Ukuran Pemusatan Data

Logo

1 Definisi Mean

1.1 Mean Untuk Data Kelompok dengan Outlier

Definisi

Mean adalah ukuran pemusatan data yang diperoleh dengan menjumlahkan seluruh data dan membaginya dengan jumlah data. Untuk data kelompok, mean dihitung dengan menggunakan titik tengah kelas interval dan frekuensinya.

Menambahkan outlier (misalnya interval 100.000 - 109.000 dengan frekuensi 1) meningkatkan nilai mean karena outlier tersebut memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai-nilai lain dalam dataset. Dengan kata lain, mean cenderung terpengaruh dan menjadi lebih besar.

Outlier yang jauh lebih besar daripada nilai-nilai lainnya akan menarik rata-rata (mean) ke arah nilai outlier tersebut, sehingga rata-rata menjadi lebih tinggi daripada yang seharusnya jika outlier tersebut tidak ada.

Karakteristik Mean pada Data Kelompok

  1. Menggunakan titik tengah kelas untuk mewakili data dalam kelompok
  2. Mempertimbangkan frekuensi setiap kelas
  3. Memberikan gambaran pusat data secara keseluruhan

Rumus Mean untuk Data Kelompok \[ \bar{x} = \frac{\sum(f \cdot x_i)}{\sum f} \]

Keterangan Rumus:

\(\bar{x}\) : Nilai rata-rata (mean)

\(f\) : Frekuensi pada setiap kelas interval

\(x_i\) : Titik tengah kelas interval

1.1.1 Perhitungan

Menentukan Titik Tengah (xi) Titik tengah (xi) adalah nilai yang terletak tepat di pusat kelas interval. Dalam analisis data kelompok, titik tengah digunakan sebagai representasi seluruh data yang berada dalam satu kelas interval.

Hitung hasil perkalian titik tengah dan frekuensi (\(X_i \cdot f_i\)).

Jumlahkan seluruh hasil perkalian titik tengah dengan frekuensinya untuk mendapatkan \(\sum (X_i \cdot f_i)\).

Hitung total frekuensi (\(N\)), yaitu jumlah seluruh frekuensi pada tabel.

Hitung rata-rata dengan membagi hasil jumlah perkalian dengan total frekuensi: \[ \text{Mean} = \frac{\sum (X_i \cdot f_i)}{N} \]

Konsep Dasar:

  1. Dihitung dengan rumus: \(x_i = \frac{\text{Batas Bawah} + \text{Batas Atas}}{2}\)

  2. Menyimpulkan bahwa semua data dalam kelas tersebar secara merata di sekitar titik tengah

  3. Metode pendekatan ketika data individual tidak diketahui

Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik atau ekstrem yang secara signifikan berbeda dari mayoritas data dalam satu kumpulan pengamatan. Ciri utamanya adalah:

  1. Nilainya jauh lebih besar atau lebih kecil dibandingkan data lainnya
  2. Menyimpang dari pola distribusi umum data
  3. Memiliki potensi mengubah atau mendistorsi analisis statistik

1.1.2 Contoh Perhitungan dengan outlier

Interval Penjualan (Rupiah) Frekuensi (\(f\)) Titik Tengah (\(X_i\)) \(X_i \cdot f_i\)
10.000 - 19.000 3 14.500 43.500
20.000 - 29.000 5 24.500 122.500
30.000 - 39.000 7 34.500 241.500
40.000 - 49.000 6 44.500 267.000
50.000 - 59.000 4 54.500 218.000
100.000 - 109.000 1 104.500 104.500

Langkah-langkah Perhitungan:

  1. Titik Tengah (\(X_i\)):

    • Seperti sebelumnya, titik tengah untuk setiap interval adalah:
      • \(X_1 = 14.500\), \(X_2 = 24.500\), \(X_3 = 34.500\), \(X_4 = 44.500\), \(X_5 = 54.500\)
      • Untuk interval baru (100.000 - 109.000): \(X_6 = \frac{100.000 + 109.000}{2} = 104.500\)
  2. Perkalian Titik Tengah dan Frekuensi:

