Library:

> # install.packages("knitr")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("dplyr")
> # install.packages("tidyr")
> # install.packages("lmtest")
> # install.packages("tseries")
> # install.packages("agricolae")
> # install.packages("car")

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis Ragam (analyis of vriance) atau ANOVA adalah salah satu analisis statistika dalam cabang statistika inferensia. Sir Ronald Fisher memperkenalkan analisis ragam untuk mempermudah analisis dan interpretasi data pada hasil percobaan laboratorium dan lapangan pada biddang biologi dan pertanian (Sunaryo et al., 2003). Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi, analisis ragam dapat digunakan pada pendidikan, ekonomi, sosial dan industri.

Ragam merupakan besaran statistika yang menunjukkan ukuran penyebaran data. Semakin besar sebaran suatau data, maka semakin besar pula nilai ragamnya, begitupun sebaliknya. sSemakin data tersebut tidak menyebar, maka semakin kecil pula ragamnya. Pada data yang tidak menyebar, ragam bernilai nol. Ukuran keragaman dapat menunjukkan homogenitas suatu data. Semakin besar nilai ukuran keragaman, maka data tersebut akan semakin tidak homogen.

Tujuan Analisis Ragam adalah untuk menganalisis perbedaan signifikan antara kelompok populasi dengan besar kecilnya sebaran (varians) masing-masing kelompok populasi. Menurut Sheng (2008), terdapat empat asumsi yang harus terpenuhi sebelum peneliti melakukan analisis ragam.

Dalam kasus ini peneliti ingin mengetahui perbandingan harga sepotong kue (merek tertentu) pada empat lokasi disuatu kota. Dipilih secara acak empat toko pada lokasi A, B, C, D. Data yang diperoleh tersaji pada subbab Data

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANOVA (Analysis of Variance)

Analisis Varian (ANOVA, Analysis of Variance) adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata di antara beberapa kelompok atau populasi. ANOVA dikembangkan oleh Ronald A. Fisher dan menjadi salah satu alat paling penting dalam statistik untuk analisis eksperimen. Tujuan utama ANOVA adalah untuk menentukan apakah perbedaan yang diamati antara rata-rata kelompok adalah signifikan secara statistik atau hanya terjadi secara kebetulan. Dengan kata lain, ANOVA membantu kita memutuskan apakah variasi antara kelompok lebih besar dari variasi dalam kelompok. Selain itu juga terdapat 2 jenis ANOVA, antara lain:

2.1.1 ANOVA Satu Arah

Analisis ragam adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman total data menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai komponen keragaman, Analisis ragam klasifikasi satu arah adalah analisis ragam dengan satu kriteria untuk pengklasifikasian data (Montgomery, 1991).

2.1.2 ANOVA Dua Arah

Analisis ragam dua arah merupakan pengujian ANOVA yang didasarkan pada penelitian atau pengamatan dengan kriteria. Tujuan dan pengujian ANOVA 2 arah digunakan untuk mengetahui keberadaan pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.

2.2 ASUMSI ANOVA

Pada ANOVA (Analysis of Variance) terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan uji ANOVA. Asumsi-asumsi dari ANOVA (Analysis of Variance) diantara lain:

2.2.1 Pengaruh Aditif

Pengaruh aditif adalah pengaruh perlakuan selalu tetap pada setiap kelompok atau kelompok selalu tetap pada setiap pengaruh perlakuan. Pengaruh aditif merupakan respons yang diterima dari perlakuan kelompok pada percobaan. Hal ini berarti tidak ada pengaruh lain kecuali perlakuan dan kelompok pada percobaan peneliti.

2.2.2 Kenormalan

Kenormalan adalah data eksperimen yang seharusnya berdistribusi normal. sehingga data yang tidak terdistribusi harus terlebih dahulu dilakukan transformasi agar sesuai untuk analisis ragam. Oleh karena itu penelitian harus dilakukan dengan pengacakan yang sesuai dengan desain eksperimental. Uji normalitas dapat dilakukan dengan Uji Shapiro Wilk, Uji Jarque Berra, Uji Kolmogorov Smirnov.

2.2.3 Kehomogenan Ragam

Kehomogenan ragam adalah asumsi dasar yang menyimpang pada analisis ragam. Data tersebut tidak sesuai jika dianalisis ragam karena data harus memiliki ragam homogen. jika data yang dianalisis tidak terpenuhi asumsi kehomogenan ragam maka dapat berpengaruh pada kepekaan hasil pengujian analisis ragam. Uji kehomogenan dapat dilakukan dengan Uji Levene, Uji Breusch Pagan, Uji Bartlett.

