1 Laporan Hasil Analisis “Assessing the Effectiveness of Vitamin Supplements in Adolescents: A Transition to Adulthood”

  • “Siti Azkya Nurhalima 52240032”
  • “Chello F. M. Mandolang 52240031”
  • “Nabila Aswa 52240012”

Logo

1.1 Pendahuluan

Abstrak. Remaja yang sedang bertransisi menuju dewasa memiliki kebutuhan nutrisi yang unik dan dinamis. Dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi yang optimal, banyak remaja beralih ke suplemen vitamin. Pengumpulan data ini menggunakan Vitamin youvit sebagai bahan uji yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas suplemen vitamin Youvit dalam mendukung kesehatan remaja selama transisi menuju dewasa.

1.1.1 Latar Belakang

Masa remaja adalah fase krusial dalam perkembangan fisik dan mental individu, di mana asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan. Dengan adanya perubahan dalam pola makan dan gaya hidup yang sering tidak seimbang, banyak remaja beralih ke suplemen vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 69% remaja menggunakan suplemen diet, dengan 60% di antaranya mengonsumsi multivitamin dalam bentuk minuman. Meskipun penggunaan suplemen ini dapat membantu meningkatkan asupan vitamin dan mineral, banyak remaja masih belum mencapai asupan yang direkomendasikan untuk beberapa nutrisi penting. Penelitian yang diterbitkan oleh BMC Nutrition pada tahun 2023 menunjukkan bahwa meskipun suplemen vitamin dapat meningkatkan asupan beberapa nutrisi, mayoritas remaja—baik yang menggunakan maupun tidak menggunakan suplemen tidak memenuhi rekomendasi asupan yang ditetapkan oleh lembaga gizi. Hal ini menunjukkan bahwa pola makan sebagian besar remaja masih jauh dari standar pola makan sehat.

1.1.2 Identifikasi Masalah

Dalam konteks penggunaan suplemen vitamin di kalangan remaja, beberapa masalah yang perlu diidentifikasi meliputi:

  1. Kurangnya Pengetahuan: Banyak remaja yang mungkin tidak memiliki pemahaman memadai mengenai manfaat dan komposisi suplemen vitamin, sehingga mereka kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat terkait penggunaannya.

  2. Pola Konsumsi yang Tidak Konsisten: Meskipun banyak remaja mengonsumsi suplemen vitamin, pola konsumsi yang tidak teratur dapat memengaruhi efektivitasnya dalam memenuhi kebutuhan gizi.

  3. Persepsi terhadap Efektivitas: Remaja mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai seberapa efektif Vitamin dalam mendukung kesehatan mereka dibandingkan dengan sumber nutrisi lainnya.

  4. Pengaruh Lingkungan: Teman sebaya, keluarga, dan media sosial dapat memengaruhi keputusan remaja untuk memilih atau tidak memilih suplemen mereka.

  5. Kekurangan Nutrisi: Meskipun menggunakan suplemen, banyak remaja mungkin tetap tidak memenuhi asupan nutrisi yang direkomendasikan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.

1.1.3 Rumusan Masalah

  1. Apa saja komponen dan manfaat yang disediakan oleh suplemen vitamin Youvit untuk remaja dalam periode singkat?
  2. Bagaimana pandangan remaja mengenai efektivitas Youvit dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka?
  3. Seberapa besar dampak penggunaan Youvit terhadap asupan nutrisi dan kesehatan remaja selama masa transisi menuju dewasa?

1.1.4 Tujuan Analisis

  1. Mengetahui pola konsumsi suplemen, menganalisis manfaat kesehatan yang dirasakan, serta menggali pandangan remaja tentang pentingnya vitamin.

  2. Membandingkan preferensi antara mendapatkan vitamin dari makanan alami atau suplemen.

  3. Menilai Pengetahuan Remaja dan mengetahui faktor pengaruh terhadap konsumsi vitamin.

1.2 Pengumpulan Data

1.2.1 Jenis data

Jenis data yang diolah adalah data primer dengan penggabungan antara kuantitatif dan kualitatif yaitu menggunakan data numerik, survei, dan informasi terkait sikap dan perilaku responden.

Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam analisis ini dikumpulkan dari hasil pertanyaan tertutup yang disusun di Survei Online yaitu Google Forms. Informasi yang diperoleh mencakup angka-angka seperti persentase remaja yang mengonsumsi suplemen vitamin, jumlah yang mengalami kekurangan nutrisi tertentu, serta frekuensi penggunaan vitamin dalam sehari. Analisis dilakukan dengan metode statistik deskriptif untuk memberikan gambaran umum mengenai seberapa besar dampak suplemen vitamin terhadap kesehatan remaja dalam periode tertentu.

Data Kualitatif

Data kualitatif dalam analisis ini dikumpulkan dari hasil pertanyaan terbuka yang disusun di Survei online yang sama. Pertanyaan ini memberikan hasil jawaban yang lebih spesifik mengenai kebutuhan mereka terkait penggunaan suplemen vitamin, termasuk alasan pemilihan suplemen tertentu dan pandangan mereka tentang efektivitas vitamin dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi pola dari jawaban, sehingga memberikan konteks yang lengkap untuk data kuantitatif.

1.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan Survei online menggunakan platform GoogleForms yaitu membagikan kuisioner online secara terbuka melalui berbagai media sosial. Ini berfungsi untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif responden terkait dengan konsumsi vitamin. Kuesioner yang disebarkan mencakup pertanyaan mengenai jenis vitamin yang dikonsumsi, frekuensi penggunaan, manfaat yang dirasakan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih vitamin tertentu. Dengan menggunakan Google Forms, data dapat terkumpul secara cepat dan efisien, serta mudah untuk dianalisis secara sistematis. Metode ini dipilih karena fleksibilitasnya dalam menjangkau berbagai kalangan dan kemampuannya dalam memproses data dalam jumlah besar.

1.2.3 Alat Pengumpulan Data

Logo

Alat Pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan cara kuisioner online menggunakan platform GoogleForms serta hasil data yang direkap menggunakan platform Google Spreadsheets serta poster untuk menyebarkan informasi terkait kuisioner.

Efektivitas Vitamin Remaja pertama

Efektivitas Vitamin Remaja kedua

Data Hasil Google Forms

1.3 Pengumpulan dan Penentuan Sample

Sample dan Populasi: Populasi yang menjadi fokus analisis ini adalah remaja pradewasa berumur 16 sampai 20 tahun. Sebanyak 106 responden berpartisipasi dalam survey pertama, dan sebanyak 82 responden pada survey yang kedua seagai pengecekan reliabilitas data dengan hasil sebanyak 82 sampel data responden yang dapat digunakan dalam analisis uji klinis vitamin pada remaja.

1.3.1 Kumpulkan Data

Analisis ini melibatkan pengumpulan data melalui survei untuk mendapatkan informasi mengenai uji klinis sebuah vitamin berdasarkan sepengetahuan responden. Proses pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Pengembangan Kuesioner: Kuesioner terdiri dari 21 pertanyaan yang dibagi menjadi dua kategori: informasi demografis dan pertanyaan terkait kesehatan responden sebelum dan sesudah konsumsi vitamin. Kuesioner ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian BMC Nutrition 2023 mengenai uji klinis vitamin pada remaja.

2. Sampel dan Populasi: Populasi yang menjadi fokus analisis ini adalah remaja pradewasa berumur 16 sampai 20 tahun. Sebanyak 105 responden berpartisipasi dalam survey pertama, dan sebanyak 82 responden pada survey yang kedua seagai pengecekan reliabilitas data,dengan hasil sebanyak 81 sampel data responden yang digunakan dalam analisis uji klinis vitamin pada remaja.

3. Metode Survei: Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menggunakan Google Forms, yang memudahkan responden untuk mengisi kuesioner. Tautan survei disebarkan melalui media sosial, dengan penjelasan yang jelas mengenai tujuan analisis dan pentingnya partisipasi responden.

4. Jangka Waktu Pengumpulan: Data dikumpulkan selama dua minggu, mulai dari 18 hingga 20 Oktober 2024. Survey online dikirimkan kepada responden di hari berikutnya agar dapat meningkatkan partisipasi responden.

5. Analisis Data: Setelah pengumpulan selesai, kuesioner yang diterima ditinjau untuk memastikan data yang dikumpulkan lengkap dan valid. Data yang tidak memenuhi syarat dihapus dari analisis. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan menggunakan Google Spreadsheet untuk menghasilkan hasil yang relevan.

