Pendidikan dan kesejahteraan merupakan aspek penting dalam pembangunan manusia. Pendidikan berkaitan erat dengan kesejahteraan dan mampu meningkatkan taraf hidup seseorang, terutama bagi perempuan. Meskipun akses pendidikan sangat baik bagi perempuan di Indonesia. Namun, masih terdapat tantangan yang memengaruhi tingkat kesejahteraan tersebut, seperti kesenjangan gender yang masih menjadi isu penting di Indonesia.
Penelitian menggunakan metode Analisis Korelasi Kanonik yang bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara variabel Pendidikan, yaitu Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Harapan Lama Sekolah (HLS), dengan Tingkat Kesejahteraan, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada perempuan di Indonesia tahun 2023.
Rumusan masalah dari penelitian, yaitu:
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan Perempuan di Indonesia?
Variabel Pendidikan apa yang memiliki hubungan paling erat terhadap hasil korelasi kanonik dan Tingkat Kesejahteraan Perempuan?
Variabel Tingkat Kesejahteraan apa yang memiliki hubungan paling erat terhadap hasil korelasi kanonik antara Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan Perempuan?
Tujuan dari penelitian, yaitu:
Untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan dengan Tingkat Kesejahteraan pada Perempuan di Indonesia.
Untuk mengetahui variabel Pendidikan apa yang memiliki hubungan paling erat terhadap hasil korelasi kanonik.
Untuk mengetahui variabel Tingkat Kesejahteraan apa yang memiliki hubungan paling erat terhadap hasil korelasi kanonik.
Data merupakan data sekunder mengenai Faktor Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan pada Perempuan di Kota, Kabupaten dan Provisinsi di Indonesia tahun 2023. Data diperoleh melalui situs bps.go.id dengan mengambil beberapa dataset yang tersedia. Adapun variabel yang digunakan, yaitu: \[ X_{1}=Rata-rata\ Lama\ Sekolah\ (RLS) \\ X_{2}=Angka\ Harapan\ Lama\ Sekolah\ (HLS) \\ Y_{1}=Indeks\ Pembangunan\ Manusia\ (IPM) \\ Y_{2}=Tingkat\ Partisipasi\ Angkatan\ Kerja\ (TPAK) \]
Analisis Korelasi Kanonik merupakan salah satu teknik statistika peubah ganda yang digunakan dalam menganalisis keeratan hubungan antara dua kelompok ataupun himpunan variabel. Contohnya, yaitu: \[ X'=X_{1},X_{2},..,X_{p} \\ Y'=Y_{1},Y_{2},..,Y_{q} \] Penentuan pasangan kanonik untuk menganalisis hubungan antara kelompok variabel ditulis dengan nilai k. Peubah dari pasangan Kanonik yaitu, U dan V yang merupakan kombinasi linier dari peubah X dan Y, dengan: \[ k=min(p,q)\\ U_{i}=a_{i}^TX\ dan\ V_{i}=b_{i}^TY\\ U=a_{1}X_{1}+a_{2}X_{2}...+a_{p}X_{p}\\ V=b_{1}Y_{1}+b_{2}Y_{2}...+b_{q}Y_{q} \] Fungsi Kanonik tersebut dapat ditentukan dengan memaksimumkan fungsi Lagrange Pengganda: \[ L=a_{i}^TS_{XY}b_{i}-\frac\lambda2(a_{i}^TS_{XX}a_{i}-1) -\frac\mu2(b_{i}^TS_{YY}b_{i}-1)\\ (S_{XX}^-S_{XY}S_{YY}^-S_{YX}-\lambda'I)a=0\\ (S_{YY}^-S_{YX}S_{XX}^-S_{XY}-\lambda'I)b=0 \] Sehingga, bobot kanonik a dan b merupakan vektor ciri yang berpadanan dengan kuadrat akar ciri dari persamaan tersebut.