    • \(14.500 \cdot 3 = 43.500\)
    • \(24.500 \cdot 5 = 122.500\)
    • \(34.500 \cdot 7 = 241.500\)
    • \(44.500 \cdot 6 = 267.000\)
    • \(54.500 \cdot 4 = 218.000\)
    • \(104.500 \cdot 1 = 104.500\)
  3. Jumlahkan Hasil Perkalian: \[ \sum (X_i \cdot f_i) = 43.500 + 122.500 + 241.500 + 267.000 + 218.000 + 104.500 = 997.000 \]

  4. Jumlahkan Frekuensi Total (\(N\)): \[ N = 3 + 5 + 7 + 6 + 4 + 1 = 26 \]

  5. Hitung Mean: \[ \text{Mean} = \frac{997.000}{26} = 38.269,23 \]

Hasil Mean (Dengan Outlier): 38.269,23 Rupiah

1.2 Mean untuk Data Kelompok tanpa Outlier

Data tidak terpengaruh oleh nilai ekstrem (outlier), sehingga mean yang dihitung lebih mencerminkan rata-rata normal dari seluruh data.

1.2.1 Contoh Perhitungan tanpa outlier

Interval Penjualan (Rupiah) Frekuensi (\(f\)) Titik Tengah (\(X_i\)) \(X_i \cdot f_i\)
10.000 - 19.000 3 14.500 43.500
20.000 - 29.000 5 24.500 122.500
30.000 - 39.000 7 34.500 241.500
40.000 - 49.000 6 44.500 267.000
50.000 - 59.000 4 54.500 218.000

Langkah-langkah Perhitungan:

  1. Titik Tengah (\(X_i\)):

    • Interval 10.000 - 19.000: Titik tengah \(X_1 = \frac{10.000 + 19.000}{2} = 14.500\)
    • Interval 20.000 - 29.000: Titik tengah \(X_2 = \frac{20.000 + 29.000}{2} = 24.500\)
    • Interval 30.000 - 39.000: Titik tengah \(X_3 = \frac{30.000 + 39.000}{2} = 34.500\)
    • Interval 40.000 - 49.000: Titik tengah \(X_4 = \frac{40.000 + 49.000}{2} = 44.500\)
    • Interval 50.000 - 59.000: Titik tengah \(X_5 = \frac{50.000 + 59.000}{2} = 54.500\)
  2. Perkalian Titik Tengah dan Frekuensi:

    • \(14.500 \cdot 3 = 43.500\)
    • \(24.500 \cdot 5 = 122.500\)
    • \(34.500 \cdot 7 = 241.500\)
    • \(44.500 \cdot 6 = 267.000\)
    • \(54.500 \cdot 4 = 218.000\)
  3. Jumlahkan Hasil Perkalian: \[ \sum (X_i \cdot f_i) = 43.500 + 122.500 + 241.500 + 267.000 + 218.000 = 892.500 \]

  4. Jumlahkan Frekuensi Total (\(N\)): \[ N = 3 + 5 + 7 + 6 + 4 = 25 \]

  5. Hitung Mean: \[ \text{Mean} = \frac{892.500}{25} = 35.700 \]

Hasil Mean (Tanpa Outlier): 35.700 Rupiah

Perbandingan Hasil Mean:

  • Tanpa Outlier: 35.700 Rupiah
  • Dengan Outlier: 38.269,23 Rupiah

1.3 Visualisasi dengan Bloxplot

2 Definisi Median

Median adalah nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama, dengan setengah data berada di bawah median dan setengah lainnya berada di atasnya. Untuk data kelompok, median tidak dapat dihitung langsung dari data mentah, melainkan dihitung berdasarkan interval kelas yang ada dalam tabel distribusi frekuensi. median dihitung menggunakan rumus:

\[ Median = L + \left(\frac{\frac{N}{2} - F}{f_m}\right) \cdot w \]

