Dalam statistik, kita sering ingin melakukan resampling untuk menguji keakuratan estimasi sampel kita. Ini disebut bootstrapping—sebuah tes yang didasarkan pada pengambilan sampel acak berulang dengan pengembalian (replacement). Dalam pembelajaran kali ini, kita akan:
Kita akan membuat sebuah vektor berisi angka yang terdistribusi secara normal dengan nama myData.
Fungsi rnorm() memungkinkan kita untuk menghasilkan urutan angka acak dari distribusi normal hipotetis dengan rata-rata (mean) 20 dan standar deviasi 4.5. Di sini, kita memilih untuk menghasilkan 2000 observasi.
set.seed(300) # Setting the seed for replication purposes
myData <- rnorm(2000,20,4.5) # Creating a random normal distribution (n=300, mean=20, sd=4.5)
Penjelasan:
Untuk memastikan bahwa vektor myData telah dibuat dengan benar, kita memverifikasi bahwa:
Catatan: Kita tidak seharusnya mengharapkan mean dan standar deviasi memiliki nilai yang persis samadengan yang kita masukkan ke dalam rnorm(), karena ada unsur acak yang terlibat saat menggunakan fungsiini (rnorm menghasilkan distribusi normal acak di sekitar mean dan standar deviasi yang diberikan).
length(myData) # How many observations?
## [1] 2000
length(myData) menghitung jumlah observasi dalam vektor myData. Harusnya menghasilkan 2000 karena kitamembuat 2000 observasi.
mean(myData) # What is the mean?
## [1] 20.25773
mean(myData) menghitung rata-rata dari vektor myData. Harusnya mendekati 20 karena kita menetapkanmean = 20 saat membuat data.
sd(myData) # What is the standard deviation?
## [1] 4.590852
sd(myData) menghitung standar deviasi dari vektor myData. Harusnya mendekati 4.5 karena kita menetapkanstandar deviasi = 4.5 saat membuat data.
Untuk tujuan visual, berikut adalah grafik dari vektor myData. Garis putus-putus merah menunjukkan nilai mean (20.25773) dari distribusi ini.
# Membuat histogram dari myData
hist(myData, breaks = 30, col = "lightblue", main = "Distribusi myData", xlab = "Nilai", ylab = "Frekuensi")
# Menambahkan garis vertikal untuk mean
abline(v = mean(myData), col = "red", lwd = 2, lty = 2)
# Menambahkan legenda
legend("topright", legend = paste("Mean =", round(mean(myData), 5)), col = "red", lty = 2, lwd = 2)
Penjelasan:
Apa itu bootstrapping? Bootstrapping adalah metode untuk memperhitungkan ketidakpastian saat kita mengukur estimasi sampel. Dengan menggunakan pengambilan sampel acak dengan pengembalian (random sampling with replacement), kita menghitung estimasi kita untuk berbagai sampel acak yang diambil dari distribusi asli kita.
Analogi dengan “Mean of Means” pada Dadu Perhatikan kejadian saat menghitung “rata-rata dari rata-rata”(mean of means) untuk lemparan dadu, kita memperkirakan seberapa besar kemungkinan kita akan mengamati estimasi sampel tertentu (misalnya, mean, standar deviasi). Jika kita mengambil sampel ulang secara acak dari distribusi dasar ini dengan penggantian sejumlah besar kali. Alasan kita mengambil sampel ulang dengan penggantian adalah untuk memungkinkan angka-angka tertentu dipilih beberapa kali, yang menciptakan varians yang lebih besar dalam distribusi yang dihasilkan.
Mengapa Menggunakan Pengembalian (Replacement)? Alasan kita menggunakan pengembalian adalah untuk memungkinkan angka tertentu dipilih lebih dari satu kali, yang menciptakan variasi yang lebih besardalam distribusi yang dihasilkan.
Langkah-langkah Bootstrapping:
Secara sederhana, yang kita lakukan di sini adalah menghitung mean dari 1000 sampel yang masing-masing terdiri dari 2000 observasi dari myData menggunakan perulangan for(i in x). Mean dari setiap sampel ini disimpan dalam sebuah vektor (bootstrap.results).