2.2.4 Kebebasan Galat

Kebebasan galat dilakukan setelah pengacakan dengan prinsip desain eksperimen, rangkaian uji diatur sedemikian sistematis sehingga kemungkinan asumsi kebebasan galat dilanggar. Galat adalah kesalahan dalam percobaan, kesalahan itu disebabkan oleh pengaruh acak percobaan dan kesalahan itu akan bergerak secara independen, tetapi jika perangkat percobaan tidak ditempatkan secara acak, ini akan menghasilkan asumsi standar bebas galat, sehingga data eksperimen tidak cocok untuk analisis ragam, karena pengacakan yang tepat menjamin bebas galat. Uji ini dapat dilakukan dengan uji Durbiin Watson

2.3 Uji Lanjut

Uji lanjut dapat dilakukan jika dan hanya jika hasil ANOVA menghasilkan keputusan Tolah H0 yang berarti setidaknya terdapat minimal satu perbedaan yang terjadi pada setiap perlakuan. Uji lanjut dapat dilakukan dengan Uji BNT, BNJ, dan Duncan.

3 SOURCE CODE

3.1 Library

> # Library
> library(dplyr)
> library(tidyr)
> library(lmtest)
> library(tseries)
> library(agricolae)
> library(car)

3.2 Data

> dataHarga = data.frame(Lokasi1 = c(1.59,1.63,1.65,1.61),
+                   Lokasi2 = c(1.58,1.61,1.64,1.63),
+                   Lokasi3 = c(1.54,1.54,1.55,1.58),
+                   Lokasi4 = c(1.69,1.7,1.67,1.61))
> dataHarga
  Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3 Lokasi4
1    1.59    1.58    1.54    1.69
2    1.63    1.61    1.54    1.70
3    1.65    1.64    1.55    1.67
4    1.61    1.63    1.58    1.61

Mengubah bentuk data menjadi 2 kolom:

> dataHarga = dataHarga %>%
+   pivot_longer(c(Lokasi1, Lokasi2, Lokasi3, Lokasi4))
> names(dataHarga) = c("LokasiToko", "HargaRoti")
> dataHarga
# A tibble: 16 × 2
   LokasiToko HargaRoti
   <chr>          <dbl>
 1 Lokasi1         1.59
 2 Lokasi2         1.58
 3 Lokasi3         1.54
 4 Lokasi4         1.69
 5 Lokasi1         1.63
 6 Lokasi2         1.61
 7 Lokasi3         1.54
 8 Lokasi4         1.7 
 9 Lokasi1         1.65
10 Lokasi2         1.64
11 Lokasi3         1.55
12 Lokasi4         1.67
13 Lokasi1         1.61
14 Lokasi2         1.63
15 Lokasi3         1.58
16 Lokasi4         1.61

Data telah berbentuk tabel dengan dua kolom sehingga dapat diolah lebih lanjut dengan mudah.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji ANOVA (Analysis of Variance)

Hipotesis:

H0 : Data tidak memiliki perbedaan rata-rata antar kelompok

H1 : Data memiliki minimal satu perbedaan rata-rata antar kelompok

> fit=lm(HargaRoti~LokasiToko,data=dataHarga)
> AnovaSatuArah=aov(fit)
> summary(AnovaSatuArah)
            Df  Sum Sq  Mean Sq F value  Pr(>F)   
LokasiToko   3 0.02672 0.008908   10.64 0.00107 **
Residuals   12 0.01005 0.000837                   
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

Berdasarkan hasil ANOVA didapatkan keputusan Tolah H0 dikarenakan nilai P-Value < α(0.05), yang berarti bahwa terdapat minimal satu perbedaan rata-rata yang terdapat pada antar kelompok.

4.2 Plot

4.2.1 Plot Residual vs Fitted

> plot(AnovaSatuArah,1)

4.2.2 QQ-Plot

> plot(AnovaSatuArah,2)

Dapat dilihat dari grafik QQ-Plot didapat hasil gambar menunjukkan bahwa data telah mengikuti distribusi normal.

4.3 Asumsi Normalitas

Hipotesis :

H0 : Data residual menyebar mengikuti distribusi normal

H1 : Data residual tidak menyebar mengikuti distribusi normal

> shapiro.test(fit$residuals)

    Shapiro-Wilk normality test

data:  fit$residuals
W = 0.9405, p-value = 0.3552

Dari hasil uji Normalitas didapat keputusan Terima H0 dikarenakan nilai P-value (0.3552) > α(0.05), yang berarti bahwa data residual telah mengikuti distribusi normal sehingga asumsi ANOVA telah terpenuhi.

4.4 Asumsi Homogenitas Ragam

Hipotesis:

H0 : Data telah berasal dari distribusi yang sama

H1 : Data tidak berasal dari distribusi yang sama

> bptest(AnovaSatuArah)

    studentized Breusch-Pagan test

data:  AnovaSatuArah
BP = 3.1708, df = 3, p-value = 0.366

Dari uji Homogenitas didapat keputusan Terima H0 dikarenakan nilai P-value (0.366) > α(0.05), yang berarti bahwa data telah homogen atau telah berasal dari distribusi yang sama sehingga asumsi ANOVA telah terpenuhi.

