Berikut adalah link sumber data yang digunakan: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/viewFile/2981/2900
df <- data.frame(
Kelompok = rep(c("Lele", "Nila", "Karper", "Bawal", "Gurami"), each=4),
Perlakuan = rep(c(0.25, 0.5, 0.75, 1), times=5),
JumlahPakan = c(19.6, 28.2, 26.6, 24.8,
13.6, 16, 17.6, 19.8,
13.2, 15, 16.8, 18.6,
11.8, 15.4, 18.4, 21.2,
12.6, 14.8, 14.2, 13.6)
)
print(df)## Kelompok Perlakuan JumlahPakan
## 1 Lele 0.25 19.6
## 2 Lele 0.50 28.2
## 3 Lele 0.75 26.6
## 4 Lele 1.00 24.8
## 5 Nila 0.25 13.6
## 6 Nila 0.50 16.0
## 7 Nila 0.75 17.6
## 8 Nila 1.00 19.8
## 9 Karper 0.25 13.2
## 10 Karper 0.50 15.0
## 11 Karper 0.75 16.8
## 12 Karper 1.00 18.6
## 13 Bawal 0.25 11.8
## 14 Bawal 0.50 15.4
## 15 Bawal 0.75 18.4
## 16 Bawal 1.00 21.2
## 17 Gurami 0.25 12.6
## 18 Gurami 0.50 14.8
## 19 Gurami 0.75 14.2
## 20 Gurami 1.00 13.6
df$Perlakuan <- as.factor(df$Perlakuan)
df$Kelompok <- as.factor(df$Kelompok)
ANOVA_DF <- aov(JumlahPakan ~ Kelompok + Perlakuan, data = df)
summary(ANOVA_DF)## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## Kelompok 4 282.81 70.70 19.195 3.77e-05 ***
## Perlakuan 3 85.83 28.61 7.767 0.00381 **
## Residuals 12 44.20 3.68
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Hipotesis:
\(H_0:\) Sisaan menyebar normal.
\(H_1:\) : Sisaan tidak menyebar normal.
##
## Shapiro-Wilk normality test
##
## data: ANOVA_DF$residuals
## W = 0.94999, p-value = 0.367
Berdasarkan uji Shapiro-Wilk, didapatkan p−value = 0.367 > α = 0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan menyebar normal pada taraf nyata 5%.
##
## Exact one-sample Kolmogorov-Smirnov test
##
## data: ANOVA_DF$residuals
## D = 0.11611, p-value = 0.922
## alternative hypothesis: two-sided
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan p−value=0.922>α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan menyebar normal pada taraf nyata 5%.
##
## Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) normality test
##
## data: ANOVA_DF$residuals
## D = 0.11611, p-value = 0.6832
Berdasarkan uji Lilliefors, didapatkan p−value=0.683>α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan menyebar normal atau dengan kata lain pada taraf nyata 5%.
## Warning: package 'tseries' was built under R version 4.4.2
## Registered S3 method overwritten by 'quantmod':
## method from
## as.zoo.data.frame zoo
##
## Jarque Bera Test
##
## data: ANOVA_DF$residuals
## X-squared = 0.88321, df = 2, p-value = 0.643
Berdasarkan uji Jarque-Bera, didapatkan p−value=0.643>α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan menyebar normal atau dengan kata lain pada taraf nyata 5%.
##
## Anderson-Darling normality test
##
## data: ANOVA_DF$residuals
## A = 0.35742, p-value = 0.4192
Berdasarkan uji Anderson-Darling, didapatkan p−value= 0.4192 > α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan menyebar normal atau dengan kata lain pada taraf nyata 5%.
Hipotesis:
\(H_0\): Nilai harapan sisaan = 0.
\(H_1\): Nilai harapan sisaan ≠ 0.
##
## One Sample t-test
##
## data: ANOVA_DF$residuals
## t = -3.9461e-16, df = 19, p-value = 1
## alternative hypothesis: true mean is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## -0.713828 0.713828
## sample estimates:
## mean of x
## -1.34582e-16
Berdasarkan uji t, didapatkan p−value =1 > α = 0.05, sehingga tidak tolak H0, belum cukup bukti untuk menyatakan bahwa nilai harapan sisaan tidak sama dengan 0 pada taraf nyata 5%
Hipotesis:
\(H_0:\) Ragam sisaan homogen
\(H_1:\) Ragam sisaan tidak homogen.
