Single Exponential Smoothing atau Simple Exponential Smoothing digunakan untuk peramalan jangka pendek. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Tidak seperti Moving Average, Exponential Smoothing memberikan penekanan yang lebih besar kepada time series saat ini melalui penggunaan sebuah konstanta smoothing (penghalus). Konstanta smoothing mungkin berkisar dari 0 ke 1. Nilai yang dekat dengan 1 memberikan penekanan terbesar pada nilai aktual sedangkan nilai yang dekat dengan 0 memberi penekanan pada titik data sebelumnya.
Rumus untuk Simple Exponential Smoothing adalah:
\[S_t = \alpha \cdot X_t + (1-\alpha) \cdot S_{t-1}\]
dimana:
St = peramalan untuk periode t
Xt + (1-α) = Nilai aktual time series
Ft-1 = peramalan pada waktu t-1 (waktu
sebelumnya)
α = konstanta perataan antara 0 dan 1
Metode ini digunakan ketika berbentuk data trend. Ada dua metode dalam Double Exponential Smoothing, yaitu :
Metode ini dikembangkan oleh Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang muncul antara data aktual dan nilai peramalan apabila ada trend pada poltnya. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown’s adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier (Linier Moving Average), karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend, perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan kepada nilai pemulusan dan disesuaikan untuk trend.
Metode ini nilai trend tidak dimuluskan dengan pemulusan ganda secara langsung, tetapi proses pemulusan trend dilakuakan dengan parameter berbeda dengan parameter pada pemulusan data asli.
Data yang digunakan dalam analisis peramalan dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing dan Double Exponential Smoothing adalah data volume penumpang KA Jabodetabek tahun 2012 hingga 2017.
Data tersebut akan dikonversi menjadi data runtun waktu.
## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
## 2012 9779 9840 11285 11271 11872 12034 12391 11471 11556 11501 10650 10438
## 2013 10089 10281 11240 11529 11767 11817 15407 14321 15113 15531 15487 15901
## 2014 15176 14856 17471 16671 16781 17848 16585 17091 18253 19079 18605 20080
## 2015 19244 17640 21290 21171 22177 22207 21171 22295 22021 22964 22355 22996
## 2016 22238 21229 23206 23149 24401 23821 21574 23923 23570 24533 24104 24841
## 2017 24185 21743 25775 25411 27385 24432 27016 27679
Dapat dilihat bahwa pola data volume penumpang KA tersebut dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Sehingga pola data trennya naik.
Berikut akan dilakukan prediksi menggunakan model Single
Exponential Smoothing dengan α = 0.3.
## Registered S3 method overwritten by 'quantmod':
## method from
## as.zoo.data.frame zoo
# Pemodelan Single exponential smoothing
ModelSES <- HoltWinters(series, alpha=0.3, beta=FALSE, gamma=FALSE)
ModelSES## Holt-Winters exponential smoothing without trend and without seasonal component.
##
## Call:
## HoltWinters(x = series, alpha = 0.3, beta = FALSE, gamma = FALSE)
##
## Smoothing parameters:
## alpha: 0.3
## beta : FALSE
## gamma: FALSE
##
## Coefficients:
## [,1]
## a 26270.88
## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
## 2012 9779.00 9797.30 10243.61 10551.83 10947.88 11273.72 11608.90
## 2013 11025.02 10744.22 10605.25 10795.68 11015.67 11241.07 11413.85 12611.79
## 2014 15011.96 15061.17 14999.62 15741.03 16020.02 16248.32 16728.22 16685.26
## 2015 18649.25 18827.68 18471.37 19316.96 19873.17 20564.32 21057.12 21091.29
## 2016 22385.74 22341.42 22007.69 22367.18 22601.73 23141.51 23345.36 22813.95
## 2017 24103.36 24127.85 23412.40 24121.18 24508.12 25371.19 25089.43 25667.40
## Sep Oct Nov Dec
## 2012 11567.53 11564.07 11545.15 11276.60
## 2013 13124.56 13721.09 14264.06 14630.94
## 2014 16806.98 17240.79 17792.25 18036.07
## 2015 21452.40 21622.98 22025.29 22124.20
## 2016 23146.67 23273.67 23651.47 23787.23
## 2017
Kemudian, hasil ramalan untuk satu periode ke depan yaitu pada bulan September tahun 2017 adalah
## Sep
## 2017 26270.88
Dapat dilihat bahwa pada data ke-69 yaitu bulan September tahun 2017, diramalkan volume penumpang kereta api Jabodetabek adalah sebanyak 26270,88 atau dibulatkan sebanyak 26271. Yang artinya volume penumpang kereta api mengalami penuruan sebesar 1408 dari bulan Agustus 2017.
Untuk mengetahui metode peramalan terbaik, maka dapat dilihat dari nilai SSE, MSE, dan RMSE terkecil. Jika nilai-nilai tersebut semakin kecil, maka peramalannya pun semakin baik, karena tingkat kesalahannya lebih kecil.
