PML - Analisis Peragam (Analysis Of Covarians(ANCOVA))
Video Pembelajaran - P13
Video Pembelajaran dapat diakses melalui link berikut : https://ipb.link/materipml
Analisis Kovarian (ANCOVA)
Analisis Kovarian (ANCOVA) adalah metode yang menggabungkan ANOVA dan regresi untuk mengurangi galat dalam percobaan. Dengan menambahkan variabel tambahan, atau covariate, ANCOVA memungkinkan untuk mengendalikan variabel-variabel yang bisa memengaruhi hasil. Dengan demikian, kita dapat lebih akurat mengukur pengaruh perlakuan yang diujikan.
Sebagai contoh, jika kita ingin menilai efek dari tiga jenis obat terhadap respons psikologis, kita dapat memasukkan berat badan sebagai covariate untuk memperhitungkan pengaruhnya terhadap hasil.
Model linier ANCOVA dengan satu faktor perlakuan dan satu covariate dapat dirumuskan sebagai berikut:
\[ y_{ij} = \mu + \tau_i + \beta x_{ij} + \epsilon_{ij} \]
dengan:
\(y_{ij}\): nilai respons dari perlakuan ke-\(i\) pada subjek ke-\(j\),
\(\mu\): rata-rata keseluruhan,
\(\tau_i\): efek perlakuan ke-\(i\),
\(\beta\): koefisien dari covariate,
\(x_{ij}\): nilai covariate untuk perlakuan ke-\(i\) pada subjek ke-\(j\),
\(\epsilon_{ij}\): galat acak dengan asumsi \(\epsilon_{ij} \sim N(0, \sigma^2)\).
Model ini secara efektif mengkombinasikan analisis varians dengan regresi linier, di mana efek dari perlakuan dan covariate dipertimbangkan dalam model.
Syntax R:
# Simulasi data
data <- data.frame(
response = c(10, 12, 15, 14, 18, 16, 22, 20),
treatment = factor(rep(1:2, each=4)),
covariate = c(5, 6, 7, 8, 5, 6, 7, 8)
)
# Membuat model ANCOVA
model <- lm(response ~ treatment + covariate, data=data)
summary(model)##
## Call:
## lm(formula = response ~ treatment + covariate, data = data)
##
## Residuals:
## 1 2 3 4 5 6 7 8
## -0.725 -0.075 1.575 -0.775 1.025 -2.325 2.325 -1.025
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 3.9750 3.8458 1.034 0.34870
## treatment2 6.2500 1.2855 4.862 0.00463 **
## covariate 1.3500 0.5749 2.348 0.06570 .
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 1.818 on 5 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.8536, Adjusted R-squared: 0.795
## F-statistic: 14.58 on 2 and 5 DF, p-value: 0.008201
Model Linier dalam Matriks
Model linier ANCOVA dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks sebagai berikut:
\[ y = X\beta + \epsilon \]
dengan:
\(y\): vektor respons (observasi),
\(X\): matriks desain yang berisi kolom-kolom dari variabel independen, termasuk efek perlakuan dan covariate,
\(\beta\): vektor parameter (yang mengandung \(\mu\), \(\tau\), dan \(\beta\)),
\(\epsilon\): vektor galat acak yang mengikuti distribusi normal \(N(0, \sigma^2I)\).
Syntax R untuk melihat Matriks Desain:
## (Intercept) treatment2 covariate
## 1 1 0 5
## 2 1 0 6
## 3 1 0 7
## 4 1 0 8
## 5 1 1 5
## 6 1 1 6
## 7 1 1 7
## 8 1 1 8
## attr(,"assign")
## [1] 0 1 2
## attr(,"contrasts")
## attr(,"contrasts")$treatment
## [1] "contr.treatment"
Inferensia Pengaruh Perlakuan
Pengujian hipotesis untuk pengaruh perlakuan dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan. Hipotesis untuk pengujian ini adalah:
\[ H_0: \tau_1 = \tau_2 = \dots = \tau_t \]
Jika hipotesis nol (\(H_0\)) ditolak, ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan di antara perlakuan.
Syntax R untuk Uji ANOVA pada Model ANCOVA:
## Analysis of Variance Table
##
## Response: response
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## treatment 1 78.125 78.125 23.6384 0.004625 **
## covariate 1 18.225 18.225 5.5144 0.065701 .
## Residuals 5 16.525 3.305
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Pengujian Hipotesis Pengaruh Perlakuan pada Model ANCOVA
Untuk menguji pengaruh perlakuan pada model ANCOVA, kita dapat membandingkan model penuh (dengan perlakuan dan covariate) dengan model yang direduksi (tanpa perlakuan) ketika hipotesis nol diterima. Model tanpa perlakuan (direduksi) dapat dituliskan sebagai:
\[ y_{ij} = \mu + \beta x_{ij} + \epsilon_{ij} \]
Jumlah kuadrat regresi dari model penuh dan model yang direduksi dibandingkan, sehingga pengaruh perlakuan dapat diuji.
Syntax R untuk Membandingkan Model Penuh dan Model yang Direduksi:
# Model direduksi tanpa perlakuan
reduced_model <- lm(response ~ covariate, data=data)
# Membandingkan model penuh dengan model direduksi
anova(reduced_model, model)## Analysis of Variance Table
##
## Model 1: response ~ covariate
## Model 2: response ~ treatment + covariate
## Res.Df RSS Df Sum of Sq F Pr(>F)
## 1 6 94.650
## 2 5 16.525 1 78.125 23.638 0.004625 **
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Inferensia Koefisien Covariate
Untuk menguji pengaruh dari covariate, dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:
\[ H_0: \beta = 0 \]
Jika \(H_0\) ditolak, ini menunjukkan bahwa covariate memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respons.
Syntax R untuk Melihat Koefisien Covariate:
##
## Call:
## lm(formula = response ~ treatment + covariate, data = data)
##
## Residuals:
## 1 2 3 4 5 6 7 8
## -0.725 -0.075 1.575 -0.775 1.025 -2.325 2.325 -1.025
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 3.9750 3.8458 1.034 0.34870
## treatment2 6.2500 1.2855 4.862 0.00463 **
## covariate 1.3500 0.5749 2.348 0.06570 .
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 1.818 on 5 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.8536, Adjusted R-squared: 0.795
## F-statistic: 14.58 on 2 and 5 DF, p-value: 0.008201
Mengestimasi Rata-rata Perlakuan yang Disesuaikan dengan Covariate
Rata-rata perlakuan dapat dihitung dengan menyesuaikan pengaruh dari covariate menggunakan persamaan:
\[ \hat{\mu}_i = \bar{y}_{i.} - \hat{\beta}(x_i - \bar{x}) \]
dengan:
\(\hat{\mu}_i\): rata-rata perlakuan yang disesuaikan untuk perlakuan ke-\(i\),
\(\bar{y}_{i.}\): rata-rata observasi pada perlakuan ke-\(i\),
\(\hat{\beta}\): koefisien dari covariate,
\(x_i\): rata-rata covariate untuk perlakuan ke-\(i\),
\(\bar{x}\): rata-rata keseluruhan dari covariate.
Syntax R untuk Menghitung Rata-rata Perlakuan yang Disesuaikan:
# Menghitung rata-rata perlakuan yang disesuaikan
library(dplyr)
adjusted_means <- data %>%
group_by(treatment) %>%
summarise(adjusted_mean = mean(response) - coef(model)["covariate"] * (mean(covariate) - mean(data$covariate)))
adjusted_means## # A tibble: 2 × 2
## treatment adjusted_mean
## <fct> <dbl>
## 1 1 12.8
## 2 2 19
Contoh Soal
Latihan Soal
Soal 1: Pengaruh Pupuk terhadap Pertumbuhan Tanaman
Sejumlah tanaman ditanam menggunakan 3 jenis pupuk. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah tinggi tanaman, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pertumbuhan dengan ketiga jenis pupuk?
Berdasarkan berbagai karakteristik tanah, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan tinggi tanaman adalah karena perbedaan jenis tanah tempat tanaman ditanam. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara jenis tanah dan tinggi tanaman. Misalkan X = pH tanah dan Y = tinggi tanaman. Eksperimen dari ke-3 jenis pupuk dilakukan pada 4 tanaman per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Pupuk | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 6.5 | 30 | 7.0 | 35 | 5.5 | 25 | |
| 6.7 | 28 | 7.2 | 33 | 5.7 | 24 | |
| 6.8 | 32 | 7.1 | 36 | 5.8 | 23 | |
| 6.6 | 31 | 6.9 | 34 | 5.6 | 26 |
Soal 2: Kinerja Mesin dengan Jenis Pelumas
Tiga jenis pelumas digunakan pada mesin untuk mengukur efisiensi kerja. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah suhu mesin, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan ketiga pelumas?
