Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai di posisi tengah: \[
\text{Median} = x_{\frac{n+1}{2}}
\]\[
\text{Median} = x_{\frac{5+1}{2}} = x_3 = 60
\]
Akar kuadrat: \[
\sigma = \sqrt{50} \approx 7.07
\]
1.1.5 Kesimpulan Rumus dan Hasil
Cabang
Mean Formula
Median Formula
Standar Deviasi Formula
A
\(\frac{300}{5} = 60\)
\(x_3 = 60\)
\(\sqrt{\frac{250}{5}} =
7.07\)
B
\(\frac{300}{5} = 60\)
\(x_3 = 60\)
\(\sqrt{\frac{1000}{5}} =
14.14\)
C
\(\frac{180}{5} = 36\)
\(x_3 = 35\)
\(\sqrt{\frac{170}{5}} =
5.83\)
D
\(\frac{400}{5} = 80\)
\(x_3 = 80\)
\(\sqrt{\frac{250}{5}} =
7.07\)
1.2 Cabang Dengan Penyebaran Data Terkecil
Penyebaran data paling kecil diukur menggunakan standar
deviasi, yang menunjukkan seberapa jauh nilai-nilai data
tersebar dari rata-ratanya. Semakin kecil standar deviasi, semakin
terpusat data di sekitar rata-rata.
1.2.1 Hasil Standar Deviasi Tiap Cabang:
Cabang A: 7.07
Cabang B: 14.14
Cabang C: 5.83
Cabang D: 7.07
1.2.2 Analisis:
Cabang C memiliki standar deviasi terkecil
(5.83). Artinya, data penjualan Cabang C paling terpusat di
sekitar rata-rata (36 juta rupiah), meskipun nilai-nilainya relatif
rendah.
Ini menunjukkan bahwa variasi data di Cabang C kecil dibandingkan
cabang lain.
1.3 Cabang yang Gagal Mencapai Target Minimum (50 Juta Rupiah)
Sebuah cabang dikatakan gagal mencapai target jika
semua nilai penjualannya di bawah 50 juta rupiah.
1.3.1 Penjualan Tiap Cabang:
Cabang A: [50, 55, 60, 65, 70]
Semua nilai ≥ 50. Cabang A tidak gagal.
Cabang B: [40, 50, 60, 70, 80]
Hanya 40 yang di bawah 50, tetapi tidak semua nilai
gagal. Cabang B juga tidak gagal.
Cabang C: [30, 30, 35, 40, 45]
Semua nilai < 50. Cabang C gagal
sepenuhnya memenuhi target.
Cabang D: [70, 75, 80, 85, 90]
Semua nilai ≥ 50. Cabang D tidak gagal.
1.3.2 Kesimpulan:
Hanya Cabang C yang gagal mencapai target
penjualan minimum karena semua data penjualannya berada di
bawah 50 juta rupiah.
1.4 Visualisasi Penyebaran Data Setiap Cabang
1.5 Strategi yang Dapat Dilakukan Berdasarkan Informasi
tersebut
Sebagai manajer perusahaan, informasi ini dapat dimanfaatkan untuk
merencanakan strategi peningkatan penjualan dengan langkah-langkah
berikut:
1. Prioritaskan Perbaikan Cabang C: Cabang C gagal
mencapai target 50 juta rupiah. Fokus pada evaluasi lokasi, kampanye
pemasaran lokal, diversifikasi produk, dan pelatihan karyawan untuk
meningkatkan performa.
2. Pertahankan Kinerja Cabang A dan D: Kedua cabang
ini sudah memenuhi target. Pastikan konsistensi kinerja melalui
penghargaan karyawan dan analisis faktor keberhasilan untuk diadaptasi
ke cabang lain.
3. Tingkatkan Konsistensi di Cabang B: Variasi
penjualan yang besar di Cabang B perlu dikurangi dengan memastikan stok
produk favorit dan layanan yang konsisten.
4. Optimalkan Sumber Daya: Alokasikan investasi
pemasaran ke Cabang C terlebih dahulu. Lakukan rotasi staf berkinerja
tinggi dari Cabang A atau D ke Cabang C untuk mendukung peningkatan.
5. Monitoring dan Evaluasi: Gunakan dashboard untuk
memantau penjualan secara real-time, tetapkan target mingguan, dan
evaluasi performa berdasarkan KPI yang jelas.
Pendekatan berbasis data ini memastikan keputusan yang diambil lebih
terarah dan efektif.