> library(candisc)
> library(readxl)
> library(dplyr)
> library(CCA)
> kelX <- read_excel("D:/cooleah/sem 5/anmul/data laprak rpubs anmul.xlsx", sheet <- "X1")
> kelY <- read_excel("D:/cooleah/sem 5/anmul/data laprak rpubs anmul.xlsx", sheet <- "Y1")
> datagab <- cbind(kelY, kelX)
> #pengujian koefisien kanonik
> cc = cancor(kelX, kelY)
> #fungsi dan koefisien kanonik
> cc1 = cc(kelX, kelY)
> cc2 = comput(kelX, kelY, cc1)
> n = nrow(kelX) #jumlah data
> p = ncol(kelX) #jumlah variabel X
> q = ncol(kelY) #jumlah variabel Y
> k = ((n-1)-0.5)*(p+q+1) #db dalam uji bartlett
>
> #1-lambda(i), lambda = canonical r^2
> a = 1-(cc1$cor[1]^2)
> b = 1-(cc1$cor[2]^2)
>
> #statistik uji sekuensial bartlett masing-masing korelasi kanonik
> B1 = -k*log(a*b)
> B2 = -k*log(b)
> db1 = p*q
> db2 = (p-1)*(q-1)
> pv1 = 1-pchisq(B1, db1)
> pv2 = 1-pchisq(B2, db2)
> B = rbind(B1,B2)
> d = rbind(db1, db2)
> p = rbind(pv1,pv2)
> result <- cbind(B , d, p)
> colnames(result) <- c("Bartlett", "db", "p-value")
> rdd <- redundancy(cc)
> summary(datagab)
Y1 (IPM) Y2 (TPAK) X1 (RLS) X2 (HLS)
Min. :33.38 Min. :24.21 Min. : 1.370 Min. : 3.84
1st Qu.:64.38 1st Qu.:49.56 1st Qu.: 7.497 1st Qu.:12.76
Median :68.13 Median :54.77 Median : 8.295 Median :13.32
Mean :68.22 Mean :56.30 Mean : 8.381 Mean :13.37
3rd Qu.:72.09 3rd Qu.:61.85 3rd Qu.: 9.300 3rd Qu.:14.02
Max. :87.47 Max. :98.09 Max. :12.870 Max. :18.07
> matcor(kelX, kelY)
$Xcor
X1 (RLS) X2 (HLS)
X1 (RLS) 1.0000000 0.7725971
X2 (HLS) 0.7725971 1.0000000
$Ycor
Y1 (IPM) Y2 (TPAK)
Y1 (IPM) 1.000000 -0.199208
Y2 (TPAK) -0.199208 1.000000
$XYcor
X1 (RLS) X2 (HLS) Y1 (IPM) Y2 (TPAK)
X1 (RLS) 1.0000000 0.7725971 0.8270628 -0.3403053
X2 (HLS) 0.7725971 1.0000000 0.7507106 -0.2411114
Y1 (IPM) 0.8270628 0.7507106 1.0000000 -0.1992080
Y2 (TPAK) -0.3403053 -0.2411114 -0.1992080 1.0000000
> img.matcor(matcor(kelX, kelY), type = 2)
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa korelasi terbesar
antara anak himpunan variabel X dan Y yaitu pada korelasi X1
dengan Y1 sebesar 0,8271.
Hipotesis: \[ H_{0}:\rho_{i}=0 \\ H_{1}:\rho_{i}≠0 \]
> #variabel U (Pendidikan)
> cc1$xcoef
[,1] [,2]
X1 (RLS) -0.4464831 -0.8140693
X2 (HLS) -0.2138540 1.1351155
> #variabel V (Kesejahteraan)
> cc1$ycoef
[,1] [,2]
Y1 (IPM) -0.12231800 0.05041556
Y2 (TPAK) 0.01817504 0.09429973
Berdasarkan hasil di atas, diperoleh fungsi kanonik sebagai berikut: \[ U_{1}=-0,4465X_{1}-0,2138X_{2}\\ U_{2}=-0,8141X_{1}+1,1351X_{2}\\ V_{1}=-0,1223Y_{1}+0,0182Y_{2}\\ V_{2}=-0,0504Y_{1}+0,0943Y_{2} \] U sebagai fungsi kanonik untuk variabel Pendidikan.
V sebagai fungsi kanonik untuk variabel Tingkat Kesejahteraan.
> cc1$cor
[1] 0.8609023 0.1046555
Terdapat 2 korelasi Kanonik, yaitu: \[ r_{{U_{1}}{V_{1}}}=0,8609\\ r_{{U_{2}}{V_{2}}}=0,1046 \] Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa korelasi kanonik terbesar terjadi pada fungsi kanonik pertama.
