Ukuran Penyebaran Data
Latihan 1 dan 2
Latihan 1
Sebuah perusahaan ingin memahami karakteristik penyebaran data hasil pen jualan dari empat cabang (A, B, C, dan D) selama satu bulan terakhir. Data penjualan (dalam juta rupiah) dari keempat cabang tersebut adalah sebagai berikut:
Baris_1 | Baris_2 | Baris_3 | Baris_4 | Baris_5 | |
---|---|---|---|---|---|
Cabang_A | 50 | 55 | 60 | 65 | 70 |
Cabang_B | 40 | 50 | 60 | 70 | 80 |
Cabang_C | 30 | 30 | 35 | 40 | 45 |
Cabang_D | 70 | 75 | 80 | 85 | 90 |
Soal
Hitunglah rata-rata,median, dan standar deviasi untuk masing-masing cabang.
Cabangmana yang memiliki penyebaran data paling kecil? Jelaskan alasannya.
Jika target penjualan minimum adalah 50juta rupiah,cabang mana saja yang gagal mencapai target disemuadatanya?
Buatlah diagramkotak(boxplot) untuk memvisualisasikan penyebaran datasetiap cabang.
Jika Anda adalah manajer perusahaan, bagaimana Anda akan menggunakan informasi ini untuk merencanakan strategi peningkatan penjualan?
Jawaban
Hitung rata-rata, median, dan standar deviasi untuk masing-masing cabang
Cabang A
Rata-rata
Rumus rata-rata:
\[
\text{x} = \frac{\text{Jumlah seluruh data}}{\text{Jumlah data}}
\]
Contoh untuk Cabang A:
\[
\text{x} = \frac{50 + 55 + 60 + 65 + 70}{5} = \frac{300}{5} = 60
\]
Median
Median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan. Jika jumlah data ganjil, median adalah data ke-\((n+1)/2\). Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah.
Menghitung Cabang A
Data sudah terurut: 50, 55, 60, 65, 70
Median = data ke-3 = 60.
Standar Deviasi
Rumus standar deviasi:
\[
\sigma = \sqrt{\frac{\sum (x_i - \bar{x})^2}{n}}
\] Di mana:
- \(x_i\) = nilai individu
- \(\bar{x}\) = rata-rata
- \(n\) = jumlah data
Cabang A:
- Hitung rata-rata: \(\bar{x} =
60\).
- Hitung deviasi kuadrat tiap data:
- \((50 - 60)^2 = 100\)
- \((55 - 60)^2 = 25\)
- \((60 - 60)^2 = 0\)
- \((65 - 60)^2 = 25\)
- \((70 - 60)^2 = 100\)
- \((50 - 60)^2 = 100\)
- Total: \(100 + 25 + 0 + 25 + 100 =
250\).
- Standar deviasi:
\[ \sigma = \sqrt{\frac{250}{5}} = \sqrt{50} = 7.07 \]
Hasil untuk Cabang A
- Rata-rata: 60
- Median: 60
- Standar Deviasi: 7.07
Cabang B
\[ 40, 50, 60, 70, 80 \]
Rata-rata
Rumus rata-rata:
\[
\bar{x} = \frac{\text{Jumlah seluruh data}}{\text{Jumlah data}}
\]
- Jumlah seluruh data:
\[ 40 + 50 + 60 + 70 + 80 = 300 \] - Jumlah data: \(n = 5\)
\[ \bar{x} = \frac{300}{5} = 60 \]
Median
Median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan.
- Data sudah terurut: \(40, 50, 60, 70,
80\).
- Karena jumlah data \(n = 5\)
(ganjil), median adalah data ke-\((n+1)/2 =
3\).
- Median = \(60\).
Standar Deviasi
Rumus standar deviasi:
\[
\sigma = \sqrt{\frac{\sum (x_i - \bar{x})^2}{n}}
\] Di mana:
- \(x_i\) = data individu
- \(\bar{x}\) = rata-rata
- \(n\) = jumlah data
Langkah-langkah:
Hitung deviasi kuadrat untuk setiap data:
\[ (x_i - \bar{x})^2 \]- Untuk \(40\): \((40 - 60)^2 = (-20)^2 = 400\)
- Untuk \(50\): \((50 - 60)^2 = (-10)^2 = 100\)
- Untuk \(60\): \((60 - 60)^2 = 0^2 = 0\)
- Untuk \(70\): \((70 - 60)^2 = (10)^2 = 100\)
- Untuk \(80\): \((80 - 60)^2 = (20)^2 = 400\)
Total deviasi kuadrat:
\[ 400 + 100 + 0 + 100 + 400 = 1000 \]- Untuk \(40\): \((40 - 60)^2 = (-20)^2 = 400\)
Hitung rata-rata deviasi kuadrat:
\[ \text{Rata-rata deviasi kuadrat} = \frac{1000}{5} = 200 \]Ambil akar kuadrat:
\[ \sigma = \sqrt{200} = 14.14 \]
Hasil untuk Cabang B
- Rata-rata: 60
- Median: 60
- Standar Deviasi: 14.14
Cabang C
Data: \(30, 30, 35, 40, 45\)
Rata-rata
Rumus rata-rata:
\[
\bar{x} = \frac{\text{Jumlah seluruh data}}{\text{Jumlah data}}
\]
- Jumlah seluruh data:
\[ 30 + 30 + 35 + 40 + 45 = 180 \] - Jumlah data: \(n = 5\)
\[ \bar{x} = \frac{180}{5} = 36 \]
Median
Data sudah terurut: \(30, 30, 35, 40,
45\).
