Library:
> # install.packages("car")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("knitr")
> # install.packages("prettydoc")
> # install.packages("equatiomatic")
> # install.packages("lmtest")
> # install.packages("tseries")
> # install.packages("agricolae")
> # install.packages("dplyr")
> # install.packages("tidyr")
> # install.packages("ggplot2")
> # install.packages("reshape2")
> # install.packages("additivityTests")ANOVA (analysis of variance) merupakan suatu metode statistik parametrik yang digunakan untuk membedakan rata-rata pada lebih dari dua kelompok data dengan membandingkan variansinya. Pada ANOVA yang dibandingkan adalah rata-rata populasi bukan ragam populasi.
Dalam percobaan berikut, peneliti ingin mengetahui pengaruh perbedaan jenis umpan yang berasal dari almunium (UB1), Serat sutera (UB2) dan Kepingan CD (UB3) dengan jumlah hasil tangkapan. Dari sini akan diketahui pengaruh fisik yaitu penglihatan ikan dalam menyambar umpan.
ANOVA (analysis of variance) merupakan suatu metode statistik parametrik yang digunakan untuk membedakan rata-rata pada lebih dari dua kelompok data dengan membandingkan variansinya. Pada ANOVA yang dibandingkan adalah rata-rata populasi bukan ragam populasi. Skala data yang dapat digunakan berupa nominal dan ordinal pada variabel bebasnya. Dalam menggunakan Uji ANOVA ini, perlu dilakukan pengujian asumsi seperti uji normalitas, heteroskedastisitas, dan sampel acak. Asumsi yang harus dipenuhi yaitu random sampling, homogenitas varians, dan multivariate normality .
Hipotesis pada ANOVA adalah sebagai berikut: \[ H_0: \mu_1 = \mu_2 = \mu_3 = \cdots = \mu_k (\text{Seluruh rata-rata populasi bernilai sama}) \] \[ H_1: \text{minimal terdapat satu rata-rata populasi yang berbeda} \]Keputusan yang dapat diambil dari hasil uji ANOVA adalah:
- \(F_{hitung} > F_{tabel}\), maka tolak \(H_0\).
- \(F_{hitung} \leq F_{tabel}\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
atau dapat juga ditentukan berdasarkan nilai p-value, dengan syarat:
- Jika \(p\)-value \(\leq \alpha\), maka tolak \(H_0\).
- Jika \(p\)-value \(> \alpha\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
ANOVA satu arah merupakan analisis yang digunakan pada data yang terdiri dari masing-masing satu variabel bebas dan terikat. Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dari beberapa kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Rumus hitung yang digunakan pada Analisis Ragam satu arah adalah sebagai berikut:
| SK | DB | JK | KT | Fhitung |
|---|---|---|---|---|
| Perlakuan | k-1 | JKR | JKR/(k-1) | KTR/KTG |
| Galat | k(n-1) | JKG | JKG/k(n-1) | |
| Total | n-1 | JKT |
ANOVA satu arah merupakan analisis yang digunakan pada data yang memiliki dua faktor. Sumber keragaman yang terjadi tidak hanya dari satu perlakuan saja. Uji ini untuk mengetahui besar pengaruh perbedaan rata-rata dari dua kriteria. Rumus hitung yang digunakan pada analisis ragam dua arah adalah sebagai berikut:
| SK | DB | JK | KT | Fhitung |
|---|---|---|---|---|
| Baris | r-1 | JKB | JKB/(r-1) | KTB/KTG |
| Kolom | k-1 | JKK | JKK/(r-1) | KTK/KTG |
| Galat | (r-1)(k-1) | JKG | JKG/k(n-1) | |
| Total | n-1 | JKT |
Keterangan :
JKB = Jumlah Kuadrat Baris
JKK = Jumlah Kuadrat Kolom
JKG = Jumlah Kuadrat Galat
r = Jumlah baris
k = Jumlah kolom
n = Jumlah data
Uji Normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data menyebar dengan berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data, dapat menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, Uji Jarque-Bera, dan Uji Shapiro-Wilk. Selain itu, dapat diketahui berdasarkan histogram atau QQ Plot karena apabila data menyebar secara normal, maka pola grafik akan cenderung membentuk seperti lonceng.
Hipotesis pada Uji Normalitas adalah:
H0 : pengamatan berdistribusi normal
H1 : pengamatan tidak berdistribusi normal
Keputusan yang dapat diambil dari hasil Uji Normalitas adalah:
- Jika \(p\)-value \(\leq \alpha\), maka tolak \(H_0\).
- Jika \(p\)-value \(> \alpha\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
Asumsi Homogenitas Ragam digunakan untuk mengetahui ragam dari kedua sampel sama atau tidak. Untuk menguji normalitas data, dapat menggunakan Uji Uji Levene, Uji Bartlett, dan Uji Breusch-Pagan
Hipotesis pada Homogenitas Ragam adalah: \[ H_0: \sigma_1^2 = \sigma_2^2 = \cdots = \sigma_k^2 \] \[ H_1: \text{Setidaknya ada dua varians yang berbeda} \]
Keputusan yang dapat diambil dari hasil Homogenitas Ragam adalah:
- Jika \(p\)-value \(\leq \alpha\), maka tolak \(H_0\).
- Jika \(p\)-value \(> \alpha\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
Asumsi Independensi disebabkan karena adanya ketidakbebasan galat akibat autokorelasi dari korelasi terhadap galat tersebut. Untuk menguji Independensi galat, dapat menggunakan Uji Durbin-Watson
Hipotesis pada Asumsi Independensi adalah:
H0 : data antar perlakuan bersifat independen
H1 : data antar perlakuan tidak bersifat independen
Keputusan yang dapat diambil dari hasil Asumsi Independensi adalah:
- Jika \(p\)-value \(\leq \alpha\), maka tolak \(H_0\).