Di mana:

  • \(L\) = batas bawah kelas median

  • \(N\) = total frekuensi

  • \(F\) = frekuensi kumulatif sebelum kelas median

  • \(f_m\) = frekuensi kelas median

  • \(w\) = panjang interval kelas

Langkah-langkah Menghitung Median untuk Data Kelompok: 1. Tentukkan kelas median berdasarkan \(\frac{N}{2}\) (nilai tengah dari total data). 2. Gunakan rumus di atas untuk menghitung nilai median. 3. Interpretasi hasilnya: Median adalah nilai yang membagi data sehingga setengah data berada di bawah dan setengah lagi di atasnya.

2.1 Median Untuk Data Kelompok Dengan Outlier

Jika data mengandung outlier, median akan tetap menjadi ukuran pemusatan data yang tidak terpengaruh oleh nilai ekstrem tersebut, karena median bergantung pada posisi data, bukan nilai numeriknya. Jadi, meskipun ada outlier, median bisa tetap menunjukkan nilai yang tidak jauh dari posisi tengah distribusi data.

Namun, outlier dapat memengaruhi persepsi kita terhadap distribusi data secara keseluruhan. Jika median digunakan bersamaan dengan mean, perbedaan keduanya dapat memperlihatkan seberapa besar pengaruh outlier pada distribusi data tersebut.

Interval Jam Kerja Frekuensi (\(f\)) Frekuensi Kumulatif (\(F\))
10 - 19 4 4
20 - 29 6 10
30 - 39 8 18
40 - 49 5 23
50 - 59 2 25
70 - 79 1 26

Langkah-langkah Perhitungan Median dengan Outlier:

  1. Total frekuensi \(N\): \[ N = 4 + 6 + 8 + 5 + 2 + 1 = 26 \]

  2. Tentukan \(\frac{N}{2}\): \[ \frac{N}{2} = \frac{26}{2} = 13 \] Artinya, kita mencari kelas median yang frekuensi kumulatifnya lebih besar dari 13, yaitu kelas 30 - 39.

  3. Identifikasi data yang diperlukan:

    • \(L = 30\) (batas bawah kelas median)
    • \(F = 10\) (frekuensi kumulatif sebelum kelas median)
    • \(f = 8\) (frekuensi pada kelas median)
    • \(w = 10\) (panjang interval kelas)
  4. Gunakan rumus median: \[ \text{Median} = 30 + \left(\frac{13 - 10}{8}\right) \times 10 = 30 + \left(\frac{3}{8}\right) \times 10 = 30 + 3.75 = 33.75 \]

Hasil Median (Dengan Outlier): 33.75 jam

2.2 Median Untuk Data Kelompok Tanpa Outlier

Pada data yang tidak memiliki outlier, median akan berada di sekitar nilai tengah dari distribusi. Jika kita tidak memiliki data ekstrem yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari data lainnya, perhitungan median akan relatif lebih sederhana dan tidak terpengaruh secara signifikan oleh data yang sangat besar atau sangat kecil.

Interval Jam Kerja Frekuensi (\(f\)) Frekuensi Kumulatif (\(F\))
10 - 19 4 4
20 - 29 6 10
30 - 39 8 18
40 - 49 5 23
50 - 59 2 25

Langkah-langkah Perhitungan Median:

  1. Total frekuensi \(N\): \[ N = 4 + 6 + 8 + 5 + 2 = 25 \]

  2. Tentukan \(\frac{N}{2}\): \[ \frac{N}{2} = \frac{25}{2} = 12.5 \] Artinya, kita mencari kelas median yang frekuensi kumulatifnya lebih besar dari 12.5, yaitu kelas 30 - 39.