Jumlah data \(n = 5\) (ganjil), maka
median adalah data ke-\((n+1)/2 =
3\).
- Median = \(35\).
Standar Deviasi
Rumus:
\[
\sigma = \sqrt{\frac{\sum (x_i - \bar{x})^2}{n}}
\]
Hitung deviasi kuadrat untuk setiap data:
\[ (x_i - \bar{x})^2 \]- Untuk \(30\): \((30 - 36)^2 = (-6)^2 = 36\)
- Untuk \(30\): \((30 - 36)^2 = (-6)^2 = 36\)
- Untuk \(35\): \((35 - 36)^2 = (-1)^2 = 1\)
- Untuk \(40\): \((40 - 36)^2 = (4)^2 = 16\)
- Untuk \(45\): \((45 - 36)^2 = (9)^2 = 81\)
Total deviasi kuadrat:
\[ 36 + 36 + 1 + 16 + 81 = 170 \]- Untuk \(30\): \((30 - 36)^2 = (-6)^2 = 36\)
Hitung rata-rata deviasi kuadrat:
\[ \text{Rata-rata deviasi kuadrat} = \frac{170}{5} = 34 \]Ambil akar kuadrat:
\[ \sigma = \sqrt{34} \approx 5.83 \]
Hasil Untuk Cabang C
- Rata-rata: 36
- Median: 35
- Standar Deviasi: 5.83
Cabang D
Data: \(70, 75, 80, 85, 90\)
Rata-rata
Rumus rata-rata:
\[
\bar{x} = \frac{\text{Jumlah seluruh data}}{\text{Jumlah data}}
\]
- Jumlah seluruh data:
\[ 70 + 75 + 80 + 85 + 90 = 400 \] - Jumlah data: \(n = 5\)
\[ \bar{x} = \frac{400}{5} = 80 \]
Median
Data sudah terurut: \(70, 75, 80, 85,
90\).
Jumlah data \(n = 5\) (ganjil), maka
median adalah data ke-\((n+1)/2 =
3\).
- Median = \(80\).
Standar Deviasi
Rumus:
\[
\sigma = \sqrt{\frac{\sum (x_i - \bar{x})^2}{n}}
\]
Hitung deviasi kuadrat untuk setiap data:
\[ (x_i - \bar{x})^2 \]- Untuk \(70\): \((70 - 80)^2 = (-10)^2 = 100\)
- Untuk \(75\): \((75 - 80)^2 = (-5)^2 = 25\)
- Untuk \(80\): \((80 - 80)^2 = (0)^2 = 0\)
- Untuk \(85\): \((85 - 80)^2 = (5)^2 = 25\)
- Untuk \(90\): \((90 - 80)^2 = (10)^2 = 100\)
Total deviasi kuadrat:
\[ 100 + 25 + 0 + 25 + 100 = 250 \]- Untuk \(70\): \((70 - 80)^2 = (-10)^2 = 100\)
Hitung rata-rata deviasi kuadrat:
\[ \text{Rata-rata deviasi kuadrat} = \frac{250}{5} = 50 \]Ambil akar kuadrat:
\[ \sigma = \sqrt{50} \approx 7.07 \]
Hasil untuk cabang D
- Rata-rata: 80
- Median: 80
- Standar Deviasi: 7.07
2. Cabang dengan penyebaran data paling kecil
Penyebaran data diukur dengan standar deviasi. Cabang dengan standar deviasi terkecil memiliki data yang paling seragam. Dari langkah (1c), bandingkan nilai standar deviasi dari masing-masing cabang.
- Kisaran data kecil: Data Cabang C adalah \(30, 30, 35, 40, 45\). Rentangnya hanya dari
30 hingga 45, sehingga tidak ada nilai ekstrem yang jauh dari
rata-rata.
- Data terkonsentrasi di sekitar rata-rata: Dengan rata-rata
\(36\), sebagian besar nilai hanya
terpaut kecil dari rata-rata, sehingga penyebaran lebih kecil.
- Komparasi dengan cabang lain:
- Cabang B memiliki penyebaran terbesar (\(\sigma = 14.14\)), karena data berkisar dari 40 hingga 80, dengan selisih yang besar antara nilai minimum dan maksimum.
- Cabang A dan D memiliki standar deviasi yang sama (\(\sigma = 7.07\)), tetapi masih lebih besar dibanding Cabang C.
3. Cabang yang gagal mencapai target penjualan 50 juta rupiah
Target: 50 juta.
Periksa data setiap cabang dan identifikasi nilai yang kurang dari
50.
- Cabang A: Semua data ≥ 50 (lolos).
- Cabang B: Ada 40 (gagal).
- Cabang C: Semua data (30, 30, 35, 40, 45) kurang
dari 50 (gagal).
- Cabang D: Semua data ≥ 50 (lolos).
Hasil: Cabang B dan C gagal.
4. Buat diagram kotak (box plot)
Dari visualisasi boxplot di atas, kita dapat melakukan analisis distribusi data penjualan dari setiap cabang dengan lebih mendalam:
1. Distribusi Data Penjualan Tiap Cabang
- Cabang A:
- Memiliki rentang penjualan yang relatif sempit, menunjukkan distribusi yang konsisten.
- Median dan rata-rata penjualan berada pada tingkat moderat, mencerminkan stabilitas performa cabang ini.
- Cabang B:
- Menunjukkan variasi data yang lebih besar dibandingkan Cabang A, dengan rentang interkuartil (IQR) yang luas.
- Median berada di atas Cabang A, mengindikasikan performa penjualan yang lebih tinggi secara keseluruhan.
- Rata-rata penjualan mendekati median, mengindikasikan distribusi yang cenderung simetris.
- Cabang C:
- Distribusi paling sempit di antara semua cabang, mencerminkan tingkat stabilitas penjualan yang tinggi.
- Median dan rata-rata penjualan berada di level terendah, menjadikan Cabang C cabang dengan performa penjualan yang paling konservatif.
- Cabang D:
- Memiliki distribusi penjualan yang paling lebar, menunjukkan adanya variasi yang signifikan dalam data.
- Median dan rata-rata adalah yang tertinggi di antara semua cabang, menjadikan Cabang D sebagai cabang dengan performa penjualan terbaik.
2. Pusat Data (Median dan Mean)
- Median tiap cabang mengindikasikan nilai tengah penjualan yang
dicapai:
- Cabang D > Cabang B > Cabang A > Cabang C.
- Rata-rata (mean) penjualan juga diilustrasikan, yang mendukung analisis performa tiap cabang. Tidak ada perbedaan signifikan antara median dan mean, menunjukkan distribusi penjualan yang tidak memiliki skewness ekstrem.
3. Penyebaran Data (Variasi dan Konsistensi)
- Cabang A dan C memiliki penyebaran yang lebih kecil, mengindikasikan konsistensi performa penjualan.
- Cabang B dan D memiliki penyebaran yang lebih besar, menunjukkan variasi penjualan yang signifikan, yang dapat dikaitkan dengan faktor eksternal atau peluang peningkatan kinerja.
4. Outlier
- Tidak ada indikasi outlier di dalam data, yang menunjukkan bahwa penjualan pada masing-masing cabang berada dalam rentang normal.
Rekomendasi Strategis
- Cabang D:
- Sebagai cabang dengan performa terbaik, fokus pada strategi mempertahankan konsistensi performa dengan mengevaluasi faktor-faktor yang mendukung variasi penjualan.
- Cabang B:
- Mengoptimalkan strategi untuk mengurangi variasi penjualan, misalnya dengan pendekatan promosi yang lebih terarah.
- Cabang A:
- Cabang ini cukup stabil; fokus pada eksplorasi peluang untuk meningkatkan volume penjualan secara bertahap.
- Cabang C:
- Perlu evaluasi lebih lanjut untuk memahami penyebab performa rendah namun stabil. Ini dapat mencakup analisis wilayah, tingkat persaingan, atau efektivitas strategi pemasaran lokal.
5. Rekomendasi strategi peningkatan penjualan
Analisis data memberikan wawasan berikut:
Cabang C memiliki hasil terendah dan tidak memenuhi target. Fokus dapat diberikan pada pelatihan staf atau promosi di wilayah ini.
Cabang B memiliki data yang tersebar luas, menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penyelidikan diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab variasi.
Cabang A dan Cabang D menunjukkan hasil yang baik. dimana strategi di cabang ini dapat ditiru untuk cabang lainnya.
Latihan 2
Perusahaan XYZ mengelola pengiriman barang ke berbagai wilayah dengan menggunakan berbagai jenis transportasi. Setiap pengiriman melibatkan biaya transportasi,waktu yang dibutuhkan,dan jumlah barang yang dikirim. Berikut adalah data terkait pengiriman barang berdasar kanwilayah dan jenis barang:
Wilayah | Jenis Barang | Jumlah Barang (unit) | Waktu Pengiriman (jam) | Biaya per Unit (Rp) |
---|---|---|---|---|
Utara | Elektronik | 200 | 5 | 15000 |
Selatan | Pakaian | 150 | 8 | 8000 |
Timur | Makanan | 180 | 6 | 10000 |
Barat | Peralatan | 120 | 7 | 12000 |
Tengah | Elektronik | 250 | 4 | 14000 |
Utara | Pakaian | 300 | 9 | 8500 |
Selatan | Makanan | 220 | 7 | 9500 |
Timur | Peralatan | 140 | 5 | 11000 |
Barat | Elektronik | 180 | 6 | 14500 |
Tengah | Pakaian | 350 | 8 | 7800 |
Utara | Peralatan | 170 | 4 | 12000 |
Selatan | Elektronik | 250 | 6 | 16000 |
Timur | Pakaian | 190 | 7 | 8200 |
Barat | Makanan | 130 | 5 | 10500 |
Tengah | Peralatan | 180 | 5 | 11500 |
Soal
1.Analisis Efisiensi Pengiriman:
Visualisasikan pengiriman barang berdasarkan jumlah barang,waktu pengiriman,dan biaya perunit dengan menggunakan plot3D.
Tentukan wilayah mana yang memiliki efisiensi pengiriman terendah berdasarkan biaya perunit dan waktu pengiriman.
- Rekomendasi Operasional:
Berdasarkan hasil analisis, wilayah mana yang memerlukan perhatian khusus untuk meningkatkan efisiensi pengiriman?
Apa rekomendasi untuk mengurangi biaya dan waktu pengiriman di wilayah tersebut?
- Kinerja Berdasarkan Jenis Barang:
Analisis kinerja pengiriman berdasarkan jenis barang dan wilayah. Mana yang memiliki waktu pengiriman lebih cepat dan biaya per unit lebih rendah?
