Notes Theme: - Kelas A: cayman
- Kelas B: tactile
- Kelas C: architect
- Kelas D: hpstr
Library:
> # install.packages("knitr")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("prettydoc")
> # install.packages("equatiomatic")1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. Namun, tingkat keberhasilan pemberian ASI Eksklusif seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengetahuan ibu tentang manfaat dan teknik menyusui serta status pekerjaan ibu. Pengetahuan ibu memainkan peran krusial dalam menentukan seberapa baik mereka memahami pentingnya ASI Eksklusif dan cara melaksanakannya dengan benar. Sementara itu, status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi waktu dan kesempatan yang mereka miliki untuk menyusui bayi mereka secara langsung. Mengingat pentingnya faktor-faktor ini, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana pengetahuan ibu dan status pekerjaan mereka mempengaruhi keputusan dan kemampuan mereka dalam memberikan ASI Eksklusif.
Penelitian ini menggunakan pemberian ASI Eksklusif sebagai variabel dependen (Y), sementara status pekerjaan (X1) dan pengetahuan ibu (X2) sebagai variabel independen. Dengan menganalisis data yang dikumpulkan, peneliti berharap dapat memahami sejauh mana kedua variabel independen tersebut berpengaruh terhadap praktik pemberian ASI Eksklusif. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat dihasilkan temuan yang memberikan wawasan lebih dalam mengenai hambatan dan faktor pendorong dalam pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi ibu-ibu yang ingin memberikan ASI Eksklusif tetapi juga dapat digunakan oleh pembuat kebijakan dan penyedia layanan kesehatan untuk mengembangkan program yang mendukung pemberian ASI Eksklusif secara lebih efektif.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Statistika Deskriptif
Statistik deskriptif, yang juga dikenal dengan istilah statistik deduktif dan statistik sederhana, merupakan cabang statistik yang berfokus pada cara-cara untuk mengumpulkan, menyusun, mengelola, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data angka. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang terstruktur, ringkas, dan jelas tentang suatu fenomena, kejadian, atau keadaan.
Dengan kata lain, statistik deskriptif bertugas mengorganisir dan menganalisis data angka sehingga dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas tentang suatu fenomena, peristiwa, atau kondisi tertentu. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami dan menarik makna atau pengertian dari data yang ada.
2.2 Analisis Regresi
Analisis regresi adalah suatu teknik statistika untuk pemeriksaan dan pemodelan hubungan antarvariabel. Analisis ini terdiri dari dua komponen yang dihubungkan, yakni variabel respons dan satu atau beberapa variabel prediktor. Dalam beberapa literatur variabel respons ini sering disebut juga dengan variabel tidak bebas, variabel dependen, variabel terikat, dan lainnya. Sedangkan variabel prediktor dapat disebut juga dengan variabel bebas, variabel independen, atau variabel penjelas. Dalam persamaan regresi, hanya terdapat satu variabel respons.
Analisis regresi dapat digunakan di beberapa bidang, antara lain: bidang teknik, fisika, ekonomi, manajemen, biologi, pertanian dan lain-lain Fungsi utama model regresi ditujukan untuk deskripsi data, penaksiran parameter, prediksi, dan kontrol.
Terdapat beberapa jenis model regresi yaitu model regresi tunggal dan model regresi berganda: \(y_i=\beta_0+\beta1x_i+\epsilon_i\) dan \(y_i=\beta_0 + \beta_1x_1i + ... + \beta_kx_ki + \epsilon_i\)
2.3 Analisis Regresi Logistik
Regresi logistik adalah metode analisis yang sering digunakan dalam penelitian di bidang kesehatan, terutama untuk menguji signifikansi pengaruh berbagai faktor risiko terhadap terjadinya suatu kejadian. Regresi logistik, yang merupakan bagian dari regresi nonlinier, mencakup tiga jenis utama: regresi logistik biner, regresi logistik multinomial, dan regresi logistik ordinal. Regresi logistik biner digunakan untuk hasil dengan dua kategori, regresi logistik multinomial untuk hasil dengan lebih dari dua kategori tanpa urutan, dan regresi logistik ordinal untuk hasil dengan lebih dari dua kategori yang memiliki urutan.
2.4 Regresi Logistik Biner
Analisis regresi logistik biner digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel terikat yang berupa variabel biner dan variabel bebas yang berupa variabel numerik atau kategori.
