Econometric
~ Final Exam ~
| Kontak | : \(\downarrow\) |
| diyasaryanugroho@gmail.com | |
| https://www.instagram.com/diasary_nm/ | |
| RPubs | https://rpubs.com/diyasarya/ |
Import Data
# Data
no <- c(1:44)
tahun <- c(1980:2023)
produktivitas <- c(4169.442, 3951.818, 3502.381, 3750.342, 3528.127, 3344.306,
3815.466, 4041.731, 3812.039, 3869.066, 3858.184, 3824.65,
3853.345, 3824.334, 3947.745, 3921.171, 3961.818, 3661.605,
4460.42, 4716.56, 4398.982, 4334.105, 4970.317, 5195.834,
4964.834, 5101.404, 5212.358, 5220.077, 5389.627, 5391.495,
5675.321, 5176.68, 5595.152, 5443.138, 5232.585, 5198.858,
5325.21, 5796.57, 5819.193, 5863.358, 2305.98, 3483.08,
6012.53, 5967.92)
suhu <- c(26, 26.6, 26.4, 26.7, 26.1, 26.3, 26.3, 26.6, 26.5, 26.4,
26.6, 26.4, 26.5, 26.5, 26.4, 26.6, 26.5, 26.6, 27.1, 26.4,
26.5, 26.7, 26.9, 26.8, 26.8, 26.9, 26.8, 26.8, 26.6, 27.0,
27.1, 26.8, 26.9, 27.0, 27.0, 27.1, 27.4, 27.0, 27.1, 27.2,
27.0, 27.3, 27.0, 27.1)
curah_hujan<- c(80.4, 78.3, 77.8, 78.6, 75.8, 78.4, 81.0, 79.7, 81.1, 79.3,
79.3, 79.8, 78.2, 76.6, 81.5, 78.2, 75.4, 76.4, 74.2, 80.4,
81.2, 82.5, 80.2, 75.9, 79.2, 81.0, 80.9, 81.2, 30.5, 80.3,
50.8, 60.2, 83.2, 50.5, 70.6, 70.9, 90.4, 80.6, 81.3, 90.9,
72.2, 70.6, 30.5, 80.3)
datamatakt <- data.frame(No = no,
Tahun = tahun,
Produktivitas = produktivitas,
Suhu = suhu,
Curah_Hujan = curah_hujan)
head(datamatakt)Pada data diatas, akan dilakukan perhitungan premi berdasarkan tingkat produktivitas yang dipengaruhi oleh suhu dan curah hujan. Untuk mengetahui pengaruh suhu dan curah hujan terhadap tingkat produktivitas dapat menggunakan fungsi Cobb-Douglas. Fungsi Cobb-Douglas adalah model matematis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara input dan output dalam produksi. Fungsi ini sering digunakan dalam ekonomi untuk merepresentasikan teknologi produksi di mana dua atau lebih input (biasanya tenaga kerja dan modal) digunakan untuk menghasilkan output.
1. Logaritma natural (ln) dari masing-masing variabel data
Berikut hasil melakukan logaritma natural (ln) untuk masing-masing variabel.
ln_produktivitas = ln(datamatakt$Produktivitas)
ln_suhu = ln(datamatakt$Suhu)
ln_curah_hujan = ln(datamatakt$Curah_Hujan)
datamataktln = data.frame(No = datamatakt$No,
Tahun = datamatakt$Tahun,
LN_Produktivitas = ln_produktivitas,
LN_Suhu = ln_suhu,
LN_Curah_Hujan = ln_curah_hujan)
head(datamataktln)Setelah setiap variabel sudah berbentuk logaritma natural lalu gunakan pemodelan regresi untuk mengetahui pengaruh suhu dan curah hujan terhadap tingkat produktivitas.
modelcobbdouglas <- lm(LN_Produktivitas ~ LN_Suhu+LN_Curah_Hujan, data = datamataktln)
summary(modelcobbdouglas)##
## Call:
## lm(formula = LN_Produktivitas ~ LN_Suhu + LN_Curah_Hujan, data = datamataktln)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -0.75263 -0.06896 0.01269 0.09988 0.19079
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) -19.1642 7.4161 -2.584 0.013422 *
## LN_Suhu 8.6217 2.2311 3.864 0.000389 ***
## LN_Curah_Hujan -0.1766 0.1194 -1.479 0.146726
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 0.1744 on 41 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.3161, Adjusted R-squared: 0.2827
## F-statistic: 9.473 on 2 and 41 DF, p-value: 0.0004149
Dari pemodelan regresi didapat:
1. Persamaan Regresi :
Produktivitas = -19.1642 + 8.6217Suhu -0.1766Curah_Hujan.
