ANALISIS PENGARUH CAKUPAN IMUNISASI TERHADAP KEMATIAN ANAK BALITA DI NEGARA PHILIPPINES TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2015 MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINEAR BERGANDA

A. PENDAHULUAN

Data Negara Philippines yang berisikan data mengenai cakupan imunisasi Hepatitis B, imunisasi Campak yang mengandung vaksin dosis pertama, imunisasi Polio, dan imunisasi Difteri Tetanus Toksoid dan Pertusis yang mengacu pada kematian anak di bawah lima tahun pada tahun 2000 sampai 2015. Dimana penyakit tersebut juga merupakan penyebab utama kematian balita, cakupan imunisasi yang rendah berkaitan dengan kematian balita yang tinggi, dan faktor-faktor upaya yang mempengaruhi pemberian cakupan imunisasi juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, dalam pengolahan data ini akan dibahas mengenai hubungan atau pola variabel-variabel yang ada di dalam data global tahun 2000 sampai 2015 khususnya pada Negara Philippines dengan menggunakan metode Analisis Regresi Linear Berganda.

B. LANDASAN TEORI

a. Kematian Anak Balita Di Negara Philippines

Angka kematian Balita di Philippines masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global (27 per 1.000 kelahiran hidup) dan rata-rata negara-negara Asia Tenggara (23 per 1.000 kelahiran hidup). Banyak faktor yang mempengaruhi kematian balita, seperti penyakit Hepatitis B, Campak, Polio, dan Difteri Tetanus Toksoid dan Pertusis merupakan penyebab utamanya. Penyakit-penyakit ini dapat berakibat fatal bagi balita, terutama mereka yang tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dimana dengan imunisasi terbukti efektif dalam mencegah penyakit-penyakit ini dan menyelamatkan nyawa anak-anak.

b. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui arah memodelkan hubungan/ mengetahui pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dan memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen. Bentuk umum model regresi linear berganda adalah \[Y = {\beta_{0}} + {\beta_{1}}X_{1} + {\beta_{2}}X_{2} + ... + {\beta_{n}}X_{n} + {\epsilon}\]

dimana,

\(Y\) : variabel dependen

\(X_{1}, X_{2}, ..., X_{n}\) : variabel-variabel independen

\(\epsilon\) : galat acar (random error)

\({\beta_{0}}, {\beta_{1}}, ..., {\beta_{n}}\) : parameter-parameter populasi yang nilainya tidak diketahui.

c. Uji Asumsi

Uji asumsi klasik pada dasarnya adalah salah satu uji yang digunakan sebagai syarat statistik. Agar model regresi linear berganda yang dihasilkan dapat dipercaya dan valid, maka dilakukan uji asumsi terhadap beberapa persyaratan dasar. Tujuan utama uji asumsi adalah untuk memastikan bahwa model regresi linear berganda memenuhi asumsi-asumsi klasik yang mendasari teknik statistik ini. Syarat uji asumsi yaitu residu data berdistribusi normal, residu data tidak homogen, tidak terdapat autokorelasi, dan tidak terdapat multikolinearitas.

C. PEMBAHASAN

a. Input Data

Sebelum memasukan data kita perlu mempersiapkan library yang akan digunakan. Pada analisis data kali ini menggunakan library:

library(readxl)
## Warning: package 'readxl' was built under R version 4.2.3
library(stats)
library(carData)
## Warning: package 'carData' was built under R version 4.2.3
library(car)
## Warning: package 'car' was built under R version 4.2.3
library(zoo)
## Warning: package 'zoo' was built under R version 4.2.3
## 
## Attaching package: 'zoo'
## The following objects are masked from 'package:base':
## 
##     as.Date, as.Date.numeric
library(lmtest)
## Warning: package 'lmtest' was built under R version 4.2.3
library(fit.models)
## Warning: package 'fit.models' was built under R version 4.2.3
library(knitr)
## Warning: package 'knitr' was built under R version 4.2.3
library(kableExtra)
## Warning: package 'kableExtra' was built under R version 4.2.3