\(𝝿_x=exp(\beta_0+\beta_1x_1+\beta_2x_2+...+\beta_kx_k)/1+exp(\beta_0+\beta_1x_1+\beta_2x_2+...+\beta_kx_k)\)
Fungsi tersebut merupakan fungsi non-linier dimana perlu dilakukan transformasi logit untuk menjadikan fungsi tersebut menjadi fungsi linier. Dengan transformasi logit yang diberlakukan pada fungsi tersebut, didapatkan model regresi logisti biner:
\(g(x)=ln(𝛑_x/1-𝛑_x)=\beta_0+\beta_1x_1+\beta_2x_2+...+\beta_kx_k\)
2.5 Asumsi Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi atau hubungan yang tinggi antar variabel bebas. Asumsi ini menjadi salah satu asumsi yang penting untuk diuji karena mampu menyebabkan ketidakstabilan koefisien regresi yang diduga dan ketidakakuratan dalam interpretasi. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menggunakan nilai variance inflation factor (VIF) dengan rumus sebagai berikut.
\(VIF_j=1/1-R^2_j\)
2.6 Uji Parameter
Uji parameter adalah teknik statistik untuk melihat signifikansi dari koefisien regresi yang dihasilkan dalam analisis regresi. Uji ini melibatkan perhitungan nilai t-statistik dan p-value untuk menentukan apakah koefisien regresi yang dihasilkan signifikan atau tidak.
2.6.1 Uji Parsial
Uji Parsial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji secara terpisah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap satu variabel dependen dalam analisis regresi.
Hipotesis
\(H_0:\beta=0\)
\(H_1:\beta tidak =0\)
Statistik Uji
\(w=\beta(topi)_j/SE-\beta(topi)_j\)
Keputusan
Tolak \(H_0\) jika \(|W|>Z(⍺/2)\) atau p-value statistik uji wald \(>⍺(0.05)\).
2.6.2 Uji Simultan
Uji Simultan adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji secara bersama-sama pengaruh beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen dalam analisis regresi.
Hipotesis
\(H_0:\beta_1=\beta_2=...=\beta_p=0\)
\(H_1:\) minimal terdapat satu \(\beta_ij\) tidak = 0
Statistik Uji G
\(G=-2log(L_0/L_p)\)
Keputusan
Tolak \(H_0\) jika nilai statistik uji \(G>𝓧^2(⍺,v)\) dengan taraf nyata sebesar \(⍺\) dan \(v\) adalah banyaknya variabel prediktor atau p-value statistik uji \(G<⍺(0.05)\).
2.7 Odds Ratio
Odds ratio diinterpretasikan sebagai penjelas dari interpretasi regresi logistik, dimana peluang sukses (π) terhadap peluang gagal (1-π). Nilai odds ratio berada dalam 0 < odds < ∞.
\(odds ratio = odds a / odds b\)
\(odds a = 𝞹_a/(1-𝝿_a)\)
\(odds b = 𝞹_b/(1-𝝿_b)\)
2.8 Uji Kesesuaian Model
Goodness of Fit Test atau uji kesesuaian model atau uji kebaikan model dilakukan untuk mengetahui keselarasan model dengan data atau keselarasan antara hasil observasi dan hasil prediksi model. Salah satu uji yang bisa digunakan adalah Uji Hosmer and Lemeshow Test. Hipotesis yang digunakan pada uji ini:
\(H_0:\) Model selaras
\(H_1:\) Model tidak selaras
Keputusan diambil dengan melihat nilai p dimana jika nilai p lebih besar dari taraf nyata, maka model regresi yang dianalisis sesuai dan sebaliknya.
2.9 Uji Ketepatan Klasifikasi
Uji ketepatan klasifikasi/model dapat menggunakan Apparent Error Rate (APER). APER merupakan fraksi observasi dalam sampel yang salah diklasifikasikan atau misclassified pada fungsi klasifikasi. Perhitungan APER dilakukan dengan menjumlahkan jumlah data yang klasifikasinya sudah tepat dibagi dengan jumlah seluruh data yang kemudian hasilnya dijadikan presentase untuk melihat sejauh mana klasifikasi yang dilakukan sudah tepat.
3 SOURCE CODE
3.2 Data
Data yang digunakan berasal dari repository Universitas Dian Nusantara Analisis Regresi Logistik dengan kasus: Pemberian ASI Eksklusif dapat dipengaruhi oleh Pengetahuan Ibu dan Status Pekerjaan.
