Ujian Akhir Semester
Statistika Dasar
SOAL 1. Merangkum Materi
1. Definisi dan Konsep Utama
Statistika merupakan bentuk ilmu matematika terapan sehingga menyelesaikan soal statistika membutuhkan kemampuan menggunakan konsep matematika, keterampilan perhitungan dan prosedur penyelesaian secara menyeluruh.
Statistika juga merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
1.1 Perbedaan Statistika Deskriptif dan Statitika Inferensial
Penggambaran antara statistik deskriptif dan inferensial terletak pada tujuannya masing-masing.
Statistik deskriptif melukiskan gambaran terperinci dari data yang ada, sementara statistik inferensial mengekstrapolasi dan memprediksi tren dalam populasi yang lebih luas. Ini analog dengan perbedaan antara merinci satu foto dan memprediksi evolusi plot film.
Statistik deskriptif menawarkan cuplikan dari karakteristik kumpulan data, statistik inferensial menggunakan cuplikan ini untuk menyatukan narasi yang lebih luas tentang populasi yang tidak terlihat.
1.2 Jenis Data yang digunakan
1. Berdasarkan Sifatnya:
Data Kualitatif: Data yang bersifat deskriptif dan tidak dinyatakan dalam bentuk angka. Contohnya termasuk jenis kelamin, warna, atau status pernikahan.
Data Kuantitatif: Data yang dinyatakan dalam bentuk angka dan dapat diukur. Contohnya termasuk tinggi badan, berat badan, atau jumlah barang.
2. Berdasarkan Skala Pengukurannya:
Data Nominal: Data kualitatif yang digunakan untuk mengklasifikasikan objek ke dalam kategori tanpa urutan tertentu. Contohnya adalah kategori jenis kelamin (pria dan wanita) atau status pernikahan (lajang, menikah).
Data Ordinal: Data yang menunjukkan urutan atau peringkat, tetapi selisih antara peringkat tidak harus sama. Contohnya adalah tingkat kepuasan pelanggan dengan kategori “sangat puas”, “puas”, “netral”, “tidak puas”.
Data Interval: Data numerik yang memiliki jarak yang sama antara nilai, tetapi tidak memiliki nol absolut. Contohnya adalah pengukuran suhu dalam derajat Celsius atau Fahrenheit.
Data Rasio: Data numerik yang memiliki nol absolut, memungkinkan perbandingan rasio antara nilai. Contohnya adalah berat badan, tinggi badan, atau pendapatan.
1.3 Perbedaan Data Numerik dan Data Kategorik
- Data Numerik
Data Numerik berupa angka yang dapat dioperasikan secara matematis, seperti penjumlahan, pengurangan, atau perhitungan rata-rata. Contoh data numerik adalah tinggi badan, suhu, atau pendapatan.
Contoh Data Numerik
- Tinggi badan: 160 cm, 175 cm, 180 cm.
- Usia: 25 tahun, 30 tahun, 22 tahun.
- Pendapatan: 5.000.000 IDR, 7.500.000 IDR, 6.000.000 IDR.
- Data Kategorik
Data Kategorik berupa kategori atau label yang tidak dapat dioperasikan secara matematis. Data ini dibagi menjadi dua jenis: nominal (tanpa urutan) seperti warna favorit, dan ordinal (dengan urutan) seperti tingkat pendidikan.
Contoh Data Kategorik
- Warna favorit: Merah, Biru, Hijau. (Nominal)
- Tingkat pendidikan: SD, SMP, SMA, Universitas. (Ordinal)
- Status pernikahan: Menikah, Belum Menikah, Cerai. (Nominal)
Secara umum, data numerik memungkinkan analisis statistik yang lebih kompleks, sementara data kategorik lebih sering digunakan untuk menghitung frekuensi atau proporsi dalam kategori tertentu.
2. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data
2.1 Mean
Penggunaan mean menjadi kurang tepat dalam situasi berikut:
- Sensitif terhadap Outlier : Nilai ekstrem dapat mendistorsi mean, sehingga tidak mencerminkan kecenderungan pusat data secara akurat
- Distribusi Tidak Normal : Pada data yang sangat miring atau bimodal, artinya tidak selalu memberikan gambaran yang akurat
- Data Kualitatif : Berarti tidak dapat digunakan untuk data ordinal atau nominal, di mana konsep rata-rata tidak berlaku
Langkah-langkah perhitungan:
Total nilai data: \[ \begin{split} \text{Total Nilai data} &= x_1 + x_2 + x_3 + \cdots + x_n \end{split} \]
Jumlah Data: \[ n = \text{Jumlah data} \]
Hitung Mean: \[ \text{Mean} = \frac{\sum x}{n} \]
2.2 Median
Median sering digunakan untuk data tanpa outlier karena ketahanannya terhadap nilai ekstrem, yang dapat mempengaruhi mean secara signifikan. Dalam distribusi yang tidak simetris, median memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pusat data dibandingkan mean. Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk analisis data yang berisi outlier atau distribusi miring
Langkah - langkah menghitung median :
1. Mencari Posisi Median
Apabila \(n\) merupakan bilangan ganjil \[ \text{Median} = \frac{n + 1}{2} \]
Apabila \(n\) merupakan bilangan genap \[ \text{Median} = \frac{n}{2}+1 \] dan \[ \text{Median} = \frac{n}{2} \]
2. Menghitung Median
Apabila \(n\) merupakan bilangan ganjil maka posisi yang sudah dicari adalah nilai median.
Apabila \(n\) merupakan bilangan genap maka gunakan rumus \[ \text{Median} = \frac{\text{posisi1} + \text{Posisi2}}{2} \]
2.3 Modus
Modus lebih relevan daripada mean atau median ketika data memiliki kategori atau nilai yang paling sering muncul, terutama dalam analisis data kualitatif.
Misalnya, dalam pengawasan kepuasan pelanggan, modus dapat menunjukkan produk atau layanan yang paling populer. Selain itu, modus berguna untuk data nominal di mana tidak ada urutan.
info tambahan : Modus lebih relevan daripada mean atau median dalam beberapa situasi, terutama untuk data kategorikal, di mana modus adalah satu-satunya ukuran pemusatan yang dapat digunakan, seperti preferensi rasa es krim. Dalam data dengan distribusi tidak normal (skewed), modus tidak terpengaruh oleh nilai ekstrim, sehingga memberikan gambaran yang lebih stabil, misalnya analisis harga rumah.
Modus juga sangat berguna untuk data multimodal yang memiliki lebih dari satu puncak, seperti pola waktu perjalanan harian yang menunjukkan jam sibuk. Selain itu, dalam skala ordinal atau nominal, seperti survei kepuasan pelanggan, modus lebih informatif karena mean dan median tidak relevan
2.4 Standar Deviasi
Nilai standar deviasi dalam sebuah dataset menggambarkan seberapa luas data tersebut dari rata-ratanya. Arti Standar Deviasi
Standar Deviasi Kecil : Menunjukkan bahwa data cenderung berdekatan dengan rata-rata, artinya variasi antar nilai dalam dataset rendah. Ini merupakan indikasi konsistensi dalam data.
Standar Deviasi Besar : Menunjukkan bahwa data tersebar jauh dari rata-rata, artinya terdapat variasi yang tinggi antar nilai. Ini mengindikasikan interaksi atau keragaman dalam data.
Rumus menghitung standar deviasi :
\[ \text{Varians} = \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \]
3. Visualisasi Data
3.1 Diagram batang
Diagram Batang adalah jenis grafik yang digunakan untuk menampilkan dan membandingkan frekuensi atau jumlah dari kategori yang berbeda. Dalam diagram batang, setiap kategori diwakili oleh sebuah batang, dan panjang atau tinggi batang tersebut mencerminkan nilai yang terkait, seperti jumlah frekuensi atau proporsi.
3.2 Diagram lingkaran
Diagram lingkaran (pie chart) adalah visualisasi data yang menunjukkan proporsi atau persentase dari suatu total. Setiap bagian dari lingkaran mewakili kontribusi kategori tertentu terhadap keseluruhan.
3.3 Diagram boxplot
Tujuan penggunaan diagram boxplot adalah untuk menyajikan ringkasan distribusi data melalui lima ukuran statistik utama, mendeteksi outlier, membandingkan beberapa dataset, mengidentifikasi simetri atau skewness data, serta memberikan interpretasi visual yang efisien.
4. Analisis Korelasi
Korelasi dalam statistik adalah ukuran yang menggambarkan hubungan linear antara dua variabel. Nilai korelasi berkisar antara -1 hingga 1:
Korelasi Positif: Ketika satu variabel naik, variabel lainnya juga naik. Contoh: Jumlah jam belajar dan nilai ujian.
Korelasi Negatif: Ketika satu variabel naik, variabel lainnya turun. Contoh: Waktu bermain game dan produktivitas belajar.