Tujuan: Kita tertarik untuk mengukur ketidakpastian dalam distribusi estimasi kita (dalam hal ini, mean). Untukmelakukannya, kita menghitung standar deviasi dari setiap mean yang dihitung menggunakan pengambilansampel acak dengan pengembalian (random sampling with replacement).
set.seed(200) # Setting the seed for replication purposes
sample.size <- 2000 # Sample size
n.samples <- 1000 # Number of bootstrap samples
bootstrap.results <- c() # Creating an empty vector to hold the results
for (i in 1:n.samples)
{
obs <- sample(1:sample.size, replace=TRUE)
bootstrap.results[i] <- mean(myData[obs]) # Mean of the bootstrap sample
}
Penjelasan:
set.seed(200) menetapkan seed untuk replikasi.
sample.size <- 2000 menentukan ukuran sampel (sama dengan jumlah observasi dalam myData).
n.samples <- 1000 menentukan jumlah sampel bootstrap yang akan diambil.
bootstrap.results <- c() membuat vektor kosong untuk menyimpan hasil bootstrap.
for (i in 1:n.samples) melakukan perulangan sebanyak 1000 kali.
obs <- sample(1:sample.size, replace=TRUE) mengambil sampel acak dengan pengembalian dari indeks 1 hingga 2000.
bootstrap.results[i] <- mean(myData[obs]) menghitung mean dari sampel yang diambil danmenyimpannya dalam vektor bootstrap.results.
length(bootstrap.results) # Sanity check: this should contain the mean of 1000 different samples
## [1] 1000
length(bootstrap.results) memeriksa panjang vektor bootstrap.results. Harusnya 1000 karena kita mengambil1000 sampel.
summary(bootstrap.results) # Sanity check
## Min. 1st Qu. Median Mean 3rd Qu. Max.
## 19.92 20.19 20.26 20.26 20.33 20.57
summary(bootstrap.results) memberikan ringkasan statistik dari vektor bootstrap.results, termasuk min, max,mean, dan kuartil.
sd(bootstrap.results) # Checking the standard deviation of the distribution of means (this is what we are interested in!)
## [1] 0.1021229
sd(bootstrap.results) menghitung standar deviasi dari distribusi mean yang dihasilkan oleh bootstrapping.
par(mfrow=c(2,1), pin=c(5.8,0.98)) # Combining plots (2 rows, 1 column) and setting the plots size
hist(bootstrap.results, # Creating an histogram
col="#d83737", # Changing the color
xlab="Mean", # Giving a label to the x axis
main=paste("Means of 1000 bootstrap samples from myData")) # Giving a title to the graphhist(myData, # Creating an histogram
hist(myData,
col = "#37aad8", # Changing the color
xlab = "Value", # Label for the x-axis
main = paste("Distribution of myData") # Title for the graph
)
Penjelasan:
par(mfrow=c(2,1), pin=c(5.8,0.98)) mengatur tata letak plot menjadi 2 baris dan 1 kolom, sertamenentukan ukuran plot.
hist(bootstrap.results, col=“#d83737”, xlab=“Mean”, main=paste(“Means of 1000 bootstrap samples frommyData”)) membuat histogram dari distribusi mean hasil bootstrapping.
hist(myData, col=“#37aad8”, xlab=“Value”, main=paste(“Distribution of myData”)) membuat histogramdari data asli myData.
Demikian pula, kita juga dapat mengambil 1000 sampel acak dari proses pembuatan data asli.
set.seed(200) # Setting the seed for replication purposes
sample.size <- 2000 # Sample size
n.samples <- 1000 # Number of bootstrap samples
bootstrap.results <- c() # Creating an empty vector to hold the results
for (i in 1:n.samples)
{
bootstrap.results[i] <- mean(rnorm(2000,20,4.5)) # Mean of the bootstrap sample
}
Penjelasan:
set.seed(200) digunakan untuk menetapkan seed agar hasil yang dihasilkan dapat direplikasi. Ini memastikan bahwa setiap kali kode dijalankan, hasilnya akan sama.
sample.size <- 2000 menentukan ukuran sampel yang akan dihasilkan setiap kali (dalam hal ini, 2000observasi).
n.samples <- 1000 menentukan jumlah sampel bootstrap yang akan diambil (dalam hal ini, 1000sampel).
bootstrap.results <- c() membuat vektor kosong untuk menyimpan hasil bootstrap (yaitu mean dari setiapsampel).
for (i in 1:n.samples) melakukan perulangan sebanyak 1000 kali.
Di dalam perulangan, rnorm(2000, 20, 4.5) menghasilkan 2000 observasi dari distribusi normaldengan mean 20 dan standar deviasi 4.5.
mean(rnorm(2000, 20, 4.5)) menghitung mean dari sampel yang baru saja dihasilkan.
bootstrap.results[i] menyimpan mean tersebut ke dalam vektor bootstrap.results.
length(bootstrap.results) # Sanity check: this should contain the mean of 1000 different samples
## [1] 1000
length(bootstrap.results) memeriksa panjang vektor bootstrap.results. Harusnya menghasilkan 1000 karenakita mengambil 1000 sampel bootstrap
summary(bootstrap.results) # Sanity check
## Min. 1st Qu. Median Mean 3rd Qu. Max.
## 19.64 19.93 20.00 20.00 20.07 20.32
summary(bootstrap.results) memberikan ringkasan statistik dari vektor bootstrap.results, termasuk nilai minimum, kuartil pertama (Q1), median (Q2), mean, kuartil ketiga (Q3), dan nilai maksimum. Ini membantu kita memahami distribusi dari mean yang dihasilkan oleh bootstrapping.
sd(bootstrap.results) # Checking the standard deviation of the distribution of means (this is what we are interested in!)
