Operasi dalam matematika seperti penambahan, pengurangan, pembagian, perkalian, perpangkatan bisa dilakukan di R dengan script seperti ini
2 + 3 # Penjumlahan
## [1] 5
2 - 1 # Pengurangan
## [1] 1
25 / 5 # Pembagian
## [1] 5
2 * 3 # Perkalian
## [1] 6
2 ^ 2 # Perpangkatan
## [1] 4
Variabel digunakan untuk menyimpan data. Di R, kita bisa membuat variabel dan mengisinya dengan nilai tertentu, lalu melakukan operasi dengan variabel tersebut.
a <- 4 # Membuat variabel 'a' dan mengisinya dengan nilai 4
b <- 320 # Membuat variabel 'b' dan mengisinya dengan nilai 320
c <- 1 * b # Membuat variabel 'c' dan mengisinya dengan hasil perkalian dari variabel a dengan b
c
## [1] 320
R memiliki beberapa struktur data dasar seperti vekor, faktor, list, dan dataframe. #### Membuat Vektor Berisi Numerik Di dalam R, kita bisa membuat vektor karakter menggunakan fungsi c().
ini_vektor <- c(12, 24, 534, 23, 235, 34, 422) # Membuat vektor berisi numerik acak
ini_vektor
## [1] 12 24 534 23 235 34 422
as <- c('SSD', 'BK', 'PKO', 'PPKN') # Membuat vektor berisi karakter
as
## [1] "SSD" "BK" "PKO" "PPKN"
Faktor adalah struktur daya di R yang digunakan untuk menyimpan data kategorikal. Konversi ke faktor memungkinkan kita untuk menganalisis data kategorikal dengan lebih efisien.
as_faktor <- factor(as) # Mengubah vektor karakter menjadi faktor
as_faktor
## [1] SSD BK PKO PPKN
## Levels: BK PKO PPKN SSD
Fungsi str() digunakan untuk menampilkan struktur dari suatu objek, termasuk faktor. Ini membantu memahami tipe data dan level yang ada dalam faktor.
str(as_faktor) # Menampilkan struktur dari faktor as_faktor
## Factor w/ 4 levels "BK","PKO","PPKN",..: 4 1 2 3
Level adalah kategori unik dalam faktor. Fungsi levels() digunakan untuk menampilkan semua level yang ada dalam suatu faktor.
levels(as_faktor) # Menampilkan level atau kategori unik dalam faktor
## [1] "BK" "PKO" "PPKN" "SSD"
Fungis table() digunakan untuk menghitung frekuensi masing-masing kategori dalam faktor. Ini berguna untuk analisis data kategorikal.
table(as_faktor) # Menampilkan frekuensi masing-masing kategori dalam faktor
## as_faktor
## BK PKO PPKN SSD
## 1 1 1 1
List adalah struktur data yang dapat menyimpan berbagai jenis data, seperti vektor, faktor, teks dalam satu objek. Ini membuat list sangat fleksibel.
data_list <- list(
Id = c(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7),
Nama = c('Abdul', 'Burhan', 'Broto', 'Candi', 'Pahsa', 'Ibnu', 'Sina'),
Kategori = factor(c('Hmm', 'Konyol', 'Sigma', 'Villain', 'Ealah', 'Hai', 'Kata'))
)
Fungsi print() digunakan untuk menampilkan seluruh isi list. Ini membantu melihat data yang disimpan dalam list
print(data_list) # Menampilkan seluruh isi list
## $Id
## [1] 1 2 3 4 5 6 7
##
## $Nama
## [1] "Abdul" "Burhan" "Broto" "Candi" "Pahsa" "Ibnu" "Sina"
##
## $Kategori
## [1] Hmm Konyol Sigma Villain Ealah Hai Kata
## Levels: Ealah Hai Hmm Kata Konyol Sigma Villain
Kita juga bisa mengakses elemen dalam list menggunakan operator $ atau [[]]. Ini memungkinkan kita untuk mengambil data spesifik dari list.
data_list$Id # Mengakses elemen 'Id' dalam list
## [1] 1 2 3 4 5 6 7
data_list$Kategori # Mengakses elemen ketiga dalam list
## [1] Hmm Konyol Sigma Villain Ealah Hai Kata
## Levels: Ealah Hai Hmm Kata Konyol Sigma Villain
Dataframe adalah struktur data tabular yang terdiri dari baris dan kolom. Setiap kolom dapat memiliki tipe data yang berbeda, mirip dengan tabel di databse. #### Membuat Dataframe Di dalam R Kita dapat membuat sebuah dataframe menggunakan syntaks data.frame().
data_mahad <- data.frame(
Nama = c('Dani', 'Bagas', 'Fairul', 'Taqim'),
Akt = c(23, 23, 22, 22),
Prodi = factor(c('SSD', 'PSEJ', 'BK', 'PPKN'))
)
Fungsi print() dapat digunakan utnuk menampilkan seluruh isi dataframe.
print(data_mahad)
## Nama Akt Prodi
## 1 Dani 23 SSD
## 2 Bagas 23 PSEJ
## 3 Fairul 22 BK
## 4 Taqim 22 PPKN
Fungsi summary() memberikan ringkasan statistik dari dataframe, seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan frekuensi untuk data kategorikal.
summary(data_mahad)
## Nama Akt Prodi
## Length:4 Min. :22.0 BK :1
## Class :character 1st Qu.:22.0 PPKN:1
## Mode :character Median :22.5 PSEJ:1
## Mean :22.5 SSD :1
## 3rd Qu.:23.0
## Max. :23.0
Array adalah struktur data multidimensi.Array 3 dimensi digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk matriks 3D. #### Membuat Array 3 Dimensi
array_data <- array(1:24, dim = c(3, 4, 2)) # Membuat array dengan dimensi 3 x 4 x 2
Kita dapat menampilkan array dengan sintaks menampilkan yaitu print()
print(array_data)
## , , 1
##
## [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,] 1 4 7 10
## [2,] 2 5 8 11
## [3,] 3 6 9 12
##
## , , 2
##
## [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,] 13 16 19 22
## [2,] 14 17 20 23
## [3,] 15 18 21 24
Fungsi dim() dapat digunakan untuk menampilkan dimensi dan array. ini membantu memahami struktur array.
dim(array_data) # Menampilkan dimensi array_data
## [1] 3 4 2
Nilai NA (Not Available) digunakan utnuk merepresentasikan data yang hilang. kita bisa membuat vektor yang mengandung nilai NA dan melakukan pengecekan.
nilai <- c(90, 84, 75, NA, 98, NA, 62) # Membuat vektor dengan beberapa nilai NA
# Mengecek nilai yang hilang
is.na(nilai)
## [1] FALSE FALSE FALSE TRUE FALSE TRUE FALSE
# Menghitung jumlah nilai NA dalam vektor
sum(is.na(nilai))
## [1] 2
Sequence generation digunakan untuk membuat urutan angka dengan interval tertentu. Fungsi seq() membantu urutan angka dengan panjang atau interval yang ditentukan.
x1 <- seq(0, 10, length=10)
x1
## [1] 0.000000 1.111111 2.222222 3.333333 4.444444 5.555556 6.666667
## [8] 7.777778 8.888889 10.000000
x2 <- seq(0, 10, length=4) # Membuat deeret angka dengan 4 elemen
x2
## [1] 0.000000 3.333333 6.666667 10.000000
R menyediakan fungsi untuk membulatkan angka desimal, seperti berikut:
round(x2) # Membualatkan nilai dalam 'x2' ke bilangan data terdekat
## [1] 0 3 7 10
floor(x1) # Membulatkan nilai dalam 'x1' ke bawah
## [1] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 10
ceiling(x2) # Membulatkan nilai dalam 'x2' ke atas
## [1] 0 4 7 10
Fungsi rep() digunakan untuk mengulang elemen dalam vektor atau list. Kita bisa mengulang seluruh vektor atau setiap elemennya secara terpisah.