  3. Identifikasi data yang diperlukan:

    • \(L = 30\) (batas bawah kelas median)
    • \(F = 10\) (frekuensi kumulatif sebelum kelas median)
    • \(f = 8\) (frekuensi pada kelas median)
    • \(w = 10\) (panjang interval kelas)
  4. Gunakan rumus median: \[ \text{Median} = 30 + \left(\frac{12.5 - 10}{8}\right) \times 10 = 30 + \left(\frac{2.5}{8}\right) \times 10 = 30 + 3.125 = 33.125 \]

Hasil Median (Tanpa Outlier): 33.125 jam Perbandingan Hasil Median: - Tanpa Outlier: 33.125 jam - Dengan Outlier: 33.75 jam

2.3 Visualisasi dengan Bloxplot

3 Definisi Modus

Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data. Pada data kelompok, modus merujuk pada interval kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus sangat berguna dalam situasi di mana kita ingin mengetahui nilai yang paling sering terjadi dalam suatu distribusi data.

Langkah-langkah Menentukan Modus untuk Data Kelompok: 1. Identifikasi interval kelas dengan frekuensi tertinggi. Interval kelas ini adalah kelas yang mengandung nilai yang paling sering terjadi. 2. Hitung Modus menggunakan rumus berikut: \[ \text{Modus} = L + \left( \frac{f_1 - f_0}{(2f_1 - f_0 - f_2)} \right) \times h \] Di mana: - \(L\) = batas bawah dari interval kelas modus - \(f_1\) = frekuensi pada interval kelas modus - \(f_0\) = frekuensi pada interval kelas sebelumnya - \(f_2\) = frekuensi pada interval kelas setelahnya - \(h\) = panjang interval kelas (selisih antara batas atas dan batas bawah interval)

3.1 Modus Untuk Data Kelompok Dengan Outlier

Outlier dapat memengaruhi perhitungan modus karena mereka dapat mengubah distribusi frekuensi. Misalnya, jika ada nilai ekstrim (outlier) yang muncul dengan frekuensi tinggi, maka interval kelas yang berisi outlier tersebut bisa menjadi interval modus. Oleh karena itu, modus dengan outlier bisa sangat berbeda dari modus pada data tanpa outlier.

Interval (Rupiah) Frekuensi (\(f\))
10.000 - 19.000 3
20.000 - 29.000 5
30.000 - 39.000 7
40.000 - 49.000 4
50.000 - 59.000 1
100.000 - 109.000 10

Modus Dengan Outlier: - Interval kelas dengan frekuensi tertinggi adalah 100.000 - 109.000 dengan frekuensi 10. - Maka, kita dapat menggunakan rumus modus untuk menghitung modus.

\[ L = 100.000, \quad f_1 = 10, \quad f_0 = 7, \quad f_2 = 4, \quad h = 10.000 \]

\[ \text{Modus} = 100.000 + \left( \frac{10 - 7}{(2 \times 10 - 7 - 4)} \right) \times 10.000 \]

\[ \text{Modus} = 100.000 + \left( \frac{3}{(20 - 11)} \right) \times 10.000 \]

\[ \text{Modus} = 100.000 + \left( \frac{3}{9} \right) \times 10.000 = 100.000 + 3.333 = 103.333 \]

Jadi, Modus dengan outlier adalah 103.333 Rupiah.

3.2 Modus Untuk Data Kelompok Tanpa Outlier

Tanpa adanya outlier, modus dapat dihitung secara langsung dari data yang ada, dengan mencari interval kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Pada data tanpa outlier, distribusi frekuensi biasanya lebih merata, sehingga modus cenderung stabil dan mencerminkan kondisi umum data.

Interval (Rupiah) Frekuensi (\(f\))
10.000 - 19.000 3
20.000 - 29.000 5
30.000 - 39.000 7
40.000 - 49.000 4
50.000 - 59.000 1

Modus Tanpa Outlier: - Interval kelas dengan frekuensi tertinggi adalah 30.000 - 39.000 dengan frekuensi 7. - Maka, kita dapat menggunakan rumus modus untuk menghitung modus.

\[ L = 30.000, \quad f_1 = 7, \quad f_0 = 5, \quad f_2 = 4, \quad h = 10.000 \]

\[ \text{Modus} = 30.000 + \left( \frac{7 - 5}{(2 \times 7 - 5 - 4)} \right) \times 10.000 \]

\[ \text{Modus} = 30.000 + \left( \frac{2}{(14 - 9)} \right) \times 10.000 \]

\[ \text{Modus} = 30.000 + \left( \frac{2}{5} \right) \times 10.000 = 30.000 + 4.000 = 34.000 \]

Jadi, Modus tanpa outlier adalah 34.000 Rupiah.

