Pernikahan merupakan sebuah ikatan sosial yang mengikat antar dua individu dalam hubungan hukum yang diakui secara sosial, hukum, hingga agama. Pasal 1 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Pernikahan memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pada masing-masing individu. Mulai dari membentuk keluarga, dukungan emosional dan spiritual, dukungan finansial, dan lainnya. Namun tidak semua pernikahan berhasil mencapai tujuannya.
Berdasarkan data dari DataIndonesia.id, tingkat perceraian meningkat drastis pada tahun 2020 hingga 2022 dan menurun pada tahun 2023. Hal tersebut menandakan adanya berbagai faktor yang berpotensi memicu kegagalan dalam suatu hubungan pernikahan. Kegagalan pasangan dalam mempertahankan hubungan yang harmonis akan berujung pada perceraian. Sering kali perceraian melibatkan faktor-faktor seperti ekonomi, sosial, hingga budaya. Berikut disajikan data 5 Provinsi penyumbang angka terbesar perceraian di Indonesia.
Principal Component Analysis atau PCA merupakan salah satu metode statistika dalam analisis multivariat yang melibatkan banyak variabel. Tujuan dari PCA adalah mengurangi dimensi data serta mengidentifikasi pola yang ada dalam data tanpa mengurangi informasi yang terkandung di dalam data. Variabel-variabel dari data yang semula berkorelasi akan diubah menjadi variabel baru yang tidak berkorelasi. Data akan direduksi dimensinya untuk mengurangi kompleksitas data. Hal tersebut akan memudakan untuk proses visualisasi data, sehingga intepretasi dapat dipahami dengan mudah.
Standarisasi data
Standarisasi data bertujuan untuk menghilangkan efek skala yang berbeda pada variabel dengan mengubah data sehingga setiap variabel memiliki standar deviasi 1 dan rata-rata 0.
Matriks Kovarians atau Korelasi
Digunakan untuk menentukan arah dari komponen utama. Hubungan antar variabel digambarkan melalui kovarians. Saat kovarians yang dihasilkan mendekati nol, maka variabel hampir tidak berkorelasi. Sedangakan kovarians yang bernilai besar baik positif maupun negatif menujukkan bahwa variabel berkorelasi secara kuat.
Eigenvector dan Eigenvalue
Eigenvector merupakan vektor yang menunjukkan arah dari komponen utama dimana data memiliki varians terbesar. Nilai eigenvector terbesar kedua merupakan komponen utama kedua dan seterusnya.
Eigenvalue merupakan nilai yang menunjukkan besar varians data dan memberikan informasi tentang seberapa banyak varians di dalam data oleh arah komponen utama yang seusai.
Pembentukan Komponen Utama
Komponen utama dibentuk dengan cara memilih variabel dengan varians terbesar serta mengabaikan komponen dengan varians yang lebih rendah.
Transformasi Data
Transformasi data merupakan proses mengubah data asli ke dalam ruang komponen utama yang baru. Hal ini bertujuan untuk mereduksi dimensi data namun tetap mempertahankan informasi sebanyak mungkin dari data asli.
PCA membantu mengidentifikasi dan menghapus fitur yang berkorelasi dari dataset. Dengan berkurangnya fitur yang tidak releavan, kinerja algoritma akan meningkat dan resiko overvitting akan berkurang.
Komponen utama dalam PCA sulit diinterpretasikan secara langsung, sehingga saat ingin menginterpretasikan variabel independen akan menjadi lebih kompleks. Data yang di analisis tidak selalu memiliki skala yang sama sehingga perlu dilakukan standarisasi data sebelum proses analisis sehingga mendapatkan komponen utama yang akurat.
Uji Barlett’s Test merupakan uji yang digunakan untuk menguji hipotesis apakah terdapat korelasi antar variabel dalam data. Uji Barlett’s bertujuan untuk memeriksa apakah data dapat digunakan dalam PCA.
Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat korelasi antar variabel
H1 : Terdapat korelasi antar variabel
Pengujian nilai KMO digunakan untuk menilai kelayakan data untuk PCA. Nilai KMO berkisar antara 0 sampai 1, nilai KMO yang mendekati 1 menunjukkan nilai yang lebih baik untuk PCA.
Nilai KMO > 0,8 : Sangat baik
Nilai KMO 0,6 - 0,8 : Cukup Baik
Nilai KMO 0,5 - 0,6 : Cukup
Nilai KMO < 0,5 : Buruk
Matriks korelasi menggambarkan hubungan antar variabel dalam data. Matriks korelasi juga memberikan gambarakan apakah terdapat redundansi data.
Saat data telah memenuhi pengujian lalu analisis PCA dilakukan. Setelah komponen utama ditentukan, interpretasi dilakukan sehingga dapat mengidentifikasi pola dari data.
Analisis Faktor merupakan teknik yang digunakna untuk mengidentifikasi struktur di antara variabel yang saling berkorelasi. Analisis faktor bertujuan untuk mengurangi jumlah variabel asli ke dalam kelompok-kelompok faktor yang lebih kecil namun informasinya tetap terkandung dan tidak hilang.
Tujuan dari analisis ini adalah memberikan gambaran terkait faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah perceraian di Indonesia. Sehingga masyarakat dapat melihat faktor mana yang paling berpengaruh terhadap perceraian dan bersikap lebih peduli sehingga dapat menemukan solusi yang dapat menurunkan angka perceraian di Indonesia.
Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data yang diambil dari bps.go.id dengan judul “Jumlah Perceraian Menurut Provinsi dan Faktor, 2023”. Kumpulan data berasal dari 38 Provinsi di Indonesia. Terdapat 13 faktor dalam data yaitu :
X1 : Zina
X2 : Mabuk
X3 : Madat
X4 : Judi
X5 : Meninggalkan salah satu pihak
X6 : Dihukum Penjara
X7 : Poligami
X8 : Kekerasan dalam rumah tangga
X9 : Cacat Badan
X10 : Perselisihan dan pertengkaran terus menerus
X11 : Kawin Paksa
X12 : Murtad
X13 : Ekonomi
Dengan cuplikan data seperti berikut :
| Provinsi | X1 | X2 | X3 | X4 | X5 | X6 | X7 | X8 | X9 | X10 | X11 | X12 | X13 |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Aceh | 0 | 8 | 12 | 25 | 699 | 68 | 25 | 102 | 12 | 4.915 | 3 | 12 | 235 |
| Sumut | 1 | 12 | 15 | 121 | 1065 | 53 | 8 | 136 | 2 | 13.709 | 0 | 73 | 465 |
| Sumbar | 4 | 1 | 2 | 3 | 859 | 34 | 10 | 19 | 4 | 6.969 | 0 | 18 | 113 |
| Riau | 7 | 8 | 25 | 23 | 797 | 80 | 9 | 71 | 6 | 7.333 | 4 | 23 | 231 |
| Jambi | 4 | 8 | 13 | 22 | 324 | 31 | 10 | 49 | 5 | 3.931 | 3 | 16 | 157 |
| Sumsel | 5 | 29 | 35 | 48 | 955 | 70 | 30 | 259 | 4 | 8.311 | 4 | 50 | 574 |
| Bengkulu | 0 | 9 | 1 | 16 | 272 | 24 | 2 | 43 | 2 | 3.139 | 1 | 9 | 123 |
| Lampung | 8 | 72 | 8 | 81 | 667 | 26 | 15 | 167 | 8 | 10.099 | 2 | 47 | 2.838 |
| KBB | 5 | 21 | 0 | 32 | 180 | 19 | 6 | 62 | 1 | 1.453 | 0 | 8 | 452 |
| K. Riau | 1 | 3 | 2 | 4 | 384 | 40 | 8 | 13 | 1 | 2.658 | 0 | 17 | 170 |
> library(readxl)
> library(psych)
> library(FactoMineR)
> library(factoextra)
> library(MVN)
> library(corrplot)readxl : membaca file excel dengan formal .xls dan .xlsx serta mengimpor data dari spreadsheet untuk analisis lebih lanjut
psych : berguna untuk analisis statistik seperti analisis faktor, reliabilitas, analisis skala, dan lain-lain
FactoMiner : digunakan untuk analisis multivariat dan visualisasi hasilnya
MVN : digunakan untukpengujian asumsi multivariat normalitas
corrplot : digunakan utnuk membuat visualisasai korelasi matriks
> library(readxl)
> Jumlah_Perceraian <- read_excel("~/Matkul/semester 5/anmul/Jumlah Perceraian Menurut Provinsi dan Faktor, 2023.xlsx",
+ col_types = c("text", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "skip"))
> View(Jumlah_Perceraian)Untuk mengimport data diperlukan packages readxl. Data yang diimport diberi nama Jumlah_Perceraian. Dalam melakukan analisis PCA, diperlukan data yang bertipe numerik, sehingga tipe variabel data diganti menjadi numerik. Untuk melihat data secara menyeluruh kodenya adalah view.
