Pendahuluan

Dokumen ini menyajikan analisis kepadatan penduduk di berbagai wilayah Provinsi Bengkulu. Melalui visualisasi interaktif, kita akan mengeksplorasi distribusi penduduk di provinsi ini, memberikan wawasan tentang pola pemukiman dan perbedaan demografis antar wilayah.

Metodologi

Untuk analisis ini, kita akan menggunakan R dan beberapa paket terkait untuk pengolahan data dan visualisasi. Berikut adalah paket-paket yang digunakan:

# Install paket jika belum terinstal
if (!require(tidyverse)) install.packages("tidyverse")
if (!require(plotly)) install.packages("plotly")
if (!require(scales)) install.packages("scales")

# Muat library
library(tidyverse)
library(plotly)
library(scales)

Data

Data yang digunakan dalam analisis ini mencakup informasi kepadatan penduduk dari berbagai wilayah di Provinsi Bengkulu. Berikut adalah struktur data yang digunakan:

# Membuat dataframe
bengkulu_data <- data.frame(
  Wilayah = c("Bengkulu Selatan", "Rejang Lebong", "Bengkulu Utara", "Kaur", 
              "Seluma", "Mukomuko", "Lebong", "Kepahiang", "Bengkulu Tengah", "Kota Bengkulu"),
  Kepadatan = c(142.04, 186.46, 69.19, 50.85, 89.41, 48.74, 67.05, 208.64, 108.34, 2643.34)
)

# Mengurutkan data berdasarkan kepadatan
bengkulu_data <- bengkulu_data %>% 
  arrange(Kepadatan) %>%
  mutate(Wilayah = factor(Wilayah, levels = Wilayah))

# Menampilkan beberapa baris pertama data
head(bengkulu_data)
##           Wilayah Kepadatan
## 1        Mukomuko     48.74
## 2            Kaur     50.85
## 3          Lebong     67.05
## 4  Bengkulu Utara     69.19
## 5          Seluma     89.41
## 6 Bengkulu Tengah    108.34

Visualisasi

Berikut adalah visualisasi interaktif yang menggambarkan kepadatan penduduk di setiap wilayah Provinsi Bengkulu:

# Membuat plot interaktif dengan plotly
p <- plot_ly(bengkulu_data, x = ~Kepadatan, y = ~Wilayah, type = 'scatter', mode = 'markers+lines',
             marker = list(color = 'navy', size = 10),
             line = list(color = 'skyblue', width = 2),
             hoverinfo = 'text',
             text = ~paste("Wilayah: ", Wilayah, "<br>Kepadatan: ", sprintf("%.1f", Kepadatan), " jiwa/km²")) %>%
  layout(title = list(text = "Kepadatan Penduduk di Provinsi Bengkulu", x = 0.5),
         xaxis = list(title = "Kepadatan (jiwa/km²)", tickformat = ","),
         yaxis = list(title = ""),
         hovermode = "closest") %>%
  config(displayModeBar = FALSE)

# Tampilkan plot
p

Analisis Hasil

Dari visualisasi di atas, kita dapat mengamati beberapa poin penting:

  1. Variasi Kepadatan: Terdapat variasi yang signifikan dalam kepadatan penduduk antar wilayah di Provinsi Bengkulu.

  2. Kota Bengkulu: Sebagai ibu kota provinsi, Kota Bengkulu memiliki kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, mencapai lebih dari 2.600 jiwa per kilometer persegi.

  3. Wilayah Perkotaan vs Pedesaan: Perbedaan kepadatan yang besar antara Kota Bengkulu dan wilayah lainnya mungkin mencerminkan pola urbanisasi dan konsentrasi aktivitas ekonomi di ibu kota.

  4. Wilayah Kurang Padat: Mukomuko memiliki kepadatan penduduk terendah, kurang dari 50 jiwa per kilometer persegi, yang mungkin menunjukkan karakteristik wilayah yang lebih rural.

  5. Kepadatan Menengah: Sebagian besar wilayah di Provinsi Bengkulu memiliki kepadatan penduduk di bawah 200 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan distribusi penduduk yang relatif merata di luar Kota Bengkulu.

Panduan Interaksi dengan Visualisasi

Untuk mengoptimalkan penggunaan visualisasi interaktif ini:

  • Arahkan kursor ke titik atau garis untuk melihat detail kepadatan penduduk.
  • Perbesar area tertentu dengan memilih dan menyeret mouse.
  • Gunakan roda mouse untuk memperbesar atau memperkecil tampilan.
  • Klik dua kali pada grafik untuk mengembalikan ke tampilan awal.

Kesimpulan

Analisis kepadatan penduduk Provinsi Bengkulu ini memberikan gambaran tentang distribusi penduduk di wilayah tersebut. Perbedaan yang signifikan antara Kota Bengkulu dan wilayah lainnya menunjukkan adanya konsentrasi penduduk di pusat perkotaan. Informasi ini dapat bermanfaat untuk perencanaan pembangunan, alokasi sumber daya, dan pemahaman dinamika demografis di Provinsi Bengkulu.

Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola distribusi penduduk ini, seperti kondisi geografis, aktivitas ekonomi, dan infrastruktur di masing-masing wilayah.

Sumber data: Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu


Disusun oleh: Hauranda Aqila Rivani (F1F023029), Elvi Rariska (F1F023033), Ahda Raihanah (F1F023034), dan Andini Puti Aria (F1F023046)