Perbandingan Hasil Modus:

  • Tanpa Outlier: 34.000 Rupiah
  • Dengan Outlier: 103.333 Rupiah

3.3 Visualisasi dengan Bloxplot

4 Contoh dalam sektor Bisnis

Contoh dalam Penjualan Harian Toko

Interval Penjualan Frekuensi (\(f\))
20.000 - 29.000 4
30.000 - 39.000 6
40.000 - 49.000 10
50.000 - 59.000 8
60.000 - 69.000 2

4.1 Perhitungan Mean

1. Tentukan nilai tengah (\(Xi\) setiap intervalnya:

\[ \begin{align*} x_1 &= \frac{20.000 + 29.000}{2} = 24.500 \\ x_2 &= \frac{30.000 + 39.000}{2} = 34.500 \\ x_3 &= \frac{40.000 + 49.000}{2} = 44.500 \\ x_4 &= \frac{50.000 + 59.000}{2} = 54.500 \\ x_5 &= \frac{60.000 + 69.000}{2} = 64.500 \end{align*} \]

2. Perhitungan \(f \cdot x_i\): \[ \begin{align*} f_1 \cdot x_1 &= 4 \cdot 24.500 = 98.000 \\ f_2 \cdot x_2 &= 6 \cdot 34.500 = 207.00 \\ f_3 \cdot x_3 &= 10 \cdot 44.500 = 445.000 \\ f_4 \cdot x_4 &= 8 \cdot 54.500 = 436.000 \\ f_5 \cdot x_5 &= 2 \cdot 64.500 = 129.000 \end{align*} \]

3. Jumlahkan \(\sum (f \cdot x_i)\) dan total frekuensi (\(n\)): \[ \begin{align*} \sum (f \cdot x_i) &= 98.000 + 207.000 + 445.000 + 436.000 + 129.000 = 1.315.000 \\ n &= 4 + 6 + 10 + 8 + 2 = 30. \end{align*} \]

4. Hitung Menggunakan rumus mean: \[ \bar{x} = \frac{\sum (f \cdot x_i)}{n} = \frac{1.315.000}{30} = 43.833{,}33. \]

5. Hasil:

Rata-rata penjualan harian adalah 43.833,33 rupiah.

4.2 Perhitungan Median

1. Tentukan \(\frac{n}{2}\): \[ \frac{n}{2} = \frac{30}{2} = 15. \]

2. Tentukan Frekuensi Kumultif:

  • Frekuensi kumulatif kelas pertama adalah sama dengan frekuensi pada kelas pertama, yaitu 4.

  • Frekuensi kumulatif kelas kedua dihitung dengan menjumlahkan frekuensi kelas pertama dan kedua: \[ 4 + 6 = 10 \]

  • Frekuensi kumulatif kelas ketiga dihitung dengan menjumlahkan frekuensi kelas kedua dan ketiga: \[ 10 + 10 = 20 \]

  • Frekuensi kumulatif kelas keempat dihitung dengan menjumlahkan frekuensi kelas ketiga dan keempat: \[ 20 + 8 = 28 \]

  • Frekuensi kumulatif kelas kelima dihitung dengan menjumlahkan frekuensi kelas keempat dan kelima: \[ 28 + 2 = 30 \]

Interval Penjualan Frekuensi (\(f\)) Kumulatif Frekuensi (\(F\))
20.000 - 29.000 4 4
30.000 - 39.000 6 10
40.000 - 49.000 10 20
50.000 - 59.000 8 28
60.000 - 69.000 2 30

3. Tentukan Kelas Median: Posisi median \(\frac{n}{2} = 15\) berada di interval 40.000 - 49.000.

4.Hitung Batas Bawah Kelas Median (\(L\)): \[ L = 40.000 - 500 = 39.500. \]

5. Hitung Median: Gunakan rumus median: \[ \text{Median} = L + \left( \frac{\frac{n}{2} - F}{f_m} \right) \cdot c, \] keterangan:

  • \(L = 39.500\)

  • \(\frac{n}{2} = 15\)

  • \(F = 10\) (kumulatif sebelum kelas median)

  • \(f_m = 10\) (frekuensi kelas median)

  • \(c = 10.000\) (lebar interval)

Substitusi nilai: \[ \text{Median} = 39.500 + \left( \frac{15 - 10}{10} \right) \cdot 10.000. \] Sederhanakan: \[ \text{Median} = 39.500 + (0.5 \cdot 10.000). \] \[ \text{Median} = 39.500 + 5.000 = 44.500. \]

6. Hasil: Median penjualan harian adalah 44.500 rupiah.

4.3 Perhitungan Modus

1. Tentukan Kelas Modus Frekuensi terbesar berada di interval 40.000 - 49.000, sehingga kelas modus adalah interval ini.

2. Hitung Batas Bawah Kelas Modus (\(L\)): \[ L = 40.000 - 500 = 39.500. \]

3. Gunakan Rumus Modus Rumus modus: \[ \text{Modus} = L + \left( \frac{f_m - f_1}{(f_m - f_1) + (f_m - f_2)} \right) \cdot c, \]

di mana: - \(L = 39.500\)

  • \(f_m = 10\) (frekuensi kelas modus)

  • \(f_1 = 6\) (frekuensi kelas sebelum)

  • \(f_2 = 8\) (frekuensi kelas sesudah)

  • \(c = 10.000\) (lebar interval)

4. Substitusi Nilai Substitusi ke rumus: \[ \text{Modus} = 39.500 + \left( \frac{10 - 6}{(10 - 6) + (10 - 8)} \right) \cdot 10.000. \]

Sederhanakan: \[ \text{Modus} = 39.500 + \left( \frac{4}{4 + 2} \right) \cdot 10.000. \] \[ \text{Modus} = 39.500 + \left( \frac{4}{6} \cdot 10.000 \right). \] \[ \text{Modus} = 39.500 + 6.666{,}67. \] \[ \text{Modus} = 46.166{,}67. \]

5. Hasil: Modus penjualan harian adalah 46.166,67 rupiah.

4.4 Diagram Perbandingan hasil Mean, Median dan Modus


5 Contoh dalam sektor Pendidikan

Data siswa:

Interval Nilai Frekuensi/Jumlah Siswa (\(f\))
40-49 5
50-59 8
60-69 12
70-79 10
80-89 5

5.1 Perhitungan Mean

1. Tentukan Nilai Tengah (\(x_i\)) Setiap Interval \[ \begin{align*} x_1 = \frac{40 + 49}{2} = 44.5\\ x_2 = \frac{50 + 59}{2} = 54.5\\ x_3 = \frac{60 + 69}{2} = 64.5\\ x_4 = \frac{70 + 79}{2} = 74.5\\ x_5 = \frac{80 + 89}{2} = 84.5 \end{align*} \]

2. Hitung \(f \cdot x_i\)

\[ \begin{align*} f_1 \cdot x_1 = 5 \cdot 44.5 = 222.5\\ f_2 \cdot x_2 = 8 \cdot 54.5 = 436\\ f_3 \cdot x_3 = 12 \cdot 64.5 = 774\\ f_4 \cdot x_4 = 10 \cdot 74.5 = 745\\ f_5 \cdot x_5 = 5 \cdot 84.5 = 422.5\\ \end{align*} \]

3. Jumlahkan \(f \cdot x_i\) dan Total Frekuensi (\(n\))

\[ \begin{align*} \sum (f \cdot x_i) = 222.5 + 436 + 774 + 745 + 422.5 = 2600\\\\ n = 5 + 8 + 12 + 10 + 5 = 40 \end{align*} \]

4. Gunakan Rumus Mean

$$ \[\begin{align*} \bar{x} = \frac{\sum (f \cdot x_i)}{n} = \frac{2600}{40} = 65 \end{align*}\] $$

5. Hasil:

Rata-rata nilai siswa adalah 65.

