Pendingin |
1 |
6.58845 |
6.58845 |
5.903047191 |
4.747225 |
Logam |
2 |
50.9547 |
25.47735 |
22.8269167 |
3.885294 |
P*L |
2 |
0.5979 |
0.29895 |
0.267849943 |
3.885294 |
Galat |
12 |
13.39332 |
1.11611 |
|
|
Total |
17 |
71.44944 |
|
|
|
Berdasarkan hasil analisis varians (ANOVA), dapat disimpulkan bahwa faktor Logam memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap variabel respon, dengan jumlah kuadrat (JK) sebesar 50.9547 dan nilai F-Hit sebesar 22.83, yang jauh lebih tinggi dari nilai F kritis (3.885) pada tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa jenis logam yang digunakan secara signifikan memengaruhi variabel respon. Selanjutnya, faktor Pendingin juga memiliki pengaruh yang signifikan, meskipun tidak sebesar Logam, dengan JK sebesar 6.58845 dan F-Hit sebesar 5.90, yang juga lebih tinggi dari nilai F kritis (4.747) pada tingkat signifikansi yang sama. Ini menunjukkan bahwa jenis pendingin yang digunakan juga memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel respon, meskipun efeknya lebih kecil dibandingkan dengan faktor Logam.
Sementara itu, interaksi antara Pendingin dan Logam (P*L) memiliki nilai JK yang sangat kecil (0.5979) dan F-Hit sebesar 0.268, yang jauh lebih rendah dari nilai F kritis. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara kedua faktor ini tidak signifikan, sehingga variasi dalam respon tidak dipengaruhi oleh kombinasi antara jenis Logam dan Pendingin yang digunakan. Artinya, pengaruh masing-masing faktor bekerja secara independen tanpa adanya interaksi yang berarti.
Secara keseluruhan, hasil ini mengindikasikan bahwa fokus pengoptimalan dapat diarahkan pada pemilihan jenis Logam, mengingat pengaruhnya yang paling besar terhadap variabel respon. Selain itu, pemilihan jenis Pendingin juga bisa dipertimbangkan karena memiliki efek signifikan, tetapi perhatian khusus pada kombinasi keduanya atau interaksi tidak diperlukan, mengingat pengaruhnya yang tidak signifikan.
Dari analisis ini, dapat disimpulkan bahwa faktor Logam memiliki pengaruh yang signifikan dan dominan terhadap variabel respon, diikuti oleh faktor Pendingin yang juga berpengaruh signifikan namun dengan efek yang lebih kecil. Interaksi antara Pendingin dan Logam tidak memberikan pengaruh yang signifikan, sehingga setiap faktor bekerja secara independen dalam mempengaruhi variabel respon. Berdasarkan hasil ini, rekomendasi selanjutnya dapat difokuskan pada pemilihan jenis Logam yang optimal karena memiliki pengaruh terbesar, serta mempertimbangkan jenis Pendingin yang memberikan pengaruh positif, sementara efek interaksi antara keduanya tidak menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan.