Pada umumnya, struktur dalam sebuah keluarga hanya memiliki tiga posisi sosial, yaitu: suami-ayah, istri-ibu, dan anak-sibling. Hal ini menjadikan keluarga sebagai orientasi bagi anak, yaitu keluarga tempat ia dilahirkan. Adapun orang tua menjadikan keluarga sebagai wahana prokreasi, yang terbentuk setelah sepasang laki-laki dan perempuan menikah dan memiliki anak (Berns, 2004). Hubungan antara suami istri bersifat saling membutuhkan dan mendukung layaknya persahabatan, sedangkan anak-anak tergantung pada orang tuanya dalam hal pemenuhan kebutuhan afeksi dan sosialisasi (Lestari, 2012). Dari segi pemegang wewenang utama atas keluarga, misalnya dalam penentuan penanggung jawab atas sosialisasi anak, pendistribusian wewenang, dan pemanfaatan sumber daya keluarga, keluarga dibedakan menjadi matriarki, patriarki dan egaliter (Berns, 2004).
Dalam Susenas, struktur keluarga dapat dianalisis untuk kebutuhan yang lebih mendalam seperti pengasuhan anak, kesetaraan gender, dan lainnya, juga dapat diperoleh. Penentuan komposisi keluarga dalam Susenas diambil pada pertanyaan P403: Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga (KRT).
rm(list = ls())
library(haven) # To read SPSS files
library(dplyr) # For data manipulation
Data yang digunakan adalah data Provinsi Riau.
Select specific columns
data <- kor24gab %>%
select(URUT, PSU, SSU, WI1, WI2, R403, R404, R405, R406A, R406B, R406C, R407, R408, FWT)
data <- data %>% mutate(weight = FWT)
# Generate total counts for different head types by 'URUT'
data <- data %>%
group_by(URUT) %>%
summarise(
hhead = sum(R403 == 1, na.rm = TRUE),
hhead_sp = sum(R403 == 2, na.rm = TRUE),
hhead_ch1 = sum(R403 == 3, na.rm = TRUE),
hhead_ch2 = sum(R403 == 4, na.rm = TRUE),
hhead_ch3 = sum(R403 == 5, na.rm = TRUE),
hhead_ch4 = sum(R403 == 6, na.rm = TRUE),
hhead_pt = sum(R403 == 7, na.rm = TRUE),
hhead_sr = sum(R403 == 8, na.rm = TRUE),
hhead_ot = sum(R403 == 9, na.rm = TRUE),
married_ch1 = sum((R403 == 3) & (R408 == 1), na.rm = TRUE),
married_ch2 = sum((R403 == 4) & (R408 == 1), na.rm = TRUE),
married_ch3 = sum((R403 == 5) & (R408 == 1), na.rm = TRUE),
married_ch4 = sum((R403 == 6) & (R408 == 1), na.rm = TRUE)
)
Dibuat menjadi 9 kategori
data <- data %>%
mutate(
hhtype = as.numeric(as.character(hhtype)), # Pastikan hhtype berupa numeric
hhtype2 = case_when(
hhtype %in% c(9, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29) ~ 7,
hhtype %in% c(10, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30) ~ 8,
hhtype %in% 11:14 | is.na(hhtype) ~ 9,
TRUE ~ hhtype # Pastikan hhtype tetap numerik
)
)
Dibuat menjadi 7 kategori
data <- data %>%
mutate(hhtype3 = case_when(
hhtype2 == 1 ~ 1,
hhtype2 == 2 ~ 2,
hhtype2 == 5 ~ 3,
hhtype2 == 6 ~ 4,
hhtype2 == 7 ~ 5,
hhtype2 == 8 ~ 6,
hhtype2 %in% c(3, 4, 9) ~ 7,
TRUE ~ as.numeric(hhtype2) # Pastikan nilai lain tetap ada
)
)
distribution_summary$hhtype2_count[[1]] ## Recode Keluarga V1
## hhtype2
## 1 2 3 4 5 6 7 8 9
## 6213 1187 224 50 54 27 261 161 157
distribution_summary$hhtype3_count[[1]] ## Recode Keluarga V2
## hhtype3
## 1 2 3 4 5 6 7
## 6213 1187 54 27 261 161 431
library(ggplot2)
plot_hhtype2 <- ggplot(data, aes(x = as.factor(hhtype2))) +
geom_bar(fill = "darkorange") +
labs(title = "Distribusi Recoding Keluarga V1", x = "Tipe Keluarga 2", y = "Jumlah") +
theme_minimal()
plot_hhtype3 <- ggplot(data, aes(x = as.factor(hhtype3))) +
geom_bar(fill = "forestgreen") +
labs(title = "Distribusi Recoding Keluarga V2", x = "Tipe Keluarga 3", y = "Jumlah") +
theme_minimal()
Menampilkan plot:
print(plot_hhtype2)
print(plot_hhtype3)
Labelling
Labelling Recoding Keluarga V1: sebanyak 9 kategori
data$hhtype2 <- factor(data$hhtype2,
levels = 1:9,
labels = c(
"Two parents nuclear family",
"Single parent nuclear family",
"Two parents augmented family with parents of HH head",
"Single parent augmented family with parents of HH head",
"Two parents extended family",
"Single parent extended family",
"Two parents multigenerational household",
"Single parent multigenerational household",
"Other household types"
)
)
Labelling Recoding Keluarga V2: sebanyak 7 kategori
data$hhtype3 <- factor(data$hhtype3,
levels = 1:7,
labels = c(
"nuclear family with complete parents",
"nuclear family with single parents",
"extended family with complete parents",
"extended family with single parents",
"composite family with complete parents",
"composite family with single parents",
"other household types"
)
)
Berns, R.M. (2004). Child, Family, School, Community: Sosializations and Support. 5th ed. Forth Worth: Hartcourt Brace College Publishers.
Lestari, S. (2021). Psikologi keluarga penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, BPS, saptahas@bps.go.id