Library:
> # install.packages("knitr")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("prettydoc")
> # install.packages("equatiomatic")Merokok, sebuah kebiasaan yang telah mengakar lama dalam berbagai budaya di seluruh dunia, bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan sensasi dan relaksasi bagi penggunanya. Di sisi lain, ia membawa segudang penyakit dan kematian. Ironisnya, meskipun kemasan rokok selalu dihiasi tulisan “Dilarang Merokok” dan bahaya merokok telah berkumandang tiada henti, angka perokok di Indonesia, terutama di kalangan remaja, masih terbilang tinggi. Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan tahun 2023, perokok aktif di Indonesia mencapai angka fantastis, yaitu 70 juta orang. Parahnya lagi, 7-10% di antaranya adalah anak-anak berusia 8-10 tahun. Hal ini tentu menjadi bom waktu bagi kesehatan generasi muda bangsa.
Popularitas rokok tak lepas dari kandungannya. Rokok mengandung berbagai zat berbahaya, seperti tar, karsinogen yang berpotensi memicu kanker, dan karbon monoksida, gas beracun yang dapat menghambat kemampuan darah dalam membawa oksigen. Di tengah maraknya perokok, berbagai merek rokok terus bermunculan, menawarkan sensasi dan rasa yang berbeda. Bentoel, Djarum, dan Sampoerna adalah beberapa contoh merek rokok yang beredar luas di Indonesia. Masing-masing merek memiliki komposisi bahan dan karakteristiknya sendiri.
Melihat tingginya angka perokok dan variasi merek rokok yang ada, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah terdapat perbedaan signifikan antara kandungan zat berbahaya pada tiga merek rokok yang beredar luas di Indonesia, yaitu Bentoel, Djarum, dan Sampoerna? Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang bahaya merokok dan membantu masyarakat, terutama generasi muda, dalam memahami risiko yang terkandung dalam setiap batang rokok.
Analisis Varians Satu Arah (ANOVA) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara tiga atau lebih kelompok independen. Tujuan utama dari ANOVA adalah untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata kelompok-kelompok tersebut. \[ Hipotesis : \left\{\begin{matrix} H_{0} : \mu _{i} - \sigma _{i'} = 0 \\ H_{1} : \mu _{i} - \sigma _{i'} \neq 0 \end{matrix}\right. \] \[ Faktor \; koreksi \: (FK) = \frac{(\sum Y_ij){2}}{_{pr}} \] \[ JKT = \sum_{i}^{p}\sum_{j}^{r} Y_{ij}^{2} - FK \] \[ JKP = \sum_{i}^{p}\frac{\sum_{j}^{r}{Y_{ij}^{2}}}r - FK \] \[ JKG = JKT - JKP \] \[ KTP = \frac{JKP}{(p-1)} \] \[ Statistik \: F = \frac{KTP}{KTG} \] \[ Keterangan : p = perlakuan \: ; \: r = ulangan \]
> anova <- data.frame(
+ SK = c("Perlakuan", "Galat", "Total"),
+ DB = c("p-1", "p(r-1)", "pr-1"),
+ JK = c("JKP", "JKG", "JKT"),
+ KT = c("KTP", "KTG", " "),
+ Fhit = c("KTP/KTG", " ", " "))
> anova = cbind(SK,DB,JK,KT,Fhit)
Error in cbind(SK, DB, JK, KT, Fhit): object 'SK' not found
> if (!requireNamespace("rmarkdown", quietly = TRUE)) {
+ install.packages("rmarkdown")
+ }
>
> rmarkdown::paged_table(anova)BNT dan BNJ adalah metode uji lanjut dengan membandingkan 2 rata-rata
2 kelompok \[
Hipotesis : \left\{\begin{matrix}
H_{0} : \mu _{i} - \sigma _{i'} = 0
\\
H_{1} : \mu _{i} - \sigma _{i'} \neq 0
\end{matrix}\right.
\] \[
BNT = t_{\frac{a}{2}}, N-k \sqrt{KTG\left (
\frac{1}{n_{i}}+\frac{1}{n_{i'}} \right)}
\] \[
BNJ = q_{\frac{a}{2}}, N-k \sqrt{\frac{KTG}{2}\left (
\frac{1}{n_{i}}+\frac{1}{n_{i'}} \right)}
\]
\[ Hipotesis : \left\{\begin{matrix} H_{0} : Residual \: Berdistribusi \: Normal \\ H_{1} : Residual \: Tidak \: Berdistribusi \: Normal \end{matrix}\right. \] \[ Statistik \: Uji : \] \[ T = \frac{1}{D}\left ( \sum_{i=1}^{n}ai(X_{n-i+1})-X_{i} \right )^{2} \]
Uji Levene Digunakan untuk menguji kesamaan varian dari beberapa populasi. Uji Levene merupakan alternatf uji Bartlett. \[ Hipotesis : \left\{\begin{matrix} H_{0} : \sigma _{i} = \sigma_{j} \\ H_{1} : Setidaknya \: Ada \: Satu \: Pasang \: \sigma_{i} \neq \sigma_{j} \end{matrix}\right. \] \[ Statistik \: Uji : W = \frac{(n-k)}{(k-1)} \frac{\sum_{i=1}^{k}n_{i}(\bar{Z_{i}-\bar{Z..}})^{2}}{\sum_{i=1}^{k}\sum_{j=1}^{n_{i}}n_{i}(\bar{Z_{ij}-\bar{Zi.}})^{2}} \sim F_{a,k-1},_{n,k} \]
Data yang digunakan adalah data kandungan tar pada 3 merek rokok yaitu bentoel, djarum, dan sampoerna.Data diperoleh dari website scribd yang dapat diakses melalui link berikut : https://id.scribd.com/document/363213882/Uji-Anova-One-Way
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan kandungan tar pada berbagai merek rokok yang berbeda dengan menggunakan analisis varians satu arah (ANOVA). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang variasi kandungan tar pada berbagai merek rokok dan dampaknya terhadap kesehatan konsumen.
> #input data
> data <- data.frame (bentoel = c(0.16,0.14,0.21,0.14,0.13),
+ djarum = c(0.19,0.20,0.23,0.18,0.19),
+ sampoerna = c(0.21,0.17,0.19,0.23,0.20))
>
> data <- data%>%pivot_longer(c(bentoel,djarum,sampoerna))
> names(data) <- c("merek","kandungan")
> data
# A tibble: 15 × 2
merek kandungan
<chr> <dbl>
1 bentoel 0.16
2 djarum 0.19
3 sampoerna 0.21
4 bentoel 0.14
5 djarum 0.2
6 sampoerna 0.17
7 bentoel 0.21
8 djarum 0.23
9 sampoerna 0.19
10 bentoel 0.14
11 djarum 0.18
12 sampoerna 0.23
13 bentoel 0.13
14 djarum 0.19
15 sampoerna 0.2 > # Hitung DB
> N <- nrow(data)
> p <- data$merek %>% unique() %>% length()
> DBt <- N-1
> DBp <- p-1
> DBg <- N-p
>
> # Hitung JK
> kandungan.mean <- aggregate(kandungan ~ merek, data, mean)[,2]
> n <- aggregate(kandungan ~ merek, data, length)[,2]
> grand.mean <- mean(data$kandungan)
>
> JKt <- sum((data$kandungan - grand.mean)^2)
> JKp <- sum(n*(kandungan.mean - grand.mean)^2)
> JKg <- JKt - JKp
>
> # Hitung KT
> KTp <- JKp/DBp
> KTg <- JKg/DBg
>
> # Hitung Statistik F
> Fp <- KTp/KTg
> pVal <- pf(Fp, DBp, DBg, lower.tail = FALSE)
>
> #ANOVA
> data.frame(SK=c("Perlakuan","Galat","Total"),
+ DB=c(DBp,DBg,DBt), JK=c(JKp,JKg,JKt),
+ KT=c(KTp,KTg,NA), Fhit=c(Fp,NA,NA),
+ p.value=c(pVal,NA,NA))
SK DB JK KT Fhit p.value
1 Perlakuan 2 0.006173333 0.0030866667 4.873684 0.02822586
2 Galat 12 0.007600000 0.0006333333 NA NA
3 Total 14 0.013773333 NA NA NA> bnt <- LSD.test(model,"merek",alpha = 0.05)
> bnt$groups
kandungan groups
sampoerna 0.200 a
djarum 0.198 a
bentoel 0.156 b
> bnt$means
kandungan std r se LCL UCL Min Max Q25
bentoel 0.156 0.03209361 5 0.01125463 0.1314783 0.1805217 0.13 0.21 0.14
djarum 0.198 0.01923538 5 0.01125463 0.1734783 0.2225217 0.18 0.23 0.19
sampoerna 0.200 0.02236068 5 0.01125463 0.1754783 0.2245217 0.17 0.23 0.19
Q50 Q75
bentoel 0.14 0.16
djarum 0.19 0.20
sampoerna 0.20 0.21
> plot(bnt)> TukeyHSD(model,conf.level = 0.95)
Tukey multiple comparisons of means
95% family-wise confidence level
Fit: aov(formula = f, data = data)
$merek
diff lwr upr p adj
djarum-bentoel 0.042 -0.0004629145 0.08446291 0.0526198
sampoerna-bentoel 0.044 0.0015370855 0.08646291 0.0421680
sampoerna-djarum 0.002 -0.0404629145 0.04446291 0.9913392\[ Hipotesis : \left\{\begin{matrix} H_{0} : \sigma _{i} - \sigma _{i'} = 0 \\ H_{1} : \sigma _{i} - \sigma _{i'} \neq 0 \end{matrix}\right. \]
> #ANOVA
> anova <- data.frame(SK=c("Perlakuan","Galat","Total"),
+ DB=c(DBp,DBg,DBt), JK=c(JKp,JKg,JKt),
+ KT=c(KTp,KTg,NA), Fhit=c(Fp,NA,NA),
+ p.value=c(pVal,NA,NA))
> paged_table(as.data.frame(anova))> TukeyHSD(model,conf.level = 0.95)
Tukey multiple comparisons of means
95% family-wise confidence level
Fit: aov(formula = f, data = data)
$merek
diff lwr upr p adj
djarum-bentoel 0.042 -0.0004629145 0.08446291 0.0526198
sampoerna-bentoel 0.044 0.0015370855 0.08646291 0.0421680
sampoerna-djarum 0.002 -0.0404629145 0.04446291 0.9913392> library(tseries)
> model$residual %>% jarque.bera.test()
Jarque Bera Test
data: .
X-squared = 2.1289, df = 2, p-value = 0.3449\[ Hipotesis : \left\{\begin{matrix} H_{0} : Ragam \: Homogen \\ H_{1} : Ragam \: Tidak \: Homogen \end{matrix}\right. \]
> leveneTest(kandungan ~ merek, data)
Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)
Df F value Pr(>F)
group 2 0.1846 0.8337
12 Analisis ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kandungan pada merek Djarum, Bentoel, dan Sampoerna (p = 0.0282). Uji lanjut BNT mengidentifikasi bahwa perbedaan signifikan terjadi antara Sampoerna dan Bentoel. Asumsi normalitas dan homogenitas varians dipenuhi.