Korelasi Nol: Tidak ada hubungan linear antara kedua variabel. Contoh: Tinggi badan dan jumlah buku yang dimiliki.
Rumus Menghitung korelasi
\[ r = \frac{\sum{(X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y})}}{\sqrt{\sum{(X_i - \bar{X})^2} \sum{(Y_i - \bar{Y})^2}}} \]
Dimana :
- \(X_i\) dan \(Y_i\) adalah nilai dari variabel X dan Y,
- \(\bar{X}\) dan ({Y})adalah rata-rata dari masing-masing variabel.
5. Uji Hipotesis
5.1. Tentukan hipotesis
- H0 (hipotesis nol): Hipotesis yang menyatakan “tidak ada perbedaan” atau “tidak ada hubungan” antara variabel yang diuji.
Contoh: Rata-rata nilai mahasiswa di kelas A sama dengan rata-rata nilai mahasiswa di kelas B.
- H1 (hipotesis alternatif): Hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan” atau “ada hubungan” antara variabel yang diuji.
Contoh: Rata-rata nilai mahasiswa di kelas A lebih besar dari rata-rata nilai mahasiswa di kelas B.
5.2. Tentukan tingkat signifikan (alpha)
Alpha adalah batas untuk menentukan apakah hasil uji statistik cukup kuat untuk menolak H0.Biasanya alpha = 0.05 (5%), yang berarti kita menerima risiko 5% untuk salah menolak H0.
5.3. Lakukan uji statistik
Pilih uji statistik yang sesuai, seperti uji t, uji z, uji chi-square, atau uji ANOVA.
Hitung nilai statistik berdasarkan data yang ada menggunakan rumus atau software statistik.
5.4. Bandingkan nilai p-value
Nilai p-value adalah probabilitas untuk mendapatkan hasil seperti data kita, dengan asumsi bahwa H0 benar.
Keputusan:
Jika p-value < alpha (0.05): Tolak H0 (artinya ada bukti kuat untuk mendukung H1).
Jika p-value ≥ alpha (0.05): Terima H0 (artinya tidak ada bukti cukup untuk mendukung H1).
5.5. Kesimpulan
Tulis hasil analisis dengan jelas. Jelaskan apakah hipotesis nol ditolak atau diterima, dan apa artinya dalam konteks masalah.
Contoh:
Hipotesis: “Minum kopi meningkatkan fokus mahasiswa.”
H0: Minum kopi tidak memengaruhi fokus.
H1: Minum kopi meningkatkan fokus.
Setelah analisis, p-value = 0.03. Karena 0.03 < 0.05, kita menolak H0 dan menyimpulkan bahwa minum kopi memang meningkatkan fokus mahasiswa.
6. Penggunaan Software Statistika
Beberapa software yang digunakan untuk analisis statistika:
Excel: Mudah digunakan untuk analisis dasar seperti penghitungan rata-rata, grafik, dan regresi sederhana.
R: Fleksibel untuk analisis kompleks, dengan banyak paket untuk visualisasi dan model statistik.
Python : Kuat untuk analisis data dan machine learning, menggunakan pustaka seperti pandas, NumPy, dan SciPy.
Keunggulan R:
- Gratis dan open-source.
- Mendukung berbagai jenis analisis statistik dan visualisasi data.
- Banyak komunitas dan dokumentasi yang mendukung.
7. Interpretasi Statistik
Berdasarkan suatu data mendapatkan hasil
- mean = 75 => nilai data cenderung berada di sekitar rata-rata.
- median = 72 => nilai data lebih banyak ke nilai sebelah kanan.
- Standar deviasi = 10 => tersebarnya data tidak terlalu jauh dari rata- rata.
Kesimpulan distribusi
Distribusi data kemungkinan mempunyai bentuk yang miring ke kanan (positif skewed), dengan nilai-nilai yang lebih rendah daripada nilai rata-rata lebih banyak. Penyebaran data juga tidak terlalu jauh, dengan adanya variasi yang signifikan di sekitar rata-rata.
8. Contoh kasus : Pengaruh Konsumsi Buah terhadap Tekanan Darah
8.1 Deskripsi Data (Deskriptif)
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memahami gambaran umum data sebelum melakukan analisis lebih lanjut.
1. Pengumpulan Data
Mengumpulkan orang dewasa dengan tekanan darah tinggi ringan.
Setiap peserta diukur tekanan darahnya sebelum dan setelah mengonsumsi 2 porsi buah per hari selama 1 bulan.
Variabel yang dikumpulkan:
o Tekanan darah sebelum konsumsi buah (mmHg)
o Tekanan darah setelah konsumsi buah (mmHg)
o Jumlah porsi buah yang dikonsumsi per hari
2. Perhitungan Statistik Deskriptif
Hitung rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah konsumsi buah.
o Rata-rata sebelum konsumsi buah: 140/90 mmHg
o Rata-rata setelah konsumsi buah: 130/85 mmHg
Hitung standar deviasi (SD) untuk melihat variasi tekanan darah dalam sampel.
Buat tabel ringkasan yang menunjukkan distribusi tekanan darah sebelum dan sesudah konsumsi buah.
Buat grafik garis untuk menunjukkan perubahan tekanan darah sebelum dan setelah intervensi.
3. Kesimpulan
menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah konsumsi buah.
8. 2 Menghitung korelasi antara Konsumsi Buah dan Tekanan Darah
Tujuan langkah ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konsumsi buah dan perubahan tekanan darah.
1. Menentukan Variabel dalam Korelasi
- Variabel X (Independen) = Jumlah porsi buah yang dikonsumsi per hari.
- Variabel Y (Dependen) = Perubahan tekanan darah (selisih sebelum dan sesudah).
2. Melakukan Uji Korelasi Pearson
Gunakan uji korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara jumlah konsumsi buah dan perubahan tekanan darah.
Hasil:
o Koefisien korelasi (r) = -0,6, menunjukkan hubungan negatif sedang.
o Artinya, semakin banyak porsi buah yang dikonsumsi, semakin besar penurunan tekanan darah.
3. Interpretasi Hasil
- Jika korelasi mendekati -1, hubungan antara konsumsi buah dan penurunan tekanan darah sangat kuat.
- Jika korelasi mendekati 0, berarti tidak ada hubungan yang signifikan.
- Dalam kasus ini, karena r = -0,6, ada hubungan sedang antara konsumsi buah dan penurunan tekanan darah.
4. Kesimpulan
Korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif sedang antara jumlah konsumsi buah dan penurunan tekanan darah.
8.3 Membuat uji hipotesis untuk membandingkan dua kelompok data
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah konsumsi buah signifikan secara statistik.
1. Menentukan Hipotesis
- Hipotesis Nol (H₀): Tidak ada perbedaan signifikan antara tekanan darah sebelum dan setelah konsumsi buah.
- Hipotesis Alternatif (H₁): Ada perbedaan signifikan antara tekanan darah sebelum dan setelah konsumsi buah.
2. Memilih Uji Statistik yang Tepat
- Gunakan uji-t berpasangan (paired t-test) karena kita membandingkan dua kondisi dari kelompok yang sama (sebelum dan sesudah konsumsi buah).
3. Melakukan Perhitungan Uji-t
- Mean tekanan darah sebelum konsumsi buah = 140/90 mmHg
- Mean tekanan darah setelah konsumsi buah = 130/85 mmHg
- Selisih rata-rata = 10/5 mmHg
- Hasil uji-t memberikan p-value = 0,01
4. Interpretasi Hasil
- Jika p-value < 0,05, maka kita menolak H₀ dan menerima H₁ → artinya konsumsi buah secara signifikan menurunkan tekanan darah.
- Karena p-value = 0,01 (< 0,05), maka kita menyimpulkan bahwa konsumsi buah berdampak signifikan dalam menurunkan tekanan darah.
5. Kesimpulan
Uji-t berpasangan menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah setelah konsumsi buah signifikan secara statistik.
9. Kesimpulan
Statistika sangat penting dalam analisis data karena membantu mengolah, memahami, dan menginterpretasikan data secara efektif. Dengan statistik, kita dapat mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan mengambil keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Statistika dasar bisa membantu UMKM untuk menganalisis data lalu membuat keputusan agar lebih efisien dalam produksi dan pemasaran dengan langkah-langkah berikut :
- Analisis Data Penjualan
- Identifikasi produk paling laris dan waktu penjualannya.
- Pelaku usaha bisa fokus pada produk yang diminati pelanggan.
- Identifikasi produk paling laris dan waktu penjualannya.
- Prediksi Permintaan
- Gunakan data historis untuk memprediksi stok yang dibutuhkan.
- Hasilnya, risiko kelebihan atau kekurangan stok berkurang.
- Gunakan data historis untuk memprediksi stok yang dibutuhkan.
- Segmentasi Pelanggan
- Kelompokkan pelanggan berdasarkan kebiasaan belanja.