##
## Bartlett test of homogeneity of variances
##
## data: JumlahPakan by Perlakuan
## Bartlett's K-squared = 1.399, df = 3, p-value = 0.7058
##
## Bartlett test of homogeneity of variances
##
## data: JumlahPakan by Kelompok
## Bartlett's K-squared = 5.0096, df = 4, p-value = 0.2863
Berdasarkan uji Bartlett, didapatkan p−value = 0.7058 dan 0.2863 > α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam sisaan perlakuan dan kelompok homogen pada taraf nyata 5%.
## Warning: package 'PMCMRplus' was built under R version 4.4.2
##
## Hartley's maximum F-ratio test of homogeneity of variances
##
## data: JumlahPakan by Kelompok
## F Max = 18.5, df = 3, k = 5, p-value = 0.1958
##
## Hartley's maximum F-ratio test of homogeneity of variances
##
## data: JumlahPakan by Perlakuan
## F Max = 3.4499, df = 4, k = 4, p-value = 0.6562
Berdasarkan uji Hartley, didapatkan p−value = 0.1958 dan 0.6562 > α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam sisaan perlakuan dan kelompok homogen pada taraf nyata 5%.
## Loading required package: carData
## Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)
## Df F value Pr(>F)
## group 3 0.0954 0.9614
## 16
## Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)
## Df F value Pr(>F)
## group 4 1.3063 0.3122
## 15
Berdasarkan uji Levene, didapatkan p−value = 0.9614 dan 0.3122 > α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam sisaan perlakuan dan kelompok homogen pada taraf nyata 5%.
## Warning: package 'lmtest' was built under R version 4.4.2
## Loading required package: zoo
## Warning: package 'zoo' was built under R version 4.4.2
##
## Attaching package: 'zoo'
## The following objects are masked from 'package:base':
##
## as.Date, as.Date.numeric
##
## studentized Breusch-Pagan test
##
## data: JumlahPakan ~ Perlakuan + Kelompok
## BP = 11.025, df = 7, p-value = 0.1375
Berdasarkan uji Breush-Pagan, didapatkan p−value = 0.1375 > α=0.05, maka tidak tolak H0 , sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam sisaan perlakuan dan kelompok homogen pada taraf nyata 5%.
Berdasarkan plot Sisaan vs Order, terlihat bahwa sisaanya membentuk pola yang stasioner (bergerak di sekitar titik 0) sehingga dapat dikatakan sisaan saling bebas
Hipotesis:
\(H_0:\) Sisaan saling bebas
\(H_1:\) Sisaan tidak saling bebas.
##
## Durbin-Watson test
##
## data: ANOVA_DF
## DW = 1.6172, p-value = 0.09591
## alternative hypothesis: true autocorrelation is not 0
Berdasarkan uji Durbin-Watson pada library lmtest, didapatkan p−value= 0.09591 > α=0.05 , maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan saling bebas pada taraf nyata 5%.
## lag Autocorrelation D-W Statistic p-value
## 1 0.1006968 1.617226 0.092
## Alternative hypothesis: rho != 0
Berdasarkan uji Durbin-Watson pada library car, didapatkan p−value = 0.098 > α=0.05, maka tidak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan saling bebas pada taraf nyata 5%.
Rancangan-rancangan seperti RAKL dan RBSL mengasumsikan bahwa pengaruh perlakuan dan kelompok aditif - pengaruh tersebut tetap sama di semua kombinasi perlakuan dan kelompok.
Hipotesis:
\(H_0:\) Model Aditif
\(H_1:\) Model Tidak Aditif
## Warning: package 'reshape2' was built under R version 4.4.2
## Warning: package 'additivityTests' was built under R version 4.4.2
ANOVARAKLWide<-dcast(df,Kelompok~Perlakuan,value.var="JumlahPakan")
Y<-as.matrix(ANOVARAKLWide[-1])
tukey.test(Y,alpha=0.05)##
## Tukey test on 5% alpha-level:
##
## Test statistic: 1.043
## Critival value: 4.844
## The additivity hypothesis cannot be rejected.
Berdasarkan uji Tukey, \(F-hitung\) = 1.043 < \(F-tabel\) = 4.844 maka tak tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa model aditif pada taraf nyata 5%