Berikut merupakan data ukuran kepala pemain sepak bola yang dibagi menjadi 3 grup, yaitu pemain sepak bola yang berasal dari Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi, dan non-pemain sepak bola.
Data tersebut bersumber dari website vincentarelbuldock.github.io yang dikumpulkan sebagai bagian dari studi pendahuluan yang meneliti hubungan antara desain helm sepak bola dan cedera leher. Data tersebut dapat diakses melalui link berikut. https://vincentarelbundock.github.io/Rdatasets/csv/heplots/FootHead.csv
data1 <- read.csv("~/Tugas Kuliah/Semester 3/ADM 1/FootHead.csv")
attach(data1)
head(data1)
## rownames group width circum front.back eye.top ear.top jaw
## 1 1 High school 13.5 57.15 19.5 12.5 14.0 11
## 2 2 High school 15.5 58.42 21.0 12.0 16.0 12
## 3 3 High school 14.5 55.88 19.0 10.0 13.0 12
## 4 4 High school 15.5 58.42 20.0 13.5 15.0 12
## 5 5 High school 14.5 58.42 20.0 13.0 15.5 12
## 6 6 High school 14.0 60.96 21.0 12.0 14.0 13
Selanjutnya akan diteliti apakah perbedaan grup tersebut berpengaruh terhadap lingkar kepala, jarak depan ke belakang pada tingkat mata, jarak mata ke atas kepala, jarak telinga ke atas kepala, dan lebar rahang. Dari kasus ini berikut adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti.
group : Faktor (SMA, Perguruan TInggi, dan non-pemain sepakbola)
circum : Lingkar kepala (inchi)
front.back : jarak depan ke belakang pada tingkat mata (inchi)
eye.top : jarak mata ke atas kepala (inchi)
ear.top : jarak telinga ke atas kepala (inchi)
jaw : lebar rahang (inchi)
Untuk mengetahui hal tersebut, bisa dilakukan one way MANOVA, di mana data harus memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan homogenitas varians.
Akan dilakukan pengujian asumsi normalitas multivariat menggunakan Mardia’s test.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
⍺ = 5% = 0.05
Berikut adalah rumus statistik uji untuk Mardia’s Test.
library(MVN)
## Warning: package 'MVN' was built under R version 4.3.3
data1_fix <- data1[4:8]
head(data1_fix)
## circum front.back eye.top ear.top jaw
## 1 57.15 19.5 12.5 14.0 11
## 2 58.42 21.0 12.0 16.0 12
## 3 55.88 19.0 10.0 13.0 12
## 4 58.42 20.0 13.5 15.0 12
## 5 58.42 20.0 13.0 15.5 12
## 6 60.96 21.0 12.0 14.0 13
test = mvn(data1_fix, mvnTest = "mardia", univariateTest = "SW", multivariatePlot = "qq")
Dengan bantuan software R, didapatkan plot quantil-quantil seperti di atas. Dapat dilihat bahwa titik-titik data membentuk garis lurus. Namun, hasil eksplorasi dari plot ini merupakan hasil amatan yang subjektif, jadi perlu dilanjutkan dan dibuktikan menggunakan Mardia’s test.