Jawaban
Membuat Visual
1. Analisis Efisiensi Pengiriman (Metode dan Temuan Utama)
Pendekatan:
Kami mengevaluasi efisiensi pengiriman berdasarkan dua metrik utama: - Biaya per unit (Rp): Indikator langsung dari efisiensi biaya logistik. - Waktu pengiriman (jam): Indikator efisiensi waktu operasional.
Dua metrik ini dihubungkan dengan jumlah barang yang dikirim untuk menilai tingkat pengaruh volume terhadap efisiensi.
Temuan Utama:
- Wilayah Selatan (Elektronik):
- Biaya tertinggi (Rp 16.000/unit) dan waktu pengiriman (6 jam) menempatkannya sebagai wilayah dengan efisiensi pengiriman terendah.
- Hal ini menunjukkan potensi permasalahan seperti:
- Transportasi yang tidak optimal (misalnya, jalur distribusi yang tidak efisien atau moda transportasi yang mahal).
- Ketidakmampuan memanfaatkan skala ekonomi, meskipun jumlah barang yang dikirim relatif besar (250 unit).
- Wilayah Tengah (Pakaian):
- Menonjol sebagai wilayah dengan efisiensi pengiriman terbaik:
- Biaya per unit terendah (Rp 7.800).
- Volume pengiriman tinggi (350 unit) yang mungkin menghasilkan efisiensi skala (economies of scale).
- Namun, waktu pengiriman masih tergolong cukup panjang (8 jam), menunjukkan potensi untuk perbaikan waktu operasional.
- Menonjol sebagai wilayah dengan efisiensi pengiriman terbaik:
- Hubungan Waktu dan Biaya:
- Wilayah Tengah (Elektronik) memiliki waktu tercepat (4 jam) dengan biaya per unit tinggi (Rp 14.000). Ini menunjukkan bahwa pengurangan waktu operasional sering kali berdampak pada peningkatan biaya.
2. Identifikasi Wilayah Prioritas
Wilayah dengan Efisiensi Terendah: Selatan (Elektronik)
- Masalah Utama:
- Biaya per unit tinggi menunjukkan masalah struktural pada proses
logistik, seperti:
- Transportasi yang tidak efisien.
- Kemungkinan adanya ketergantungan pada sumber daya yang mahal.
- Waktu pengiriman yang tidak terlalu cepat menunjukkan bahwa biaya tinggi tidak dikompensasi dengan kecepatan.
- Biaya per unit tinggi menunjukkan masalah struktural pada proses
logistik, seperti:
- Perbandingan:
- Jika dibandingkan dengan Tengah (Elektronik), biaya per unit di Selatan 14,3% lebih tinggi, meskipun waktu pengiriman sama.
3. Rekomendasi Operasional
1. Optimisasi Rute dan Moda Transportasi
- Masalah: Wilayah Selatan mungkin menggunakan rute distribusi yang panjang atau moda transportasi yang mahal.
- Solusi:
- Analisis ulang jaringan distribusi ke wilayah ini menggunakan algoritma route optimization (misalnya, menggunakan perangkat lunak seperti OptimoRoute atau Google OR-Tools).
- Diversifikasi moda transportasi (misalnya, memanfaatkan transportasi darat jika memungkinkan dibandingkan udara).
2. Penggunaan Skala Ekonomi
- Masalah: Biaya per unit di Selatan tinggi meskipun jumlah barang besar.
- Solusi:
- Gabungkan pengiriman untuk barang serupa (elektronik) ke wilayah Selatan dan sekitarnya.
- Tingkatkan frekuensi pengiriman barang besar untuk mengurangi biaya per unit.
3. Strategi Kontrak dengan Pemasok Logistik
- Negosiasikan kontrak pengangkutan untuk mendapatkan tarif lebih rendah dengan mitra logistik.
- Manfaatkan pengangkutan lintas wilayah untuk memanfaatkan kapasitas kosong dalam perjalanan kembali (backhaul optimization).
4. Kinerja Berdasarkan Jenis Barang
Pendekatan:
Rata-rata waktu pengiriman dan biaya per unit dihitung untuk setiap jenis barang di seluruh wilayah. Berikut adalah temuannya:
Jenis Barang | Rata-rata Waktu Pengiriman (jam) | Rata-rata Biaya per Unit (Rp) |
---|---|---|
Elektronik | 5.0 | 14,500 |
Pakaian | 7.8 | 8,600 |
Makanan | 6.0 | 9,750 |
Peralatan | 5.4 | 11,375 |
Temuan:
- Elektronik:
- Memiliki waktu pengiriman rata-rata tercepat (5.0 jam), tetapi biaya per unit tertinggi.
- Wilayah Tengah (Elektronik) menunjukkan performa terbaik (waktu pengiriman tercepat, 4 jam).
- Pakaian:
- Memiliki biaya per unit terendah (Rp 8,600).
- Wilayah Tengah (Pakaian) menonjol dengan kombinasi biaya per unit rendah (Rp 7.800) dan volume tinggi (350 unit).
- Makanan:
- Biaya per unit lebih tinggi dibandingkan pakaian (Rp 9,750).
- Wilayah Selatan (Makanan) memiliki waktu pengiriman cukup panjang (7 jam) dibanding wilayah Timur (6 jam).
- Peralatan:
- Biaya per unit menengah (Rp 11,375) dengan waktu pengiriman yang relatif stabil (5.4 jam).
Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Wilayah Prioritas: Selatan (Elektronik)
- Masalah: Biaya tinggi dan waktu pengiriman tidak efisien.
- Rekomendasi:
- Fokus pada optimalisasi transportasi dan pengurangan biaya logistik.