LATIHAN 2
Tabel data terkait pengiriman barang berdasarkan wilayah dan jenis
barang:
Wilayah
Jenis Barang
Jumlah (unit)
Waktu Pengiriman (jam)
Biaya per Unit (Rp)
Utara
Elektronik
200
5
15000
Selatan
Pakaian
150
8
8000
Timur
Makanan
180
6
10000
Barat
Peralatan
120
7
12000
Tengah
Elektronik
250
4
14000
Utara
Pakaian
300
9
8500
Selatan
Makanan
220
7
9500
Timur
Peralatan
140
5
11000
Barat
Elektronik
180
6
14500
Tengah
Pakaian
350
8
7800
Utara
Peralatan
170
4
12000
Selatan
Elektronik
250
6
16000
Timur
Pakaian
190
7
8200
Barat
Makanan
130
5
10500
Tengah
Peralatan
180
5
11500
2.1 Analisis Efisiensi Pengiriman
2.1.1 Visualisasi Pengiriman Barang Berdasarkan Jumlah Barang, Waktu
Pengiriman, dan Biaya Per Unit
2.1.2 Wilayah Dengan Efisiensi Pengiriman Terendah Berdasarkan Biaya
Per Unit dan Waktu Pengiriman
Untuk menentukan wilayah mana yang memiliki efisiensi pengiriman
terendah berdasarkan biaya per unit dan waktu
pengiriman, bisa menggunakan metrik yang menggabungkan kedua
faktor tersebut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan
menghitung biaya per unit per jam pengiriman (yang
menggambarkan biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit barang yang
dikirim dalam setiap jam).
Rumus untuk menghitung biaya per unit per jam
pengiriman adalah:
\[
\text{Efisiensi} = \frac{\text{Biaya per Unit}}{\text{Waktu Pengiriman}}
\]
Langkah-langkah perhitungan:
1. Menghitung Efisiensi untuk Setiap Data:
Kita akan menghitung efisiensi untuk setiap baris data dengan
menggunakan rumus di atas.
Utara, Elektronik (15,000 / 5) = 3,000
Selatan, Pakaian (8,000 / 8) = 1,000
Timur, Makanan (10,000 / 6) = 1,667
Barat, Peralatan (12,000 / 7) = 1,714
Tengah, Elektronik (14,000 / 4) = 3,500
Utara, Pakaian (8,500 / 9) = 944.44
Selatan, Makanan (9,500 / 7) = 1,357.14
Timur, Peralatan (11,000 / 5) = 2,200
Barat, Elektronik (14,500 / 6) = 2,417
Tengah, Pakaian (7,800 / 8) = 975
Utara, Peralatan (12,000 / 4) = 3,000
Selatan, Elektronik (16,000 / 6) = 2,667
Timur, Pakaian (8,200 / 7) = 1,171.43
Barat, Makanan (10,500 / 5) = 2,100
Tengah, Peralatan (11,500 / 5) = 2,300
2. Menghitung Rata-Rata Efisiensi untuk Setiap
Wilayah:
Setelah menghitung efisiensi untuk setiap baris, kita hitung
rata-rata efisiensi untuk setiap wilayah.
Dari perhitungan rata-rata efisiensi di atas, wilayah dengan
efisiensi terendah adalah Selatan,
dengan rata-rata efisiensi 1,674.71.
2.1.3 Kesimpulan:
Wilayah Selatan memiliki efisiensi pengiriman
terendah berdasarkan biaya per unit dan waktu pengiriman, yang
menunjukkan bahwa pengiriman barang di wilayah ini relatif kurang
optimal dibandingkan dengan wilayah lain.
Wilayah dengan nilai efisiensi terendah akan
menunjukkan wilayah dengan biaya tinggi dan waktu pengiriman lama, yang
berarti efisiensi pengirimannya rendah.
2.2 Rekomendasi Operasional
2.2.1 Wilayah Yang Memerlukan Perhatian Khusus untuk Meningkatkan
Efisiensi Pengiriman
Berdasarkan hasil analisis efisiensi pengiriman, wilayah yang
memerlukan perhatian khusus untuk meningkatkan efisiensi pengiriman
adalah Wilayah Selatan, karena wilayah ini memiliki
rata-rata efisiensi terendah (1,674.71). Efisiensi
pengiriman yang lebih rendah menunjukkan bahwa di wilayah tersebut,
kombinasi antara biaya per unit yang relatif tinggi dan waktu pengiriman
yang lebih lama berkontribusi pada pengiriman yang kurang optimal.
Untuk meningkatkan efisiensi pengiriman di Wilayah Selatan, beberapa
langkah yang dapat dipertimbangkan adalah:
Optimalkan Waktu Pengiriman
Negosiasi Biaya dengan Pemasok
Analisis Pengiriman Berulang
Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi
Evaluasi Proses Operasional
2.2.2 Rekomendasi untuk Mengurangi Biaya dan Waktu Pengiriman di
Wilayah Selatan
Untuk meningkatkan efisiensi pengiriman di Wilayah
Selatan, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
Optimasi Rute Pengiriman: Gunakan teknologi untuk
merencanakan rute tercepat dan termurah serta atur jadwal pengiriman
lebih efisien.
Negosiasi dengan Pemasok dan Penyedia Logistik:
Dapatkan diskon volume dan pilih penyedia logistik dengan tarif
kompetitif.