- Pemasaran jadi lebih tepat sasaran, misalnya diskon untuk pelanggan loyal.
- Kelompokkan pelanggan berdasarkan kebiasaan belanja.
- Optimasi Harga
- Analisis harga kompetitor dan perilaku pembeli.
- Tetapkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan.
- Analisis harga kompetitor dan perilaku pembeli.
- Promosi yang Tepat
- Gunakan data media sosial untuk tahu apa yang disukai
pelanggan.
- Buat konten promosi yang sesuai dengan target pasar.
- Gunakan data media sosial untuk tahu apa yang disukai
pelanggan.
Dengan langkah ini, UMKM bisa lebih efisien, hemat biaya, dan meningkatkan daya saing.
10. Mind Map
SOAL 2. Studi Kasus
Deskripsi Kasus
Perusahaan FMCG anda ingin memahami pola penjualan produk ABC di wilayah JABODETABEK selama 5 tahun terakhir untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Data historis meliputi kota-kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Data Penjualan ABC
Dataset Penjualan ABC terdiri dari 60 bulan (5 tahun)
- Kota : Lokasi Penjualan di JABODETABEK
- Penjualan(unit): Total unit produk terjual per bulan.
- Biaya Promosi($): Anggaran promosi di wilayah tersebut.
- Diskon(%): Besaran diskon yang diberikan untuk produk.
- Rating Pelanggan (1-5): Penilaian pelanggan berdasarkan survei.
- Jenis Outlet : Modern (Supermarket, minimarket) atau Tradisional (Warung, pasar).
- Kategori Produk: Makanan, Minuman atau Kesehatan.
Pertanyaan Analisis
1. Statistik Deskriptif
Data Terkelompok perkota
1.1 Mean
1.1.1. Perhitungan Manual kota Bekasi:
Menggunakan 5 data yang sudah dikelompokan perkota dan dihitung setiap tahun
Penjualan (unit)
- 2018:
\[ \text{mean} = \frac{7.211 +10.260 +6.873 + 10.500 + 13.845}{5} = \frac{48.689}{5} = \text{9.737,8} \]
- 2019:
\[ \text{mean} = \frac{11.831 +11.603 +12.442+ 9.705 + 15.078}{5} = \frac{60.659}{5} = \text{12.131,8} \]
- 2020:
\[ \text{mean} = \frac{6.990 +8.256+10.958+ 15.331 + 9.120}{5} = \frac{50.665}{5} = \text{10.131} \]
- 2021:
\[ \text{mean} = \frac{9.715 +9.207+13.471+ 8.605 + 11.694}{5} = \frac{42.977,2}{5} = \text{8.595,4} \]
- 2022:
\[ \text{mean} = \frac{12.362 +6.550 +7.401+ 10.760 + 13.384}{5} = \frac{50.457}{5} = \text{10.091,4} \]
Biaya promosi
- 2018:
\[ \text{mean} = \frac{1.362 +1.137 +1.760 + 2.163 + 1.498}{5} = \frac{7.920}{5} = \text{1.883,6} \]
- 2019 :
\[ \text{mean} = \frac{925 +2.046 +2.742 +1.865 + 2.077}{5} = \frac{9.655}{5} = \text{1.931} \]
- 2020 :
\[ \text{mean} = \frac{2.439 +2.922 +1.522 + 2.807 + 2.690}{5} = \frac{12.380}{5} = \text{2.476} \]
- 2021 :
\[ \text{mean} = \frac{2.218 +1.499 +2.884 + 1.177 + 1.513}{5} = \frac{9.291}{5} = \text{1858,2} \]
- 2022 :
\[ \text{mean} = \frac{2.645 +1.787 +1.755 + 1.085 + 841}{5} = \frac{8.113}{5} = \text{1.622,6} \]
Rating Pelanggan
- 2018
\[ \text{mean} = \frac{5.0 +4.4 +5.0 + 4.3 + 4.3}{5} = \frac{23}{5} = \text{4,6} \]
- 2019 :
\[ \text{mean} = \frac{4,8 +4,4 +3,8 +4,7 + 4,6}{5} = \frac{22,3}{5} = \text{4,46} \]
- 2020 :
\[ \text{mean} = \frac{4,9 +4,2 +4,2 + 4,3 + 4,6}{5} = \frac{22.2}{5} = \text{4.44} \]
- 2021 :
\[ \text{mean} = \frac{4,8 +5,0 +3,8 + 4,2 + 3,5}{5} = \frac{21,3}{5} = \text{4,26} \]
- 2022 :
\[ \text{mean} = \frac{4,0 +4,3 +3,8 + 4,5 + 4,9}{5} = \frac{21,5}{5} = \text{4,3} \]
Hasil mean kota Bekasi setiap tahun
1.1.2. kota Bogor:
1.1.3. kota Depok:
1.1.4. kota Jakarta:
1.1.5. kota Tangerang:
1.2 Median
1.2.1. Perhitungan Manual kota Bekasi :
Penjualan (unit)
- 2018
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {4475, 7211, 9400, 10392, 11394} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 9400
- 2019:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {9.705, 11.603, 11.831, 12.442, 15.078} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 11.831
- 2020:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {6.990, 8.256, , 9.120, 10.958, 15.331} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 9.120
- 2021:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {8.605, 9.207, 9.715, 13.471, 11.694} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 9.715
- 2022:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {6.550, 7.401, 10.760, 12.362, 13.384} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 10.760
Biaya promosi
- 2018:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {1.137, 1.362, 1.498, 1.76, 2.163} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 1.498
- 2019 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {925, 1.865, 2.046, 2.077, 2.742} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 2.046
- 2020 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {1.522, 2.439, 2.690, + 2.807, 2.922} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 2.690
- 2021 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {1.177, 1.499, 1.513, 2.218, 2.884 + } \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 1.513
- 2022 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {841, 1.085, 1.755, 1.787, 2.645} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 1.755
Rating Pelanggan
- 2018
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {4.3, 4.3, 4.4, 5.0, 5.0} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 4.4
- 2019 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {3.8, 4.4, 4.6, 4.7, 4.8} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 4.6
- 2020 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {4.2, 4.2, 4.3, 4.6, 4.9} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 4.3
- 2021 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {3.5, 3.8, 4.2, 4.8, 5.0} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 4.2
- 2022 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {3.8, 4.0, 4.3, 4.5, 4.9} \]
- Mencari Posisi
\[ \text{Median} = \frac{n+1}{2} = \frac{5+1}{2} = 3 \] Posisi 3 bernilai 4.3
Maka, Hasil median kota Bekasi setiap tahun :
1.2.2. kota Bogor :
1.2.3. kota Depok :*
1.2.4. kota Jakarta :
1.2.5. kota Tangerang :
1.3 Standar Deviasi
1.3.1. Perhitungan manual kota Bekasi:
Penjualan (unit)
- 2018
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {4475, 7211, 9400, 10392, 11394} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(4475-9.737,8)^2 + (7211-9.737,8)^2 + (9400-9.737,8)^2 + (10392-9.737,8)^2 + (11394 -9.737,8)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{30599369}{5}} \\ &= \sqrt{6119874} \\ &= 2473.838 \end{split} \]
- 2019:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {9.705, 11.603, 11.831, 12.442, 15.078} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(9.705 -12.1318)^2 + (11.603-12.1318)^2 + (11.831-12.1318)^2 + (12.442-12.1318)^2 + (15.078 -12.1318)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{15.03579}{5}} \\ &= \sqrt{3.007157} \\ &= 1.734116 \end{split} \]
- 2020:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {6.990, 8.256, 9.120, 10.958, 15.331} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(6.990-10.131)^2 + (8.256-10.131)^2 + (9.120)^2 + (10.958-10.131)^2 + (15.331 -10.131)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{42.12756}{5}} \\ &= \sqrt{8.425511} \\ &= 2.902673 \end{split} \]