## Jan Feb Mar Apr May Jun
## 2012 61.00000 1487.70000 1027.39000 1320.17300 1086.12110
## 2013 -936.02346 -463.21642 634.74850 733.32395 751.32677 575.92874
## 2014 164.03930 -205.17249 2471.37926 929.96548 760.97584 1599.68308
## 2015 594.74771 -1187.67660 2818.62638 1854.03847 2303.82693 1642.67885
## 2016 -147.74042 -1112.41829 1198.30720 781.81504 1799.27053 679.48937
## 2017 81.64170 -2384.85081 2362.60443 1289.82310 2876.87617 -939.18668
## Jul Aug Sep Oct Nov Dec
## 2012 1117.28477 -137.90066 -11.53046 -63.07132 -895.14993 -838.60495
## 2013 3993.15012 1709.20508 1988.44356 1809.91049 1222.93734 1270.05614
## 2014 -143.22184 405.74471 1446.02130 1838.21491 812.75044 2043.92531
## 2015 113.87519 1203.71264 568.59884 1341.01919 329.71343 871.79940
## 2016 -1771.35744 1109.04979 423.33485 1259.33440 452.53408 1053.77385
## 2017 1926.56932 2011.59853
## [1] 131691218
## [1] 1965541
## [1] 1401.977
Dapat diketahui bahwa nilai SSE, MSE, dan
RMSE data volume penumpang KA Jabodetabek dengan
α = 0,3 berturut-turut adalah sebesar
131691218 ; 1965541 ;
1401,977.
Selanjutnya melihat plot data asli dan data prediksi metode
Single Exponential Smoothing dengan α = 0,3.
Dapat dilihat bahwa pola data tren hasil prediksi volume penumpang KA
Jabodetabek mengalami kenaikan. Tetapi, karena data prediksinya
cenderung tidak mendekati data aslinya, maka penggunaan metode Single
Exponential Smoothing dengan α = 0,3 kurang baik untuk
meramalkan volume penumpang pada periode selanjutnya.
Selanjutnya dapat melakukan trial and error konstanta
perataan, α, untuk medapatkan model terbaik.
Berikut akan dilakukan prediksi menggunakan model Double
Exponential Smoothing dengan * α = 0.3 dan
β = 0,5
α = 0.4 dan β = 0,6# peramalan Double Exponential smoothing
#alpha = 0.3 ; beta = 0.5
modelDES.1 <- HoltWinters(series, alpha=0.3, beta=0.5, gamma=FALSE)
Xhat.1 <- modelDES.1$fitted[,2]
Xhat.1## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
## 2012 9840.00 10316.20 10790.66 11375.13 11907.39 12406.07
## 2013 11135.57 10526.63 10092.32 10104.31 10369.75 10800.85 11262.54 12745.90
## 2014 16815.34 16730.85 16342.48 16632.14 16720.74 16808.30 17185.59 17170.16
## 2015 19337.68 19710.33 19420.03 20044.82 20633.24 21427.61 22105.07 22283.78
## 2016 23010.55 22856.66 22353.44 22425.62 22576.10 23142.97 23554.49 23208.42
## 2017 24522.92 24634.80 23913.05 24291.91 24670.38 25638.60 25692.42 26316.22
## Sep Oct Nov Dec
## 2012 12476.88 12401.07 12204.74 11706.44
## 2013 13857.61 14942.91 15853.54 16429.40
## 2014 17223.38 17589.38 18192.92 18606.11
## 2015 22579.17 22661.11 22905.35 22902.42
## 2016 23425.72 23546.51 23923.49 24150.11
## 2017
## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
## 2017 27663.95 28271.14 28878.34 29485.53
## 2018 30092.72
Dapat dilihat bahwa dengan metode DES, diramalkan volume penumpang
kereta api Jabodetabek bulan September, Oktober, November, Desember 2017
berturut-turut adalah sebanyak 27664 ; 28271 ;
28878; 29486. Sedangkan bulan Januari 2018 ada
sebanyak 30093.
## Jan Feb Mar Apr May
## 2012 1384.000000 686.200000 709.810000
## 2013 -625.184081 269.538989 1622.414289 1656.064856 1380.210524
## 2014 -2221.212307 -2123.537641 1198.365272 -71.057480 -38.994784
## 2015 -666.179269 -2542.896734 1778.835551 768.222817 1070.560481
## 2016 -883.806947 -1606.346791 1114.827336 818.425125 1797.179809
## 2017 -642.571862 -3100.067039 2118.696393 1058.026336 2494.853346
## Jun Jul Aug Sep Oct
## 2012 180.865500 -21.525475 -1436.970336 -1207.236189 -1005.336857
## 2013 792.080914 3801.578049 661.989337 242.978837 -460.775338
## 2014 946.298320 -835.941254 -189.117769 948.026337 1265.823260
## 2015 145.612774 -1589.692537 -405.952375 -914.441405 83.782485
## 2016 380.731116 -2334.892637 710.404632 33.552026 870.722397
## 2017 -1800.595749 999.679247 888.919857
## Nov Dec
## 2012 -1509.206796 -996.534734
## 2013 -1346.286960 -1306.202051
## 2014 -1.592383 1060.455525
## 2015 -782.028165 -20.791395
## 2016 -65.866702 454.400933
## 2017
## [1] 112361539
## [1] 1702448
## [1] 1304.779
# peramalan Double Exponential smoothing
#alpha = 0.4 ; beta = 0.6
modelDES.2 <- HoltWinters(series, alpha=0.4, beta=0.6, gamma=FALSE)
modelDES.2## Holt-Winters exponential smoothing with trend and without seasonal component.
