1 APA ITU PERUSAHAAN RETAIL

Perusahaan retail adalah jenis perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir. Perusahaan retail membeli barang dari produsen atau distributor dan kemudian menjualnya kepada konsumen melalui berbagai saluran, seperti toko fisik, toko online, atau melalui agen.

Barang-barang yang dijual bisa berupa barang untuk keperluan sehari-hari, perabotan rumah, peralatan perkantoran, bahan-bahan pokok dan lain-lain.

Berikut ini terdapat data penjualan barang dari Sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis retail dengan detail sebagai berikut.

retail <- read.csv("data_input/retail.csv")
head(retail, 10)
tail(retail, 10)

2 STRUKTUR DATA PENJUALAN

Data penjualan Perusahan Retail di atas memilik 15 kolom dan 9.994 baris dengan kesimpulan struktur data yang telah dilakukan penyesuaian sebagai berikut.

retail$Order.Date <- as.Date(retail$Order.Date, format = "%m/%d/%y")
retail$Ship.Date <- as.Date(retail$Ship.Date, format = "%m/%d/%y")
retail$Ship.Mode <- as.factor(retail$Ship.Mode)
retail$Segment <- as.factor(retail$Segment)
retail$Category <- as.factor(retail$Category)
retail$Discount <- as.factor(retail$Discount)
summary(retail)
#>      Row.ID       Order.ID           Order.Date           Ship.Date         
#>  Min.   :   1   Length:9994        Min.   :2014-01-03   Min.   :2014-01-07  
#>  1st Qu.:2499   Class :character   1st Qu.:2015-05-23   1st Qu.:2015-05-27  
#>  Median :4998   Mode  :character   Median :2016-06-26   Median :2016-06-29  
#>  Mean   :4998                      Mean   :2016-04-30   Mean   :2016-05-03  
#>  3rd Qu.:7496                      3rd Qu.:2017-05-14   3rd Qu.:2017-05-18  
#>  Max.   :9994                      Max.   :2017-12-30   Max.   :2018-01-05  
#>                                                                             
#>           Ship.Mode    Customer.ID               Segment      Product.ID       
#>  First Class   :1538   Length:9994        Consumer   :5191   Length:9994       
#>  Same Day      : 543   Class :character   Corporate  :3020   Class :character  
#>  Second Class  :1945   Mode  :character   Home Office:1783   Mode  :character  
#>  Standard Class:5968                                                           
#>                                                                                
#>                                                                                
#>                                                                                
#>             Category    Sub.Category       Product.Name      
#>  Furniture      :2121   Length:9994        Length:9994       
#>  Office Supplies:6026   Class :character   Class :character  
#>  Technology     :1847   Mode  :character   Mode  :character  
#>                                                              
#>                                                              
#>                                                              
#>                                                              
#>      Sales              Quantity        Discount        Profit         
#>  Min.   :    0.444   Min.   : 1.00   0      :4798   Min.   :-6599.978  
#>  1st Qu.:   17.280   1st Qu.: 2.00   0.2    :3657   1st Qu.:    1.729  
#>  Median :   54.490   Median : 3.00   0.7    : 418   Median :    8.666  
#>  Mean   :  229.858   Mean   : 3.79   0.8    : 300   Mean   :   28.657  
#>  3rd Qu.:  209.940   3rd Qu.: 5.00   0.3    : 227   3rd Qu.:   29.364  
#>  Max.   :22638.480   Max.   :14.00   0.4    : 206   Max.   : 8399.976  
#>                                      (Other): 388

Dari struktur data di atas dapat kita lihat bahwa selisih total transaksi yang terjadi antara pada saat tidak menerapkan discount dengan pada saat menerapkan discount adalah sebesar :

(9994 - 4798) - 4798
#> [1] 398

Yang mana selisih tersebut terbilang cukup sedikit jika dibandingkan dengan total transaksi yang ada. Dari hal tersebut timbulah pertanyaan, apakah penerapan discount berpengaruh signifikan terhadap profit yang dihasilkan. Untuk menjawab pertanyaan itu, akan digunakan sebuah model pengujian yang dinamakan Uji Signifikansi.