- 2021:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {8.605, 9.207, 9.715, 13.471, 11.694} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(8.605-10.5384)^2 + (9.207-10.5384)^2 + (9.715-10.5384)^2 + (13.471-10.5384)^2 + (11.694 -10.5384)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{16.1242}{5}} \\ &= \sqrt{3.224841} \\ &= 1.795784 \end{split} \]
- 2022:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {6.550, 7.401, 10.760, 12.362, 13.384} \]
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(6.550-10.0914)^2 + (7.401-10.0914)^2 + (10.760-10.0914)^2 + (12.362-10.0914)^2 + (13.384 -10.0914)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{36.22363}{5}} \\ &= \sqrt{7.244726} \\ &= 2.691603 \end{split} \]
Biaya promosi
- 2018:
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {1.137, 1.362, 1.498, 1.76, 2.163} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(1.137-1267,2)^2 + (1.362-1267,2)^2 + (1.498-1267,2)^2 + (1.76-1267,2)^2 + (2.163 -1267,2)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{2072383}{5}} \\ &= \sqrt{414476,6} \\ &= 643,7985 \end{split} \]
- 2019 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {925, 1.865, 2.046, 2.077, 2.742} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(925-1931)^2 + (1.865-1931)^2 + (2.046-1931)^2 + (2.077-1931)^2 + (11392.7424 -1931)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{1708654}{5}} \\ &= \sqrt{341730,8} \\ &= 584,5775 \end{split} \]
- 2020 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {1.522, 2.439, 2.690, + 2.807, 2.922} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(1.522-2476)^2 + (2.439-2476)^2 + (2.690-2476)^2 + (2.807-2476)^2 + (2.922 -2476)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{1265758}{5}} \\ &= \sqrt{253151.6} \\ &= 503,1417 \end{split} \]
- 2021 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {1.177, 1.499, 1.513, 2.218, 2.884} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(1.177-1858.2)^2 + (1.499-1858.2)^2 + (1.513-1858.2)^2 + (2.218-1858.2)^2 + (2.884 -1858.2)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{1893943}{5}} \\ &= \sqrt{378788.6} \\ &= 615,458 \end{split} \]
- 2022 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {841, 1.085, 1.755, 1.787, 2.645} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(841-1622,6)^2 + (1.085-1622,6)^2 + (1.755-1622,6)^2 + (1.787-1622,6)^2 + (2.645 -1622,6)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{1989771}{5}} \\ &= \sqrt{397954.2} \\ &= 630,8361 \end{split} \]
Rating Pelanggan
- 2018
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {4.3, 4.3, 4.4, 5.0, 5.0} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(4.3-4.6)^2 + (4.3-4.6)^2 + (4.4-4.6)^2 + (5.0-4.6)^2 + (5.0 -4.6)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{0.54}{5}} \\ &= \sqrt{0.108} \\ &= 0.3286335 \end{split} \]
- 2019 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {3.8, 4.4, 4.6, 4.7, 4.8} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(3.8-4.46)^2 + (4.4-4.46)^2 + (4.6-4.46)^2 + (4.7-4.46)^2 + (4.8 -4.46)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{0.632}{5}} \\ &= \sqrt{0.1264} \\ &= 0.3555278 \end{split} \]
- 2020 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {4.2, 4.2, 4.3, 4.6, 4.9} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(4.2-4.44)^2 + (4.2-4.44)^2 + (4.3-4.44)^2 + (4.6-4.44)^2 + (4.9 -4.44)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{0.372}{5}} \\ &= \sqrt{0.0744} \\ &= 0.2727636 \end{split} \]
- 2021 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {3.5, 3.8, 4.2, 4.8, 5.0} \]
- Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(3.5-4.26)^2 + (3.8-4.26)^2 + (4.2-4.26)^2 + (4.8-4.26)^2 + (5.0 -4.26)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{1.632}{5}} \\ &= \sqrt{0.3264} \\ &= 0.5713143 \end{split} \]
- 2022 :
Data sample penjualan diambil 5 data sebagai berikut: \[ \text{Data} = {3.8, 4.0, 4.3, 4.5, 4.9} \] - Masukan nilai
\[ \begin{split} \text{SD} &= \sqrt{\frac{\sum (x_i - \mu)^2}{n}} \\ &= \sqrt{\frac{(4475-4.3)^2 + (7211-4.3)^2 + (9400-4.3)^2 + (10392-4.3)^2 + (11394 -4.3)^2}{5}} \\ &= \sqrt{\frac{0.74}{5}} \\ &= \sqrt{0.148} \\ &= 0.3847077 \end{split} \]
Maka, Hasil standar deviasi kota Bekasi setiap tahun :
1.3.2. Kota Bogor:
1.3.3. Kota Depok:
1.3.4. Kota Jakarta :
1.3.5. Kota Tangerang:
1.4 Pertumbuhan penjualan setiap kota selama periode 5 tahun
1.4.1 Menghitung jumlah penjualan per kota
Terdapat data jumlah penjualan perkota pada setiap tahun. maka perlu menghitung jumlah penjualan selama 5 periode
Bekasi \[ \begin{split} \text{penjualan 5 tahun} &= 118554 + 130621 + 117011 + 119234 + 134371 \\ &= 619.857 .\text{unit} \end{split} \]
Bogor \[ \begin{split} \text{penjualan 5 tahun} &= 117170 + 120496 + 112232 + 133668 + 103585 \\ &= 587.151 .\text{unit} \end{split} \]
Depok \[ \begin{split} \text{penjualan 5 tahun} &= 128575 + 131656 + 135983 + 123097 + 145063 \\ &= 664.374 .\text{unit} \end{split} \]
Jakarta \[ \begin{split} \text{penjualan 5 tahun} &= 125016 + 131298 + 114462 +124581 + 148921 \\ &= 664.278 .\text{unit} \end{split} \]
Tangerang \[ \begin{split} \text{penjualan 5 tahun} &= 118328+ 114342 +128538 + 126879 + 136968 \\ &= 625.055 .\text{unit} \end{split} \]
1.4.2 Menghitung Pertumbuhan penjualan
Pertumbuhan penjualan dihitung berdasarkan perbandingan penjualan tahun 2022 dengan tahun 2018. Rumus yang digunakan adalah:
\[ \text{Pertumbuhan penjualan} = \frac{\text{Penjualan 2022} − \text{Penjualan 2018}}{\text{Penjualan 2018}} × 100 \]
Bekasi \[ \begin{split} \text{Pertumbuhan penjualan} &= \frac{134371 − 118554}{118554} × 100 \\ &= 0.1334 \times 100 \\ &= 13.34 \end{split} \]
Bogor \[ \begin{split} \text{Pertumbuhan penjualan} &= \frac{103585 − 117170}{117170} × 100 \\ &= -0.1159 \times 100 \\ &= -11.59 \end{split} \]
Depok \[ \begin{split} \text{Pertumbuhan penjualan} &= \frac{145063 − 128575}{128575} × 100 \\ &= 0.1282 \times 100 \\ &= 12.82 \end{split} \]
Jakarta
\[ \begin{split} \text{Pertumbuhan penjualan} &= \frac{148921 − 125016}{125016} × 100 \\ &= 0.1912 \times 100 \\ &= 19.12 \end{split} \]
Tangerang \[ \begin{split} \text{Pertumbuhan penjualan} &= \frac{136968 − 118328}{118328} × 100 \\ &= 0.1575 \times 100 \\ &= 15.75 \end{split} \]
Hasil analisis menunjukkan:
- Kota dengan pertumbuhan penjualan tertinggi: Jakarta dengan pertumbuhan sebesar 19.12% selama periode 2018–2022.
- Kota dengan pertumbuhan penjualan terendah: Bogor dengan pertumbuhan sebesar -11.59% (penurunan penjualan).
2. Pola Tren dan Musiman
2.1 Pola tren tahunan
Hasil Analisis :
- Penjualan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
- Peningkatan pada tahun 2019 dibandingkan 2018.
- Penurunan terjadi pada tahun 2020.
- Penjualan terus meningkat setelah 2020, mencapai puncaknya pada tahun 2022.
2.2 Pola Musiman
Bulan yang disetiap kotanya mengalami peningkatan penjualan ada pada bulan maret.