test
## $multivariateNormality
## Test Statistic p value Result
## 1 Mardia Skewness 39.5464852975023 0.274093299133061 YES
## 2 Mardia Kurtosis -0.0596296037266657 0.952450639949201 YES
## 3 MVN <NA> <NA> YES
##
## $univariateNormality
## Test Variable Statistic p value Normality
## 1 Shapiro-Wilk circum 0.9449 0.0008 NO
## 2 Shapiro-Wilk front.back 0.9794 0.1643 YES
## 3 Shapiro-Wilk eye.top 0.9832 0.2967 YES
## 4 Shapiro-Wilk ear.top 0.9727 0.0548 YES
## 5 Shapiro-Wilk jaw 0.9857 0.4338 YES
##
## $Descriptives
## n Mean Std.Dev Median Min Max 25th 75th Skew
## circum 90 58.02889 1.8795484 57.55 54.8 63.50 56.900 59.150 0.80796477
## front.back 90 19.90722 0.7444009 19.90 18.5 21.75 19.425 20.400 0.29546460
## eye.top 90 11.37000 1.6779770 11.30 7.4 15.00 10.125 12.725 0.06590774
## ear.top 90 13.96111 0.9569021 13.90 11.1 16.50 13.400 14.500 0.26597108
## jaw 90 12.00444 0.6365128 12.00 10.5 13.50 11.500 12.500 0.09940867
## Kurtosis
## circum 0.4287847
## front.back -0.5087056
## eye.top -0.7569089
## ear.top 0.3840565
## jaw -0.1315865
Dengan bantuan software R, didapatkan nilai statistik uji untuk Mardia Skewness 39.55 dan untuk Mardia Kurtosis -0.0596. Adapun untuk nilai p-value Mardia Skewness 0.274 dan untuk Mardia Kurtosis 0.95.
Mardia Skewness: Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Mardia Kurtosis: Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Mardia Skewness: karena nilai p-value(0.274) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Mardia Kurtosis: karena nilai p-value(0.95) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Akan dilakukan pengujian homogenitas matriks kovarians dengan menggunakan uji Box’s M.
H0: 𝚺1 = 𝚺2 = 𝚺3 = 𝚺4 = 𝚺5 = 𝚺 (Matriks kovarians pada data ukuran kepala dengan faktor grup adalah sama)
H1: paling sedikit ada sepasang 𝚺i ≠ 𝚺j, di mana i ≠ j (paling sedikit ada sepasang kovarians pada data ukuran kepala dengan faktor grup yang tidak sama)
⍺ = 5% = 0.05
Berikut adalah rumus statistik uji untuk uji Box’s M.
library(biotools)
## Warning: package 'biotools' was built under R version 4.3.3
## Loading required package: MASS
## ---
## biotools version 4.2
grup <- data1$group
head(grup)
## [1] "High school" "High school" "High school" "High school" "High school"
## [6] "High school"
boxM(data= data1_fix, grouping = grup)
##
## Box's M-test for Homogeneity of Covariance Matrices
##
## data: data1_fix
## Chi-Sq (approx.) = 35.533, df = 30, p-value = 0.2238
Dengan bantuan software R, didapatkan nilai statistik uji 35.533 dan p-value 0.2238.
Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Karena nilai p-value(0.2238) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa matriks kovarians pada data ukuran kepala dengan faktor grup adalah sama/homogen.
H0: 𝜇1 = 𝜇2 = 0 (Faktor grup tidak berpengaruh terhadap ukuran kepala)
H1: paling sedikit ada sepasang 𝜇i ≠ 𝜇j, di mana i ≠ j (Faktor grup berpengaruh terhadap ukuran kepala)
⍺ = 5% = 0.05
Akan dilakukan MANOVA menggunakan uji Wilks dengan statistik uji sebagai berikut.
owm = manova(cbind(circum, front.back, eye.top, ear.top, jaw)~group)
summary(owm, test="Wilks")
## Df Wilks approx F num Df den Df Pr(>F)
## group 2 0.37975 10.338 10 166 1.848e-13 ***
## Residuals 87
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Dengan bantuan software R didapatkan statistik uji 10.338 dan p-value 1.848 × 10^-13.
Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Karena nilai p-value(1.848 × 10^-13) < ⍺(0.05), maka H0 ditolak.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa faktor grup berpengaruh terhadap ukuran kepala.
Dikarenakan faktor grup berpengaruh memberikan hasil yang berbeda terhadap ukuran kepala, maka akan dilakukan uji lanjut untuk mengetahui ukuran kepala yang mana saja yang berbeda. Hal ini juga bisa dilakukan untuk mengetahui faktor grup berpengaruh memberikan hasil yang berbeda terhadap ukuran kepala yang mana.
