Library:
# install.packages("knitr")
# install.packages("rmarkdown")
# install.packages("prettydoc")
# install.packages("equatiomatic")1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri merupakan kelompok mikrooganisme yang menyebabkan infeksi dan penyakit. Bakteri banyak ditemui di sekitar lingkungan kita salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang dapat bertahan hidup pada lingkungan yang mengandung garam. Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan antibakteri yang merupakan zat yang dapat membunuh bakteri patogen. Zat Kitosan merupakan salah satu zat yang memiliki sifat antibakteri dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Kemampuan kitpsan yang diolah menjadi nanokitosan memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih baik karena memiliki permukaan yang spesifik dan ukuran yang kecil (Sivakami er al. 2013). Pemanfaatan kitosan dalam produk pangan antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 0.5% dan 1% kitosan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Untuk mengetahui keefektivitasan antibakteri nanopartikel pada pertumbuhan bakteri S. aurueus dan E. coli maka harus dilakukan pengujian.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Statistika Deskriptif
Statistika Deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami (Hasan. 2001). Statistika Deskriptif berfungsi untuk menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Statistika deskriptif ditunjukkan melalui ukuran penyebaran data, ukuran pemusatan data, grafik, diagram, histogram, dan lain-lain untuk menyajikan informasi yang mudah dipahami.
2.2 Analisis of Varians (ANOVA) one-way
ANOVA adalah bentuk khusus dari analisis statistik yang banyak digunakan dalam penelitia eksperimen. Metode ini dikembangkan oleh R. A Fisher. Uji Anova juga adalah bentuk uji hipotesis statistik dimana kita mengambil kesimpulan berdasarkan data atau kelompok statistik inferentif.
Hipotesis Uji ANOVA:
- Hipotesis nol (\(H_0\)) dan hipotesis alternatif (\(H_a\)):
\[ H_0: \mu_1 = \mu_2 = \mu_3 = \cdots = \mu_k \] \[ H_1: \text{Setidaknya ada dua rata-rata yang berbeda} \] Keterangan :
- \(\mu_k\) adalah rata-rata populasi dari kelompok ke-k.
Keputusan berdasarkan nilai \(p\) :
Jika \(p\)-value \(\leq \alpha\), maka tolak \(H_0\).
Jika \(p\)-value \(> \alpha\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
Keputusan berdasarkan nilai stat uji \(F\) :
Jika \(F_{hitung} > F_{tabel}\), maka tolak \(H_0\).
Jika \(F_{hitung} \leq F_{tabel}\), maka gagal untuk menolak \(H_0\).
Keterangan :
\(p\)-value adalah probabilitas mendapatkan nilai \(F\) yang sama atau lebih ekstrem jika \(H_0\) benar.
\(\alpha\) adalah tingkat signifikansi yang ditetapkan (misalnya 0.05).
\(F_{hitung}\) adalah nilai \(F\) yang diperoleh dari perhitungan ANOVA.
\(F_{tabel}\) adalah nilai kritis \(F\) dari tabel distribusi \(F\) berdasarkan derajat kebebasan \(df_{antara}\) dan \(df_{dalam}\).
Dengan Rumus sebagai berikut: \[ F = \frac{RK_{antara}}{RK_{dalam}} \]
Dimana
\[ RK_{antara} = \frac{JK_{antara}}{DK_{antara}} \]
\[ RK_{dalam} = \frac{JK_{dalam}}{DK_{dalam}} \]
\[ JK_{antara} = \sum_{i=1}^{k} n_i (\bar{X}_i - \bar{X})^2 \]
\[ JK_{dalam} = \sum_{i=1}^{k} \sum_{j=1}^{n_i} (X_{ij} - \bar{X}_i)^2 \]
\[ DK_{antara} = k - 1 \]
\[ DK_{dalam} = N - k \]
Keterangan:
- \(RK_{antara}\) adalah Rata-rata Kuadrat Antar Kelompok
- \(RK_{dalam}\) adalah Rata-rata Kuadrat Dalam Kelompok
- \(JK_{antara}\) adalah Jumlah Kuadrat Antar Kelompok
- \(JK_{dalam}\) adalah Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok
- \(DK_{antara}\) adalah Derajat Kebebasan Antar Kelompok
- \(DK_{dalam}\) adalah Derajat Kebebasan Dalam Kelompok
- \(k\) adalah jumlah kelompok
- \(n_i\) adalah ukuran sampel dari kelompok ke-i
- \(\bar{X}_i\) adalah rata-rata kelompok ke-i
- \(\bar{X}\) adalah rata-rata total
- \(N\) adalah total jumlah sampel.