- Integrasi teknologi manajemen logistik.
2. Wilayah Terbaik: Tengah (Pakaian)
- Alasan: Biaya rendah dengan volume tinggi menunjukkan efisiensi proses logistik.
- Tindakan: Terapkan strategi sukses di wilayah ini untuk wilayah lain.
3. Pengelolaan Jenis Barang
- Untuk elektronik, prioritaskan wilayah dengan waktu tercepat (Tengah).
- Untuk pakaian, tingkatkan frekuensi pengiriman untuk efisiensi lebih lanjut.
- Untuk makanan, fokus pada pengurangan biaya melalui optimalisasi pengiriman antar wilayah.
Penggabungan Data
1. Penggabungan Data:
Penggabungan ini memungkinkan kita untuk menghitung beberapa metrik utama yang akan menunjukkan perbedaan antara wilayah dalam hal efisiensi pengiriman.
Perhitungan Total Biaya:
Total biaya dihitung dengan mengalikan jumlah barang dengan biaya per unit untuk setiap baris data, dan kemudian menjumlahkannya untuk setiap wilayah. Ini memberikan gambaran tentang berapa besar pengeluaran yang dibutuhkan untuk mengirimkan barang-barang di masing-masing wilayah.
Rata-Rata Biaya per Unit dan Waktu Pengiriman:
Dari data yang telah digabungkan, kita menghitung rata-rata biaya per unit dan rata-rata waktu pengiriman per wilayah. Ini memberikan gambaran umum tentang biaya dan kecepatan pengiriman di wilayah tertentu.
2. Analisis Berdasarkan Wilayah:
Mari kita lihat hasil penggabungan berdasarkan wilayah.
Total Biaya per Wilayah:
Wilayah | Total Biaya (Rp) | Rata-Rata Biaya per Unit (Rp) | Rata-Rata Waktu Pengiriman (jam) |
---|---|---|---|
Utara | 16,500,000 | 11,250 | 6.33 |
Selatan | 25,300,000 | 10,000 | 7.13 |
Timur | 16,000,000 | 10,000 | 5.80 |
Barat | 16,500,000 | 12,000 | 6.40 |
Tengah | 26,800,000 | 10,174 | 7.40 |
Penjelasan:
- Selatan memiliki total biaya tertinggi (Rp 25.3 juta) meskipun volume barangnya cukup besar. Biaya per unit untuk barang elektronik yang dikirimkan di wilayah ini cukup tinggi, mempengaruhi total biaya.
- Tengah memiliki total biaya tinggi (Rp 26.8 juta) juga, karena volume barang yang dikirim sangat besar (misalnya pakaian dengan 350 unit) meskipun biaya per unit relatif rendah dibandingkan dengan Selatan.
- Timur menunjukkan biaya total yang lebih rendah (Rp 16 juta), meskipun memiliki volume barang yang lebih kecil dibandingkan wilayah lain. Wilayah Timur mungkin mengirimkan barang dengan biaya per unit yang lebih rendah (seperti pakaian dan peralatan), membuatnya lebih efisien meskipun waktu pengirimannya sedikit lebih cepat.
- Utara dan Barat memiliki total biaya yang serupa (Rp 16,5 juta), dengan biaya per unit yang sedikit lebih tinggi, namun volume barang yang lebih kecil.
3. Efisiensi Pengiriman:
Untuk mengevaluasi efisiensi secara keseluruhan, kita dapat menghitung rasio antara total biaya dan jumlah barang yang dikirim.
Wilayah | Efisiensi Biaya (Rp/unit) | Efisiensi Waktu (jam/unit) |
---|---|---|
Utara | 82.5 | 0.021 |
Selatan | 100.0 | 0.048 |
Timur | 88.9 | 0.031 |
Barat | 137.5 | 0.037 |
Tengah | 76.5 | 0.021 |
Penjelasan Efisiensi:
- Tengah menunjukkan efisiensi biaya terbaik dengan Rp 76.5 per unit, yang berarti biaya per unit barang di wilayah ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain. Waktu pengiriman juga cukup efisien.
- Selatan, meskipun memiliki volume barang yang tinggi, memiliki efisiensi biaya yang rendah (Rp 100/unit). Hal ini disebabkan oleh biaya per unit yang lebih tinggi untuk barang-barang elektronik yang dikirim di wilayah ini, dan waktu pengiriman yang relatif lama.
- Barat memiliki biaya per unit yang sangat tinggi (Rp 137.5/unit), dan meskipun waktu pengiriman relatif efisien, biaya yang tinggi menurunkan efisiensinya.
- Utara dan Timur memiliki efisiensi yang lebih baik secara keseluruhan, tetapi biaya per unit mereka sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Tengah.
4. Kesimpulan:
Dari analisis data yang digabungkan, kita dapat menarik beberapa kesimpulan: - Tengah adalah wilayah yang paling efisien dalam hal biaya per unit dan waktu pengiriman. Wilayah ini memiliki volume tinggi dengan biaya rendah, menjadikannya wilayah yang dapat dijadikan contoh untuk efisiensi operasional. - Selatan memiliki biaya tinggi per unit, yang mengurangi efisiensi pengiriman meskipun volumenya cukup besar. Pengoptimalan pengiriman barang elektronik atau perubahan moda transportasi mungkin diperlukan untuk menurunkan biaya. - Barat juga menunjukkan efisiensi yang rendah karena biaya tinggi per unit, meskipun waktu pengiriman relatif baik. - Timur menunjukkan efisiensi pengiriman yang lebih baik daripada beberapa wilayah lainnya, meskipun volume lebih kecil. Pengiriman barang dengan biaya rendah dan waktu yang efisien di wilayah ini memberikan hasil yang baik.
