobaan per simulasi
prob <- 0.5 # probabilitas sukses
data_binomial <- rbinom(n, size, prob)
# Visualisasi
hist(data_binomial, breaks=10, col="skyblue", main="Simulasi Distribusi Binomial",
xlab="Jumlah sukses", ylab="Frekuensi")
Distribusi Kontinu – Contoh: Distribusi Normal
# Simulasi distribusi Normal
set.seed(123)
n <- 1000
mean <- 0
sd <- 1
data_normal <- rnorm(n, mean, sd)
# Visualisasi
hist(data_normal, breaks=30, col="lightgreen", main="Simulasi Distribusi Normal",
xlab="Nilai", ylab="Frekuensi")
Sebagai contoh studi kasus, diasumsikan seorang analis cuaca ingin melakukan simulasi jumlah hari hujan selama satu bulan (30 hari). Setiap harinya memiliki peluang 30% untuk terjadi hujan, sehingga dapat dimodelkan menggunakan distribusi Binomial.
Selain itu, jika pada suatu hari terjadi hujan, maka curah hujan (dalam satuan milimeter) juga ingin disimulasikan. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa curah hujan mengikuti distribusi Eksponensial, dengan anggapan bahwa semakin besar curah hujan, maka kemungkinan kejadiannya semakin jarang.
set.seed(456)
days <- 30
prob_rain <- 0.3
# Simulasi apakah hujan atau tidak setiap hari
rain_days <- rbinom(days, 1, prob_rain)
# Simulasi curah hujan (mm) jika hujan, dari distribusi Eksponensial (λ = 0.2)
lambda <- 0.2
rain_amount <- ifelse(rain_days == 1, rexp(days, rate = lambda), 0)
# Gabungkan jadi data frame
weather_data <- data.frame(
Hari = 1:30,
Hujan = rain_days,
Curah_Hujan = round(rain_amount, 2)
)
print(weather_data)
## Hari Hujan Curah_Hujan
## 1 1 0 0.00
## 2 2 0 0.00
## 3 3 1 3.18
## 4 4 1 1.10
## 5 5 1 3.61
## 6 6 0 0.00
## 7 7 0 0.00
## 8 8 0 0.00
## 9 9 0 0.00
## 10 10 0 0.00
## 11 11 0 0.00
## 12 12 0 0.00
## 13 13 1 0.48
## 14 14 1 3.55
## 15 15 0 0.00
## 16 16 0 0.00
## 17 17 1 3.99
## 18 18 0 0.00
## 19 19 1 19.63
## 20 20 0 0.00
## 21 21 0 0.00
## 22 22 1 6.85
## 23 23 1 0.68
## 24 24 0 0.00
## 25 25 1 0.88
## 26 26 1 11.47
## 27 27 1 3.47
## 28 28 0 0.00
## 29 29 0 0.00
## 30 30 0 0.00
# Visualisasi
barplot(weather_data$Curah_Hujan,
names.arg = weather_data$Hari,
col = "blue",
main = "Simulasi Curah Hujan selama 30 Hari",
xlab = "Hari",
ylab = "Curah Hujan (mm)")