3. Analisis Korelasi
3.1 Analisis korelasi Biaya Promosi dengan penjualan
- Menghitung korelasi dengan rumus :
\[ r = \frac{\sum{(X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y})}}{\sqrt{\sum{(X_i - \bar{X})^2} \sum{(Y_i - \bar{Y})^2}}} \]
Misalkan data yang diambil sebagai sampel kecil dari dataset adalah sebagai berikut (dalam unit dan $):
| Penjualan (unit) (\(X\)) | Biaya Promosi ($) (\(Y\)) |
|---|---|
| 10 | 200 |
| 15 | 250 |
| 20 | 150 |
| 25 | 300 |
| 30 | 350 |
- Hitung Rata-Rata (\(\bar{X}\) dan \(\bar{Y}\))*
\[ \begin{split} \bar{X} &= \frac{\sum X}{n} \\ &= \frac{10 + 15 + 20 + 25 + 30}{5} = 20 \end{split} \]
\[ \begin{split} \bar{Y} &= \frac{\sum Y}{n} \\ &= \frac{200 + 250 + 150 + 300 + 350}{5} \\ &= 250 \end{split} \]
- Hitung Deviasi dari Rata-Rata (\(X_i - \bar{X}\)), (\(Y_i - \bar{Y}\))
| \(X\) | \(Y\) | \(X_i - \bar{X}\) | \(Y_i - \bar{Y}\) |
|---|---|---|---|
| 10 | 200 | \(10 - 20 = -10\) | \(200 - 250 = -50\) |
| 15 | 250 | \(15 - 20 = -5\) | \(250 - 250 = 0\) |
| 20 | 150 | \(20 - 20 = 0\) | \(150 - 250 = -100\) |
| 25 | 300 | \(25 - 20 = 5\) | \(300 - 250 = 50\) |
| 30 | 350 | \(30 - 20 = 10\) | \(350 - 250 = 100\) |
- Hitung Kuadrat Deviasi dan Produk Deviasi
Tambahkan kolom baru untuk \((X_i - \bar{X})^2\), \((Y_i - \bar{Y})^2\), dan \((X_i - \bar{X}\))(\(Y_i - \bar{Y}\)) :
| \(X\) | \(Y\) | \(X_i - \bar{X}\) | \(Y_i - \bar{Y}\) | \((X_i - \bar{X})^2\) | \((Y_i - \bar{Y})^2\) | (\(X_i - \bar{X}\))(\(Y_i - \bar{Y}\)) |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 10 | 200 | -10 | -50 | 100 | 2500 | 500 |
| 15 | 250 | -5 | 0 | 25 | 0 | 0 |
| 20 | 150 | 0 | -100 | 0 | 10000 | 0 |
| 25 | 300 | 5 | 50 | 25 | 2500 | 250 |
| 30 | 350 | 10 | 100 | 100 | 10000 | 1000 |
- Hitung Jumlah
\[ \sum (X_i - \bar{X})^2 = 100 + 25 + 0 + 25 + 100 = 250 \] \[ \sum (Y_i - \bar{Y})^2 = 2500 + 0 + 10000 + 2500 + 10000 = 25000 \] \[ \sum (X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y}) = 500 + 0 + 0 + 250 + 1000 = 1750 \]
- Substitusikan ke dalam Rumus
\[ \begin{split} r &= \frac{\sum (X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y})}{\sqrt{\sum (X_i - \bar{X})^2} \cdot \sqrt{\sum (Y_i - \bar{Y})^2}} \\ &= \frac{1750}{\sqrt{250} \cdot \sqrt{25000}}\\ &= \frac{1750}{15.81 \cdot 158.11} \\ &= \frac{1750}{2500} = 0.7 \end{split} \]
Maka, korelasi Biaya Promosi dengan penjualan
## Rata-rata X: 20
## Rata-rata Y: 250
## Korelasi Pearson (r): 0.7
3.2 Analisis Diskon dan Rating pelanggan
- Menghitung korelasi dengan rumus :
\[ r = \frac{\sum{(X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y})}}{\sqrt{\sum{(X_i - \bar{X})^2} \sum{(Y_i - \bar{Y})^2}}} \]
Misalkan data yang diambil sebagai sampel kecil dari dataset adalah sebagai berikut (dalam unit dan $):
| Diskon (\(X\)) | Rating Pelanggan (\(Y\)) |
|---|---|
| 10 | 4.2 |
| 12 | 4.8 |
| 11 | 4.5 |
| 9 | 4.0 |
| 13 | 4.6 |
- Hitung Rata-Rata
\[ \begin{split} \bar{X} = \frac{\sum X}{n} \\ &= \frac{10 + 12 + 11 + 9 + 13}{5} \\ &= 11 \end{split} \]
\[ \begin{split} \bar{Y} &= \frac{\sum Y}{n} \\ &= \frac{4.2 + 4.8 + 4.5 + 4.0 + 4.6}{5} \\ &= 4.42 \end{split} \]
- Hitung Deviasi dari Rata-Rata (\(X_i - \bar{X}\)), (\(Y_i - \bar{Y}\))
| \(X\) | \(Y\) | \(X_i - \bar{X}\) | \(Y_i - \bar{Y}\) |
|---|---|---|---|
| 10 | 4.2 | 10 - 11 = -1 | 4.2 - 4.6 = -0,4 |
| 12 | 4.8 | 12 - 11 = 1 | 4.8 - 4.6 = 0,2 |
| 11 | 4.5 | 11 - 11 = 0 | 4.5 - 4.6 = -0.1 |
| 9 | 4.0 | 9 - 11 = -2 | 4.0 - 4.6 = -0.6 |
| 13 | 4.6 | 13 - 11 = 2 | 4.6 - 4.6 = 0 |
- Hitung Kuadrat Deviasi dan Produk Deviasi
Tambahkan kolom baru untuk \((X_i - \bar{X})^2\), \((Y_i - \bar{Y})^2\), dan (\(X_i - \bar{X}\))(\(Y_i - \bar{Y}\)):
| \(X\) | \(Y\) | \(X_i - \bar{X}\) | \(Y_i - \bar{Y}\) | \((X_i - \bar{X})^2\) | \((Y_i - \bar{Y})^2\) | (\(X_i - \bar{X}\))(\(Y_i - \bar{Y}\)) |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 10 | 4.2 | 10 - 11 = -1 | 4.2 - 4.6 = -0,4 | 1 | 0.16 | 0.4 |
| 12 | 4.8 | 12 - 11 = 1 | 4.8 - 4.6 = 0,2 | 1 | 0.4 | 0.2 |
| 11 | 4.5 | 11 - 11 = 0 | 4.5 - 4.6 = -0.1 | 0 | 0.1 | 0 |
| 9 | 4.0 | 9 - 11 = -2 | 4.0 - 4.6 = -0.6 | 4 | 0.36 | 1.2 |
| 13 | 4.6 | 13 - 11 = 2 | 4.6 - 4.6 = 0 | 4 | 0 | 0 |
- Hitung Jumlah
\[ \sum (X_i - \bar{X})^2 = 1 + 1 + 0 + 4 + 4 = 10 \] \[ \sum (Y_i - \bar{Y})^2 = 0.0484 + 0.1444 + 0.0064 + 0.1764 + 0.0324 = 0.408 ] \] \[ \sum (X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y}) = 0.22 + 0.38 + 0 + 0.84 + 0.36 = 1.80 \]
- Substitusikan ke dalam Rumus
\[ \begin{split} r &= \frac{\sum (X_i - \bar{X})(Y_i - \bar{Y})}{\sqrt{\sum (X_i - \bar{X})^2} \cdot \sqrt{\sum (Y_i - \bar{Y})^2}} \\ &= \frac{1.80}{\sqrt{10} \cdot \sqrt{0.408}} \\ &= \frac{1.80}{3.162 \cdot 0.639} \\ &= \frac{1.80}{2.02} \\ &= 0.89 \end{split} \]
Maka, korelasi Diskon dan Rating pelanggan
## Korelasi Pearson (r): 0.89
4. Uji Hipotesis
4.1. Nilai Korelasi Pearson
- r = -0.1083683
4.2. Menentukan Derajat Kebebasan
Derajat kebebasan (df) untuk uji korelasi Pearson dihitung dengan rumus: \[ df = n - 2 \] Berdasarkan data diatas \[ n = 300 \] pasangan data: \[ df = 300 - 2 = 298 \]
4.3. Menghitung Nilai t
Hitung nilai t menggunakan rumus: \[ t = \frac{r \sqrt{n - 2}}{\sqrt{1 - r^2}} \]
Langkah-langkah perhitungan:
- Hitung $ r^2 $:
\[ r^2 = (-0.1083683)^2 \approx 0.0117 \]
- Hitung $1 - r^2 $:
\[ 1 - r^2 = 1 - 0.0117 \approx 0.9883 \]
- Hitung \(\sqrt{n - 2}\):
\[ \sqrt{n - 2} = \sqrt{298 - 2} = \sqrt{298} \approx 17.2627 \]
- Hitung \(\sqrt{1 - r^2}\):
\[ \sqrt{1 - r^2} = \sqrt{0.9883} \approx 0.9941 \]
- Masukkan nilai ke dalam rumus t:
\[ t = \frac{-0.1083683 \times 17.2627}{0.9941} \] Hitung hasilnya:
\[ t = \frac{-1.8707}{0.9941} \approx -1.8818 \]
4.4 Menentukan Nilai Kritis
Gunakan tabel distribusi t untuk menemukan nilai kritis t berdasarkan derajat kebebasan dan tingkat signifikansi α = 0.05 untuk uji dua arah.
## t_Kritis : 1.967957
- Untuk \(df = 298\) dan α = 0.05, nilai kritis t adalah 1.967957.
4.5. Membandingkan Nilai t
Bandingkan nilai t yang dihitung dengan nilai kritis dari tabel:
- |t| ≈ -1.8818 < |t kritis| ≈ 1.967957
4.6. Menarik Kesimpulan
Karena |t| < |t kritis|, kita gagal menolak H0.
Kesimpulan:
Tidak ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Biaya Promosi dan Penjualan pada tingkat signifikansi α = 0.05.