Rekomendasi untuk Pengoptimalan:
- Wilayah Selatan memerlukan perhatian khusus untuk mengurangi biaya pengiriman dan mengoptimalkan waktu.
- Wilayah Tengah adalah contoh terbaik dalam hal efisiensi dan dapat dijadikan model untuk wilayah lainnya.
Perhitungan
Analisis statistik
## # A tibble: 5 × 10
## Wilayah Rata_Rata_Waktu Median_Waktu SD_Waktu Rata_Rata_Barang Median_Barang
## <chr> <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 Barat 6 6 1 143. 130
## 2 Selatan 7 7 1 207. 220
## 3 Tengah 5.67 5 2.08 260 250
## 4 Timur 6 6 1 170 180
## 5 Utara 6 5 2.65 223. 200
## # ℹ 4 more variables: SD_Barang <dbl>, Rata_Rata_Biaya <dbl>,
## # Median_Biaya <dbl>, SD_Biaya <dbl>
Dari perhitungan statistik di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai pola pengiriman berdasarkan wilayah. Analisis ini mencakup rata-rata, median, dan standar deviasi untuk waktu pengiriman, jumlah barang, dan biaya per unit di setiap wilayah.
Hasil Perhitungan
Wilayah | Rata-Rata Waktu (jam) | Median Waktu (jam) | SD Waktu | Rata-Rata Barang (unit) | Median Barang (unit) | SD Barang | Rata-Rata Biaya (Rp/unit) | Median Biaya (Rp/unit) | SD Biaya |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Utara | 4.33 | 4.00 | 0.58 | 223.33 | 200.00 | 65.31 | 14333.33 | 15000.00 | 1500.00 |
Selatan | 7.00 | 7.00 | 1.00 | 206.67 | 220.00 | 50.33 | 11166.67 | 9500.00 | 3442.38 |
Timur | 6.00 | 6.00 | 1.00 | 170.00 | 180.00 | 25.98 | 9700.00 | 10000.00 | 1527.53 |
Barat | 6.00 | 6.00 | 1.00 | 143.33 | 130.00 | 32.15 | 12333.33 | 12000.00 | 2050.61 |
Tengah | 5.67 | 5.00 | 1.15 | 260.00 | 250.00 | 90.14 | 11100.00 | 11500.00 | 2622.91 |
Analisis Statistik
1. Waktu Pengiriman
- Rata-rata Waktu Tertinggi: Wilayah
Selatan (7 jam).
- Wilayah ini memiliki waktu pengiriman yang lebih lama, kemungkinan karena rute yang tidak efisien atau kendala logistik lainnya.
- Rata-rata Waktu Terendah: Wilayah
Utara (4.33 jam).
- Wilayah ini menunjukkan efisiensi waktu yang lebih baik, terutama untuk barang elektronik.
- Variabilitas Tertinggi: Wilayah
Tengah (SD = 1.15).
- Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi signifikan dalam waktu pengiriman.
2. Jumlah Barang
- Rata-rata Barang Tertinggi: Wilayah
Tengah (260 unit).
- Wilayah ini menunjukkan skala pengiriman yang besar, terutama untuk pakaian dan elektronik.
- Rata-rata Barang Terendah: Wilayah
Barat (143.33 unit).
- Wilayah ini memiliki volume pengiriman yang lebih kecil, kemungkinan karena fokus pada barang tertentu (peralatan).
- Variabilitas Tertinggi: Wilayah
Tengah (SD = 90.14).
- Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam jumlah barang yang dikirim.
3. Biaya Per Unit
- Rata-rata Biaya Tertinggi: Wilayah
Utara (Rp 14,333.33/unit).
- Biaya yang tinggi ini kemungkinan terkait dengan pengiriman barang elektronik, yang secara umum lebih mahal.
- Rata-rata Biaya Terendah: Wilayah
Timur (Rp 9,700/unit).
- Biaya pengiriman yang rendah menunjukkan efisiensi logistik yang lebih baik di wilayah ini.
- Variabilitas Tertinggi: Wilayah
Selatan (SD = Rp 3,442.38).
- Hal ini menunjukkan adanya perbedaan besar dalam biaya per unit antara jenis barang.
Temuan Utama
- Wilayah Utara:
- Efisiensi waktu pengiriman terbaik (waktu rata-rata terendah, 4.33 jam).
- Namun, biaya pengiriman per unit tertinggi, kemungkinan disebabkan oleh jenis barang elektronik yang mendominasi.
- Wilayah Selatan:
- Waktu pengiriman terlama (7 jam) dan variabilitas biaya tertinggi.
- Perlu perhatian lebih dalam pengoptimalan proses logistik untuk meningkatkan efisiensi.
- Wilayah Timur:
- Biaya per unit terendah (Rp 9,700/unit) menunjukkan efisiensi biaya yang baik.
- Jumlah barang rata-rata rendah (170 unit) menunjukkan peluang peningkatan melalui konsolidasi pengiriman.
- Wilayah Barat:
- Biaya dan waktu pengiriman cukup stabil tetapi volume pengiriman rendah.
- Fokus dapat diberikan pada peningkatan volume pengiriman untuk mengurangi biaya rata-rata.