H0: 𝛅 = 0 (Faktor tidak berpengaruh signifikan terhadap vektor yang diamati)
H1: 𝛅 ≠ 0 (Faktor berpengaruh signifikan terhadap vektor yang diamati)
⍺ = 5% = 0.05
Akan dilakukan uji lanjut dengan rumus statistik uji sebagai berikut.
summary.aov(owm)
## Response circum :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## group 2 39.395 19.6977 6.2313 0.002957 **
## Residuals 87 275.015 3.1611
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Response front.back :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## group 2 1.821 0.91036 1.6675 0.1947
## Residuals 87 47.497 0.54594
##
## Response eye.top :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## group 2 143.37 71.682 58.162 < 2.2e-16 ***
## Residuals 87 107.22 1.232
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Response ear.top :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## group 2 27.723 13.8614 22.427 1.396e-08 ***
## Residuals 87 53.771 0.6181
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Response jaw :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## group 2 3.388 1.69411 4.5114 0.01367 *
## Residuals 87 32.670 0.37552
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Dengan bantuan software R didapatkan nilai p-value sebagai berikut.
Variabel | p-value |
---|---|
circum | 0.002957 |
front.back | 0.1947 |
eye.top | 2.2 × 10^-16 |
ear.top | 1.396 × 10^-8 |
jaw | 0.01367 |
Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
circum: Tolak H0 karena p-value(0.002957) < ⍺(0.05)
front.back: Terima H0 karena p-value(0.01367) > ⍺(0.05)
eye.top: Tolak H0 karena p-value(0.1947) < ⍺(0.05)
ear.top: Tolak H0 karena p-value(1.396 × 10^-8) < ⍺(0.05)
jaw: Tolak H0 karena p-value(0.01367) < ⍺(0.05)
Dengan tingkat kepercayaan 95%
Grup secara signifikan memengaruhi lingkar kepala.
Grup tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jarak depan ke belakang pada tingkat mata.
Grup secara signifikan memengaruhi jarak mata ke atas kepala.
Grup secara signifikan memengaruhi jarak telinga ke atas kepala.
Grup secara signifikan memengaruhi lebar rahang.
Berikut adalah data yang diambil dari eksperimen toleransi dingin spesies rumput Echinochloa crus-galli. Data tersebut didapatkan dari website vincentarelbuldock.github.io dan dapat diakses melalui link berikut. https://vincentarelbundock.github.io/Rdatasets/csv/heplots/CO2.csv
data2 <- read.csv("~/Tugas Kuliah/Semester 3/ADM 1/CO2.csv")
head(data2)
## rownames Plant Type Treatment conc uptake
## 1 1 Qn1 Quebec nonchilled 95 16.0
## 2 2 Qn1 Quebec nonchilled 175 30.4
## 3 3 Qn1 Quebec nonchilled 250 34.8
## 4 4 Qn1 Quebec nonchilled 350 37.2
## 5 5 Qn1 Quebec nonchilled 500 35.3
## 6 6 Qn1 Quebec nonchilled 675 39.2
Selanjutnya akan diteliti apakah perbedaan asal tanaman dan perlakuan pendinginan masing-masing maupun secara bersama-sama berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli. Dari kasus ini berikut adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti.
type : Asal tanaman (Quebec, Mississippi)
treatment : perlakuan pendinginan (didinginkan atau tidak)
conc : konsentrasi karbon dioksida ambien (mL/L)
uptake : tingkat penyerapan karbon dioksida (mol/m^2 sec)
Untuk mengetahui hal tersebut, bisa dilakukan two way MANOVA, di mana data harus memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan homogenitas varians.