2.3 Asumsi Normalitas Galat
Uji Normalitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel prediktor maupun respon berdistribusi normal atau tidak dengan cara uji normalitas pada galat. uji normalitas dapat menggunakan uji Jarque Berra, Saphiro Wilk, Kolmogorov Smirnov ataupun menggunakan Q-Q Plot.
Hipotesis:
H0 : pengamatan berdistribusi normal
H1 : pengamatan tidak berdistribusi normal
Keputusan dan Kesimpulan:
- Apabila P-Value > α, maka keputusan H0 diterima. Disimpulkan bahwa data yang digunakan sudah berdistribusi normal
- Apabila P-Value < α, maka keputusan H0 ditolak. Disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak berdistribusi normal
2.4 Asumsi Homogenitas Ragam
Uji homogenitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji levene, fisher atau uji bartlett.
Hipotesis: \[ H_0: \sigma_1^2 = \sigma_2^2 = \cdots = \sigma_k^2 \]
\[ H_1: \text{Setidaknya ada dua varians yang berbeda} \]
Keputusan dan Kesimpulan:
- Apabila P-Value > α, maka keputusan H0 diterima. Disimpulkan bahwa data mempunyai ragam galat yang homogen
- Apabila P-Value < α, maka keputusan H0 ditolak. Disimpulkan bahwa data mempunyai ragam galat yang tidak homogen
2.5 Uji Lanjut Duncan (DMRT)
Uji lanjut Duncan didasarkan pada sekumpulamn nilai beda nyata yang ukurannya semakin besar dan dapat digunkana untuk menguji perbedaan antara semua pasangan perlakuan yang mungkin tanpa memperhatikan jumlah perlakuan. Uji Duncan digunakan ketika nilai KK > 20%
Hipotesis: \[ H_0: \mu_i = \mu_j \]
\[ H_1: \text{Setidaknya ada dua varians yang berbeda} \]
3 SOURCE CODE
3.1 Library
## Warning: package 'dplyr' was built under R version 4.3.3
##
## Attaching package: 'dplyr'
## The following objects are masked from 'package:stats':
##
## filter, lag
## The following objects are masked from 'package:base':
##
## intersect, setdiff, setequal, union
## Warning: package 'tidyr' was built under R version 4.3.3
## Warning: package 'tseries' was built under R version 4.3.3
## Registered S3 method overwritten by 'quantmod':
## method from
## as.zoo.data.frame zoo
## Warning: package 'car' was built under R version 4.3.3
## Loading required package: carData
## Warning: package 'carData' was built under R version 4.3.3
##
## Attaching package: 'car'
## The following object is masked from 'package:dplyr':
##
## recode
## Warning: package 'agricolae' was built under R version 4.3.3
3.2 Input Data
Data1 <- data.frame(
P0 = c(0, 0, 0),
P1 = c(12.31, 9.98, 20.46),
P2 = c(9.81, 8.71, 1.770),
P3 = c(5.94, 5.88, 10.77),
P4 = c(5.56, 5.50, 5.40),
P5 = c(8.89, 7.90, 6.83),
P6 = c(29.22, 33.39, 33.10)
)
Data1## P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6
## 1 0 12.31 9.81 5.94 5.56 8.89 29.22
## 2 0 9.98 8.71 5.88 5.50 7.90 33.39
## 3 0 20.46 1.77 10.77 5.40 6.83 33.10
Data1 <- Data1 %>% pivot_longer(c(P0, P1, P2, P3, P4, P5, P6))
names(Data1) <- c("Konsentrasi", "RatarataDiameter")
Data1$Konsentrasi <- as.factor(Data1$Konsentrasi)
Data1## # A tibble: 21 × 2
## Konsentrasi RatarataDiameter
## <fct> <dbl>
## 1 P0 0
## 2 P1 12.3
## 3 P2 9.81
## 4 P3 5.94
## 5 P4 5.56
## 6 P5 8.89
## 7 P6 29.2
## 8 P0 0
## 9 P1 9.98
## 10 P2 8.71
## # ℹ 11 more rows
3.3 ANOVA
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## Konsentrasi 6 1911.7 318.6 35.04 1.19e-07 ***