> data <- read_excel('C:/Users/DELL/Downloads/data_rpuubs.xlsx')
> data
# A tibble: 40 × 3
Pemberian_ASI Status_Pekerjaan Pengetahuan
<dbl> <dbl> <dbl>
1 0 1 1
2 0 1 1
3 0 1 2
4 0 1 2
5 0 1 2
6 0 1 2
7 0 1 3
8 1 1 5
9 0 1 2
10 0 1 2
# ℹ 30 more rows
> str(data)
tibble [40 × 3] (S3: tbl_df/tbl/data.frame)
$ Pemberian_ASI : num [1:40] 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 ...
$ Status_Pekerjaan: num [1:40] 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ...
$ Pengetahuan : num [1:40] 1 1 2 2 2 2 3 5 2 2 ...
> library(rmarkdown)
> data_log <-paged_table(data)
> data_log> Y <- data$Pemberian_ASI
> X1 <- data$Status_Pekerjaan
> X2 <- data$Pengetahuan
> df <- data.frame(Y,X1,X2)
> df
Y X1 X2
1 0 1 1
2 0 1 1
3 0 1 2
4 0 1 2
5 0 1 2
6 0 1 2
7 0 1 3
8 1 1 5
9 0 1 2
10 0 1 2
11 1 1 1
12 1 1 4
13 0 1 1
14 1 1 3
15 1 0 4
16 1 0 5
17 1 0 3
18 1 0 4
19 1 0 5
20 1 0 4
21 1 0 4
22 1 0 4
23 1 0 3
24 1 0 4
25 1 0 5
26 1 0 3
27 1 0 4
28 0 0 2
29 1 0 4
30 1 0 4
31 0 1 4
32 1 1 1
33 0 1 3
34 1 1 4
35 1 0 5
36 1 0 3
37 1 0 4
38 1 0 5
39 0 0 4
40 1 0 44 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Asumsi Multikolinieritas
> reg_X1 <- lm( X1 ~ X2, data = df)
> vif_X1 <- 1 / (1 - summary(reg_X1)$r.squared)
> reg_X2 <- lm(X2 ~ X1, data = df)
> vif_X2 <- 1 / (1 - summary(reg_X2)$r.squared)
> vif <- data.frame(vif_X1,vif_X2)
> vif
vif_X1 vif_X2
1 1.618563 1.618563Berdasarkan output di atas, nilai VIF pada masing-masing variabel prediktor < 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel prediktor (𝑋) atau tidak saling berkorelasi. Sehingga data yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif dapat digunakan.
4.2 Analisis Regresi Logistik Biner
> reglog_biner <- glm(Y ~ X1 + X2, data = df, family = binomial())
> summary(reglog_biner)
Call:
glm(formula = Y ~ X1 + X2, family = binomial(), data = df)
Coefficients:
Estimate Std. Error z value Pr(>|z|)
(Intercept) -0.9084 1.7177 -0.529 0.5969
X1 -1.9689 1.0195 -1.931 0.0535 .
X2 0.8579 0.4356 1.970 0.0489 *
---
Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
(Dispersion parameter for binomial family taken to be 1)
Null deviance: 51.796 on 39 degrees of freedom
Residual deviance: 31.755 on 37 degrees of freedom
AIC: 37.755
Number of Fisher Scoring iterations: 5Diperoleh model regresi logistik berdasarkan data Pemberian ASI Eksklusif:
\(g(x)=-0.9084-1.9689X1+0.8579X2\)
-1.9689 berarti bahwa ketika nilai variabel 𝑋1(Status Pekerjaan) meningkat 1 kejadian dan variabel prediktor lain bernilai konstan, maka akan terjadi penurunan sebesar pada pemberian ASI eksklusif.
0.8579 berarti bahwa ketika nilai variabel 𝑋2(Pengetahuan Ibu) meningkat 1 kejadian dan variabel prediktor lain bernilai konstan, maka akan terjadi kenaikan sebesar 0.8579 pada pemberian ASI eksklusif.
Dari nilai R square diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel Status Pekerjaan (X1) dan variabel Pengetahuan Ibu (X2) dapat menjelaskan 38.69% potensi terjadinya kejadian Pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan 61.31% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dicantumkan pada model ini.
4.3 Uji Signifikansi Parameter
4.3.1 Uji Simultan
> pR2(reglog_biner)
fitting null model for pseudo-r2
llh llhNull G2 McFadden r2ML r2CU
-15.8774107 -25.8978656 20.0409097 0.3869220 0.3940893 0.5427683
>
> qchisq(0.95,1)
[1] 3.841459Pada hasil perhitungan uji simultan, didapatkan nilai G2 sebesar 20.0409097 dengan nilai chi-square tabel sebesar 3.841459. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai G2 lebih besar dibandingkan dengan nilai chi-square, sehingga dapat diputuskan H0 ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap pemberian ASI eksklusif.