4.7. Ringkasan Hasil
## Nilai Korelasi (r): -0.1083683
## Nilai t yang dihitung: -1.881809
## Derajat Kebebasan (df): 298
## Nilai Kritis (t): ± 1.967957
## Hasil: Gagal menolak H0. Tidak ada hubungan signifikan antara Biaya Promosi dan Penjualan.
5. Analisis Data Kategorik
5.1. Analisis Penjualan Berdasarkan Jenis Outlet
Perhitungan Manual dengan 10 data sample
1. Ekstraksi Data
Data penjualan berdasarkan jenis outlet diambil dari dataset. Berikut adalah tabel ekstraksi data:
| Kota | Penjualan (unit) | Jenis Outlet |
|---|---|---|
| Jakarta | 10392 | Modern |
| Bogor | 11394 | Tradisional |
| Depok | 9400 | Tradisional |
| Tangerang | 4475 | Tradisional |
| Bekasi | 7211 | Modern |
| Jakarta | 11462 | Tradisional |
| Bekasi | 10260 | Modern |
| Jakarta | 9717 | Modern |
| Bekasi | 10260 | Modern |
| Bogor | 10620 | Modern |
2. Hitung Total Penjualan untuk Outlet Modern
\[ \text{Total Modern} = 10392 + 7211 + 10260 + 9717 + 10260 \] \[ \text{Total Modern} = 47840 \]
3. Hitung Total Penjualan untuk Outlet Tradisional
\[ \text{Total Tradisional} = 11394 + 9400 + 4475 + 11462 + 10144 \] \[ \text{Total Tradisional} = 46875 \]
4. Hasil Akhir
| Jenis Outlet | Total Penjualan (unit) |
|---|---|
| Modern | 47840 |
| Tradisional | 46875 |
Kesimpulan :
Perbedaannya relatif kecil, yang menunjukkan bahwa kedua jenis outlet memiliki peran hampir setara dalam distribusi produk.
5.2. Analisis Varians Satu Arah untuk Penjualan Berdasarkan Kategori Produk
Perhitungan Manual dengan 10 data sample
1. Ekstraksi Data
Data penjualan berdasarkan kategori produk diekstraksi dari dataset.
| Kategori Produk | Penjualan (Unit) | Jumlah Data | Rata-Rata |
|---|---|---|---|
| Makanan | 7211 | 5 | 9218.8 |
| 11462 | |||
| 5717 | |||
| 10144 | |||
| 10260 | |||
| Minuman | 11394 | 2 | 10397 |
| 9400 | |||
| Kesehatan | 10392 | 3 | 8614.33 |
| 4475 | |||
| 10876 |
2. Mengelompokkan Data
Data penjualan dikelompokkan berdasarkan kategori produk:
- Makanan: [\(7211\), \(11462\), \(5717\), \(10144\), \(10260\)]
- Minuman: [\(11394\), \(9400\)]
- Kesehatan: [\(10392\), \(4475\), \(10876\)]
3. Menghitung Rata-Rata dan Varians
- Rata-Rata Makanan
Total Penjualan: \[ \sum X_{\text{Makanan}} = 7211 + 11462 + 5717 + 10144 + 10260 = 46094 \]
Jumlah Data: \(n_{\text{Makanan}} = 5\)
Rata-Rata: \[ \bar{X}_{\text{Makanan}} = \frac{46094}{5} = 9218.8 \]
- Rata-Rata Minuman:
Total Penjualan:
\[ \sum X_{\text{Minuman}} = 11394 + 9400 = 20794 \]
Jumlah Data: \(n_{\text{Minuman}} = 2\)
Rata-Rata:
\[ \bar{X}_{\text{Minuman}} = \frac{20794}{2} = 10397 \]
- Rata-Rata Kesehatan:
Total Penjualan:
\[ \sum X_{\text{Kesehatan}} = 10392 + 4475 + 10876 = 25843 \]
Jumlah Data: \(n_{\text{Kesehatan}} = 3\)
Rata-Rata:
\[ \bar{X}_{\text{Kesehatan}} = \frac{25843}{3} = 8614.33 \]
4. Varians
- Varians Makanan:
Varians dihitung dengan rumus:
\[ \begin{split} s^2_{\text{Makanan}} &= \frac{\sum (X_i - \bar{X})^2}{n - 1} \\ &= \frac{(7211 - 9218.8)^2 + (11462 - 9218.8)^2 + (5717 - 9218.8)^2 + (10144 - 9218.8)^2 + (10260 - 9218.8)^2}{4} \\ &= \frac{4029924.84 + 5030676.24 + 12262886.24 + 855086.04 + 1084664.64}{4} \\ &= 5239134.5 \end{split} \]
- Varians Minuman:
\[ \begin{split} s^2_{\text{Minuman}} &= \frac{(11394 - 10397)^2 + (9400 - 10397)^2}{1} \\ &= \frac{997^2 + 997^2}{1} \\ &= 1988018 \end{split} \]
- Varians Kesehatan:
\[ \begin{split} s^2_{\text{Kesehatan}} &= \frac{(10392 - 8614.33)^2 + (4475 - 8614.33)^2 + (10876 - 8614.33)^2}{2} \\ &= \frac{3152269 + 17145181 + 5108899}{2} \\ &= 12723124 \end{split} \]
5. ANOVA Calculation
- Rata-rata Total
Total penjualan untuk semua kategori produk adalah:
\[ X_{\text{total}} = 46094 + 20794 + 25843 = 92731 \]
Jumlah data total (N):
\[ N = 10 \]
Rata-rata total:
\[ X_{\text{total}} = \frac{92731}{10} = 9273.1 \]
- Sum of Squares Between (SSB)
\[ \begin{split} SSB &= n_1(\bar{X_1} - \bar{X})^2 + n_2(\bar{X_2} - \bar{X})^2 + n_3(\bar{X_3} - \bar{X})^2 \\ &= 5(9218.8 - 9273)^2 + 2(10397 - 9273)^2 + 3(8614.33 - 9273)^2 \\ &= 3823451.21 \end{split} \]
- Sum of Squares Within (SSW)
\[ \begin{split} SSW &= s^2_{\text{Makanan}} + s^2_{\text{Minuman}} + s^2_{\text{Kesehatan}} \\ &= 5239134.5 + 1988018 + 12723124 \\ &= 18710376.5 \end{split} \]
- Derajat Kebebasan
\[ \begin{split} df_{\text{total}} &= N - 1 &= 10 - 1 &= 9 \\ df_{\text{antara kelompok}} &= k - 1 &= 3 -1 &= 2\\ df_{\text{dalam kelompok}} &= N - k &= 10 - 3 &= 7 \end{split} \]
dimana :
- \(N\) = Jumlah data
- \(k\) = Jumlah kelompok
- Mean Square
\[ MSB = \frac{SSB}{df_B} = \frac{3823451.21}{2} = 1911725.6 \] \[ MSW = \frac{SSW}{df_W} = \frac{18710376.5}{7} = 2672910.9 \]
- F-statistic
\[ F = \frac{MSB}{MSW} = \frac{1911725.6}{2672910.9} \approx 0.715 \]
Bandingkan dengan Nilai Kritis dari Tabel F Nilai kritis \(F_{0.05, 2, 7} \approx 4.74\).
Kesimpulan
## F-statistik: 1.493541
## p-value: 0.2262577
## Gagal tolak H0: Tidak ada perbedaan signifikan antara kategori produk.
- Nilai F-statistic (0.715) lebih kecil dari nilai kritis (4.74), sehingga gagal menolak hipotesis nol.