Perbaikan Infrastruktur: Bangun gudang yang lebih
dekat dengan tujuan dan gunakan kendaraan lebih efisien.
Pemanfaatan Teknologi: Implementasikan sistem
manajemen rantai pasokan dan pelacakan real-time untuk mempercepat
proses.
Pengiriman Terpadu: Gabungkan beberapa pengiriman
untuk mengurangi biaya operasional.
Manajemen Persediaan: Terapkan sistem Just-in-Time
untuk mengurangi biaya dan mempercepat pengiriman.
Pelatihan Tim Logistik: Latih tim logistik untuk
meningkatkan efisiensi dan pengelolaan sumber daya.
Untuk Wilayah Selatan, langkah-langkah strategis seperti optimasi
rute pengiriman, negosiasi biaya dengan pemasok, pemanfaatan teknologi
logistik, serta perbaikan infrastruktur distribusi akan sangat membantu
dalam mengurangi biaya dan waktu pengiriman. Fokus pada peningkatan
efisiensi operasional dan penggunaan teknologi dapat menghasilkan
penghematan biaya yang signifikan dan waktu pengiriman yang lebih
cepat.
2.3 Kinerja Berdasarkan Jenis Barang
Berikut adalah analisis kinerja pengiriman berdasarkan jenis
barang dan wilayah menggunakan data yang diberikan:
2.3.1 Analisis Waktu Pengiriman
Rata-rata waktu pengiriman per wilayah:
Utara: (5 + 9 + 4) / 3 = 6 jam
Selatan: (8 + 7 + 6) / 3 = 7 jam
Timur: (6 + 5 + 7) / 3 = 6 jam
Barat: (7 + 6 + 5) / 3 = 6 jam
Tengah: (4 + 8 + 5) / 3 = 5.67 jam
Wilayah dengan waktu pengiriman tercepat:
Tengah (5.67 jam).
2.3.2 Analisis Biaya per Unit
Rata-rata biaya per unit per wilayah:
Utara: (15,000 + 8,500 + 12,000) / 3 =
11,833.33
Selatan: (8,000 + 9,500 + 16,000) / 3 =
11,166.67
Timur: (10,000 + 11,000 + 8,200) / 3 =
9,733.33
Barat: (12,000 + 14,500 + 10,500) / 3 =
12,333.33
Tengah: (14,000 + 7,800 + 11,500) / 3 =
11,766.67
Wilayah dengan biaya per unit terendah:
Timur (9,733.33).
2.3.3 Analisis Berdasarkan Jenis Barang
Waktu Pengiriman Tercepat per Jenis Barang:
Elektronik: Utara (5 jam).
Pakaian: Timur (7 jam).
Makanan: Barat (5 jam).
Peralatan: Tengah (5 jam).
Biaya per Unit Terendah per Jenis Barang:
Elektronik: Tengah (14,000 Rp).
Pakaian: Tengah (7,800 Rp).
Makanan: Timur (10,000 Rp).
Peralatan: Timur (11,000 Rp).
2.3.4 Kesimpulan
Wilayah dengan waktu pengiriman tercepat adalah
Tengah (5.67 jam).
Wilayah dengan biaya per unit terendah adalah
Timur (9,733.33 Rp).
Jenis barang dengan kinerja terbaik (biaya dan
waktu terendah):
Elektronik: Wilayah Utara dan Tengah unggul.
Pakaian: Wilayah Tengah unggul.
Makanan: Wilayah Timur unggul.
Peralatan: Wilayah Tengah unggul.
REFERENSI
Yusuf, L. M., Sunarya, E., & Samsudin, A. (2022).
Optimalisasi strategi segmenting, targeting, dan positioning dalam
meningkatkan penjualan. Business Management and Entrepreneurship
Journal, 4(1). Retrieved from https://jurnal.unigal.ac.id/bmej/article/view/4341
Karya Anugerah Jaya. (2023). Strategi ekspansi sales territory
management dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan: Studi kasus pada
PT. Karya Anugerah Jaya Cabang Lampung. Jurnal Saburai.
Retrieved from https://jurnal.saburai.ac.id
Syntax Literate. (2023). Analisis strategi pemasaran pada
minimarket Alfamart untuk meningkatkan volume penjualan. Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia. Retrieved from https://media.neliti.com
Zulkifly, F. (2023). Penerapan Lean Service untuk
Mereduksi Waste pada Layanan Pengiriman Barang di Perusahaan
Logistik. Thesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Diakses dari repository.its.ac.id.
Ariyanti, D. (2021). Peningkatan Efisiensi Logistik di
Negara Kepulauan. Jurnal Transportasi & Logistik
Indonesia. Diakses dari repository.unair.ac.id.
Rahayu, S., & Haryanto, A. (2020). Efisiensi
Distribusi Barang pada Perusahaan Logistik. Jurnal
Manajemen Logistik Indonesia, 12(3), 101-115. Diakses dari jurnal.uns.ac.id.