Akan dilakukan pengujian asumsi normalitas multivariat menggunakan Mardia’s test.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
⍺ = 5% = 0.05
Berikut adalah rumus statistik uji untuk Mardia’s Test.
x1 <- data2[,5]
x2 <- data2[,6]
data2_fix <- data.frame(x1=x1, x2=x2)
library(MVN)
test = mvn(data2_fix, mvnTest = "mardia", univariateTest = "SW", multivariatePlot = "qq")
Dengan bantuan software R, didapatkan plot quantil-quantil seperti di atas. Dapat dilihat bahwa titik-titik data agak menyebar dari garis lurus. Namun, hasil eksplorasi dari plot ini merupakan hasil amatan yang subjektif, jadi perlu dilanjutkan dan dibuktikan menggunakan Mardia’s test.
test
## $multivariateNormality
## Test Statistic p value Result
## 1 Mardia Skewness 13.7124720649129 0.00827159091194563 NO
## 2 Mardia Kurtosis -1.59491225344461 0.110731859106555 YES
## 3 MVN <NA> <NA> NO
##
## $univariateNormality
## Test Variable Statistic p value Normality
## 1 Shapiro-Wilk x1 0.8706 <0.001 NO
## 2 Shapiro-Wilk x2 0.9410 8e-04 NO
##
## $Descriptives
## n Mean Std.Dev Median Min Max 25th 75th Skew Kurtosis
## x1 84 435.0000 295.92412 350.0 95.0 1000.0 175.0 675.000 0.7201458 -0.6826587
## x2 84 27.2131 10.81441 28.3 7.7 45.5 17.9 37.125 -0.1040551 -1.3482674
Dengan bantuan software R, didapatkan nilai statistik uji untuk Mardia Skewness 13.712 dan untuk Mardia Kurtosis -1.595. Adapun untuk nilai p-value Mardia Skewness 0.008 dan untuk Mardia Kurtosis 0.11.
Mardia Skewness: Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Mardia Kurtosis: Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Mardia Skewness: karena nilai p-value(0.008) < ⍺(0.05), maka H0 ditolak.
Mardia Kurtosis: karena nilai p-value(0.11) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
Karena tidak berdistribusi normal, untuk keperluan pembelajaran, maka akan dilakukan pemotongan data.
data2_p <- data2_fix[12:76,]
dim(data2_p)
## [1] 65 2
x1_p <- data2[12:76,5]
x2_p <- data2[12:76,6]
Selanjutnya data yang telah dipotong akan diuji normalitas kembali.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
⍺ = 5% = 0.05
Berikut adalah rumus statistik uji untuk Mardia’s Test.
library(MVN)
test = mvn(data2_p, mvnTest = "mardia", univariateTest = "SW", multivariatePlot = "qq")
test
## $multivariateNormality
## Test Statistic p value Result
## 1 Mardia Skewness 9.14229148718869 0.0576396251148106 YES
## 2 Mardia Kurtosis -1.68564644620801 0.0918639175525022 YES
## 3 MVN <NA> <NA> YES
##
## $univariateNormality
## Test Variable Statistic p value Normality
## 1 Shapiro-Wilk x1 0.8791 <0.001 NO
## 2 Shapiro-Wilk x2 0.9445 0.0057 NO
##
## $Descriptives
## n Mean Std.Dev Median Min Max 25th 75th Skew Kurtosis
## x1 65 439.69231 293.46246 350 95.0 1000.0 175.0 675.0 0.6770479 -0.7155398
## x2 65 27.66154 10.92017 30 7.7 45.5 18.9 37.5 -0.1922097 -1.2586805
Dengan bantuan software R, didapatkan nilai statistik uji untuk Mardia Skewness 9.14 dan untuk Mardia Kurtosis -1.686. Adapun untuk nilai p-value Mardia Skewness 0.0576 dan untuk Mardia Kurtosis 0.09186.
Mardia Skewness: Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Mardia Kurtosis: Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Mardia Skewness: karena nilai p-value(0.0576) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Mardia Kurtosis: karena nilai p-value(0.09186) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Akan dilakukan pengujian homogenitas matriks kovarians dengan menggunakan uji Box’s M.
Untuk faktor asal tanaman:
H0: 𝚺1 = 𝚺2 = 𝚺 (Matriks kovarians pada data karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli dengan faktor asal tanaman adalah sama)
H1: paling sedikit ada sepasang 𝚺i ≠ 𝚺j, di mana i ≠ j (paling sedikit ada sepasang kovarians pada data karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli dengan faktor asal tanaman yang berbeda)
Untuk faktor perlakuan pendinginan:
H0: 𝚺1 = 𝚺2 = 𝚺 (Matriks kovarians pada data karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli dengan faktor perlakuan pendinginan adalah sama)
H1: paling sedikit ada sepasang 𝚺i ≠ 𝚺j, di mana i ≠ j (paling sedikit ada sepasang kovarians pada data karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli dengan faktor perlakuan pendinginan yang berbeda)
⍺ = 5% = 0.05
Berikut adalah rumus statistik uji untuk uji Box’s M.
# Type
head(data2[,3])
## [1] "Quebec" "Quebec" "Quebec" "Quebec" "Quebec" "Quebec"
boxM(data = data2_p, grouping = data2[12:76,3])
##
## Box's M-test for Homogeneity of Covariance Matrices
##
## data: data2_p
## Chi-Sq (approx.) = 1.3747, df = 3, p-value = 0.7115
# Treatment
head(data2[,4])
## [1] "nonchilled" "nonchilled" "nonchilled" "nonchilled" "nonchilled"
## [6] "nonchilled"
boxM(data = data2_p, grouping = data2[12:76,4])
##
## Box's M-test for Homogeneity of Covariance Matrices
##
## data: data2_p
## Chi-Sq (approx.) = 1.6046, df = 3, p-value = 0.6584
Dengan bantuan software R, didapatkan untuk faktor asal tanaman nilai statistik uji 1.3747 dan p-value 0.7115, sedangkan untuk faktor perlakuan pendinginan nilai statistik uji 1.6046 dan p-value 0.6584.
Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Type : Karena nilai p-value(0.7115) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Treatment : Karena nilai p-value(0.6584) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa matriks kovarians pada data karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli dengan faktor asal tanaman maupun perlakuan pendinginan adalah sama/homogen.
Untuk faktor asal tanaman:
H0: ⍺1 = ⍺2 = 0 (Faktor asal tanaman tidak berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
H1: paling sedikit ada sepasang ⍺i ≠ ⍺j, di mana i ≠ j (Faktor asal tanaman berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
Untuk faktor perlakuan pendinginan:
H0: 𝜷1 = 𝜷2 = 0 (Faktor perlakuan pendinginan tidak berpengaruh terhadap pengukuran karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
H1: paling sedikit ada sepasang 𝜷i ≠ 𝜷j, di mana i ≠ j (Faktor perlakuan pendinginan berpengaruh terhadap pengukuran karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
Untuk interaksi antara faktor asal tanaman dan perlakuan pendinginan:
H0: ⍺𝜷ij = 0 (Interaksi antara asal tanaman dan perlakuan pendinginan tidak berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
H1: paling sedikit ada satu ⍺𝜷ij ≠ 0 (Interaksi antara asal tanaman dan perlakuan pendinginan berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
⍺ = 5% = 0.05
Akan dilakukan MANOVA menggunakan uji Wilks dengan statistik uji sebagai berikut.
type <- as.factor(data2$Type[12:76])
treatment <- as.factor(data2$Treatment[12:76])
manova <- manova(cbind(x1_p, x2_p) ~ type * treatment, data = data2_p)
# Menampilkan hasil
summary(manova, test="Wilks")
## Df Wilks approx F num Df den Df Pr(>F)
## type 1 0.47935 32.585 2 60 2.627e-10 ***
## treatment 1 0.67045 14.746 2 60 6.179e-06 ***
## type:treatment 1 0.96303 1.152 2 60 0.323
## Residuals 61
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Dengan bantuan software R didapatkan nilai sebagai berikut.
Untuk faktor asal tanaman didapatkan nilai statistik uji 32.585 dan p-value 2.627 × 10^-10.