- Tidak ada perbedaan signifikan dalam rata-rata penjualan antara kategori produk Makanan, Minuman, dan Kesehatan pada tingkat signifikansi 0.05.}
6. Model Prediksi Pendapatan
6.1. Total pendapatan setiap kota
6.1.1. Kota Bekasi
1. Asumsikan harga per-unit
2. Hitung pendapatan
- Data sample Penjualan = 7211, 110260, 6873
- Data sample Harga per-unit = 70.42, 80.32, 67.67
Menghitung total Pendapatan
\[ \begin{split} \text{Total} &= \sum{(\text{penjualan}_i \times \text{harga per-unit}_i)} \\ &= (7211 \times 70.42) + (110260 \times 80.32) + (6873 \times 67.67) \\ &= 506.212,2 + 8.856.083,2 + 456.095,91 \\ &= 9.827.391,31 \end{split} \]
6.1.2. Kota Bogor
1. Asumsikan harga per-unit
2. Hitung pendapatan
- Data sample Penjualan = 11394, 5717, 10620
- Data sample Harga per-unit = 53.25, 73.16, 16.72
Menghitung total Pendapatan
\[ \begin{split} \text{Total} &= \sum{(\text{penjualan}_i \times \text{harga per-unit}_i)} \\ &= (11394 \times 53.25) + (5717 \times 73.16) + (10620 \times 16.72) \\ &= 606.730,5 + 41.825.572 + 177.566,4 \\ &= 48.059.868,9 \end{split} \]
6.1.3. Kota Depok
1. Asumsikan harga per-unit
2. Hitung pendapatan
- Data sample Penjualan = 9722, 8887, 10535
- Data sample Harga per-unit = 39.91, 30.07, 84.15
Menghitung total Pendapatan
\[ \begin{split} \text{Total} &= \sum{(\text{penjualan}_i \times \text{harga per-unit}_i)} \\ &= (9722 \times 39.91) + (8887 \times 30.07) + (10535 \times 84.15) \\ &= 38.800.502 + 267.232,09 + 886.520,25 \\ &= 39.954.254,34 \end{split} \]
6.1.4. Kota Jakarta
1. Asumsikan harga per-unit
2. Hitung pendapatan
- Data sample Penjualan = 10392, 110260, 6873
- Data sample Harga per-unit = 46.80, 81.29, 35.35
Menghitung total Pendapatan
\[ \begin{split} \text{Total} &= \sum{(\text{penjualan}_i \times \text{harga per-unit}_i)} \\ &= (10392 \times 46.80) + (11462 \times 81.29) + (9717 \times 35.35) \\ &= 486.345,6 + 931.745,98 + 343.495,95 \\ &= 1.761.587,53 \end{split} \]
6.1.5. Kota Tangerang
1. Asumsikan harga per-unit
2. Hitung pendapatan
- Data sample Penjualan = 4475, 10876, 14614
- Data sample Harga per-unit = 83.06, 64.37, 72.59
Menghitung total Pendapatan
\[ \begin{split} \text{Total} &= \sum{(\text{penjualan}_i \times \text{harga per-unit}_i)} \\ &= (4475 \times 83.06) + (10876 \times 64.37) + (14614 \times 72.59) \\ &= 371.693,5 + 700.088,12 + 1.060.830,26 \\ &= 2.132.611,88 \end{split} \]
6.1.6. Kesimpulan
6.2. Analisis Faktor signifikan
Langkah 1 : Variabel Dummy untuk Jenis Outlet
Jenis outlet (Modern atau Tradisional) akan diubah menjadi variabel dummy untuk keperluan analisis regresi. Variabel dummy adalah variabel yang hanya memiliki dua nilai (biasanya 0 atau 1) untuk menunjukkan kategori. Dalam hal ini:
- Outlet Modern = 1
- Outlet Tradisional = 0
Langkah 2 : Bangun Model Regresi Linear
Model regresi linear digunakan untuk menganalisis hubungan antara Pendapatan dengan variabel bebas lainnya, seperti Biaya Promosi,Diskon, dan Jenis Outlet.
Rumus model regresi linear adalah:
\[ \text{Pendapatan} = \beta_0 + \beta_1 (\text{Biaya Promosi}) + \beta_2 (\text{Diskon}) + \beta_3 (\text{Jenis Outlet}) + \epsilon \]
Di mana:
Pendapatan = variabel target (hasil yang ingin kita prediksi)
Biaya Promosi = pengeluaran untuk promosi yang dilakukan
Diskon = persentase diskon yang diberikan
Jenis Outlet = variabel dummy yang menunjukkan jenis outlet (Modern atau Tradisional)
\(\beta_0\) = konstanta atau intercept (nilai pendapatan ketika semua variabel bebas adalah 0)
\(\beta_1\), \(\beta_2\), \(\beta_3\) = koefisien regresi yang akan menghitung pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap Pendapatan.
\(\epsilon\) = error (kesalahan model)
6.1.1. Kota Bekasi
##
## Call:
## lm(formula = Pendapatan.... ~ Biaya.Promosi.... + Diskon.... +
## Jenis.Outlet, data = data_bekasi)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -459546 -178689 -71612 155606 914325
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 468751.645 150514.855 3.114 0.0029 **
## Biaya.Promosi.... -1.772 58.581 -0.030 0.9760
## Diskon.... 1793.943 8735.873 0.205 0.8380
## Jenis.Outlet 90970.022 76381.906 1.191 0.2387
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 289200 on 56 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.02815, Adjusted R-squared: -0.02391
## F-statistic: 0.5408 on 3 and 56 DF, p-value: 0.6563
Interpretasi
- Intercept : Nilai awal pendapatan adalah 468.751,645.
- Biaya Promosi : Koefisien -1.772, tidak signifikan (p-value = 0.9760), menunjukkan promosi tidak berdampak pada pendapatan.
- Diskon: Koefisien 1793.943, tidak signifikan (p-value = 0.8380).
- Jenis Outlet: Koefisien 90.970,022, juga tidak signifikan (p-value = 0.2387).
- R-squared : Model menjelaskan 2.81% variasi pendapatan.
6.1.2. Kota Bogor
##
## Call:
## lm(formula = Pendapatan.... ~ Biaya.Promosi.... + Diskon.... +
## Jenis.Outlet, data = data_Bogor)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -512584 -246964 -30078 201938 583555
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 483547.05 171827.21 2.814 0.00674 **
## Biaya.Promosi.... 14.12 70.52 0.200 0.84207
## Diskon.... 7940.48 9996.27 0.794 0.43035
## Jenis.Outlet -43688.92 80667.23 -0.542 0.59025
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 306900 on 56 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.01775, Adjusted R-squared: -0.03487
## F-statistic: 0.3373 on 3 and 56 DF, p-value: 0.7984
Interpretasi
- Intercept : Nilai awal pendapatan adalah 483.547,05.
- Biaya Promosi : Koefisien 14.12, tidak signifikan (p-value = 0.84207), menunjukkan promosi tidak berdampak pada pendapatan.
- Diskon : Koefisien 7940.48, tidak signifikan (p-value = 0.43035).
- Jenis Outlet : Koefisien -43.688,92, tidak signifikan (p-value = 0.59025).
- R-squared: Model hanya menjelaskan 1.78% variasi pendapatan.
Kesimpulan
Tidak ada variabel signifikan di Bogor. Evaluasi ulang strategi pemasaran di kota ini.
6.1.3. Kota Depok
##
## Call:
## lm(formula = Pendapatan.... ~ Biaya.Promosi.... + Diskon.... +
## Jenis.Outlet, data = data_depok)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -562058 -211912 -69926 228432 759595
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 119747.27 177699.66 0.674 0.5032
## Biaya.Promosi.... 106.51 61.09 1.744 0.0867 .
## Diskon.... 18717.16 8355.00 2.240 0.0291 *
## Jenis.Outlet -21168.58 81275.33 -0.260 0.7955
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 306400 on 56 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.1308, Adjusted R-squared: 0.08422
## F-statistic: 2.809 on 3 and 56 DF, p-value: 0.04774
6.1.4. Kota Jakarta
##
## Call:
## lm(formula = Pendapatan.... ~ Biaya.Promosi.... + Diskon.... +
## Jenis.Outlet, data = data_Jakarta)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -575429 -224903 822 157980 720516
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 339118.6 172202.5 1.969 0.0539 .
## Biaya.Promosi.... 122.2 61.5 1.986 0.0519 .
## Diskon.... 3927.9 8635.1 0.455 0.6510
## Jenis.Outlet -20875.2 76425.1 -0.273 0.7857
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 293000 on 56 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.0703, Adjusted R-squared: 0.02049
## F-statistic: 1.411 on 3 and 56 DF, p-value: 0.249
Interpretasi
- Intercept: Nilai awal pendapatan adalah 339.118,6.
- Biaya Promosi : Koefisien 122.2, mendekati signifikan (p-value = 0.0519). Artinya, promosi berpotensi meningkatkan pendapatan, tetapi pengaruhnya belum cukup kuat secara statistik.
- Diskon : Koefisien sebesar 3927.9, tetapi tidak signifikan (p-value = 0.6510).
- Jenis Outlet : Koefisien -20.875,2, juga tidak signifikan (p-value = 0.7857).
- R-squared : Model hanya menjelaskan 7.03% variasi pendapatan.
Kesimpulan:
Promosi di Jakarta memiliki potensi pengaruh, tetapi perlu strategi yang lebih kuat untuk menunjukkan dampak signifikan. Faktor lain perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran.
6.1.5. Kota Tangerang
##
## Call:
## lm(formula = Pendapatan.... ~ Biaya.Promosi.... + Diskon.... +
## Jenis.Outlet, data = data_tangerang)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -540540 -228011 -64546 242860 724252
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 520517.38 162292.12 3.207 0.00222 **
## Biaya.Promosi.... 100.23 63.44 1.580 0.11975
## Diskon.... -9603.39 9367.05 -1.025 0.30966
## Jenis.Outlet -95573.81 82441.74 -1.159 0.25126
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 316400 on 56 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.0728, Adjusted R-squared: 0.02313
## F-statistic: 1.466 on 3 and 56 DF, p-value: 0.2337
Interpretasi
- Intercept : Nilai awal pendapatan (tanpa pengaruh variabel lain) adalah 520.517.