Dikarenakan tidak semua data yang ada di dataset numerik, maka melalui kode diatas dibentuk satu data set lain yang berisi variabel-variabel numerik yang akan digunakan dalam analisis.
Kode diatas digunakan untuk pengujian asumsi normal multivariate menggunakan Mardia Test dengan Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal multivariate
H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariate
Kode diatas digunakan untuk perhitungan matriks korelasi yang mengukur hubungan kelinearan antara variabel. Fungsi round digunakan untuk membulatkan hasil korelasi menjadi dua angka desimal.
Kode diatas digunkan untuk membuat matriks korelasi dari variabel X1 hingga X13.
Kode diatas digunakan untuk pengujian Barlett untuk memastikan data memenuhi syarat analisis PCA.
Kode diatas digunakan untuk mencari nilai KMO yang menunjukkan apakah data memiliki cukup pola korelasi.
Kode diatas digunakan untuk memperoleh nilai eigen dan vektor eigen dari 13 variabel.
Kode diatas digunakan saat ingin memperoleh nilai eigen dan vektor eigen
>
>
> plot(nilaieigen, type="o", xlab="Faktor", ylab="Nilai Eigen", main="Scree Plot", pch = 16, col ="blue", lwd=1) + axis (1, at = seq(1,13)) + abline(h=1, col = "red")
> Kode diatas digunakan untuk membuat scree plot untuk menentukan jumlah faktor yang optimal berdasarkan nilai eigen setiap faktor. Faktor-faktor yang memiliki nilai eigen diatas 1 akan dipertimbangkan untuk dianalisis secara lanjut.
Kode diatas digunakan untuk melakukan analisis faktor utama dengan menggunakan fungsi principal sehingga bisa membantu mengidentifikasi pola di antara variabel dari matriks korelasi.
Kode diatas digunakan untuk melakukan analisis komponen utama dengan menggunakan fungsi prcomp. Melalui fungsi ini, akan diketahu seberapa banyak komponen utama yang perlu dipertahanakan berdasarkan proporsi varians.
> PFA <- fa(r = Jumlah_Perceraian_Numerik, nfactors = 2, rotate = "varimax", fm = "pa", SMC = FALSE)
> PFAKode diatas digunakan untuk melakukan analisis faktor yang menggunakan fungsi fa. Hal ini membantu dalam memahami struktur faktor dalam data yang dianalisis, terutama bagaimana setiap variabel berkontribusi pada masing-masing faktor. ## Visualisasi PCA ### Biplot
Kode diatas digunakan untuk menampilkan biplot guna menunjukkan hubungan antara data observasi dengan variabel asli serta arah dan kekuatan kontribusi variabel terhadap komponen utama.
> library(readxl)
> Jumlah_Perceraian <- read_excel("~/Matkul/semester 5/anmul/Jumlah Perceraian Menurut Provinsi dan Faktor, 2023.xlsx",
+ col_types = c("text", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "numeric",
+ "numeric", "numeric", "skip"))
> Jumlah_Perceraian_Numerik <- dplyr::select_if(Jumlah_Perceraian, is.numeric)> mvn(data = Jumlah_Perceraian_Numerik, mvnTest = "mardia")
$multivariateNormality
Test Statistic p value Result
1 Mardia Skewness 1474.98992606305 6.08652559286736e-108 NO
2 Mardia Kurtosis 18.8734442572435 0 NO
3 MVN <NA> <NA> NO
$univariateNormality
Test Variable Statistic p value Normality
1 Anderson-Darling X1 12.6314 <0.001 NO
2 Anderson-Darling X2 9.8163 <0.001 NO
3 Anderson-Darling X3 9.4166 <0.001 NO
4 Anderson-Darling X4 9.6096 <0.001 NO
5 Anderson-Darling X5 9.9994 <0.001 NO
6 Anderson-Darling X6 9.5948 <0.001 NO