rep(c('A', 'B', 'C'), 5) # Mengulang vektor 'A', 'B', 'C' sebanyak 5 kali
## [1] "A" "B" "C" "A" "B" "C" "A" "B" "C" "A" "B" "C" "A" "B" "C"
rep(c('A', 'B', 'C'), each=5) # Mengulang setiap elemen vektor 'A', 'B', 'C' sebanyak 5 kali
## [1] "A" "A" "A" "A" "A" "B" "B" "B" "B" "B" "C" "C" "C" "C" "C"
rep(c('A','B','C'), each=2, 5) # Mengulang setiap elemen vektor 'A', 'B', 'C' sebanyak 2 kali, dan seluruhnya diulang 5 kali
## [1] "A" "A" "B" "B" "C" "C" "A" "A" "B" "B" "C" "C" "A" "A" "B" "B" "C" "C" "A"
## [20] "A" "B" "B" "C" "C" "A" "A" "B" "B" "C" "C"
rep(1:5, 5) # Mengulang vektor 1 hingga 5 sebanyak 5 kali
## [1] 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rep(1:5, each=5) # Mengulang setiap elemen vektor 1 hingga 5 sebanyak 5 kali
## [1] 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
rep(1:5, each=2, 5) # Mengulang setiap elemen vektor 1 hingga 5 sebanyak 2 kali, dan seluruhnya diulang 5 kali
## [1] 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 1 1 2 2 3 3 4 4
## [39] 5 5 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
R menyediakan fungsi statistik dasar seperti mean(), min() dan lain-lain.
# Membuat data x dan y
x <- c(3, 4, 5, 6) # Membuat vektor x
y <- c(2, 3, 4, 5, 6) # Membuat vektor y
# Menghitung nilai statistik dasar
min(x) # Menghitung nilai minimun dari vektor x
## [1] 3
max(x) # Menghitung nilai maximum dari vektor x
## [1] 6
mean(x) # Menghitung rata-rata dari vektor x
## [1] 4.5
var(y) # Menghitung variansi dari vektor y
## [1] 2.5
cor(x, y[1:length(x)]) # Menghitung korelasi antara x dan y (panjang harus sama)
## [1] 1
# Menentukan range (jangkauan nilai)
range(x) # Menghitung range dari vektor x
## [1] 3 6
range(y) # Menghitung range dari vektor y
## [1] 2 6
Fungsi sample() digunakan untuk mengambil sampel acak dari data . Ini berguna untuk simulasi atau pengambilan sampel secara acak.
# Simulasi pelemparan koin (0 : angka, 1 : gambar)
set.seed(123) # Mengatur seed untuk hasil yang konsisten dan tidak berubah
sample(0:1, 30, replace=TRUE) # Simulasi pelemparan koin sebanyak 30 kali
## [1] 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
# Simulasi pengambilan sampel huruf 'A' dan 'G' sebanyak 15 kali
sample(c('A', 'G'), 15, replace = TRUE) # Simulasi pengambilan sampel huruf 'A' dan 'G'
## [1] "A" "G" "A" "G" "G" "A" "A" "A" "A" "G" "A" "G" "G" "A" "A"
# Simulasi pelemparan dadu sebanyak 30 kali
sample(1:6, 30, replace = TRUE)
## [1] 1 1 2 3 4 5 5 3 6 1 2 5 5 4 5 2 1 1 3 1 6 5 1 2 4 4 6 6 3 6
library(dplyr)
##
## Attaching package: 'dplyr'
## The following objects are masked from 'package:stats':
##
## filter, lag
## The following objects are masked from 'package:base':
##
## intersect, setdiff, setequal, union
library(data.table)
##
## Attaching package: 'data.table'
## The following objects are masked from 'package:dplyr':
##
## between, first, last
library(ggplot2)
Buat suatu variabel bernama “data” yang berupa data lokal dengan menggunakan tbl_df()
data <- tbl_df(iris)
## Warning: `tbl_df()` was deprecated in dplyr 1.0.0.
## ℹ Please use `tibble::as_tibble()` instead.
## Call `lifecycle::last_lifecycle_warnings()` to see where this warning was
## generated.
data
## # A tibble: 150 × 5
## Sepal.Length Sepal.Width Petal.Length Petal.Width Species
## <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <fct>
## 1 5.1 3.5 1.4 0.2 setosa
## 2 4.9 3 1.4 0.2 setosa
## 3 4.7 3.2 1.3 0.2 setosa
## 4 4.6 3.1 1.5 0.2 setosa
## 5 5 3.6 1.4 0.2 setosa
## 6 5.4 3.9 1.7 0.4 setosa
## 7 4.6 3.4 1.4 0.3 setosa
## 8 5 3.4 1.5 0.2 setosa
## 9 4.4 2.9 1.4 0.2 setosa
## 10 4.9 3.1 1.5 0.1 setosa
## # ℹ 140 more rows
class(data)
## [1] "tbl_df" "tbl" "data.frame"
data
## # A tibble: 150 × 5
## Sepal.Length Sepal.Width Petal.Length Petal.Width Species
## <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <fct>
## 1 5.1 3.5 1.4 0.2 setosa
## 2 4.9 3 1.4 0.2 setosa
## 3 4.7 3.2 1.3 0.2 setosa
## 4 4.6 3.1 1.5 0.2 setosa
## 5 5 3.6 1.4 0.2 setosa
## 6 5.4 3.9 1.7 0.4 setosa
## 7 4.6 3.4 1.4 0.3 setosa
## 8 5 3.4 1.5 0.2 setosa
## 9 4.4 2.9 1.4 0.2 setosa
## 10 4.9 3.1 1.5 0.1 setosa
## # ℹ 140 more rows
Ambil data tersebut dari baris pertama hingga ke sepuluh dan masukkan ke dalam variabel baru yaitu data_slice
data_slice <- slice(data, 1:10)
data_slice
## # A tibble: 10 × 5
## Sepal.Length Sepal.Width Petal.Length Petal.Width Species
## <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <fct>
## 1 5.1 3.5 1.4 0.2 setosa
## 2 4.9 3 1.4 0.2 setosa
## 3 4.7 3.2 1.3 0.2 setosa
## 4 4.6 3.1 1.5 0.2 setosa
## 5 5 3.6 1.4 0.2 setosa
## 6 5.4 3.9 1.7 0.4 setosa
## 7 4.6 3.4 1.4 0.3 setosa
## 8 5 3.4 1.5 0.2 setosa
## 9 4.4 2.9 1.4 0.2 setosa
## 10 4.9 3.1 1.5 0.1 setosa
Urutkan data_slice berdasarkan nilai pada kolom Sepal.Length secara descending
arrange(data_slice, desc(data_slice$Sepal.Length))
## # A tibble: 10 × 5
## Sepal.Length Sepal.Width Petal.Length Petal.Width Species
## <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <fct>
## 1 5.4 3.9 1.7 0.4 setosa
## 2 5.1 3.5 1.4 0.2 setosa
## 3 5 3.6 1.4 0.2 setosa
## 4 5 3.4 1.5 0.2 setosa
## 5 4.9 3 1.4 0.2 setosa
## 6 4.9 3.1 1.5 0.1 setosa
## 7 4.7 3.2 1.3 0.2 setosa
## 8 4.6 3.1 1.5 0.2 setosa
## 9 4.6 3.4 1.4 0.3 setosa
## 10 4.4 2.9 1.4 0.2 setosa
Buat suatu variabel baru bernama datatable yang memuat data iris dengan menggunakan fungsi data.table
datatable <- data.table(iris)
datatable
## Sepal.Length Sepal.Width Petal.Length Petal.Width Species
## <num> <num> <num> <num> <fctr>
## 1: 5.1 3.5 1.4 0.2 setosa
## 2: 4.9 3.0 1.4 0.2 setosa
## 3: 4.7 3.2 1.3 0.2 setosa
## 4: 4.6 3.1 1.5 0.2 setosa
## 5: 5.0 3.6 1.4 0.2 setosa
## ---
## 146: 6.7 3.0 5.2 2.3 virginica
## 147: 6.3 2.5 5.0 1.9 virginica
## 148: 6.5 3.0 5.2 2.0 virginica
## 149: 6.2 3.4 5.4 2.3 virginica
## 150: 5.9 3.0 5.1 1.8 virginica
Buatlah kolom baru pada tabatable dengan nama new_col menggunakan operator $ dengan elemen sama dengan kolom Species
datatable$new_col <- datatable$Species
datatable$new_col
