#Data
tingkat_kematangan <- factor(rep(1:5, each = 5))
teknik_pengeringan <- factor(c(rep(1, 1), rep(2, 1),
rep(3, 1), rep(4, 1),
rep(5, 1)))
jenis_pelarut <- factor(c("A", "B", "C", "D", "E",
"E", "A", "B", "C", "D",
"D", "E", "A", "B", "C",
"C", "D", "E", "A", "B",
"B", "C", "D", "E", "A"))
respons <- c(5.39, 5.63, 5.93, 6.26, 6.33,
6.32, 5.38, 5.64, 5.95, 6.28,
6.24, 6.35, 5.36, 5.61, 5.94,
5.92, 6.27, 6.38, 5.35, 5.80,
5.62, 5.93, 6.28, 6.37, 5.40)
data_RBSL <- data.frame(tingkat_kematangan, teknik_pengeringan, jenis_pelarut, respons)
data_RBSL
## tingkat_kematangan teknik_pengeringan jenis_pelarut respons
## 1 1 1 A 5.39
## 2 1 2 B 5.63
## 3 1 3 C 5.93
## 4 1 4 D 6.26
## 5 1 5 E 6.33
## 6 2 1 E 6.32
## 7 2 2 A 5.38
## 8 2 3 B 5.64
## 9 2 4 C 5.95
## 10 2 5 D 6.28
## 11 3 1 D 6.24
## 12 3 2 E 6.35
## 13 3 3 A 5.36
## 14 3 4 B 5.61
## 15 3 5 C 5.94
## 16 4 1 C 5.92
## 17 4 2 D 6.27
## 18 4 3 E 6.38
## 19 4 4 A 5.35
## 20 4 5 B 5.80
## 21 5 1 B 5.62
## 22 5 2 C 5.93
## 23 5 3 D 6.28
## 24 5 4 E 6.37
## 25 5 5 A 5.40
str(data_RBSL)
## 'data.frame': 25 obs. of 4 variables:
## $ tingkat_kematangan: Factor w/ 5 levels "1","2","3","4",..: 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 ...
## $ teknik_pengeringan: Factor w/ 5 levels "1","2","3","4",..: 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 ...
## $ jenis_pelarut : Factor w/ 5 levels "A","B","C","D",..: 1 2 3 4 5 5 1 2 3 4 ...
## $ respons : num 5.39 5.63 5.93 6.26 6.33 6.32 5.38 5.64 5.95 6.28 ...
#Analisis Ragam
lm_RBSL <- lm(respons ~ tingkat_kematangan + teknik_pengeringan + jenis_pelarut, data = data_RBSL)
anova(lm_RBSL)
## Analysis of Variance Table
##
## Response: respons
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## tingkat_kematangan 4 0.0056 0.00140 0.9523 0.4678
## teknik_pengeringan 4 0.0078 0.00195 1.3274 0.3153
## jenis_pelarut 4 3.3415 0.83539 569.8404 1.438e-13 ***
## Residuals 12 0.0176 0.00147
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Dari tabel ANOVA diatas pada jenis pelarut (perlakuan) didapatkan
nilai pvalue = 1.438-13 < 0.05 maka tolak H0 yang artinya cukup bukti
untuk menyatakan bahwa jenis pelarut berpengaruh nyata terhadap rendemen
antioksidan dalam ekstraksi bunga roselia pada taraf nyata 5%.
Pada kelompok tingkat kematangan (baris) p-value = 0.4678 > 0.05 maka
tak tolak H0 yang artinya tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa
tingkat kematangan berpengaruh nyata terhadap rendemen antioksidan dalam
ekstraksi bunga roselia pada taraf nyata 5%. Begitu pula dengan kelompok
teknik pengeringan dimana p-value = 0.3153 > 0.05 maka tak tolak H0
yang artinya tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa teknik pengeringan
berpengaruh nyata terhadap rendemen antioksidan dalam ekstraksi bunga
roselia pada taraf nyata 5%.