3 UJI SIGNIFIKANSI

Uji Signifikansi adalah sebuah metode statistika untuk menguji apakah suatu treatment memberikan perubahan/pengaruh signifikan terhadap suatu kondisi. Metode yang digunakan adalah t-Test Dua Arah (Two-Tailed t-Test)

Penentuan Hipotesis sebagai berikut :

  1. \(H_0\) : Penerapan discount tidak berpengaruh signifikan terhadap Profit Penjualan
  2. \(H_1\) : Penerapan discount berpengaruh signifikan terhadap Profit Penjualan

Pengambilan Kesimpulan

  • Jika \(t-value\) < t-critical value, maka tolak \(H_0\): terima \(H_1\).
  • Jika \(t-value\) > t-critical value, maka gagal tolak \(H_0\): terima \(H_0\).

Untuk melakukan uji signifikansi, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

3.1 Sampling Data

Di sini jumlah data yang ditarik sebagai data sampel adalah sebanyak 300 sampel karena jumlah populasi berkisar antara 3.000 - 4.000 data. Kemudian menentukan sampel profit tanpa discount dan dengan discount sebagai berikut.

3.1.1 Sampel Profit Tanpa Discount

retail_before_discount <- retail[retail$Discount == "0", ]
set.seed(42)
sample_profit_before_discount <-sample(retail_before_discount$Profit, 300)

3.1.2 Sampel Profit Dengan Discount

retail_after_discount <- retail[retail$Discount != "0", ]
set.seed(42)
sample_profit_after_discount <-sample(retail_after_discount$Profit, 300)

3.2 Menghitung Rata-Rata dan Standard Deviasi Sampel

3.2.1 Rata-Rata dan Standard Deviasi Sampel Tanpa Discount

mean_before <- mean(sample_profit_before_discount)
mean_before
#> [1] 69.05491
sd_before <- sd(sample_profit_before_discount)
sd_before
#> [1] 199.0221

3.2.2 Rata-Rata dan Standard Deviasi Sampel Dengan Discount

mean_after <- mean(sample_profit_after_discount)
mean_after
#> [1] -22.46593
sd_after <- sd(sample_profit_after_discount)
sd_after
#> [1] 410.5258

3.3 Menghitung nilai t / t-value

t = (\(μ1\) - \(μ2\)) / sqrt((\(σ1\)^2 / \(n1\)) + (\(σ2\)^2 / \(n2\)))

  • \(μ1\) = Rata-rata sampel tanpa discount
  • \(μ2\) = Rata-rata sampel dengan discount
  • \(σ1\) = Standard Deviasi tanpa discount
  • \(σ2\) = Standard Deviasi dengan discount
  • \(n1\) = Jumlah sampel tanpa discount
  • \(n1\) = Jumlah sampel dengan discount
t_value <- (mean_before - mean_after) / sqrt((sd_before^2 / 300) + (sd_after^2 / 300))
t_value
#> [1] 3.474574

3.4 Nilai Kritis t / t-critical value

Untuk menentukan Nilai Kritis t, terlebih dahulu menentukan α dari tingkat kepercayaan dan Derajat Kebebasan (df). Dalam hal ini tingkat kepercayaan 95%, sehingga α dan df yang digunakan adalah sebagai berikut :

α <- 1 - 0.95
α
#> [1] 0.05
df <- 300 + 300 - 2
df
#> [1] 598

Dari nilai α dan df yang telah diketahui di atas serta berdasarkan Tabel Distribusi t, dapat diketahui bahwa Nilai Kritis t atau t-critical value adalah sebagai berikut.

t_critical_value <- 1.963938898
t_critical_value
#> [1] 1.963939

4 KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil sebagai berikut :

  • t_critical_value = 1.963939
  • t_value = 3.474574

Maka, t_value > t_critical_value. Dan jika merujuk pada penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa : gagal tolak \(H_0\): terima \(H_0\).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Penerapan Discount pada Penjualan Barang di Perusahaan Retail di atas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profit atau keuntungan yang dihasilkan dari penjualan produk perusahaan. Pihak managerial perusahan perlu mengkaji ulang terkait penerapan discount tersebut lebih dalam lagi, agar bisa menemukan solusi untuk pengaruh discount terhadap profit penjualan perusahaan.