- Jika \(p\)-value \(> \alpha\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
> # Library
> install.packages("car")
> install.packages("rmarkdown")
> install.packages("knitr")
> install.packages("prettydoc")
> install.packages("equatiomatic")
> install.packages("lmtest")
> install.packages("tseries")
> install.packages("agricolae")
> install.packages("dplyr")
> install.packages("tidyr")
> install.packages("ggplot2")
> install.packages("reshape2")
> install.packages("additivityTests")> Data1 <- data.frame(
+ UB1 = c(65, 37, 49, 27, 60, 78, 8, 9, 15),
+ UB2 = c(40, 64, 36, 47, 44, 18, 11, 14,18),
+ UB3 = c(25, 22, 9, 6, 16, 13, 9, 9, 19))
> Data1
UB1 UB2 UB3
1 65 40 25
2 37 64 22
3 49 36 9
4 27 47 6
5 60 44 16
6 78 18 13
7 8 11 9
8 9 14 9
9 15 18 19Mengubah bentuk data menjadi dua kolom
> library(dplyr)
> library(tidyr)
> Data1 = Data1 %>%
+ pivot_longer(c(UB1, UB2, UB3))
> names(Data1) = c("PerlakuanUmpan","HasilTangkapan")
> Data1$PerlakuanUmpan = as.factor(Data1$PerlakuanUmpan)
> Data1
# A tibble: 27 × 2
PerlakuanUmpan HasilTangkapan
<fct> <dbl>
1 UB1 65
2 UB2 40
3 UB3 25
4 UB1 37
5 UB2 64
6 UB3 22
7 UB1 49
8 UB2 36
9 UB3 9
10 UB1 27
# ℹ 17 more rows> library(tseries)
> residu <- residuals(hasil_anova)
> residu
1 2 3 4 5 6 7
26.333333 7.555556 10.777778 -1.666667 31.555556 7.777778 10.333333
8 9 10 11 12 13 14
3.555556 -5.222222 -11.666667 14.555556 -8.222222 21.333333 11.555556
15 16 17 18 19 20 21
1.777778 39.333333 -14.444444 -1.222222 -30.666667 -21.444444 -5.222222
22 23 24 25 26 27
-29.666667 -18.444444 -5.222222 -23.666667 -14.444444 4.777778 > library(agricolae)
> bnt <- LSD.test(hasil_anova, "PerlakuanUmpan", alpha = 0,05)
> bnt
$statistics
MSerror Df Mean CV t.value LSD
345.9907 24 28.44444 65.39353 Inf Inf
$parameters
test p.ajusted name.t ntr alpha
Fisher-LSD none PerlakuanUmpan 3 0
$means
HasilTangkapan std r se LCL UCL Min Max Q25 Q50 Q75
UB1 38.66667 25.79244 9 6.200275 -Inf Inf 8 78 15 37 60
UB2 32.44444 18.12534 9 6.200275 -Inf Inf 11 64 18 36 44
UB3 14.22222 6.64789 9 6.200275 -Inf Inf 6 25 9 13 19
$comparison
NULL
$groups
HasilTangkapan groups
UB1 38.66667 a
UB2 32.44444 a
UB3 14.22222 a
attr(,"class")
[1] "group"> bnj <- TukeyHSD(hasil_anova, conf.level=0.95)
> bnj
Tukey multiple comparisons of means
95% family-wise confidence level
Fit: aov(formula = HasilTangkapan ~ PerlakuanUmpan, data = Data1)
$PerlakuanUmpan
diff lwr upr p adj
UB2-UB1 -6.222222 -28.11972 15.675274 0.7602156
UB3-UB1 -24.444444 -46.34194 -2.546948 0.0266289
UB3-UB2 -18.222222 -40.11972 3.675274 0.1157327Berdasarkan QQ plot diatas, maka dapat disimpulkan jika data menyebarsecara normal
Hipotesis: \[ \begin{align} & H_0:\text{pengamatan berdistribusi normal}\\ & H_1:\text{pengamatan tidak berdistribusi normal}\\ \end{align} \]
Taraf Signifikansi (α=5%)
Keputusan : \(p\)-value (0.792) \(> \alpha\), , dan \(p\)-value(0.9237) \(> \alpha\), pat diambil keputusan jika terima \(H_0\)
Kesimpulan :
Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti bahwa terima \(H_0\), sehingga dapat disimpulkan jika pengamatan berdistribusi normal.
Kesimpulan yang didapat dari uji BNT dan BNJ:
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tangkapan pada perlakuan umpan UB2 dan UB1.
Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara hasil tangkapan pada perlakuan umpan UB3 dan UB1. Perlakuan umpan UB1 memiliki hasil tangkapan yang lebih tinggi dibandingkan UB3.
Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara hasil tangkapan pada perlakuan umpan UB3 dan UB2.
Sehingga, perlakuan umpan UB1 secara signifikan lebih efektif daripada UB3, tetapi tidak ada perbedaan signifikan antara UB2 dengan UB1 atau UB3.
Berdasarkan uji ANOVA yang telah dilakukan, maka data memiliki keputusan jika tolak \(H_0\). Sesuai dengan syarat ANOVA jika harus memenuhi beberapa asumsi, maka diperlukan beberapa uji lanjut sebagai pertimbangan apakah data layak digunakan atau tidak.