Berdasarkan berbagai karakteristik mesin, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan suhu mesin adalah karena perbedaan beban yang diberikan pada mesin. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara beban kerja dan suhu mesin. Misalkan X = beban kerja (kg) dan Y = suhu mesin (°C). Eksperimen dari ke-3 jenis pelumas dilakukan pada 4 mesin per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Pelumas | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 50 | 60 | 45 | 55 | 55 | 70 | |
| 52 | 62 | 47 | 57 | 57 | 72 | |
| 48 | 58 | 46 | 56 | 54 | 68 | |
| 49 | 59 | 44 | 54 | 53 | 69 |
Soal 3: Kekerasan Beton dengan Tiga Campuran Material
Tiga campuran material beton diuji untuk mengetahui tingkat kekerasannya. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah kekerasan beton, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil uji dari ketiga campuran?
Berdasarkan berbagai karakteristik bahan, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan kekerasan beton adalah karena kadar air yang digunakan dalam campuran. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara kadar air dan kekerasan beton. Misalkan X = kadar air (%) dan Y = kekerasan beton (MPa). Eksperimen dari ke-3 campuran dilakukan pada 4 beton per campuran (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Campuran | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 10 | 30 | 12 | 28 | 15 | 25 | |
| 11 | 32 | 13 | 29 | 14 | 24 | |
| 12 | 31 | 14 | 27 | 13 | 26 | |
| 10.5 | 29 | 12.5 | 28.5 | 15.5 | 24.5 |
Soal 4: Pengaruh Tiga Jenis Ban terhadap Jarak Pengereman
Sejumlah kendaraan diuji menggunakan 3 jenis ban untuk mengukur jarak pengereman. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah jarak pengereman, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis ban?
Berdasarkan berbagai karakteristik kendaraan, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan jarak pengereman adalah karena kecepatan kendaraan sebelum pengereman. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara kecepatan kendaraan dan jarak pengereman. Misalkan X = kecepatan (km/jam) dan Y = jarak pengereman (m). Eksperimen dari ke-3 jenis ban dilakukan pada 4 kendaraan per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Jenis Ban | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 80 | 35 | 90 | 40 | 100 | 50 | |
| 85 | 38 | 95 | 42 | 105 | 53 | |
| 75 | 33 | 85 | 38 | 95 | 48 | |
| 90 | 37 | 100 | 45 | 110 | 55 |
Berikut kelanjutan soal nomor 5 hingga 10 dengan format yang seragam:
Soal 5: Pengaruh Bahan Bakar terhadap Emisi Kendaraan
Sejumlah kendaraan diuji menggunakan 3 jenis bahan bakar untuk mengukur tingkat emisi gas buang. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah kadar emisi, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan ketiga jenis bahan bakar?
Berdasarkan berbagai karakteristik kendaraan, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan kadar emisi adalah karena kapasitas mesin kendaraan. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara kapasitas mesin dan kadar emisi. Misalkan X = kapasitas mesin (cc) dan Y = kadar emisi (ppm). Eksperimen dari ke-3 jenis bahan bakar dilakukan pada 4 kendaraan per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Jenis Bahan Bakar | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 1000 | 120 | 1500 | 140 | 2000 | 180 | |
| 1100 | 130 | 1600 | 150 | 2100 | 190 | |
| 1200 | 125 | 1400 | 145 | 1900 | 170 | |
| 1050 | 118 | 1550 | 138 | 2050 | 185 |
Soal 6: Efisiensi Tiga Jenis Lampu LED
Sejumlah lampu LED diuji untuk mengukur efisiensinya dengan 3 merek berbeda. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah konsumsi daya, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga merek?