7 Anderson-Darling X7 9.6213 <0.001 NO
8 Anderson-Darling X8 10.3277 <0.001 NO
9 Anderson-Darling X9 9.9093 <0.001 NO
10 Anderson-Darling X10 9.7849 <0.001 NO
11 Anderson-Darling X11 11.0737 <0.001 NO
12 Anderson-Darling X12 9.7919 <0.001 NO
13 Anderson-Darling X13 10.7554 <0.001 NO
$Descriptives
n Mean Std.Dev Median Min Max 25th 75th Skew Kurtosis
X1 39 40.00000 152.58733 4 0 780 1.0 7.0 4.042375 15.17895
X2 39 89.84615 282.62413 25 0 1752 8.0 58.5 5.238285 27.71860
X3 39 19.69231 61.05354 4 0 384 1.0 18.0 5.434291 29.51159
X4 39 80.61538 256.74579 16 0 1572 3.0 51.5 5.069956 26.27326
X5 39 1760.10256 5561.94865 421 0 34322 170.0 907.0 5.169378 27.16006
X6 39 70.30769 219.02934 21 0 1371 4.5 46.5 5.365350 28.89801
X7 39 37.84615 119.12743 9 0 738 1.5 28.5 5.218680 27.62307
X8 39 265.33333 849.57275 62 0 5174 24.5 168.5 5.040031 25.75259
X9 39 10.71795 34.18060 3 0 209 0.5 5.5 5.054614 26.11608
X10 39 12914.25641 40673.32826 3139 0 251828 871.5 7822.0 5.209620 27.55062
X11 39 15.89744 55.72668 1 0 314 0.0 4.0 4.383056 19.24617
X12 39 72.56410 228.46741 18 0 1415 7.5 40.0 5.219139 27.59909
X13 39 5563.48718 18954.00342 170 0 108488 33.5 519.5 4.311225 19.64543H0 : Data berdistribusi normal multivariate
H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariate
Berdasarkan hasil dari Mardia Skewness didapatkan p-value sebesar 6.08652559286736e-108 < dari alpha 0,05 dan Mardia Kurtosis sebesar 0 < dari aplha 0,05 yang berarti tolak H0. Maka dengan kepercayaan 95%, dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal multivariate dan tidak memenuhi asumsi normal multivariate.
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13
X1 1.00 0.90 0.83 0.91 0.87 0.85 0.87 0.94 0.91 0.85 0.98 0.83 0.89
X2 0.90 1.00 0.98 0.99 0.98 0.98 0.99 0.99 0.99 0.98 0.96 0.97 0.95
X3 0.83 0.98 1.00 0.97 0.97 0.99 0.98 0.97 0.97 0.98 0.91 0.98 0.92
X4 0.91 0.99 0.97 1.00 0.98 0.98 0.99 0.99 0.99 0.99 0.96 0.98 0.97
X5 0.87 0.98 0.97 0.98 1.00 0.98 0.98 0.97 0.99 0.99 0.94 0.98 0.96
X6 0.85 0.98 0.99 0.98 0.98 1.00 0.99 0.97 0.98 0.99 0.92 0.99 0.95
X7 0.87 0.99 0.98 0.99 0.98 0.99 1.00 0.98 0.98 0.99 0.94 0.99 0.96
X8 0.94 0.99 0.97 0.99 0.97 0.97 0.98 1.00 0.99 0.97 0.98 0.96 0.95
X9 0.91 0.99 0.97 0.99 0.99 0.98 0.98 0.99 1.00 0.98 0.97 0.97 0.97
X10 0.85 0.98 0.98 0.99 0.99 0.99 0.99 0.97 0.98 1.00 0.93 1.00 0.97
X11 0.98 0.96 0.91 0.96 0.94 0.92 0.94 0.98 0.97 0.93 1.00 0.91 0.94
X12 0.83 0.97 0.98 0.98 0.98 0.99 0.99 0.96 0.97 1.00 0.91 1.00 0.97
X13 0.89 0.95 0.92 0.97 0.96 0.95 0.96 0.95 0.97 0.97 0.94 0.97 1.00
Mayoritas nilai korelasi yang dihasilkan berada di atas 0.8 dan mendekati 1. Hal tersebut menunjukkan korelasi yang positif dan kuat diantara variabel-variabel yang ada. Berarti saat satu variabel naik, maka variabel lainnya juga cenderung iktu naik.
Di dalam matriks korelasi diatas menunjukka bahwa terdapat multikolinearitas yang tinggi karena banyak variabel yang nilai korelasinya diatas 0.9.
Korelasi yang tinggi menandakan bahwa matriks ini cocok untuk digunakan dalam PCA dan Analisis Faktor
Berdasarkan dari matriks korelasi diatas, setiap sel menunjukkan koefisien korelasi antar dua variabel dengan kisaran nilai antara -1 hingga 1. Korelasi bernilai positif dan kuat saat mendekati 1 (0.98, 0.99).