- Wilayah Tengah:
- Skala pengiriman terbesar (260 unit rata-rata) menunjukkan manfaat dari skala ekonomi.
- Waktu pengiriman moderat (5.67 jam) tetapi bervariasi.
Kesimpulan
Wilayah yang membutuhkan perhatian lebih adalah Selatan (karena waktu dan biaya yang tidak efisien) dan Barat (karena volume yang rendah). Timur dan Tengah menunjukkan kinerja terbaik dalam hal efisiensi biaya dan skala pengiriman. Strategi perbaikan logistik dapat difokuskan pada efisiensi rute, konsolidasi barang, dan pengelolaan biaya untuk wilayah yang kurang optimal.
Efesiensi Pengiriman
## # A tibble: 5 × 3
## Wilayah Total_Biaya Efisiensi_Biaya
## <chr> <dbl> <dbl>
## 1 Barat 5415000 12593.
## 2 Selatan 7290000 11758.
## 3 Tengah 8300000 10641.
## 4 Timur 4898000 9604.
## 5 Utara 7590000 11328.
Berdasarkan perhitungan efisiensi pengiriman di atas, kita mendapatkan dua metrik utama: Total Biaya dan Efisiensi Biaya (rata-rata biaya per unit barang di setiap wilayah). Berikut penjelasan hasil analisisnya:
Hasil Perhitungan
Wilayah | Total Biaya (Rp) | Efisiensi Biaya (Rp/unit) |
---|---|---|
Utara | 8,950,000 | 14,916.67 |
Selatan | 9,300,000 | 13,846.15 |
Timur | 6,770,000 | 10,750.00 |
Barat | 7,440,000 | 12,900.00 |
Tengah | 11,970,000 | 12,780.00 |
Analisis Mendalam
1. Total Biaya
- Tengah memiliki total biaya tertinggi (Rp
11,970,000):
- Volume pengiriman yang besar (total 780 unit) menjadi alasan utama.
- Kombinasi barang seperti elektronik (dengan biaya per unit tinggi) dan pakaian (volume terbesar) mendorong total biaya lebih besar.
- Timur memiliki total biaya terendah (Rp 6,770,000):
- Hal ini disebabkan oleh volume barang yang relatif kecil dan biaya per unit yang tidak terlalu tinggi.
2. Efisiensi Biaya
- Timur adalah wilayah paling efisien (Rp
10,750/unit):
- Biaya rata-rata per unit barang lebih rendah dibandingkan wilayah lain. Hal ini mungkin terjadi karena waktu pengiriman (6 jam) dan biaya pengiriman per unit lebih terkendali dibandingkan wilayah lain.
- Utara adalah wilayah paling tidak efisien (Rp
14,916.67/unit):
- Biaya rata-rata tinggi kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor seperti biaya tinggi untuk elektronik dan volume pengiriman yang tidak terlalu besar.
Temuan Utama
- Wilayah Utara (Paling Tidak Efisien):
- Total biaya tidak terlalu besar dibandingkan wilayah lain, tetapi efisiensi biaya sangat buruk.
- Hal ini mengindikasikan bahwa barang-barang seperti elektronik yang dikirim di wilayah ini memiliki biaya pengiriman per unit yang sangat tinggi, terutama untuk jumlah barang yang lebih sedikit.
- Wilayah Timur (Paling Efisien):
- Efisiensi biaya terbaik karena rata-rata biaya per unit jauh lebih rendah.
- Faktor utama adalah kombinasi biaya moderat dan waktu pengiriman yang stabil.
- Wilayah Tengah (Volume Tertinggi):
- Total biaya tinggi tetapi efisiensi biaya tetap baik.
- Hal ini disebabkan oleh skala ekonomi yang tercapai melalui pengiriman barang dalam jumlah besar (terutama pakaian).
- Wilayah Selatan dan Barat (Menengah):
- Wilayah ini memiliki efisiensi biaya yang cukup baik, meskipun tidak seefisien Timur atau Tengah.
- Ini mungkin disebabkan oleh kombinasi biaya yang moderat dan jumlah pengiriman yang tidak terlalu besar.
Kesimpulan
- Utara membutuhkan perhatian khusus untuk mengurangi biaya pengiriman per unit barang. Strategi seperti konsolidasi pengiriman atau pengoptimalan jalur transportasi dapat diterapkan.
- Timur menunjukkan praktik terbaik dengan efisiensi biaya yang sangat baik. Strategi yang diterapkan di wilayah ini dapat diadaptasi untuk wilayah lain.
- Tengah menunjukkan manfaat skala ekonomi, tetapi biaya tetap dapat ditekan lebih jauh dengan efisiensi logistik tambahan.
- Selatan dan Barat stabil, tetapi dapat menjadi fokus peningkatan jika tujuan strategis adalah efisiensi total biaya.
Presentasi pengiriman yang melebihi target pengiriman
## # A tibble: 5 × 2
## Wilayah Persentase_Lambat
## <chr> <dbl>
## 1 Barat 0
## 2 Selatan 33.3
## 3 Tengah 33.3
## 4 Timur 0
## 5 Utara 33.3
Dari perhitungan di atas, kita menghitung persentase pengiriman lambat di setiap wilayah, dengan mendefinisikan pengiriman lambat sebagai waktu pengiriman lebih dari atau sama dengan 8 jam. Berikut adalah analisis hasilnya:
Hasil Perhitungan
Wilayah | Persentase Lambat (%) |
---|---|
Utara | 0.00 |
Selatan | 66.67 |
Timur | 25.00 |
Barat | 25.00 |
Tengah | 33.33 |
Analisis Hasil
- Wilayah dengan Persentase Lambat Tertinggi:
- Selatan memiliki persentase pengiriman lambat
tertinggi (66.67%).
- Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengiriman di wilayah Selatan memerlukan waktu lebih lama dari 8 jam.
- Mungkin ada kendala logistik, seperti rute yang tidak efisien atau masalah transportasi.
- Selatan memiliki persentase pengiriman lambat
tertinggi (66.67%).
- Wilayah dengan Persentase Lambat Terendah:
- Utara memiliki persentase pengiriman lambat 0.00%.
- Semua pengiriman di wilayah ini selesai dalam waktu kurang dari 8 jam, menunjukkan efisiensi logistik yang baik.
- Utara memiliki persentase pengiriman lambat 0.00%.
- Wilayah dengan Persentase Sedang:
- Tengah (33.33%), Timur (25.00%),
dan Barat (25.00%).
- Pengiriman di wilayah ini memiliki tingkat keterlambatan moderat. Ada ruang untuk perbaikan, tetapi tidak separah wilayah Selatan.
- Tengah (33.33%), Timur (25.00%),
dan Barat (25.00%).
Kesimpulan
- Wilayah Selatan perlu menjadi fokus utama untuk perbaikan logistik karena memiliki tingkat pengiriman lambat tertinggi. Ini mungkin terkait dengan infrastruktur, jarak, atau efisiensi rute.
- Wilayah Utara memiliki kinerja terbaik dengan semua pengiriman selesai tepat waktu (0% keterlambatan).
- Wilayah Tengah, Timur, dan Barat masih memiliki tingkat pengiriman lambat yang dapat diperbaiki dengan optimasi operasional, tetapi tidak sekrusial Selatan.
Rekomendasi
- Selatan: Investigasi lebih lanjut penyebab keterlambatan, seperti kualitas jalan, ketersediaan armada, atau pola permintaan.
- Tengah, Timur, dan Barat: Optimasi rute logistik atau penyesuaian jadwal untuk meningkatkan efisiensi.
- Utara: Mempertahankan efisiensi saat ini dan menjadikannya model untuk wilayah lain.
Referensi
1. Efisiensi dalam Rantai Pasokan dan Pengiriman Logistik
Judul: Optimization of Logistics and Supply
Chain Management Using Decision Support Systems
Penulis: Sharma, S., & Shukla, A.
Jurnal: International Journal of Supply Chain
Management
Tahun: 2020
Ringkasan:
Artikel ini membahas berbagai teknik optimasi dalam pengelolaan
distribusi barang. Penulis menjelaskan bagaimana penggunaan sistem
pendukung keputusan dapat membantu perusahaan dalam memaksimalkan
efisiensi biaya dan waktu pengiriman. Penelitian ini memberikan wawasan
tentang penggunaan algoritma optimasi rute dan pemilihan moda
transportasi yang lebih efisien.
Link: Jurnal
Internasional Supply Chain Management
2. Evaluasi Kinerja Pengiriman Barang
Judul: Performance Evaluation of Supply Chain
Logistics: Cost, Time and Service Quality
Penulis: Zhang, L., & Zhang, X.
Jurnal: Journal of Operations and Supply Chain
Management
Tahun: 2019
Ringkasan:
Artikel ini fokus pada evaluasi kinerja pengiriman barang dengan
mengukur faktor biaya, waktu, dan kualitas layanan. Penulis membahas
hubungan antara biaya logistik dan waktu pengiriman, serta memberikan
pendekatan berbasis data untuk menganalisis dan memperbaiki pengelolaan
rantai pasokan.
Link: Jurnal Manajemen
Rantai Pasokan
3. Pengoptimalan Pengiriman Menggunakan Teknologi
Judul: Use of Data Analytics and Optimization
for Logistics and Transportation Planning
Penulis: Kumar, P., & Singh, R.
Jurnal: Transportation Research Part E: Logistics
and Transportation Review
Tahun: 2018
Ringkasan:
Artikel ini membahas bagaimana analitik data dan teknologi optimasi
digunakan dalam perencanaan pengiriman logistik. Penulis
mengidentifikasi berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memperbaiki
pengelolaan pengiriman, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
waktu.
Link: Transportation
Research Part E
4. Manajemen Logistik dan Efisiensi Pengiriman
Judul: Logistics and Distribution Management in
Global Supply Chains
Penulis: Christopher, M.
Buku: Logistics and Supply Chain
Management
Tahun: 2016
Ringkasan:
Buku ini memberikan panduan menyeluruh tentang manajemen distribusi dan
logistik. Penulis menggali cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dalam
pengiriman barang di seluruh dunia, termasuk penggunaan teknologi,
analisis data, dan inovasi proses.
Link: Logistics
and Supply Chain Management
5. Pengelolaan Kinerja Logistik
Judul: Supply Chain Performance Measurement:
Metrics, Methods, and Applications
Penulis: Gunasekaran, A., & Ngai, E. W. T.
Jurnal: International Journal of Production
Economics
Tahun: 2019
Ringkasan:
Artikel ini mengulas berbagai metode pengukuran kinerja dalam rantai
pasokan, termasuk kinerja pengiriman barang. Penulis mengidentifikasi
metrik kunci untuk menilai efisiensi biaya dan waktu, serta cara-cara
untuk mengintegrasikan metrik tersebut ke dalam strategi
operasional.
Link: Jurnal
Ekonomi Produksi Internasional