Dasar Plot
x <- 1:40 #x dengan elemen 1 sampai 40
y <- rnorm(40,5,1) #y dengan membangkitkan bilangan acak normal sebanyak 40, miu=5 dan sd=1Membuat plot(x,y) dengan type default (titik)
Membuat plot(x,y) dengan type garis dan titik (overlaid)
Membuat plot(x,y) dengan type nothing (tidak terlihat)
Membuat plot(x,y) dengan type both (garis dan titik)
Membuat plot(x,y) dengan type tangga, dimana segmen pertama horizontal
Membuat plot(x,y) dengan type garis vertikal dari sumbu x ke titik
Membuat plot(x,y) dengan type default (titik)
plot(x,y,type="p",xlab="Sumbu x",ylab="Sumbu y", main="Bilangan Acak Normal",col=rainbow(20),
pch=16,cex=1.5,xlim=c(0,50),ylim=c(2.5,7.5))
#Menambahkan amatan
x1 <- 41:50 #menambah titik baru dari 41 sampai 50
y1 <- rnorm(10,5,1) #membangkitkan bilangan acak sebaran normal sebanyak 10, mean=5, dan st.dev=1
points(x1,y1,cex=1.5) #menambah titik amatan baru pada plot sebelumnya dengan fungsi points
#Menambahkan garis dengan fungsi lines
x2 <- rep(40.5,20) #membuat titik 40,5 sebanyak 20
y2 <- seq(min(c(y,y1)),max(c(y,y1)),length=20) #titik koordinat minimum (y,y1) sampai maksimum (y,y1)
lines(x2,y2,col=4,lwd=2,lty=2)
abline(h=mean(y),col="red",lwd=2.5) #menambah haris horizontal dr mean(y) berwarna merah, dengan lebar sebesar 2
abline(a=2,b=1/10,col="navy",lwd=2,lty=2) #menambah garis regresi dengan warna navy, lebar garis sebesar 2 dan putus-putus
# Menambahkan tanda panah**
arrows(x0=30,y0=3.5,x1=40,y1=mean(y)-.1,lwd=2) #koordinal awal x0=30 dan y0=3.5 dari y1
# Menambahkan tulisan
text(x=29,y=3.3,labels="Titik potong",cex=0.7) #menambah tulisan pada titik x=29 dan y=3.3 dengan label dan ukuran 0.7
text(x=3,y=7.3,labels="Data awal",cex=0.7) #menambah tulisan pada titik x=3 dan y=7.3 dengan label dan ukuran 0.7
text(x=46,y=7.3,labels="Data baru",cex=0.7) #menambah tulisan pada titik x=46 dan y=7.3 dengan label dan ukuran 0.7Membuat plot dengan fungsi sinus dengan panjang dari
-p sampai 2.pi
Membuat plot warna merah dengan membangkitkan bilangan acak sebaran poisson sebanyak 100 dgn lambda=5. Tipe yang digunakan adalah garis vertikal dari sumbu x ke titik dengan lebar garis 1
Membuat plot bilangan acak yang dibangkitkan dari sebaran
normal sebanyak 25, dengan mean=4, st.dev=2
dengan simbol titik/pch yaitu "w"
Menambahkan tulisan dengan label menggunakan fungsi paste
"w" dari 1 sampai 25 dengan ukuran label 0.8 dan warna
rainbow 25
plot(a1,a2,type="n",main="W") #plot dengan tipe nothing (kosong) dengan judul plot yaitu "W"
text(a1,a2,labels=paste("w",1:25,sep=""),col=rainbow(25),cex=0.8)Membuat histogram dengan sumbu y=density, dengan
batas sumbu y adalah 0 sampai 0.2 dan Membuat kurva
berdasarkan data sebaran x
x <- rchisq(100,df=4) #membangkitkan bilangan acak sebaran chi-square sebanyak 100 dan derajat bebas=4
hist(x,freq=FALSE,ylim=c(0,0.2)) #membuat histogram dengan sumbu y=density, dengan batas sumbu y adalah 0 sampai 0.2
curve(dchisq(x,df=4),col=2,lty=2,lwd=2,add=TRUE) #ditambah add=TRUE agar tersambung ke plot sebelumnyaMembagi layout menjadi 2 baris dan 2 kolom dengan fungsi
par(mfrow atau mfcol)
par(mfrow=c(2,2)) #membagi layout menjadi 2 baris dan 2 kolom
plot(1:40,y,type="p",xlab="Sumbu x",ylab="Sumbu y", main="Bilangan Acak Normal",col=2,pch=16)
plot(sin,-pi, 2*pi)
plot(table(rpois(100,5)),type="h",col="red", lwd=1,main="rpois(100,lambda=5)")
plot(a1,a2,type="n",main="W")
text(a1,a2,labels=paste("w",1:25,sep=""), col=rainbow(25),cex=0.8)Membagi layout menjadi 3 baris dan 2 kolom
par(mfcol=c(3,2))
plot(1:40,y,type="p",xlab="Sumbu x",ylab="Sumbu y", main="Bilangan Acak Normal",col=2,pch=16)
plot(sin,-pi, 2*pi)
plot(table(rpois(100,5)),type="h",col="red",lwd=1, main="rpois(100,lambda=5)")
plot(a1,a2,type="n",main="W")
text(a1,a2,labels=paste("w",1:25,sep=""), col=rainbow(25),cex=0.8)Membuat 4 grafik dari 100 bilangan sebaran normal dan melakukan split screen
windows() #menampilkan kanvas
yb <- rnorm(100,5,1) #membangkitkan bilangan acak sebaran normal sebanyak 100, mean=5, st.dev=1
split.screen(c(2,2)) #membuat layout 2 baris 2 kolom## [1] 1 2 3 4
screen(3) #memindahkan area plot yg pertama diisi pada screen ketiga (kiri bawah)
boxplot(yb) #membuat boxplot yb
title("Boxplot Bilangan Acak Normal",cex.main=0.7)
screen(4) #memindahkan area plot yg kedua diisi pada screen keempat (kanan bawah)
xb <- 1:100 #bilangan 1 sampai 100
plot(xb,yb,type="l",lwd=2,col="blue") #membuat plot dengan tipe garis berwarna biru
title("Line Plot Bilangan Acak Normal",cex.main=0.7) #menambah judul
screen(2) #memindahkan area plot yg ketiga diisi pada screen kedua (kanan atas)
hist(yb,freq=FALSE,main=NULL,ylim=c(0,0.5)) #membuat histogram
x <- yb
curve(dnorm(x,5,1),col="red",lty=2,lwd=2,add=TRUE) #membuat kurva
title("Histogram Bilangan Acak Normal",cex.main=0.7)
screen(1) #memindahkan area plot yg keempat diisi pada screen kesatu (kiri atas)
plot(xb,yb,pch=16,col=rainbow(100)) #membuat plot
title("Scatter Plot Bilangan Acak Normal",cex.main=0.7)