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data Philippines pada tahun 2000 sampai 2015, dengan varaibel:

  • Y : Under Five Deaths (Kematian Balita)

  • X1 : Hepatitis B (Cakupan imunisasi Hepatitis B (HepB3) pada anak usia 1 tahun dalam satuan persen)

  • X2 : Measles (Cakupan imunisasi Campak yang mengandung vaksin dosis pertama (MCV1) pada anak usia 1 tahun dalam satuan persen)

  • X3 : Polio (Cakupan imunisasi Polio (Pol3) pada anak usia 1 tahun dalam satuan persen)

  • X4 : Diphtheria (Cakupan imunisasi Difteri Tetanus Toksoid dan Pertusis (DTP3) pada anak usia 1 tahun dalam satuan persen)

Data_Philippines <- read_excel("D:/SEMESTER 4/SIM/Data_Philippines.xlsx")
Data_Philippines
## # A tibble: 16 × 7
##    Country      Year Under_five_deaths Hepatitis_B Measles Polio Diphtheria
##    <chr>       <dbl>             <dbl>       <dbl>   <dbl> <dbl>      <dbl>
##  1 Philippines  2000              37.7          46      19    74         78
##  2 Philippines  2001              36.9          45      19    76         79
##  3 Philippines  2002              36.2          42      19    77         79
##  4 Philippines  2003              35.5          52      19    85         84
##  5 Philippines  2004              34.9          48      18    85         88
##  6 Philippines  2005              34.2          49      19    90         89
##  7 Philippines  2006              33.6          77      19    88         88
##  8 Philippines  2007              33            87      17    87         87
##  9 Philippines  2008              32.5          88      22    87         91
## 10 Philippines  2009              32.1          85      19    87         87
## 11 Philippines  2010              31.7          77      10    88         79
## 12 Philippines  2011              31.3          87      36    88         87
## 13 Philippines  2012              30.9          88      42    88         88
## 14 Philippines  2013              30.5          89      54    85         89
## 15 Philippines  2014              30.1          67      54    82         67
## 16 Philippines  2015              29.6          75      57    79         60
View(Data_Philippines)

b. Model Regresi Linear Berganda

anreg <- lm(Data_Philippines$Under_five_deaths~ Data_Philippines$Hepatitis_B + Data_Philippines$Measles + Data_Philippines$Polio + Data_Philippines$Diphtheria, data = Data_Philippines)
anreg
## 
## Call:
## lm(formula = Data_Philippines$Under_five_deaths ~ Data_Philippines$Hepatitis_B + 
##     Data_Philippines$Measles + Data_Philippines$Polio + Data_Philippines$Diphtheria, 
##     data = Data_Philippines)
## 
## Coefficients:
##                  (Intercept)  Data_Philippines$Hepatitis_B  
##                     51.16583                      -0.05969  
##     Data_Philippines$Measles        Data_Philippines$Polio  
##                     -0.06381                      -0.26850  
##  Data_Philippines$Diphtheria  
##                      0.12689
Maka didapatkan model regersi linier berganda yaitu: \[KM = 51.16583 - 0.05969X_1 - 0.06381X_2 - 0.26850X_3 + 0.12689X_4\]

Interpretasi: Apabila variabel lain diasumsikan 0 maka Kematian Balita (KM) sebesar 51.16583. Jika variabel X1 (Hepatitis B) naik 1% maka Kematian Balita akan turun sebesar 0.059693, jika variabel X2 (Measles) naik 1% satuan maka Kematian Balita akan turun sebesar 0.06381, jika variabel X3 (Polio) naik 1% maka Kematian Balita akan turun sebesar 0.26850, dan jika variabel X4 (Diphtheria) naik 1% maka Kematian Balita akan naik sebesar 0.12689.

c. Uji Simultan (F) dan Uji Parsial (T)

summary(anreg)
## 
## Call:
## lm(formula = Data_Philippines$Under_five_deaths ~ Data_Philippines$Hepatitis_B + 
##     Data_Philippines$Measles + Data_Philippines$Polio + Data_Philippines$Diphtheria, 
##     data = Data_Philippines)
## 
## Residuals:
##      Min       1Q   Median       3Q      Max 
## -0.62780 -0.39864  0.02873  0.26780  0.81419 
## 
## Coefficients:
##                              Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)    
## (Intercept)                  51.16583    2.87643  17.788 1.87e-09 ***
## Data_Philippines$Hepatitis_B -0.05969    0.01097  -5.440 0.000204 ***
## Data_Philippines$Measles     -0.06381    0.01211  -5.271 0.000264 ***
## Data_Philippines$Polio       -0.26850    0.04348  -6.175 6.96e-05 ***
## Data_Philippines$Diphtheria   0.12689    0.02367   5.361 0.000230 ***
## ---
## Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
## 
## Residual standard error: 0.5356 on 11 degrees of freedom
## Multiple R-squared:  0.9668, Adjusted R-squared:  0.9547 
## F-statistic: 80.05 on 4 and 11 DF,  p-value: 4.651e-08

Interpretasi: Karena P-value > 0,05 maka dihasilkan variabel Hepatitis B, Measles, Polio, dan Diphtheria berpengaruh signifikan terhadap variabel Kematian Balita. Nilai Adjusted R-square sebesar 95,47% yang berarti variabel kematian balita dan 4,53% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

d. Uji Asumsi

1. UJI NORMALITAS

residu = resid(anreg)
shapiro.test(residu)
## 
##  Shapiro-Wilk normality test
## 
## data:  residu
## W = 0.95024, p-value = 0.4935

Interpretasi: Karena P-value > 0,05 maka residu data berdistribusi normal.

2. UJI HOMOGENITAS

bptest(anreg)
## 
##  studentized Breusch-Pagan test
## 
## data:  anreg
## BP = 4.5264, df = 4, p-value = 0.3394

Interpretasi: Karena P-value > 0,05 maka residu data homogen.

3. UJI AUTOKORELASI

dwtest(anreg)
## 
##  Durbin-Watson test
## 
## data:  anreg
## DW = 2.242, p-value = 0.2989
## alternative hypothesis: true autocorrelation is greater than 0

Interpretasi: Karena P-value > 0,05 maka data tidak terdapat autokorelasi.

4. UJI NON MULTIKOLINEARITAS

vif(anreg)
## Data_Philippines$Hepatitis_B     Data_Philippines$Measles 
##                     2.165069                     1.839047 
##       Data_Philippines$Polio  Data_Philippines$Diphtheria 
##                     2.450334                     2.175500

Interpretasi: Karena keempat nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas.

e. Grafik Sebaran Data

plot(Data_Philippines$Year, Data_Philippines$Under_five_deaths, 
     col = "pink", xlab = "Tahun", ylab = "Kematian Balita", pch = 16)

Interpretasi: Dapat dilihat dari plot, jumlah angka kematian Balita di Negara Philippines semakin menurun setiap tahunnya.

D. KESIMPULAN

  • Didapakan model regersi linier berganda untuk analisis data ini yaitu: \[KM = 51.16583 - 0.05969X_1 - 0.06381X_2 - 0.26850X_3 + 0.12689X_4\]
  • Cakupan imunisasi Hepatitis B, Measles, Polio, dan Diphtheria pada anak usia 1 tahun berpengaruh signifikan terhadap Kematian Balita, dengan nilai Adjusted R-square sebesar 95,47%.
  • Data analisis tersebut berdistribusi normal, data homogen, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi multikolinearitas.
  • Angka Kematian Balita di Negara Philippines semakin menurun setiap tahunnya.

TERIMA KASIH