Dikarenakan banyak variabel yang memiliki korelasi tinggi antara satu dengan yang lain, sehingga bisa mengindikasikan adanya multikolinearitas.
X1 dan X2 memiliki korealasi yang sangat tinggi dengan X4, sehingga menunjukkan bahwa ketiga varibael tersebut memiliki keterkaitan yang serupa.
X6 dan X7 serta X8 dan X9 berkorelasi sebesar 0.99 yang berarti kedua variabel ini hampir identik variasinya.
X11, X12, dan X13 berkorelasi tinggi dengan nilai antara 0.91 hingga 0.97.
Bartlett test of homogeneity of variances
data: Jumlah_Perceraian_Numerik
Bartlett's K-squared = 3264.9, df = 12, p-value < 2.2e-16
Dari hasil uji Bartlett’s, didapatkan P-value sebesar 2.2e-16 < 0.05 sehingga menunjukan bahwa hasilnya signifikan. Berarti data memiliki korelasi yang signifikan dan tidak acak, cocok untuk analisis Faktor dan PCA.
Kaiser-Meyer-Olkin factor adequacy
Call: KMO(r = Jumlah_Perceraian_Numerik)
Overall MSA = 0.9
MSA for each item =
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13
0.85 0.92 0.92 0.92 0.86 0.89 0.92 0.90 0.94 0.90 0.87 0.95 0.91
Berdasarkan ouput uji KMO yang dihasilkan, nilai keseluruhan KMO adalah 0.9 yang menunjukkan data memiliki kecukupan sampel yang sangat baik untuk PCA. Karena nilai KMO yang lebih dari 0.8 akan dianggap sangat baik untuk analisis PCA.
eigen() decomposition
$values
[1] 2.029210e+09 1.573710e+07 5.320497e+05 4.069391e+04 8.884319e+02
[6] 6.513887e+02 3.846427e+02 2.352412e+02 1.136273e+02 5.446698e+01
[11] 2.196857e+01 4.266105e+00 3.736547e+00
$vectors
[,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
[1,] -0.0029158350 8.356541e-03 -0.046788108 0.290461163 0.471041914
[2,] -0.0061305139 -4.718156e-03 -0.037133345 0.214342491 -0.771697486
[3,] -0.0013162351 -2.802885e-03 -0.002261203 0.026501557 -0.051160656
[4,] -0.0056320549 -6.089620e-04 -0.013950345 0.168974375 0.317229407
[5,] -0.1222670671 -7.399888e-02 -0.982308226 -0.118077119 0.002217729
[6,] -0.0048026230 -5.269241e-03 0.006669127 0.056691852 0.024617730
[7,] -0.0026185335 -1.285577e-03 0.001666143 0.055926505 -0.217513143
[8,] -0.0183467894 -2.524079e-03 -0.100888395 0.902728637 -0.021954803
[9,] -0.0007473494 -8.224987e-05 -0.006246008 0.012894111 0.025440631
[10,] -0.9021999962 -4.067048e-01 0.142893207 -0.002140299 0.006080763
[11,] -0.0011556687 1.879770e-03 -0.014952381 0.069591140 0.071636194
[12,] -0.0050504722 -2.712395e-03 0.011887990 -0.011573611 -0.158401711
[13,] -0.4130526182 9.104770e-01 -0.015959692 -0.009180662 -0.006214156
[,6] [,7] [,8] [,9] [,10]
[1,] -0.035696765 0.497517351 -0.020854496 0.569198365 -0.235204149
[2,] 0.083991899 0.547500870 0.194293865 0.065458022 0.071972911
[3,] -0.183097987 -0.071298768 0.144358372 -0.167513604 -0.312643089
[4,] 0.205313617 0.160169090 0.735574644 -0.472156302 -0.095723157
[5,] -0.011383107 -0.019874474 0.008500783 -0.006095847 -0.001165975
[6,] -0.929684462 0.055302288 0.200965988 -0.037734841 0.256534644
[7,] -0.207074421 -0.145425790 -0.071723040 -0.068499253 -0.856598465
[8,] 0.033282454 -0.335899874 -0.180460096 -0.099192810 0.130756492