## Residuals 14 127.3 9.1
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
3.5 Uji Asumsi Normalitas Galat
##
## Jarque Bera Test
##
## data: .
## X-squared = 0.47602, df = 2, p-value = 0.7882
3.6 Uji Asumsi Homogenitas Ragam
## Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)
## Df F value Pr(>F)
## group 6 0.819 0.5732
## 14
## [1] 2.847726
3.7 Uji Koefisien Keragaman
## [1] 0.2861035
3.8 Uji Lanjut Duncan (DMRT)
## $statistics
## MSerror Df Mean CV
## 9.092305 14 10.54381 28.59825
##
## $parameters
## test name.t ntr alpha
## Duncan Konsentrasi 7 0.05
##
## $duncan
## Table CriticalRange
## 2 3.033186 5.280505
## 3 3.178300 5.533134
## 4 3.267858 5.689048
## 5 3.328395 5.794437
## 6 3.371424 5.869346
## 7 3.402925 5.924186
##
## $means
## RatarataDiameter std r se Min Max Q25 Q50 Q75
## P0 0.000000 0.00000000 3 1.74091 0.00 0.00 0.000 0.00 0.000
## P1 14.250000 5.50275386 3 1.74091 9.98 20.46 11.145 12.31 16.385
## P2 6.763333 4.35918953 3 1.74091 1.77 9.81 5.240 8.71 9.260
## P3 7.530000 2.80608268 3 1.74091 5.88 10.77 5.910 5.94 8.355
## P4 5.486667 0.08082904 3 1.74091 5.40 5.56 5.450 5.50 5.530
## P5 7.873333 1.03025887 3 1.74091 6.83 8.89 7.365 7.90 8.395
## P6 31.903333 2.32835421 3 1.74091 29.22 33.39 31.160 33.10 33.245
##
## $comparison
## NULL
##
## $groups
## RatarataDiameter groups
## P6 31.903333 a
## P1 14.250000 b
## P5 7.873333 c
## P3 7.530000 c
## P2 6.763333 c
## P4 5.486667 c
## P0 0.000000 d
##
## attr(,"class")
## [1] "group"
4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Analisis of Vairans (ANOVA) one-way
Ingin diketahui apakah terdapat pengaruh dari Antibakteri nanopartikel kitosan dengan beberapa konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus. Dari tabel ANOVA dapat dilihat bahwa F-hitung adalah 35.04 dan F-tabel adalah 2.847. Karena F-hitung lebih dari F-tabel maka Tolak H0 yang artinya terdapat pengaruh dari Antibakteri Nanopartikel Kitosan dengan beberapa konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri S. aureu. Karena terdapat pengaruh yang signifikan maka diperlukan uji lanjut.
4.2 Uji Asumsi Normalitas Galat
Berdasarkan hasil uji Jarque Bera, diperoleh P-value sebesar 0.7882. Karena P-value > alpha(0.05), maka didapatkan keputusan terima H0 yang artinya pengamatan menyebar normal dan asumsi normalitas terpenuhi.
4.3 Uji Asumsi Homogenitas Ragam
Ragam Berdasarkan hasil uji Levene, diperoleh P-value sebesar 0.819. Karena P-value > alpha(0.05), maka didapatkan keputusan terima H0 yang artinya data mempunyai ragam galat yang homogen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi homogenitas varians dalam ANOVA terpenuhi.
4.4 Uji Koefisien Keragaman
Dari Uji Koefisien Keragaman diperoleh nilai KK adalah 0.2861035 atau 28% dimana nilai Koefisien keragaman > 20%. Maka dilakukan uji lanjut yaitu uji Duncan (DMRT)
4.5 Uji Lanjut Duncan (DMRT)
Dari grafik hasil Uji Duncan dapat dilihat bahwa semua perlukan (P1 - P5) memiliki identifikasi simbol yang berbeda dari variabel kontrol(P0). Maka dapat disimpulkan bahwa Zona hambat yang dihasilkan oleh antibakteri nanopartikel kitosan akan bekerja lebih efektif jika diberi perlakuan 5 yaitu asam asetat 1% karena dilihat dari grafik, P5 menunjukkan titik yang stabil, artinya kemampuan menghambat atau daya hambatnya bekerja secara baik.
5 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji ANOVA, hasil meunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara Antibakteri Nanopartikel Kitosan dengan beberapa konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus, sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Selain itu, asumsi asumsi yang diperlukan dalam penggunaan metode ANOVA pada kasus ini semuanya terpenuhi.
6 DAFTAR PUSTAKA
- Alce K. Magani, Trina E. Tallei & Beivy J. Kolondam. (2020). Uji Antibakteri Nanopartikel Kitosan terhadap pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Bios Logos, Vol. 10(01), 8-12.
- Hasan, Iqbal, (2001). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif) Jakarta : PT Bumi Aksara