4.5 Asumsi Kebebasan Galat

Hipotesis:

H0 : Data telah saling bebas atau independen

H1 : Data tidak saling bebas atau dependen

> dwtest(AnovaSatuArah)

    Durbin-Watson test

data:  AnovaSatuArah
DW = 1.3128, p-value = 0.1518
alternative hypothesis: true autocorrelation is greater than 0

Dari uji Kebebasan Galat didapat keputusan Terima H0 dikarenakan nilai P-value (0.1518) > α(0.05), yang berarti bahwa data saling bebas atau independen (tidak saling berkaitan) satu sama lain sehingga asumsi ANOVA telah terpenuhi

4.6 Uji Lanjut

Dikarenakan didapatkan hasil Hipotesis Tolak H0 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antar rata-rata kelompok, maka akan diuji untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan yang signifikan dengan uji BNT atau BNJ.

Uji BNT (Beda Nyata Terkecil)

> bnt <- LSD.test(AnovaSatuArah, "LokasiToko", alpha = 0.05)
> bnt
$statistics
    MSerror Df    Mean       CV  t.value        LSD
  0.0008375 12 1.61375 1.793313 2.178813 0.04458588

$parameters
        test p.ajusted     name.t ntr alpha
  Fisher-LSD      none LokasiToko   4  0.05

$means
        HargaRoti        std r        se      LCL      UCL  Min  Max    Q25
Lokasi1    1.6200 0.02581989 4 0.0144698 1.588473 1.651527 1.59 1.65 1.6050
Lokasi2    1.6150 0.02645751 4 0.0144698 1.583473 1.646527 1.58 1.64 1.6025
Lokasi3    1.5525 0.01892969 4 0.0144698 1.520973 1.584027 1.54 1.58 1.5400
Lokasi4    1.6675 0.04031129 4 0.0144698 1.635973 1.699027 1.61 1.70 1.6550
          Q50    Q75
Lokasi1 1.620 1.6350
Lokasi2 1.620 1.6325
Lokasi3 1.545 1.5575
Lokasi4 1.680 1.6925

$comparison
NULL

$groups
        HargaRoti groups
Lokasi4    1.6675      a
Lokasi1    1.6200      b
Lokasi2    1.6150      b
Lokasi3    1.5525      c

attr(,"class")
[1] "group"

Uji BNJ (Beda Nyata Jujur)

> bnj <- TukeyHSD(AnovaSatuArah,conf.level=0.95)
> bnj
  Tukey multiple comparisons of means
    95% family-wise confidence level

Fit: aov(formula = fit)

$LokasiToko
                   diff          lwr          upr     p adj
Lokasi2-Lokasi1 -0.0050 -0.065753758  0.055753758 0.9945935
Lokasi3-Lokasi1 -0.0675 -0.128253758 -0.006746242 0.0281728
Lokasi4-Lokasi1  0.0475 -0.013253758  0.108253758 0.1474892
Lokasi3-Lokasi2 -0.0625 -0.123253758 -0.001746242 0.0431349
Lokasi4-Lokasi2  0.0525 -0.008253758  0.113253758 0.0991200
Lokasi4-Lokasi3  0.1150  0.054246242  0.175753758 0.0005629

Dari uji BNT dan BNJ didapat hasil bahwa:

1). Lokasi4 memiliki perbedaan rata-rata terhadap semua lokasi (1,2,3)

2). Lokasi1 memiliki kesamaan rata-rata terhadap lokasi2, namun mengalami perbedaan terhadap lokasi 3 dan 4

3). Lokasi2 memiliki kesamaan rata-rata terhadap lokasi1, namun mengalami perbedaan terhadap lokasi 3 dan 4

4). Lokasi3 memiliki perbedaan rata-rata terhadap semua lokasi (1,2,4)

5 KESIMPULAN

ANOVA adalah alat statistik yang kuat untuk menguji perbedaan rata-rata antara beberapa kelompok. Namun, hasilnya hanya dapat diandalkan jika asumsi-asumsinya terpenuhi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa independensi observasi, normalitas, dan homogenitas varians sebelum melakukan uji ANOVA. Jika asumsi-asumsi ini tidak terpenuhi, metode alternatif seperti transformasi data atau uji non-parametrik mungkin perlu dipertimbangkan.

6 DAFTAR PUSTAKA

Sumarminingsih, Eni, Achmad Efendi, dan Adji Achmad Rinaldo F. 2022. Komputasi Statistika. Malang: UB Press.