Untuk faktor perlakuan pendinginan didapatkan nilai statistik uji 14.746 dan p-value 6.178 × 10^-6.
Untuk interaksi asal tanaman dan perlakuan pendinginan didapatkan nilai statistik uji 1.152 dan p-value 0.323.
Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Type: Karena nilai p-value(2.627 × 10^-10) < ⍺(0.05), maka H0 ditolak.
Treatment: Karena nilai p-value(6.178 × 10^-6) < ⍺(0.05), maka H0 ditolak.
Type*Treatment: Karena nilai p-value(0.323) > ⍺(0.05), maka H0 diterima.
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa:
Faktor asal tanaman berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli)
Faktor perlakuan pendinginan berpengaruh terhadap pengukuran karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli
Interaksi antara asal tanaman dan perlakuan pendinginan tidak berpengaruh terhadap konsentrasi dan penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli
Dikarenakan faktor asal tanaman dan perlakuan pendinginan berpengaruh memberikan hasil yang berbeda terhadap data CO2 rumput Echinochloa crus-galli, maka akan dilakukan uji lanjut untuk mengetahui data CO2 yang mana saja yang berbeda. Hal ini juga bisa dilakukan untuk mengetahui faktor asal tanaman dan peralakuan pendinginan berpengaruh memberikan hasil yang berbeda terhadap data CO2 yang mana.
H0: 𝛅 = 0 (Faktor tidak berpengaruh signifikan terhadap vektor yang diamati)
H1: 𝛅 ≠ 0 (Faktor berpengaruh signifikan terhadap vektor yang diamati)
⍺ = 5% = 0.05
Akan dilakukan uji lanjut dengan rumus statistik uji sebagai berikut.
summary.aov(manova)
## Response x1_p :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## type 1 32374 32374 0.3648 0.5481
## treatment 1 59476 59476 0.6703 0.4161
## type:treatment 1 6965 6965 0.0785 0.7803
## Residuals 61 5412879 88736
##
## Response x2_p :
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## type 1 2439.5 2439.54 38.168 5.857e-08 ***
## treatment 1 1245.4 1245.36 19.484 4.212e-05 ***
## type:treatment 1 48.2 48.19 0.754 0.3886
## Residuals 61 3898.9 63.92
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Dengan bantuan software R didapatkan nilai p-value sebagai berikut.
Faktor | Variabel | p-value |
---|---|---|
type | conc | 0.5481 |
uptake | 5.857 × 10^-8 | |
treatment | conc | 0.4161 |
uptake | 4.212 × 10^-5 | |
type*treatment | conc | 0.7803 |
uptake | 0.3886 |
Tolak H0 jika p-value ≤ ⍺
Untuk faktor asal tanaman:
conc: Terima H0 karena p-value(0.5481) > ⍺(0.05)
uptake: Tolak H0 karena p-value(5.857 × 10^-8) < ⍺(0.05)
Untuk faktor perlakuan pendinginan:
conc: Terima H0 karena p-value(0.4161) > ⍺(0.05)
uptake: Tolak H0 karena p-value(4.212 × 10^-5) < ⍺(0.05)
Untuk interaksi asal tanaman dan perlakuan pendinginan
conc: Terima H0 karena p-value(0.7803) > ⍺(0.05)
uptake: Terima H0 karena p-value(0.3886) > ⍺(0.05)
Dengan tingkat kepercayaan 95%
Asal tanaman tidak secara signifikan memengaruhi konsentrasi karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli.
Asal tanaman secara signifikan memengaruhi penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli.
Perlakuan pendinginan tidak secara signifikan memengaruhi konsentrasi karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli.
Perlakuan pendinginan secara signifikan memengaruhi penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli.
Interaksi asal tanaman dan perlakuan pendinginan tidak secara signifikan memengaruhi konsentrasi karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli.
Interaksi asal tanaman dan perlakuan pendinginan tidak secara signifikan memengaruhi penyerapan karbon dioksida rumput Echinochloa crus-galli.