Jawaban UTS Ganjil TA 23/24
Statistika Dasar
Soal 1 Laporan Pentingnya Statistika dalam Kehidupan Sehari-hari
Statistika memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena memungkinkan kita untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data secara terstruktur, sehingga mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam bidang kesehatan, misalnya, statistika digunakan untuk memonitor persebaran penyakit dan menyusun langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dalam dunia bisnis, statistik membantu perusahaan mengenali kebutuhan pelanggan dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan statistik untuk mengatur pengeluaran dan merencanakan anggaran keuangan.
Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang sangat penting dalam analisis statistik, karena kualitas data yang dikumpulkan sangat mempengaruhi hasil dan kesimpulan penelitian. Beberapa metode pengumpulan data yang sering digunakan antara lain:
Observasi : Pada metode ini, data diperoleh dengan cara mengamati langsung perilaku atau situasi tertentu di lingkungan aslinya tanpa melakukan intervensi. Observasi digunakan untuk memahami pola atau karakteristik dalam kondisi alami. Misalnya, peneliti bisa mengamati pola perilaku konsumen di toko tanpa memberi tahu mereka untuk mendapatkan gambaran nyata.
Survei : Survei merupakan metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada sejumlah responden untuk mendapatkan data dalam jumlah besar. Pengawasan dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, atau secara online. Melalui survei, data kualitatif (seperti pendapat) dan data kuantitatif (seperti usia atau pendapatan) dapat diperoleh dengan cepat dari populasi yang luas.
Wawancara : wawancara melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur atau semi-terstruktur. Metode ini bermanfaat untuk menggali informasi yang lebih mendalam mengenai pandangan, pengalaman, atau perasaan responden. Wawancara sering digunakan dalam penelitian kualitatif, di mana peneliti dapat mengajukan pertanyaan lanjutan berdasarkan tanggapan yang diberikan.
Eksperimen : Eksperimen adalah metode di mana peneliti menciptakan kondisi tertentu untuk meneliti hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Biasanya eksperimen dilakukan dengan membandingkan dua kelompok: kelompok yang mendapat perlakuan (kelompok eksperimen) dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelompok kontrol). Eksperimen memungkinkan peneliti untuk memahami pengaruh sebab-akibat antar variabel secara mendalam, terutama dalam penelitian ilmiah.
Jenis Data Yang Diperoleh
Data yang dikumpulkan dari berbagai metode di atas dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama:
Data Kualitatif : Data ini menggambarkan karakteristik atau kualitas tertentu, seperti opini, preferensi, atau kategori. Contoh data kualitatif adalah jenis kelamin, warna favorit, atau tingkat kepuasan pelanggan.
Data Kuantitatif : Data berbentuk angka yang bisa dihitung atau diukur, seperti umur, tinggi badan, atau pendapatan. Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit (bernilai bilangan bulat, seperti jumlah anak dalam keluarga) dan data kontinu (berrupa jarak nilai, seperti berat badan atau suhu).
Penyajian Data
Setelah data dikumpulkan dan diklasifikasi, data tersebut perlu disajikan dalam format yang mudah dipahami. Penyajian data yang baik membantu pembaca untuk lebih cepat memahami informasi. Berikut adalah beberapa cara umum penyajian data:
Tabel : Digunakan untuk menampilkan data secara ringkas, memudahkan pembaca dalam melihat komunikasi atau pendistribusian data.
Grafik Batang dan Grafik Lingkaran : Ideal untuk menunjukkan perbandingan antar kategori atau kelompok data kualitatif.
Diagram Garis : Berguna untuk menunjukkan tren data kuantitatif dari waktu ke waktu.
Histogram : Digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi data kuantitatif dan melihat pola atau sebaran data.
Diagram Donut : Variasi dari grafik lingkaran, cocok untuk menggambarkan distribusi data kuantitatif maupun kualitatif yang ingin diberi detail tambahan.
Penyajian data yang baik memudahkan interpretasi hasil, sehingga mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data.
Soal 2 Penelitian Kebiasaan penggunaan aplikasi media sosial di kalangan mahasiswa dan dampaknya terhadap produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kebiasaan mahasiswa dalam menggunakan media sosial dan sejauh mana hal itu memengaruhi produktivitas belajar mereka. Fokusnya adalah memahami apa saja yang membuat mahasiswa bisa tetap fokus atau malah teralihkan saat belajar, terutama di masa ujian. Dengan begitu, penelitian ini diharapkan bisa membantu mahasiswa menemukan cara terbaik untuk tetap produktif dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mengganggu waktu belajar mereka.
Metode Pengumpulan Data
- Survei Kuisioner Online
Metode survei dengan kuisioner online adalah cara yang efektif dan efisien untuk mengumpulkan data dari mahasiswa. Survei dapat dilakukan melalui platform seperti Google Form, yang mudah diakses oleh responden. Pertanyaan akan mencakup waktu penggunaan media sosial, jenis aplikasi yang sering digunakan, tujuan penggunaan (hiburan, informasi, belajar, dll.), serta persepsi mahasiswa terhadap dampaknya pada produktivitas.
- Wawancara
Untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam, beberapa mahasiswa dapat diwawancarai secara singkat. Wawancara ini akan membantu mengonfirmasi hasil survei dan memperoleh informasi yang lebih detail tentang bagaimana media sosial mempengaruhi cara belajar atau kegiatan produktif lainnya.
Alasan Pemilihan Metode
Metode survei kuisioner online dipilih karena bisa menjangkau banyak responden dengan cepat, serta memberikan data kuantitatif yang mudah diolah.
Wawancara digunakan sebagai pelengkap untuk mendalami hasil survei dan memberikan perspektif kualitatif yang lebih mendalam.
Jenis Data yang Akan Dihasilkan
- Data Kuantitatif
Data yang dihasilkan dari survei mencakup statistik, seperti persentase waktu penggunaan media sosial harian, jenis aplikasi yang paling sering digunakan, dan tingkat produktivitas yang dirasakan oleh mahasiswa.
- Data Kualitatif
Data wawancara akan menghasilkan informasi kualitatif berupa pendapat mahasiswa tentang bagaimana media sosial mempengaruhi produktivitas.
Penyajian Data
1. Data Kuantitatif (Melalui Survei)
Responden | Jenis.Kelamin | Usia..Tahun. | Program.Studi | Tahun.Masuk | Media.Sosial.yang.Paling.Sering.Digunakan | Durasi.Penggunaan.per.Hari | Frekuensi.Mengakses.Media.Sosial | Tujuan.Penggunaan.Media.Sosial | Pengaruh.Media.Sosial.terhadap.Produktivitas | Jenis.Dampak | Skor.Pengaruh |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Laki-laki | 20 | Teknik Informatika | 2022 | 3 jam | 5 kali | Hiburan, berbagi foto, dan berita | Mengurangi produktivitas saat belajar | Negatif | 3 | |
2 | Perempuan | 21 | Hukum | 2021 | 2 jam | 10 kali | Komunikasi dengan teman dan keluarga | Membantu mencari informasi untuk tugas kuliah | Positif | 4 | |
3 | Laki-laki | 22 | Ekonomi | 2020 | 1,5 jam | 4 kali | Hiburan, informasi tren | Mengalihkan perhatian dari tugas yang penting | Negatif | 2 | |
4 | Perempuan | 20 | Psikologi | 2023 | 2 jam | 6 kali | Hiburan, informasi tren | Mengalihkan perhatian dari tugas yang penting | Negatif | 2 | |
5 | Laki-laki | 23 | Desain Komunikasi | 2022 | 1 jam | 3 kali | Berita, informasi seputar kampus dan politik | Mengurangi waktu tidur, sehingga kelelahan | Negatif | 2 | |
6 | Perempuan | 24 | Teknik Elektro | 2020 | 2,5 jam | 7 kali | Hiburan, berbagi foto, dan networking | Mengurangi konsentrasi saat mengerjakan tugas | Negatif | 3 |
2. Data Kualitatif (Melalui Wawancara)
Responden | Media.Sosial.yang.Sering.Digunakan | Durasi.Penggunaan.per.Hari | Bagaimana.Media.Sosial.Mempengaruhi.Produktivitas |
---|---|---|---|
1 | Instagram, WhatsApp | 3 jam | “Saya sering merasa media sosial mengganggu produktivitas saya karena saya jadi sulit fokus saat belajar, meskipun kadang saya juga menemukan informasi yang berguna untuk tugas kuliah lewat Instagram.” |
2 | TikTok, Facebook | 2,5 jam | “Saya merasa media sosial lebih banyak memberi dampak negatif, terutama saat saya mengecek TikTok. Waktu saya terbuang sia-sia dan saya sering merasa kelelahan karena kurang tidur setelah main TikTok.” |
3 | WhatsApp, Twitter | 2 jam | “Bagi saya, media sosial seperti WhatsApp sangat membantu dalam berkomunikasi dengan teman sekelas, namun saya merasa Twitter lebih banyak mengalihkan perhatian saya dari tugas kuliah.” |
4 | Instagram, Facebook | 1,5 jam | “Penggunaan media sosial memberikan keseimbangan bagi saya. Kadang saya butuh hiburan, tetapi saya berusaha untuk tidak berlama-lama karena itu bisa mempengaruhi produktivitas saya.” |
5 | TikTok, WhatsApp | 2 jam | “Saya merasa lebih produktif ketika tidak terlalu banyak mengakses media sosial, karena saya bisa lebih fokus pada tugas kuliah tanpa terganggu oleh pemberitahuan atau video di TikTok.” |