> cc
Canonical correlation analysis of:
2 X variables: X1 (RLS), X2 (HLS)
with 2 Y variables: Y1 (IPM), Y2 (TPAK)
CanR CanRSQ Eigen percent cum scree
1 0.8609 0.74115 2.86328 99.6147 99.61 ******************************
2 0.1047 0.01095 0.01107 0.3853 100.00
Test of H0: The canonical correlations in the
current row and all that follow are zero
CanR LR test stat approx F numDF denDF Pr(> F)
1 0.86090 0.25601 265.574 4 1088 < 2e-16 ***
2 0.10466 0.98905 6.035 1 545 0.01433 *
---
Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Hasil dari uji Rao F dengan kriteria Wilks Lambda, diperolah nilai p-value < alpha(0,05) pada kedua korelasi kanonik. Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara himpunan variabel Pendidikan dengan Tingkat Kesehatan pada Perempuan.
> print(result)
Bartlett db p-value
B1 3723.11402 4 0.000000e+00
B2 30.09355 1 4.116991e-08
Berdasarkan output yang diperoleh, nilai p-value dari pengujian pertama (0,0000) dan kedua (0,0000) < alpha(0,05) dan diputuskan tolak H0. Sehingga dapat diketahui bahwa kedua korelasi kanonik tersebut memiliki korelasi yang signifikan.
> cc1$scores$corr.X.xscores
[,1] [,2]
X1 (RLS) -0.9827119 -0.1851414
X2 (HLS) -0.8767860 0.4808807
> cc1$scores$corr.Y.yscores
[,1] [,2]
Y1 (IPM) -0.9819282 0.1892538
Y2 (TPAK) 0.3810686 0.9245468
Hasil tersebut merupakan nilai loading antara variabel Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan. Dapat diketahui bahwa variabel kanonik pertama memiliki nilai lebih signifikan. Korelasi antara fungsi kanonik pertama dengan variabel Pendidikan terbesar terdapat pada variabel RLS dengan korelasi negatif sebesar -0,9827 (U1 dengan X1) dan variabel IPM sebesar -0,9819 (V1 dengan Y1).
> cc1$scores$corr.X.yscores
[,1] [,2]
X1 (RLS) -0.8460189 -0.01937606
X2 (HLS) -0.7548271 0.05032680
> cc1$scores$corr.Y.xscores
[,1] [,2]
Y1 (IPM) -0.8453442 0.01980645
Y2 (TPAK) 0.3280628 0.09675888
Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa variabel kanonik pertama memiliki nilai lebih signifikan. Korelasi antara fungsi kanonik pertama dengan variabel Pendidikan terbesar terdapat pada variabel RLS dengan korelasi negatif sebesar -0,8460 (V1 dengan X1) dan variabel IPM sebesar -0,8453 (U1 dengan Y1).
> rdd
Redundancies for the X variables & total X canonical redundancy
Xcan1 Xcan2 total X|Y
0.642756 0.001454 0.644210
Redundancies for the Y variables & total Y canonical redundancy
Ycan1 Ycan2 total Y|X
0.411116 0.004877 0.415993
Berdasarkan output di atas, dapat diperoleh: 1. Keragaman himpunan variabel Pendidikan dapat dijelaskan oleh variabel U1 sebesar 64,28% dan dijelaskan bersama oleh U1 dan U2 sebesar 64,42%. 2. Keragaman himpunan variabel Tingkat Kesejahteraan dapat dijelaskan oleh variabel U1 sebesar 41,11% dan dijelaskan bersama oleh V1 dan V2 sebesar 41,6%.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan terkait hubungan antara Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan pada Perempuan di Indonesia tahun 2023, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan, sehingga diperoleh pasangan peubah kanonik yang menjelaskan keragaman data sebesar 99,6147% dengan fungsi kanonik: \[ U=-0,4465X_{1}-0,2138X_{2}\\ V=-0,1223Y_{1}+0,0182Y_{2} \]
Variabel Pendidikan yang memiliki hubungan tererat dengan fungsi kanonik tersebut adalah Rata-rata Lama Sekolah (X1) dengan nilai korelasi negatif sebesar -0,9827.
Variabel Tingkat Kesejahteraan yang memiliki hubungan tererat dengan fungsi kanonik tersebut adalah Indeks Pembangunan Manusia (Y1) dengan nilai korelasi negatif sebesar -0,9819.
Lainguyn123. (n.d.). Student performance factors [Data set]. Kaggle. https://www.kaggle.com/datasets/lainguyn123/student-performance-factors
Sari, R. D., Yozza, H., & Rahmi, I. H. G. (2015). Analisis korelasi kanonik untuk menganalisis hubungan karakteristik ibu dengan tumbuh kembang balita (Studi kasus: Puskesmas Nanggalo Padang). Jurnal Matematika UNAND, 4(4), 107–114.
—– Terima kasih