Teknik Sampling

Kenapa menggunakan data contoh?

Dalam penelitian dan analisis data, seringkali tidak memungkinkan untuk mengumpulkan data dari seluruh populasi karena keterbatasan sumber daya, biaya, dan waktu. Oleh karena itu, penarikan sampel digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat mewakili populasi dengan hasil yang tetap valid dan reliabel.

Keuntungan Menggunakan Sampel:

  • Efisiensi Waktu dan Biaya → Mengumpulkan data dari seluruh populasi membutuhkan waktu dan biaya yang besar.

  • Kemudahan Pengelolaan Data → Analisis lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan data populasi yang sangat besar.

  • Estimasi yang Akurat → Dengan teknik yang tepat, sampel dapat memberikan perkiraan yang sangat mendekati populasi.

  • Memungkinkan Uji Statistik → Banyak teknik statistik yang berbasis sampel, seperti uji hipotesis dan regresi.

Jenis Metode Penarikan Contoh

Terdapat berbagai metode sampling yang digunakan dalam penelitian, yang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: probabilistik dan non-probabilistik.

Metode Sampling Probabilistik

Metode ini memberikan peluang yang sama bagi setiap elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel.

Simple Random Sampling (Sampel Acak Sederhana)

  • Setiap elemen dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

  • Contoh: Memilih nomor secara acak menggunakan komputer atau undian.

Stratified Sampling (Sampel Berstrata)

  • Populasi dibagi ke dalam kelompok (strata) berdasarkan karakteristik tertentu, kemudian sampel diambil secara acak dari masing-masing strata.

  • Contoh: Memilih sampel dari kelompok umur yang berbeda dalam survei populasi.

Cluster Sampling (Sampel Kelompok)

  • Populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (klaster), kemudian beberapa klaster dipilih secara acak, dan seluruh elemen dalam klaster yang terpilih digunakan sebagai sampel.

  • Contoh: Memilih beberapa sekolah secara acak, lalu mengambil semua siswa dari sekolah tersebut.

Systematic Sampling (Sampel Sistematis)

  • Elemen dipilih berdasarkan interval tetap dari daftar populasi.

  • Contoh: Memilih setiap responden ke-10 dari daftar pelanggan.

Metode Sampling Non-Probabilistik

Metode ini tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap elemen dalam populasi untuk terpilih.

Convenience Sampling (Sampel Kemudahan)

  • Sampel diambil berdasarkan kemudahan akses.

  • Contoh: Wawancara dengan orang-orang yang berada di pusat perbelanjaan.

Quota Sampling (Sampel Kuota)

  • Sampel dipilih berdasarkan kuota yang telah ditetapkan untuk karakteristik tertentu.

  • Contoh: Mengambil 50 responden laki-laki dan 50 responden perempuan tanpa acak.

Purposive Sampling (Sampel Bertujuan)

  • Sampel dipilih berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu.

  • Contoh: Memilih ahli dalam suatu bidang untuk penelitian khusus.

Snowball Sampling

  • Responden pertama merekomendasikan orang lain untuk diwawancarai.

  • Contoh: Penelitian pada kelompok masyarakat yang sulit dijangkau, seperti pekerja migran ilegal.

Sebaran Penarikan Contoh

Sebaran sampel adalah pola distribusi statistik dari sampel yang ditarik dari suatu populasi. Berikut adalah beberapa ukuran utama dalam sebaran penarikan contoh:

Rataan Sampel

Rataan sampel adalah rata-rata dari nilai-nilai dalam sampel dan digunakan sebagai penduga rata-rata populasi.

\[\bar{X} = \frac{\sum{X_i}} {n}\]

dimana \(X_i\) adalah nilai individu dalam sampel dan \(n\) adalah ukuran sampel.

Jumlah Kuadrat (Sum of Squares-SS)

Jumlah kuadrat mengukur variasi dalam data sampel dan digunakan dalam banyak analisis statistik, seperti ANOVA dan regresi.

\[SS= \sum(X_i - \bar{X})^2\]

dimana \(X_i\) adalah nilai individu dalam sampel dan \(\bar{X}\) adalah rata-rata sampel.

Rasio Jumlah Kuadrat

Rasio jumlah kuadrat sering digunakan dalam analisis varians (ANOVA) untuk membandingkan variabilitas antar kelompok dengan variabilitas dalam kelompok.

\[F = \frac{SS_{antar}}{SS_{dalam}} \]

dimana \(SS_{antar}\) adalah jumlah kuadrat antar kelompok dan \(SS_{dalam}\) adalah jumlah kuadrat dalam kelompok.