- Biaya Promosi : Koefisien sebesar 100.23, tetapi tidak signifikan (p-value = 0.11975), artinya promosi belum terbukti secara statistik memengaruhi pendapatan.
- Diskon : Koefisien sebesar -9603.39, namun tidak signifikan (p-value = 0.30966), menunjukkan diskon tidak berpengaruh signifikan pada pendapatan.
- Jenis Outlet : Koefisien sebesar -95.573,81, juga tidak signifikan (p-value = 0.25126), artinya jenis outlet tidak memengaruhi pendapatan secara signifikan.
- R-squared : Hanya 7.28% variasi pendapatan yang dapat dijelaskan model, menunjukkan model kurang mampu menjelaskan faktor-faktor lain.
Kesimpulan
Tidak ada variabel yang signifikan memengaruhi pendapatan di Tangerang. Fokus pada eksplorasi faktor lain di luar promosi, diskon, atau jenis outlet.
6.3 Kesimpulan:
##
## Call:
## lm(formula = Pendapatan.... ~ Biaya.Promosi.... + Diskon.... +
## Jenis.Outlet, data = data)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -538252 -240421 -25625 185270 868384
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 404731.58 73610.56 5.498 8.29e-08 ***
## Biaya.Promosi.... 61.51 27.69 2.221 0.0271 *
## Diskon.... 4492.92 3919.71 1.146 0.2526
## Jenis.Outlet -27831.92 34875.35 -0.798 0.4255
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 301900 on 296 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.02401, Adjusted R-squared: 0.01412
## F-statistic: 2.427 on 3 and 296 DF, p-value: 0.06565
Koefisien (Estimate):
Intercept: Nilai dasar pendapatan (tanpa pengaruh variabel lain) adalah sekitar 404.7 ribu.
Biaya Promosi: Koefisien sebesar 61.51 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit dalam biaya promosi diharapkan meningkatkan pendapatan sebesar 61.51. Koefisien ini signifikan (p-value = 0.0271), artinya biaya promosi berpengaruh terhadap pendapatan.
Diskon : Koefisien sebesar 4492.92 namun tidak signifikan (p-value = 0.2526), yang berarti diskon tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan dalam model ini.
Jenis Outlet Dummy: Koefisien -27831.92 juga tidak signifikan (p-value = 0.4255), menunjukkan bahwa jenis outlet tidak mempengaruhi pendapatan secara signifikan.
R-squared
Nilai R-squared sebesar 0.02401 menunjukkan bahwa model ini hanya dapat menjelaskan sekitar 2.4% dari variasi pendapatan. Ini berarti modelnya sangat terbatas dalam menjelaskan perubahan pendapatan berdasarkan variabel yang ada.
- Adjusted R-squared
Nilai adjusted R-squared yang lebih rendah (0.01412) menunjukkan bahwa setelah mempertimbangkan jumlah variabel independen, model ini masih sangat lemah dalam menjelaskan pendapatan.
- F-statistic dan p-value
F-statistic sebesar 2.427 dengan p-value 0.06565 menunjukkan bahwa secara keseluruhan, model ini mendekati signifikan, tetapi tidak cukup kuat (p-value > 0.05), artinya variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pendapatan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, hanya biaya promosi yang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pendapatan, sementara diskon dan jenis outlet tidak berpengaruh secara signifikan. Model ini juga tidak terlalu baik dalam menjelaskan variasi pendapatan, dengan R-squared yang sangat rendah.
7.Interpretasi Bisnis
7.1 Rekomendasi Strategi Pemasaran per Kota
1. Tangerang
- Strategi: Fokus pada eksplorasi faktor lain yang dapat memengaruhi pendapatan, seperti peningkatan kualitas produk, layanan pelanggan, atau pengembangan produk baru. Pertimbangkan untuk melakukan survei pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Dengan memahami faktor-faktor lain yang memengaruhi pendapatan, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dan berkelanjutan, daripada hanya bergantung pada promosi atau diskon.
2. Jakarta
- Strategi: Tingkatkan alokasi anggaran untuk promosi, terutama di saluran digital dan media sosial, untuk meningkatkan visibilitas merek. Pertimbangkan untuk melakukan kampanye pemasaran yang lebih terarah dan menggunakan influencer lokal untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Dengan meningkatkan anggaran promosi, diharapkan dapat meningkatkan brand awareness dan menarik lebih banyak pelanggan. Namun, penting untuk memantau hasil kampanye untuk memastikan efektivitasnya.
3. Depok
- Strategi: Fokus pada optimalisasi strategi diskon, mengingat diskon terbukti berpengaruh positif terhadap pendapatan. Pertimbangkan untuk mengimplementasikan program loyalitas yang memberikan diskon kepada pelanggan setia.
Pengoptimalan diskon dapat meningkatkan penjualan jangka pendek dan mendorong pembelian berulang. Program loyalitas dapat meningkatkan retensi pelanggan dan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
4. Bogor
- Strategi: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi pemasaran yang ada. Pertimbangkan untuk melakukan riset pasar untuk memahami preferensi pelanggan dan mengidentifikasi peluang baru.
Dengan mengevaluasi dan menyesuaikan strategi pemasaran, perusahaan dapat menemukan cara baru untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan, meskipun saat ini tidak ada variabel signifikan yang teridentifikasi.
5. Bekasi
- Strategi: Fokus pada pengembangan produk dan peningkatan kualitas layanan. Pertimbangkan untuk melakukan promosi yang lebih terarah dan berbasis data untuk menarik segmen pasar yang tepat.
Dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan, perusahaan dapat membangun reputasi yang lebih baik dan menarik pelanggan baru. Promosi yang lebih terarah dapat meningkatkan efektivitas pemasaran dan mengurangi pemborosan anggaran.
7.2. Dampak Pengoptimalan Diskon, Alokasi Anggaran Promosi, dan Distribusi Penjualan
1. Pengoptimalan Diskon:
Positif: Diskon yang tepat dapat meningkatkan volume penjualan dan menarik pelanggan baru. Di Depok, diskon terbukti berpengaruh positif, sehingga strategi ini harus dioptimalkan.
Negatif: Diskon yang terlalu sering dapat merusak persepsi merek dan mengurangi margin keuntungan. Penting untuk menemukan keseimbangan antara menarik pelanggan dan menjaga profitabilitas.
2. Alokasi Anggaran Promosi:
Positif: Alokasi anggaran yang tepat untuk promosi dapat meningkatkan brand awareness dan menarik lebih banyak pelanggan. Di Jakarta, promosi memiliki potensi pengaruh, sehingga perlu ditingkatkan.
Negatif: Jika anggaran tidak dialokasikan dengan bijak, bisa mengakibatkan pemborosan dan tidak mencapai target penjualan yang diinginkan. Evaluasi berkala terhadap efektivitas kampanye promosi sangat penting.
3. Distribusi Penjualan ke Jenis Outlet Tertentu:
Positif: Memfokuskan penjualan di outlet yang tepat dapat meningkatkan efisiensi distribusi dan memaksimalkan potensi penjualan. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi outlet yang memiliki performa terbaik.
Negatif: Terlalu fokus pada outlet tertentu dapat mengabaikan peluang di lokasi lain yang mungkin memiliki potensi yang sama atau lebih baik. Diversifikasi saluran distribusi dapat membantu menjangkau lebih banyak pelanggan.
Kesimpulan
Setiap kota memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda dalam hal pemasaran. Dengan menerapkan strategi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing kota, perusahaan dapat meningkatkan penjualan secara signifikan. Pengoptimalan diskon, alokasi anggaran promosi yang tepat, dan distribusi penjualan yang strategis adalah kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan. Evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan terhadap strategi pemasaran sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang.
Referensi
DSCiencelabs. (n.d.). Konsep Dasar Probabilitas. Retrieved December 15, 2024, dari Klik Disini.
T. Soendari, “Statistika (PLB-1),” Universitas Pendidikan Indonesia, dari Klik Disini.
Binus University, “Pengantar Statistik Deskriptif dan Inferensial,” Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 18-Jun-2023.dari Klik Disini.
M. Diqi, “Statistika dan Probabilitas - Mengenal Tipe Data,” Universitas Respati Yogyakarta, Feb. 2023. dari Klik Disini.
Alexandra Niedden, “Introduction & 1.1 Notes: Analyzing Categorical Data,” YouTube, 17 Jan 2025. dari Klik Disini.
Kanda Data, “Makna Standar Deviasi dalam Statistik” YouTube, 17 Jan 2025. dari Klik Disini.
Statistikian, “Pearson dan Asumsi Klasik,”. dari Klik Disini.
Universitas Brawijaya, “Korelasi Pearson,”. dari Klik Disini.
YouTube, “Korelasi Pearson dengan Excel,”. dari Klik Disini.
Esa Unggul, “Statistika dan Korelasi Pearson,”.dari Klik Disini.