## [1] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [7] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [13] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [19] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [25] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [31] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [37] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [43] setosa setosa setosa setosa setosa setosa
## [49] setosa setosa versicolor versicolor versicolor versicolor
## [55] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [61] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [67] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [73] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [79] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [85] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [91] versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor versicolor
## [97] versicolor versicolor versicolor versicolor virginica virginica
## [103] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [109] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [115] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [121] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [127] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [133] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [139] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## [145] virginica virginica virginica virginica virginica virginica
## Levels: setosa versicolor virginica
Buatlah keys pada datatable dengan anggota keys berdasarkan kolom Speciies, dan kemudian panggil semua anggota keys dengan fungsi key()
setkey(datatable, Species)
key(datatable)
## [1] "Species"
Hitung mean, interquartile, dan median dari data Sepal.Length berdasarkan grup yang diperoleh dari Species dengan fungsi by
datatable[,.(mean=mean(Sepal.Length), IQR=IQR(Sepal.Length), median=median(Sepal.Length)), by=Species]
## Key: <Species>
## Species mean IQR median
## <fctr> <num> <num> <num>
## 1: setosa 5.006 0.400 5.0
## 2: versicolor 5.936 0.700 5.9
## 3: virginica 6.588 0.675 6.5
Buatlah plot data dengan menggunakan ggplot2 dan simpan plot dalam variabel plot_data. Kemudian tampilkan plot tersebut.
plot_data <- ggplot(data,aes(x=Sepal.Length, y=Sepal.Width)) + geom_point(aes(colour=Species))
plot_data
### Latihan dan Jawaban 1. Ketikkan perintah di bawah ini dan berikan
pernyataan apa saja yang dapat kalian peroleh dari perintah tersebut!
—————————————————– nama_vector <-
c(5,FALSE,“true”,“8.3”,“Statistika”) nama_vector —————————————————– 2.
Cobalah untuk membuat List dengan nama contoh_list yang memiliki elemen
sama dengan Latihan no.1, dan panggil seluruh elemen. Berikan perbedaan
list dan vector yang dapat kalian peroleh setelah melakukan perintah
tersebut 3. Dalam melakukan pemanggilan elemen, kita dapat menggunakan
index elemen atau nama kolom. Buatlah data frame dengan nama
kelompok_kkn berupa tabel tiga kolom terdiri atas: nama,nim, dan prodi.
Isikan minimal 10 baris. Lakukan eksperimen pemanggilan isi tabel,
meliputi pemanggilan baris, kolom, dan elemen tabel. Jelaskan mengenai
perbedaan cara pemanggilan dalam data frame tersebut. 4. Buatlah data
frame yang beberapa datanya berupa missing value. Carilah letak atau
posisi data yang berupa missing value tersebut dengan menggunakan
perintah is.na.
nama_vector <- c(5, FALSE, "true", "8.3", "Statistika")
nama_vector
## [1] "5" "FALSE" "true" "8.3" "Statistika"
Dari perintah no 1 kita dapat ketahui bahwa sintaks yang dibuat tersebut, Karena vector hanya bisa menyimpan satu tipe data, maka seluruh elemen akan dikonversi ke tipe yang erbanyak, dalam perintah ini string menjadi tipe data yang dominan sehingga semua data dalam vektor berisi data string.