1.3.2 Kelola Data

Pengelolaan data dalam analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh terorganisir, akurat, dan siap untuk dianalisis. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil dalam proses pengelolaan data:

1. Menggunakan Platform Terpercaya: analisis ini menggunakan Google Form sebagai platform pengumpulan data, yang dapat menyimpan data di Google Drive secara otomatis. Perlindungan yang kuat terhadap data dengan berbagai fitur keamanan seperti enkripsi data saat transit dan penyimpanan disediakan oleh Google Drive.

2. Data Yang Dikelompokan: Setelah data terkumpulkan, pengunduhan dan penyimpanan hasil survei dalam format spreadsheet (seperti Excel atau Google Sheets). Kemudian data dikelompokkan dan diberi label berdasarkan kategori relevan sesuai yang dihadapi oleh responden seperti demografi, tantangan, dan peluang.

3. Akses Yang Terbatas: Akses ke data hanya dimiliki oleh pembuat survey dan pelaksana analisis. Google Drive digunakan sebagai pengontrol akses dari data analisa, yang dapat memastikan bahwa data hanya bisa diakses oleh individu yang berwenang.

4. Backup: Data dibackup ke lokasi penyimpanan yang aman secara berkala, menggunakan layanan cloud backup tambahan, untuk mencegah hilangnya data akibat kerusakan atau kegagalan sistem.

1.4 Analisis Data

1.4.1 Perbedaan metode analisis yang digunakan:

1. Analisis kuantitatif: dilakukan dengan memproses data numerik yang diperoleh dari kuesioner survei online. Dengan menerapkan statistik deskriptif yang menghitung frekuensi, persentase, dan rata-rata dari setiap pertanyaan yang diajukan. Analisa ini akan memberikan wawasan yang jelas mengenai uji klinis vitamin dengan data numerik

2. Analisis kualitatif: dilakukan untuk memahami makna dan konteks dari jawaban responden, khususnya pada pertanyaan terbuka. jawaban tersebut ditelaah dengan mengidentifikasi tema dan pola yang muncul dari data. Misalnya, jika responden menjelaskan mengenai vitamin menurut pengalaman dan pemahaman sendiri, akan dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih luas, seperti ‘seberapa sering’ atau ‘tidak sering’. Dengan cara ini, dapat lebih mendalami perspektif dan pengalaman individu, serta mendapatkan wawasan yang tidak dapat diungkapkan melalui data numerik semata.

1.4.2 Reliabilitas dan Validitas

1.5 Laporan Hasil Analisis

Laporan Hasil

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam analisis ini, survei diterapkan sebagai cara utama untuk mengumpulkan data mengenai penggunaan dan dampak vitamin yang diuji. Proses pengumpulan dilakukan melalui Google Forms, memungkinkan responden untuk mengisi kuesioner secara online dengan mudah. Kuesioner tersebut dirancang dengan kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka, bertujuan untuk mengeksplorasi latar belakang peserta, kebiasaan dalam mengonsumsi vitamin, serta efek yang dialami. Survei ini disebar melalui berbagai platform media sosial dan komunitas online yang relevan, dengan periode pengumpulan data yang berlangsung empat hari. Setelah pengumpulan selesai, pengecekan ulang dilakukan untuk memastikan semua jawaban yang diterima akurat dan konsisten.

2. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif, statistik deskriptif digunakan untuk menghitung frekuensi, persentase, dan rata-rata dari setiap pertanyaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar 33 responden melaporkan peningkatan kesehatan setelah mengonsumsi vitamin yang diuji, sedangkan 51 responden tidak merasakan perubahan yang signifikan. Dalam analisis kualitatif, jawaban dari pertanyaan terbuka diperiksa untuk mengidentifikasi tema dan pola yang muncul. Banyak responden mengungkapkan peningkatan energi dan daya tahan sebagai manfaat utama dari vitamin tersebut. Namun, beberapa responden juga melaporkan efek samping seperti diare dan sakit perut, yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

3. Temuan Utama

Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden merasakan dampak positif dari penggunaan vitamin. Sekitar 75 responden dari 82 sample yang telah direliabilisasi menyatakan tingkat kepuasan terhadap hasil yang diperoleh dari konsumsi vitamin tersebut. Meski demikian, variasi dalam respons individu terlihat dan perhatian perlu diberikan pada efek samping yang dilaporkan.Analisis menunjukkan bahwa kelompok usia yang lebih muda (16-19 tahun) cenderung melaporkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok di atas 20 tahun. Hal ini menunjukkan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi respons terhadap vitamin berdasarkan kelompok umur.