5.2 Perhitungan Median

1. Tentukan \(\frac{n}{2}\)

\[ \frac{n}{2} = \frac{40}{2} = 20 \]

2. Tentukan Kumulatif Frekuensi

  1. Frekuensi kumulatif kelas pertama:
    • Sama dengan frekuensi kelas pertama, yaitu 5.
  2. Frekuensi kumulatif kelas kedua:
    • Menambahkan frekuensi kelas kedua (\(f = 8\)) ke frekuensi kumulatif sebelumnya (\(F = 5\)): \[ 5 + 8 = 13 \]
  3. Frekuensi kumulatif kelas ketiga:
    • Menambahkan frekuensi kelas ketiga (\(f = 12\)) ke frekuensi kumulatif sebelumnya (\(F = 13\)): \[ 13 + 12 = 25 \]
  4. Frekuensi kumulatif kelas keempat:
    • Menambahkan frekuensi kelas keempat (\(f = 10\)) ke frekuensi kumulatif sebelumnya (\(F = 25\)): \[ 25 + 10 = 35 \]
  5. Frekuensi kumulatif kelas kelima:
    • Menambahkan frekuensi kelas kelima (\(f = 5\)) ke frekuensi kumulatif sebelumnya (\(F = 35\)): \[ 35 + 5 = 40 \]
Interval Nilai Frekuensi (\(f\)) Kumulatif Frekuensi (\(F\))
40-49 5 5
50-59 8 13
60-69 12 25
70-79 10 35
80-89 5 40

3. Tentukan Kelas Median

\[ \text{Posisi median} \left(\frac{n}{2} = 20\right) \text{ ada di interval } 60 - 69. \]

4. Hitung Batas Bawah Kelas Median (\(L\))

\[ L = 60 - 0.5 = 59.5 \]

5. Gunakan Rumus Median

Rumus median:

\[ \text{Median} = L + \left( \frac{\frac{n}{2} - F}{f_m} \right) \cdot c \]

dengan:

\[ L = 59.5\\ \frac{n}{2} = 20\\ F = 13\\ f_m = 12\\ c = 10 \]

6. Substitusi Nilai

\[ \text{Median} = 59.5 + \left( \frac{20 - 13}{12} \right) \cdot 10 \]

7. Sederhanakan \[ \text{Median} = 59.5 + \left( \frac{7}{12} \cdot 10 \right) = 59.5 + 5.833 = 65.333 \]

8. Hasil:

Median nilai siswa adalah 65.33.

5.3 Perhitungan Modus

1. Tentukan Kelas Modus Frekuensi terbesar berada di interval 60 - 69, sehingga kelas modus adalah interval ini.

2. Hitung Batas Bawah Kelas Modus (\(L\))

\[ L = 60 - 0.5 = 59.5 \]

3. Gunakan Rumus Modus

\[ \text{Modus} = L + \left( \frac{f_m - f_1}{(f_m - f_1) + (f_m - f_2)} \right) \cdot c \]

dengan:

\[ L = 59.5\\f_m = 12\\f_1 = 8\\ f_2 = 10\\c = 10 \]

4. Substitusi Nilai

\[ \text{Modus} = 59.5 + \left( \frac{12 - 8}{(12 - 8) + (12 - 10)} \right) \cdot 10 \]

5. Sederhanakan

\[ \text{Modus} = 59.5 + \left( \frac{4}{4 + 2} \cdot 10 \right)\\ = 59.5 + \left( \frac{4}{6} \cdot 10 \right)\\ = 59.5 + 6.666 = 66.166 \]

6. Hasil:

Modus nilai siswa adalah 66.17.