2.
F-statistic = 9.473 dengan p-value lebih kecil dari 0.05 yang artinya H0
ditolak atau terdapat minimal satu variabel bebas yang memiliki pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas (Suhu dan Curah_Hujan) dengan
variabel terikat (Produktivitas).
3. R-Squared = 0.2827 yang
artinya variabel bebas mampu menjelaskan varians variabel bebas sebesar
28,27% sisanya 71,73% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat
pada model regresi atau tidak diteliti.
4. T-statistic = 3.864
dengan p-value lebih kecil dari 0.05 yang artinya H0 ditolak atau
variabel Suhu berpengaruh terhadap variabel Produktivitas. Sedangkan
variabel Curah_Hujan memiliki p-value yang lebih besar dari 0.05.
2. Model ekspektasi atau rata-rata dengan menggunakan fungsi logaritma natural (ln) Cobb-Douglas.
Mean_Suhu <- mean(datamataktln$LN_Suhu)
Mean_Curah_Hujan <- mean(datamataktln$LN_Curah_Hujan)
print(paste("Rata-rata suhu:", round(Mean_Suhu,5)))## [1] "Rata-rata suhu: 3.28587"
## [1] "Rata-rata curah hujan: 4.29939"
## [1] "<U+0001D741><U+0001D46E> = <U+0001D482>+ <U+0001D737><U+0001D7CF><U+0001D741><U+0001D7CF> + <U+0001D737><U+0001D7D0><U+0001D741><U+0001D7D0>"
## [1] "<U+0001D741><U+0001D46E> = -19.164 + 8.622 (3.2858) - 0.1766(4.299)"
## [1] 8.409544
## [1] 4489.711
3. Model variansi dengan menggunakan fungsi logaritma natural (ln) Cobb-Douglas.
Var_Suhu <- var(datamataktln$LN_Suhu)
Var_Curah_Hujan <- var(datamataktln$LN_Curah_Hujan)
Var_Suhu_Curjan = cov(datamataktln$LN_Suhu, datamataktln$LN_Curah_Hujan)
# Menampilkan hasil
print(paste("Variansi Suhu:", round(Var_Suhu,5)))## [1] "Variansi Suhu: 0.00014"
## [1] "Variansi Curah Hujan: 0.05051"
## [1] "Variansi Gabungan: -0.00035"
variance_value = (((8.622)^2 *0.00014) + ((-0.1766)^2 * 0.05051) + (2*(8.622*(-0.1766))*(-0.00035)) + 0.01)
variance_value ## [1] 0.02304858
4. Premi Asuransi
Premi Loading Faktor VS Premi Standar Deviasi
plot_ly(x = PLF$load_faktor, y = PLF$premi, type = 'scatter', mode = 'lines', name = 'Premi Loading Faktor') %>%
add_trace( x = PLF$load_faktor , y = PLF$premi_sd , mode = 'lines', name = 'Premi Standar Deviasi') %>%
layout(title = 'Premi Loading Faktor Vs Premi Standar Deviasi',
xaxis = list(title = 'Loading Faktor'),
yaxis = list(title = 'Premi'))Plot 3 Variabel
fig <- plot_ly(x = ~Curah_Hujan, y = ~Suhu, z = ~Produktivitas, data = datamatakt , type = 'scatter3d', mode = 'lines',name = 'Coub Douglass Model' , line = list(width = 4, color = ~c, colorscale = list(c(0,'#BA52ED'), c(1,'#FCB040')))) %>%
layout(title = 'Plot 3 Variabel',
xaxis = list(title = 'Curah Hujan'),
yaxis = list(title = 'Suhu'),
zaxis = list(title = 'Produktivitas' ))
fig