6 | Instagram, Twitter | 2,5 jam | “Instagram sangat membantu dalam mencari informasi dan hiburan, namun saya merasa kurang produktif setelah mengecek Twitter terlalu lama.” |
Soal 3 Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram
Pada Soal 3, penyajian data dilakukan dengan menggunakan diagram lingkaran berbentuk donut yang menampilkan proporsi data kuantitatif yang berbeda, seperti distribusi skor pengaruh media sosial terhadap produktivitas dan persentase penggunaan media sosial. Diagram donut memungkinkan kita untuk melihat seberapa besar masing-masing bagian dalam data secara persentase yang ditampilkan di bagian dalam lingkaran.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Diagram ini menunjukkan persentase responden berdasarkan jenis kelamin. Informasi ini penting untuk memahami komposisi data dari segi gender, yang bisa menjadi salah satu faktor dalam analisis lebih lanjut mengenai pengaruh media sosial pada produktivitas.Dalam sampel kami, kami mengamati distribusi gender yang seimbang, dengan 50% responden laki-laki dan 50% responden perempuan. Komposisi gender ini membantu kami memahami kemungkinan perbedaan dalam pola penggunaan media sosial di antara gender.
Penggunaan Media Sosial yang Paling Sering Digunakan
Diagram ini menampilkan aplikasi media sosial yang paling sering digunakan oleh responden. Informasi ini berguna untuk melihat preferensi responden terhadap berbagai platform, yang nantinya bisa dihubungkan dengan dampak atau pengaruhnya terhadap kegiatan akademik mereka.Kami menemukan bahwa platform yang paling umum digunakan di kalangan pelajar adalah Instagram, WhatsApp, dan Twitter. Instagram adalah yang paling populer, dengan hampir 40% responden menggunakannya setiap hari. Temuan ini menunjukkan bahwa platform visual dan real-time mendominasi preferensi pelajar, yang mungkin berkontribusi pada kebiasaan memeriksa pembaruan dengan cepat
Jenis Dampak Media Sosial Terhadap Kegiatan Akademik
Diagram ini menunjukkan distribusi jenis dampak yang dirasakan oleh responden akibat penggunaan media sosial. Dengan informasi ini, kita dapat memahami apakah pengaruh media sosial lebih banyak bersifat positif atau negatif terhadap kegiatan akademik mahasiswa.Menariknya, sekitar 70% responden merasa bahwa media sosial berdampak negatif pada produktivitas mereka, dengan beberapa menyebutkan gangguan selama jam belajar. Namun, sebagian kecil merasa media sosial bermanfaat untuk tujuan akademis, karena mereka menggunakannya untuk mencari sumber belajar atau terhubung dengan teman sebaya untuk proyek kelompok.
Skor Pengaruh Media Sosial Terhadap Produktivitas Mahasiswa
Diagram ini memperlihatkan penilaian responden mengenai seberapa besar media sosial mempengaruhi produktivitas mereka, mulai dari sangat negatif hingga sangat positif. Data ini dapat memberikan gambaran tingkat pengaruh media sosial terhadap fokus dan produktivitas dalam kegiatan akademik.Ini ngegambarin gimana mahasiswa ngerasa media sosial berpengaruh ke produktivitas mereka. Kalau mayoritas responden ngasih skor 2 atau 3 (netral atau negatif), artinya banyak yang ngerasa media sosial ngganggu fokus belajarnya.
Rekomendasi
Berdasarkan temuan kami, kami sarankan agar siswa secara sadar menetapkan batas waktu penggunaan media sosial selama masa belajar. Praktik seperti menggunakan aplikasi produktivitas, menetapkan batas penggunaan aplikasi, atau bahkan menjadwalkan waktu istirahat untuk media sosial dapat membantu. Metode ini mendorong pendekatan yang seimbang, yang memungkinkan siswa untuk tetap terhubung tanpa mengorbankan produktivitas.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, penelitian kami mengungkap bahwa meskipun media sosial dapat menawarkan dukungan akademis, penggunaan media sosial yang berlebihan cenderung berdampak negatif pada produktivitas. Dengan lebih memperhatikan pola penggunaan dan menerapkan strategi produktivitas, siswa dapat mengelola waktu mereka dengan lebih baik dan memaksimalkan keberhasilan akademis dan keterlibatan sosial.