[9,] -0.034043563 0.055932746 -0.021007516 -0.023539635 0.051658114
[10,] 0.006127038 0.007270262 -0.008198800 0.002393687 -0.000909295
[11,] -0.049272712 0.177056716 -0.005072576 0.103276196 -0.114280111
[12,] 0.062673984 -0.500012228 0.566744799 0.627296732 0.013699635
[13,] -0.003146860 -0.002875769 0.001421645 -0.004079353 0.001923354
[,11] [,12] [,13]
[1,] -0.0746163358 -9.411077e-02 0.2202713745
[2,] -0.0161908636 -2.528017e-02 0.0466210868
[3,] -0.8909479865 1.153949e-01 0.0656279544
[4,] 0.1698957766 -2.736914e-02 0.0006658425
[5,] 0.0055092095 -5.553490e-03 0.0013459199
[6,] 0.1278510508 -6.882817e-02 0.0029449894
[7,] 0.3714881973 -2.312893e-02 0.0581790035
[8,] -0.0090941637 4.894286e-03 -0.0230678355
[9,] 0.1296299402 9.237400e-01 0.3479884189
[10,] -0.0014706533 4.799285e-05 -0.0001809492
[11,] -0.0093970329 3.356716e-01 -0.9052649496
[12,] 0.0126368313 7.169982e-02 -0.0217120505
[13,] -0.0009293647 -1.736220e-04 0.0003219433
Dari 13 hasil nilai eigen yang dihasilkan, nilai eigen terbesar adalah 2.029210e+09 yang menjadi komponen pertama, diikuti oleh 1.573710e+07 sebagai komponen kedua. Nilai-nilai eigen menurun secara drastis dari komponen pertama ke komponen berikutnya, sehingga mengindikasikan bahwa komponen pertama menjelaskan sebagian besar variabilitas dalam data yang dianalisis.
Pada vektor eigen dapat dilihat bahwa setiap baris mewakili satu variabel dan setiap kolom mewakili satu komponen utama.
[1] 1.250694e+01 3.276294e-01 9.053426e-02 3.190110e-02 1.561905e-02
[6] 1.070997e-02 5.945550e-03 3.543157e-03 2.954311e-03 1.684652e-03
[11] 1.336440e-03 6.439830e-04 5.618209e-04
numeric(0)
Berdasarkan scree plot yang tersedia, faktor pertama memiliki nilai eigen tertinggi dan dilanjutkan dengan penurunan secara drastis di faktor kedua. Setelah faktor kedua, grafik cenderung datar.
Principal Components Analysis
Call: principal(r = matrikskor, nfactors = 2, rotate = "varimax")
Standardized loadings (pattern matrix) based upon correlation matrix
RC1 RC2 h2 u2 com
X1 0.46 0.89 1.00 0.0019 1.5
X2 0.78 0.61 0.98 0.0152 1.9
X3 0.86 0.49 0.98 0.0240 1.6
X4 0.78 0.62 0.99 0.0059 1.9
X5 0.82 0.55 0.99 0.0147 1.8
X6 0.86 0.50 0.99 0.0100 1.6
X7 0.83 0.55 0.99 0.0084 1.7
X8 0.74 0.67 0.99 0.0074 2.0
X9 0.77 0.62 0.99 0.0108 1.9
X10 0.85 0.52 1.00 0.0038 1.6
X11 0.61 0.79 1.00 0.0021 1.9
X12 0.87 0.48 0.99 0.0074 1.6
X13 0.76 0.61 0.95 0.0539 1.9
RC1 RC2
SS loadings 7.85 4.98
Proportion Var 0.60 0.38
Cumulative Var 0.60 0.99
Proportion Explained 0.61 0.39
Cumulative Proportion 0.61 1.00
Mean item complexity = 1.8
Test of the hypothesis that 2 components are sufficient.
The root mean square of the residuals (RMSR) is 0.01
Fit based upon off diagonal values = 1
Dapat dilihat dari nilai cumulative
var, dapat dijelaskan varians data sebesar 99% dengan komponen
pertama menjelaskan sekitar 60% varians, sedangkan komponen kedua
menjelaskan sekitar 38%.
Nilai RMSR yang kecil dan nilai fit yang sempurna menunjukkan bahwa model PCA yang dihasilkan cukup baik dalam menjelaskan data.