5.4 Diagram Perbandingan Hasil Mean, Median dan Modus:

6 Contoh dalam sektor Kesehatan

6.1 Perhitungan Mean

Interval Kolesterol (mg/dL) Frekuensi (f)
150–159 4
160–169 6
170–179 10
180–189 8
190–199 5
200–209 2

Rumus:

\[ \text{Mean} = \frac{\sum (f \cdot x)}{n} \]

1. Hitung Titik Tengah \(x\) untuk setiap interval:

\[ \begin{align*} 150–159: x_1 = 154.5 \\ 160–169: x_2 = 164.5 \\ 170–179: x_3 = 174.5 \\ 180–189: x_4 = 184.5 \\ 190–199: x_5 = 194.5 \\ 200–209: x_6 = 204.5 \\ \end{align*} \]

2. Kalikan \(f \cdot x\):

\[ \begin{align*} 4 \cdot 154.5 = 618 \\ 6 \cdot 164.5 = 987 \\ 10 \cdot 174.5 = 1,745 \\ 8 \cdot 184.5 = 1,476 \\ 5 \cdot 194.5 = 972.5 \\ 2 \cdot 204.5 = 409 \\ \end{align*} \]

3. Hitung Jumlah \(\sum (f \cdot x)\): \[ 618 + 987 + 1,745 + 1,476 + 972.5 + 409 = 6,207.5 \]

4. Total Frekuensi \(n\): \[n = 4 + 6 + 10 + 8 + 5 + 2 = 35\]

5. Substitusi ke rumus Mean: \[ \text{Mean} = \frac{6,207.5}{35} = 177.36 \]

6. Hasil:

Mean = 177.36 mg/dL

6.2 Perhitungan Median

1. Cari Posisi Median: \[ n = 35, maka \frac{n}{2} = \frac{35}{2} = 17.5 \]

2. Tentukan Frekuensi Kumulatif

Interval Nilai Frekuensi (\(f\)) Kumulatif Frekuensi (\(F\))
150–159 4 4
160–169 6 10
170–179 10 20
180–18 8 28
190–199 5 33
200–209 2 35

Posisi ke-17.5 berada pada interval 170–179.

3. Parameter Median: \[ L = 170 (batas bawah kelas median)\\ F = 10 (frekuensi kumulatif sebelum kelas median)\\ f_m = 10 (frekuensi kelas median)\\ c = 10 (panjang interval) \] 4. Substitusi: \[ \text{Median} = 170 + \left( \frac{17.5 - 10}{10} \right) \cdot 10\\ = 170 + \left( \frac{7.5}{10} \right) \cdot 10 = 170 + 7.5 = 177.5 \]

Hasil: Median = 177.5 mg/dL

6.3 Perhitungan Modus

Rumus: \[ \text{Modus} = L + \left( \frac{f_m - f_0}{(f_m - f_0) + (f_m - f_2)} \right) \cdot c \]

  1. Identifikasi Kelas Modus: \[ \text{Frekuensi tertinggi:} f_m = 10 \text{(pada interval}170–179)\\ \text{Frekuensi sebelumnya:} f_0 = 6 \text{(pada interval} 160–169)\\ \text{Frekuensi sesudahnya:} f_2 = 8 \text{(pada interval} 180–189) \]

  2. Parameter Modus: L = 170 (batas bawah kelas modus) c = 10 (panjang interval)

  3. Substitusi ke Rumus Modus: \[ \text{Modus} = 170 + \left( \frac{10 - 6}{(10 - 6) + (10 - 8)} \right) \cdot 10\\ = 170 + \left( \frac{4}{4 + 2} \right) \cdot 10\\ = 170 + \left( \frac{4}{6} \right) \cdot 10\\ = 170 + 6.67 = 176.67 \]

Hasil: Modus = 176.67 mg/dL

6.4 Diagram Perbandingan Hasil Mean, Median dan Modus