4.3.2 Uji Parsial
> uji_parsial <- summary(reglog_biner)
> uji_parsial
Call:
glm(formula = Y ~ X1 + X2, family = binomial(), data = df)
Coefficients:
Estimate Std. Error z value Pr(>|z|)
(Intercept) -0.9084 1.7177 -0.529 0.5969
X1 -1.9689 1.0195 -1.931 0.0535 .
X2 0.8579 0.4356 1.970 0.0489 *
---
Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
(Dispersion parameter for binomial family taken to be 1)
Null deviance: 51.796 on 39 degrees of freedom
Residual deviance: 31.755 on 37 degrees of freedom
AIC: 37.755
Number of Fisher Scoring iterations: 5Status Pekerjaan (X1) Keputusan : Karena nilai p−value(0.0535) > α(0.05) , maka terima H0. Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat cukup bukti variabel X1 (Status Pekerjaan) berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif.
Pengetahuan Ibu (X2) Keputusan : Karena nilai p−value(0.0489) < α(0.05) , maka tolak H0. Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95% maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat cukup bukti variabel X2 (Pengetahuan Ibu) berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif.
4.4 Odds Ratio
> cbind(beta, OddsRatio_beta)
beta OddsRatio_beta
(Intercept) -0.9083647 0.4031830
X1 -1.9688870 0.1396122
X2 0.8579033 2.3582110Status Pekerjaan (X1) Apabila ibu bekerja bertambah 1 kejadian, maka kecenderungan terhadap pemberian ASI eksklusif meningkat sebesar 0.1396122 kali lipat.
Pengetahuan Ibu (X2) Apabila pengetahuan ibu bertambah 1 kejadian, maka kecenderungan terhadap pemberian ASI eksklusif meningkat sebesar 2.3582110 kali lipat.
4.5 Uji Kesesuaian Model
> logitgof(df$Y, fitted(reglog_biner))
Hosmer and Lemeshow test (binary model)
data: df$Y, fitted(reglog_biner)
X-squared = 0.32134, df = 4, p-value = 0.9884Berdasarkan hasil perhitungan dari uji kesesuain model diatas, diperoleh nilai p−value(0.9884) > α(0.05) maka Terima H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang telah terbentuk sesuai untuk digunakan.
4.6 Uji Ketepatan Klasifikasi
Berdasarkan pembentukan tabel ketetapan klasifikasi yang merupakan tabel frekuensi dua arah antara variabel respon dan prediktor, maka diperoleh tingkat akurasi model sebesar 65%.
5 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian terhadap data Pemberian ASI Eksklusif dengan menerapkan analisis regresi logistik biner, maka dapat disimpulkan:
Model dari metode regresi logistik biner pada data Pemberian ASI Eksklusif yaitu:
\(g(x)=-0.9084-1.9689X1+0.8579X2\)
Berdasarkan data pemberian ASI eksklusif, terdapat cukup bukti untuk membuktikan bahwa variabel X1 (Status Pekerjaan) tidak berpengaruh signifikan terhdap pemberian ASI eksklusif, sehingga variabel X1 dianggap mempengaruhi variabel respon (pemberian ASI eksklusif). Dan terdapat cukup bukti untuk membuktikan bahwa variabel X2 (Pengetahuan Ibu) berpengaruh signifikan terhdap pemberian ASI eksklusif, sehingga variabel X2 (Pengetahuan Ibu) dianggap tidak mempengaruhi variabel respon (pemberian ASI eksklusif).
6 DAFTAR PUSTAKA
Sholikhah, A. (2016). Statistik Deskriptif dalam Penelitian Kualitatif. KOMUNIKA, 10(2), 342–362.
Roflin. E., Riana. F., Munarsih. E., Pariyana, Liberty, I. A.(2023). Regresi Logistik Biner dan Multinomial.Pekalongan:NEM.
Repository.dinus.ac.id/ANALISIS_REGRESI_LOGISTIK
Hadi, S. (2004). Analisis regresi. Penerbit Andi.
Sumarminingsih, Eni, Achmad Efendi, dan Adji Achmad Rinaldo F. 2022. Komputasi Statistika. Malang: UB Press.