contoh_list <- list(
c(5, FALSE, "true", "8.3", "Statistika")
)
contoh_list
## [[1]]
## [1] "5" "FALSE" "true" "8.3" "Statistika"
Vector hanya dapat menyimpan satu tipe data dalam satu waktu. Jika ada campuran tipe data, R akan melakukan konversi ke tipe data yang lebih umum (misalnya, semua elemen diubah menjadi character). List dapat menyimpan berbagai tipe data dalam elemen yang berbeda tanpa melakukan coercion. Jika kita melihat output contoh_list, kita akan melihat bahwa setiap elemen tetap mempertahankan tipe datanya sendiri.
kelompok_kkn <- data.frame(
nama = c("Abdul", "Bagas", "Arbai", "Ariq", "Fairul", "Taqim", "Ucup", "Fikri", "Ridho", "Tsaqif"),
nim = c(2304220016, 23043773, 2304589002, 2304004533, 1334980835, 143847022, 2404875039, 2304894589, 723587459, 2304032002),
prodi = c("Statistika dan Sains Data", "Pendidikan Sejarah", "Pendidikan Bahasa Arab", "Pendidikan Kepelatihan Olahraga", "Bimbingan Konseling", "Pendidikan Kewarganegaraan", "Pendidikan Kepelatihan Olahraga", "Manajemen", "Pendidikan Seni Rupa", "Desain Komunikasi Visual")
)
# Memanggil Kolom Nama
kelompok_kkn$nama
## [1] "Abdul" "Bagas" "Arbai" "Ariq" "Fairul" "Taqim" "Ucup" "Fikri"
## [9] "Ridho" "Tsaqif"
# Memanggil Satu Baris
kelompok_kkn[3, ]
## nama nim prodi
## 3 Arbai 2304589002 Pendidikan Bahasa Arab
# Memanggil satu elemen spesifik (baris ke-4, kolom ke-2 - NIM Dewi)
kelompok_kkn[4, 2]
## [1] 2304004533
# Membuat Dataframe yang ada missing valunya
kelompok_kkn_missing <- data.frame(
nama = c("Abdul", "Bagas", NA, "Ariq", "Fairul", "Taqim", "Ucup", NA, "Ridho", NA),
nim = c(2304220016, 23043773, 2304589002, NA, 1334980835, 143847022, 2404875039, 2304894589, 723587459, 2304032002),
prodi = c("Statistika dan Sains Data", "Pendidikan Sejarah", "Pendidikan Bahasa Arab", NA, "Bimbingan Konseling", "Pendidikan Kewarganegaraan", "Pendidikan Kepelatihan Olahraga", "Manajemen", "Pendidikan Seni Rupa", NA)
)
# Menampilkan data frame
print(kelompok_kkn_missing)
## nama nim prodi
## 1 Abdul 2304220016 Statistika dan Sains Data
## 2 Bagas 23043773 Pendidikan Sejarah
## 3 <NA> 2304589002 Pendidikan Bahasa Arab
## 4 Ariq NA <NA>
## 5 Fairul 1334980835 Bimbingan Konseling
## 6 Taqim 143847022 Pendidikan Kewarganegaraan
## 7 Ucup 2404875039 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
## 8 <NA> 2304894589 Manajemen
## 9 Ridho 723587459 Pendidikan Seni Rupa
## 10 <NA> 2304032002 <NA>
# Mengecek posisi missing values
is.na(kelompok_kkn_missing)
## nama nim prodi
## [1,] FALSE FALSE FALSE
## [2,] FALSE FALSE FALSE
## [3,] TRUE FALSE FALSE
## [4,] FALSE TRUE TRUE
## [5,] FALSE FALSE FALSE
## [6,] FALSE FALSE FALSE
## [7,] FALSE FALSE FALSE
## [8,] TRUE FALSE FALSE
## [9,] FALSE FALSE FALSE
## [10,] TRUE FALSE TRUE