Berikut dapat diakses beberapa dokumentasi dari para responden.

Vidio Responden

1.6 Evaluasi Proses

Fokus utama penelitian ini untuk mengetahui pola konsumsi suplemen, menganalisis manfaat kesehatan yang dirasakan, serta menggali pandangan remaja tentang pentingnya vitamin. Selain itu, penelitian ini juga akan membandingkan preferensi antara mendapatkan vitamin dari makanan alami atau suplemen.

1.6.1 Evaluasi Proses Penelitian

Evaluasi proses dalam penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas metode pengumpulan data melalui survei online terkait uji klinis vitamin. Berikut adalah ringkasan dari setiap tahap yang telah dilaksanakan:

  1. Perancangan Kuesioner: Kuesioner dibuat untuk mengumpulkan informasi tentang latar belakang responden, penggunaan vitamin, dan efek yang dirasakan. Uji coba dilakukan pada sekelompok kecil orang, yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami pertanyaan, meskipun beberapa istilah perlu diperjelas.

  2. Pengumpulan Data: Survei dilaksanakan menggunakan Google Forms dan disebarkan melalui email serta media sosial. Meskipun sebagian besar berjalan lancar, ada beberapa responden yang kurang aktif di platform tersebut. Pengingat dan kampanye di media sosial dilakukan untuk meningkatkan partisipasi, tetapi tingkat respons masih perlu ditingkatkan.

  3. Verifikasi Data: Setelah pengumpulan data, kami melakukan verifikasi dan pembersihan untuk menghapus entri yang tidak valid. Sekitar 10% data harus dihapus karena ketidakjelasan, yang menunjukkan perlunya panduan lebih baik bagi responden.

  4. Analisis Data: Data dianalisis dengan pendekatan kuantitatif menggunakan statistik deskriptif dan kualitatif untuk memahami makna dari jawaban terbuka. Hasil analisis memberikan wawasan mengenai dampak suplementasi vitamin, tetapi beberapa tema memerlukan penelitian lebih lanjut.

  5. Umpan Balik Responden: Kami meminta umpan balik setelah survei selesai, dan mayoritas responden merasa survei tersebut mudah diikuti. Namun, ada saran untuk menambahkan pertanyaan tentang efek samping agar gambaran penggunaan vitamin lebih lengkap.

  6. Rekomendasi: Kami merekomendasikan perbaikan dalam strategi distribusi survei, penambahan pertanyaan mengenai efek samping, dan penerapan metode pengumpulan data yang lebih bervariasi untuk meningkatkan partisipasi.

Evaluasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas penelitian di masa mendatang dan menghasilkan informasi yang lebih akurat serta bermanfaat.

Jumlah sample dan hasil efektivitas vitamin yang digunakan belum maksimal karena keterbatasan waktu dalam pengujian dan pengumpulan data.

1.7 Kesimpulan

Analisis ini memerlukan periode waktu sekurangnya 2 minggu agar dapat tercapainya maksimal dari pengumpulan data dan analisis untuk meningkatkan kualitas dan representatif informasi terkait efektivitas suplemen vitamin pada remaja. Metode campuran yang digunaan memungkinkan penggabungan data kuantitatif dan data kualitatif agar dapat memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang pengalaman remaja dalam mengonsumsi vitamin. Diperlukan insentif untuk responden dapat meningkatkan partisipasi dan kejujuran dalam menjawab kuesioner serta diperlukannya sampling yang lebih beragam memastikan bahwa sampel mencakup berbagai latar belakang demografis. Menggunakan teknik stratified sampling akan membantu mencapai representativitas yang lebih baik. Verifikasi data yang ketat penting untuk memastikan akurasi informasi, dan kuesioner interaktif yang menarik dapat mendorong responden memberikan jawaban yang lebih mendalam.

1.8 Referensi

Reducing dietary intake of added sugars could affect the nutritional adequacy of vitamin A in adolescents. (2023). Diakses pada 18 Oktober 2024 dari BMC Public Health

Nutritional status and dietary intake among Nigerian adolescents. (2023). BMC Public Health. Diakses pada 18 Oktober 2024 dari BMC Public Health

Nutritional interventions during adolescence and their possible effects on growth and development. (2023). Diakses pada 18 Oktober 2024 dari PMC