Berdasarkan berbagai karakteristik pemasangan, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan konsumsi daya adalah karena perbedaan intensitas cahaya yang dihasilkan. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara intensitas cahaya dan konsumsi daya. Misalkan X = intensitas cahaya (lux) dan Y = konsumsi daya (watt). Eksperimen dari ke-3 merek dilakukan pada 4 lampu per merek (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Merek Lampu | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 500 | 10 | 600 | 12 | 700 | 15 | |
| 550 | 11 | 650 | 13 | 750 | 16 | |
| 520 | 10.5 | 620 | 12.5 | 720 | 15.5 | |
| 530 | 10.8 | 610 | 12.2 | 710 | 15.2 |
Soal 7: Kualitas Tiga Jenis Kertas Cetak
Sejumlah kertas diuji untuk mengetahui kualitas hasil cetak dengan 3 jenis kertas. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah ketajaman cetakan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis kertas?
Berdasarkan berbagai karakteristik printer, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan ketajaman cetakan adalah karena perbedaan resolusi printer. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara resolusi printer dan ketajaman cetakan. Misalkan X = resolusi printer (dpi) dan Y = nilai ketajaman cetakan. Eksperimen dari ke-3 jenis kertas dilakukan pada 4 printer per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Jenis Kertas | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 300 | 8.5 | 600 | 9.5 | 1200 | 10 | |
| 350 | 8.8 | 650 | 9.8 | 1250 | 10.2 | |
| 400 | 9.0 | 700 | 10 | 1300 | 10.5 | |
| 320 | 8.6 | 620 | 9.6 | 1210 | 10.1 |
Soal 8: Pengaruh Jenis Cat terhadap Daya Tahan Pengecatan
Sejumlah permukaan diuji menggunakan 3 jenis cat untuk mengukur daya tahannya. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah daya tahan pengecatan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis cat?
Berdasarkan berbagai karakteristik bahan dasar permukaan, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan daya tahan pengecatan adalah karena perbedaan kekasaran permukaan. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara kekasaran permukaan dan daya tahan pengecatan. Misalkan X = kekasaran permukaan (micron) dan Y = daya tahan pengecatan (bulan). Eksperimen dari ke-3 jenis cat dilakukan pada 4 permukaan per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Jenis Cat | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 50 | 24 | 40 | 18 | 30 | 12 | |
| 48 | 22 | 38 | 16 | 32 | 14 | |
| 52 | 26 | 42 | 20 | 28 | 10 | |
| 49 | 25 | 39 | 19 | 31 | 13 |
Soal 9: Pengaruh Tiga Jenis Helm terhadap Temperatur Kepala
Sejumlah helm diuji untuk mengukur perubahan temperatur kepala pengguna setelah dipakai. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah perubahan temperatur, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis helm?
Berdasarkan berbagai karakteristik pengguna, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan perubahan temperatur adalah karena durasi penggunaan helm. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara durasi penggunaan dan perubahan temperatur. Misalkan X = durasi penggunaan (jam) dan Y = perubahan temperatur (°C). Eksperimen dari ke-3 jenis helm dilakukan pada 4 pengguna per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Jenis Helm | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 1 | 1.5 | 1.2 | 2 | 1.4 | 3 | |
| 1.5 | 2 | 1.3 | 2.5 | 1.5 | 3.5 | |
| 1.2 | 1.8 | 1.4 | 2.2 | 1.6 | 3.2 | |
| 1.3 | 1.9 | 1.1 | 1.8 | 1.7 | 3.1 |
Soal 10: Efektivitas Tiga Jenis Pestisida terhadap Hama
Sejumlah tanaman diuji menggunakan 3 jenis pestisida untuk mengukur efektivitasnya dalam mengendalikan hama. Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah jumlah hama yang tersisa, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan ketiga jenis pestisida?
Berdasarkan berbagai karakteristik tanaman, diperoleh keterangan bahwa kemungkinan adanya perbedaan jumlah hama adalah karena tingkat serangan hama awal. Ini menandakan adanya kemungkinan hubungan/korelasi antara tingkat serangan hama awal dan jumlah hama tersisa. Misalkan **
X = tingkat serangan awal (ekor)** dan Y = jumlah hama tersisa (ekor). Eksperimen dari ke-3 jenis pestisida dilakukan pada 4 tanaman per jenis (n = 4) dengan hasil sebagai berikut:
| Jenis Pestisida | A | B | C | |||
|---|---|---|---|---|---|---|
| X | Y | X | Y | X | Y | |
| 100 | 10 | 120 | 15 | 150 | 25 | |
| 110 | 12 | 115 | 14 | 140 | 22 | |
| 105 | 11 | 125 | 16 | 145 | 24 | |
| 115 | 13 | 110 | 13 | 135 | 20 |