Standard deviations (1, .., p=13):
[1] 3.53651472 0.57238916 0.30088912 0.17860879 0.12497620 0.10348901
[7] 0.07710739 0.05952442 0.05435358 0.04104451 0.03655736 0.02537682
[13] 0.02370276
Rotation (n x k) = (13 x 13):
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6
X1 0.2575531 0.717057614 0.046984851 -0.15760623 -0.13889979 -0.14712958
X2 0.2806068 -0.003082718 0.274937100 0.09794729 0.60294424 0.32891610
X3 0.2761953 -0.258599328 0.466725564 -0.09773689 -0.27434703 -0.00929150
X4 0.2819247 0.010487368 0.011377693 -0.13113116 0.09090509 -0.62143904
X5 0.2799039 -0.129302798 -0.045845548 0.64597899 0.02593497 -0.03841781
X6 0.2787888 -0.233770040 0.108089542 -0.22178190 -0.58789432 0.13782798
X7 0.2806175 -0.143784975 0.044460781 -0.36109249 0.14012715 0.46119583
X8 0.2809870 0.124856984 0.213480759 -0.17186523 0.25302177 -0.14167437
X9 0.2812154 0.021639508 -0.003854278 0.50212877 -0.22205885 0.06352164
X10 0.2800749 -0.214735447 -0.174109264 0.04842094 0.02686231 -0.16846459
X11 0.2736429 0.432883243 0.010542503 0.12327491 -0.11441668 0.21696654
X12 0.2781108 -0.277521710 -0.202209290 -0.14068258 0.20003551 -0.31354080
X13 0.2750299 0.014780572 -0.756025938 -0.15149599 -0.02345170 0.22989334
PC7 PC8 PC9 PC10 PC11
X1 0.050858466 0.104725199 0.199054763 0.14579539 -0.068674251
X2 -0.185748828 -0.519167861 0.003917446 0.11464003 -0.031486827
X3 0.652598623 -0.122389068 -0.205146544 0.23252769 -0.008154544
X4 -0.094237656 -0.184658422 -0.437291114 -0.35684074 0.200311489
X5 0.264372063 0.189914850 0.303278760 -0.30145065 -0.241381149
X6 -0.455656999 -0.257388892 0.281581666 -0.08428415 -0.182599023
X7 -0.006441186 0.558239703 -0.118241775 -0.30937926 0.272448716
X8 -0.122184817 0.340429580 -0.021631449 0.17654072 -0.555483379
X9 -0.373041021 0.231434290 -0.408184211 0.43380576 0.251963850
X10 -0.124880036 -0.006133826 -0.006901135 -0.29994168 -0.197453197
X11 0.140400808 -0.205157144 0.140283673 -0.31083829 0.361124243
X12 0.030433667 0.067773215 0.540972790 0.38738744 0.436351783
X13 0.245490045 -0.200740812 -0.249689627 0.18573247 -0.237522091
PC12 PC13
X1 -0.496416187 -0.16102479
X2 -0.182144107 -0.11390883
X3 -0.080595769 0.10258773
X4 0.106692608 -0.30917162
X5 0.006510352 -0.36915765
X6 0.089055759 -0.20150385
X7 -0.127817417 -0.15473421
X8 0.495550567 0.17223700
X9 -0.019239247 0.05980946
X10 -0.452882554 0.68113915
X11 0.461055551 0.37573051
X12 0.082429650 0.03458787
X13 0.088288785 -0.12082044
Importance of components:
PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7
Standard deviation 3.5365 0.5724 0.30089 0.17861 0.1250 0.10349 0.07711
Proportion of Variance 0.9621 0.0252 0.00696 0.00245 0.0012 0.00082 0.00046
Cumulative Proportion 0.9621 0.9873 0.99424 0.99669 0.9979 0.99872 0.99918
PC8 PC9 PC10 PC11 PC12 PC13
Standard deviation 0.05952 0.05435 0.04104 0.03656 0.02538 0.02370
Proportion of Variance 0.00027 0.00023 0.00013 0.00010 0.00005 0.00004
Cumulative Proportion 0.99945 0.99967 0.99980 0.99991 0.99996 1.00000
Berdasarkan hasil analisis, komponen pertama dapat menjelaskan sebesar 96.21% sehingga sudah sangat memadai karena kumulatifnya lebih dari 80% total keragaman data.