## [1] 0.1041927
sd(bootstrap.results) menghitung standar deviasi dari distribusi mean yang dihasilkan oleh bootstrapping.Standar deviasi ini mengukur variabilitas atau ketidakpastian dari estimasi mean yang kita peroleh melalui bootstrapping.
par(mfrow=c(2,1), pin=c(5.8,0.98)) # Combining plots (2 rows, 1 column) and setting the plots size
hist(bootstrap.results, # Creating an histogram
col="#d83737", # Changing the color
xlab="Mean", # Giving a label to the x axis
main=paste("Means of 1000 bootstrap samples from the DGP")) # Giving a title to the graph
hist(myData, # Creating an histogram
col="#37aad8", # Changing the color
xlab="Value", # Giving a label to the x axis
main=paste("Distribution of myData")) # Giving a title to the graph
Penjelasan:
par(mfrow=c(2,1), pin=c(5.8,0.98)) mengatur tata letak plot menjadi 2 baris dan 1 kolom, sertamenentukan ukuran plot.
hist(bootstrap.results, col=“#d83737”, xlab=“Mean”, main=paste(“Means of 1000 bootstrap samples fromthe DGP”)) membuat histogram dari distribusi mean hasil bootstrapping.
col=“#d83737” memberikan warna merah pada histogram.
xlab=“Mean” memberikan label “Mean” pada sumbu x.
main=paste(“Means of 1000 bootstrap samples from the DGP”) memberikan judul grafik.
hist(myData, col=“#37aad8”, xlab=“Value”, main=paste(“Distribution of myData”)) membuat histogramdari data asli myData.
col=“#37aad8” memberikan warna biru pada histogram.
xlab=“Value” memberikan label “Value” pada sumbu x.
main=paste(“Distribution of myData”) memberikan judul grafik.
Latihan 1
Tetapkan benih Anda pada angka 150. Hasilkan distribusi normal acak dari 1000 observasi, dengan rata-rata30 dan simpangan baku 2,5. Hitung rata-rata dari 50 sampel dari 1000 observasi dari kumpulan data tersebut.Simpan hasil Anda dalam vektor.
Fungsi yang relevan: set.seed(), rnorm(), for(i in x), sample().
# Tetapkan seed
set.seed(150)
# Hasilkan 1000 observasi dari distribusi normal
myData <- rnorm(n = 1000, mean = 30, sd = 2.5)
# Inisialisasi vektor untuk menyimpan rata-rata 50 sampel
n.samples <- 50
sample.means <- numeric(n.samples)
# Loop untuk mengambil 50 sampel acak dan hitung rata-ratanya
for (i in 1:n.samples) {
obs <- sample(myData, size = 50, replace = TRUE) # Ambil sampel acak
sample.means[i] <- mean(obs) # Simpan rata-rata
}
# Cek hasil
sample.means
## [1] 30.14309 29.02990 29.76690 30.48360 29.73881 29.71241 29.86385 29.50678
## [9] 30.56253 29.79078 30.12034 29.86928 29.54955 29.55482 30.04611 30.07912
## [17] 30.16797 29.64843 30.13613 30.47296 30.24592 29.79687 29.70930 29.79885
## [25] 30.11966 30.25528 29.48354 29.84970 30.02096 30.38388 29.65810 30.26251
## [33] 30.29870 29.64380 30.04316 30.29065 30.60772 29.66573 29.80451 29.08342
## [41] 29.63084 30.34124 29.88440 29.82377 29.02525 29.77596 29.64970 29.86317
## [49] 29.88076 29.31903
Latihan 2
Hasilkan dua histogram untuk menampilkan secara grafis distribusi rata-rata yang diperoleh dalam Latihan 1serta nilai dari 1000 observasi dalam kumpulan data asli Anda. Gabungkan histogram ini menjadi satu grafikkeseluruhan.
Fungsi yang relevan: par(), hist().
# Atur tampilan grafik jadi dua di satu baris
par(mfrow = c(1, 2))
# Histogram data asli 1000 observasi
hist(myData,
col = "#37aad8",
main = "Histogram Data Asli (1000 Observasi)",
xlab = "Nilai",
border = "white")
# Histogram distribusi rata-rata dari 50 sampel
hist(sample.means,
col = "#f4a582",
main = "Histogram Rata-rata Sampel (50 Sampel)",
xlab = "Rata-rata",
border = "white")
# Reset layout ke default (1 grafik per tampilan)
par(mfrow = c(1, 1))