Sehingga didapatkan model komponen utama sebagai berikut : \[ PC1 = 0.25755 X1 + 0.2806 X2 + 0.2761 X3 + 0.28192 X4 + 0.2799 X5 + 0.2787 X6 + 0.2806 X7 + 0.28098 X8 + 0.28121 X9 + 0.28007 X10 + 0.2736 X11 + 0.27811 X12 + 0.27502 X13 \]
Factor Analysis using method = pa
Call: fa(r = Jumlah_Perceraian_Numerik, nfactors = 2, rotate = "varimax",
SMC = FALSE, fm = "pa")
Standardized loadings (pattern matrix) based upon correlation matrix
PA1 PA2 h2 u2 com
X1 0.46 0.88 1.00 0.0016 1.5
X2 0.78 0.61 0.98 0.0167 1.9
X3 0.85 0.49 0.97 0.0308 1.6
X4 0.78 0.62 0.99 0.0057 1.9
X5 0.82 0.55 0.98 0.0163 1.7
X6 0.86 0.50 0.99 0.0112 1.6
X7 0.83 0.55 0.99 0.0086 1.7
X8 0.74 0.67 0.99 0.0079 2.0
X9 0.78 0.62 0.99 0.0115 1.9
X10 0.86 0.51 1.00 0.0027 1.6
X11 0.61 0.79 1.00 0.0019 1.9
X12 0.87 0.48 0.99 0.0076 1.6
X13 0.76 0.60 0.94 0.0622 1.9
PA1 PA2
SS loadings 7.87 4.95
Proportion Var 0.61 0.38
Cumulative Var 0.61 0.99
Proportion Explained 0.61 0.39
Cumulative Proportion 0.61 1.00
Mean item complexity = 1.8
Test of the hypothesis that 2 factors are sufficient.
df null model = 78 with the objective function = 57.56 with Chi Square = 1889.92
df of the model are 53 and the objective function was 9.23
The root mean square of the residuals (RMSR) is 0.01
The df corrected root mean square of the residuals is 0.01
The harmonic n.obs is 39 with the empirical chi square 0.18 with prob < 1
The total n.obs was 39 with Likelihood Chi Square = 290.73 with prob < 1.6e-34
Tucker Lewis Index of factoring reliability = 0.798
RMSEA index = 0.338 and the 90 % confidence intervals are 0.305 0.383
BIC = 96.56
Fit based upon off diagonal values = 1
Berdasarkan output proportion variance, faktor PA1 menjelaskan variansi sebesar 61% dan faktor PA2 menjelaskan variansi sebesar 38% dengan total kumulatif sebesar 99%.
Model analisis faktor adalah : \[X1 = 0.46PA1 + 0.88PA2 + ui\]
\[X2 = 0.78PA1 + 0.61PA2 + ui\]
\[X3 = 0.85PA1 + 0.49PA2 + ui\]
dan dilanjutkan hingga faktor ke 13
\[X13 = 0.76PA1 + 0.60PA2 + ui\]
Error in eval(expr, envir, enclos): object 'hasil_PCA' not found
Dari hasil biplot, ditampilkan dua komponen utama yaitu dimensi 1 sebesar 96.2% dan dimensi 2 sebesar 2.5%. Panjang dan arah anak panah menunjukkan kepentingan relatif dan korelasi dari variabel-variabel dalam data. Titik-titik sebar dalam biplot mewakiliki observasi data sehingga menunjukkan bagaimana observasi tersebut terkai dengan variabel-variabel.
#Kesimpulan Data yang digunakan bagus dikarenakan variabelnya saling berkorelasi. Nilai MSA nya juga tinggi sehingga data dianggap sangat bagus. Di dalam dataset ini, PA1 dan PA2 mewakili dua faktor utama yang mendasari variabel-variabel.
Perceraian di Indonesia masih marak terjadi, dengan adanya analisis ini diharapkan masyarakat lebih peduli dan sadar akan hal-hal yang harus diperhatikan saat sudah menikah, sehingga angka perceraian dapat menurun dan kesejahteraan keluarga bertambah.
Prakoso, N.(2023). Analisis Multivariat : Principal Component Analysis(PCA). Retrieved from rpubs : https://rpubs.com/nobby_nugraha/pca
Manullang, Sudianto.(2023). Analisis Principal Component Analysis (PCA) dalam Penentuan Faktor Kepuasan Pengunjung terhadap Layanan Perpustakaan Digilib : EDUMATIC.
Ilmaniati, A.,& Putro, E., B.,(2018). Analisis Komponen Utama Faktor-Faktor Pendahulu (Antecendents) Berbagi Pengetahuan Pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia : Jurnal Teknologi.
Jolliffe, I.T.(2002). Principal Component Analysis. 2nd Edition. Springer-Verlag: New York.
Nugraha, E.,(2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dimensi Kepuasan Hidup Indeks Kebahagian Indonesia Tahun 2021. Retrieved from rpubs : https://rpubs.com/Excellent_Elsa/1111609