##
## Call:
## HoltWinters(x = series, alpha = 0.4, beta = 0.6, gamma = FALSE)
##
## Smoothing parameters:
## alpha: 0.4
## beta : 0.6
## gamma: FALSE
##
## Coefficients:
## [,1]
## a 27321.9977
## b 657.7736
## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
## 2012 9840.000 10454.600 11017.056 11655.876 12155.838
## 2013 10604.514 10078.921 9842.784 10189.873 10765.758 11389.666 11874.572
## 2014 16386.567 16039.418 15495.908 16062.224 16420.120 16739.069 17367.301
## 2015 19591.260 19829.707 19190.605 19894.999 20604.836 21569.017 22305.442
## 2016 22824.828 22662.593 22059.750 22289.464 22624.461 23452.149 23944.486
## 2017 24590.113 24637.355 23580.335 24117.963 24692.628 25999.437 25934.857
## Aug Sep Oct Nov Dec
## 2012 12569.374 12406.686 12118.508 11788.600 11181.231
## 2013 13587.698 14617.806 15481.437 16078.391 16287.590
## 2014 17354.409 17364.415 17769.599 18459.126 18832.012
## 2015 22309.270 22487.983 22439.294 22686.891 22658.355
## 2016 23311.451 23454.242 23511.219 23944.712 24174.397
## 2017 26569.023
## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
## 2017 27979.77 28637.54 29295.32 29953.09
## 2018 30610.87
## Jan Feb Mar Apr May Jun
## 2012 1384.00000 423.24000 360.20640 -203.06330
## 2013 16.79913 730.36078 1750.21118 1272.07074 628.88949 -95.95273
## 2014 -1439.02942 -1066.51274 2347.96033 418.13369 69.88562 801.16423
## 2015 -976.17845 -2584.34233 2325.00150 943.60744 1013.30522 -164.06937
## 2016 -707.65535 -1384.58332 1527.55990 874.23145 1581.41884 -205.80925
## 2017 -753.92555 -3062.22574 2761.72833 1197.28597 2309.27192 -2504.76177
## Jul Aug Sep Oct Nov Dec
## 2012 -297.28992 -1559.47632 -937.51384 -479.33303 -885.38462 -277.52326
## 2013 3032.17059 -494.67636 -614.06220 -912.31878 -1334.31622 -809.27879
## 2014 -1282.34802 -455.69184 805.66790 1033.12346 -378.35284 814.56606
## 2015 -1897.11747 -321.63814 -697.15739 461.84884 -505.59115 285.28673
## 2016 -2895.75189 781.26299 97.96879 980.47977 -117.32879 418.14498
## 2017 744.96084 595.00381
## [1] 108833067
## [1] 1648986
## [1] 1284.128
Selanjutnya membandingkan kedua model tersebut yang dilihat dari bentuk plotnya.
##Comparing MSE and Forecast for these models
data.forecast=data.frame(Model_DES=c("alpha=0.3 dan beta=0.5",
"alpha=0.4 dan beta=0.6"),
Nilai_MSE=c(MSE.1, MSE.2),
Nilai_RMSE=c(RMSE.1, RMSE.2))
data.forecast## Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
## 2017 27979.77 28637.54 29295.32 29953.09
## 2018 30610.87
#Plot Comparing Model
plot(series, main="Comparing Model", type="l", col="black")
lines(Xhat.1, type="l", col="red")
lines(Xhat.2,col="green", type="l")
lines(ramalan.1,col="yellow", lwd=2, type="p")
legend("bottomleft", c("Actual Data",
expression(paste(DES, " ", alpha, "=0.3", " ", beta, "=0.5")),
expression(paste(DES, " ", alpha,"=0.4", " ", beta, "=0.6"))),
cex=0.6, col=c("black","red","green"), lty=1, bty="n")Grafik berwarna merah merupakan metode Double Exponential
Smoothing dengan α = 0,3 dan β = 0,5.
Bentuk pola model ini tidak terlalu mendekati data aslinya. Sedangkan
DES model kedua dengan α = 0,4 dan β = 0,6
(grafik berwarna hijau), data prediksinya cenderung mendekati data
aslinya. Hal ini juga dapat dibuktikan dan dibandingkan dengan hasil
evaluasi kedua model, dimana model kedua memiliki error yang lebih
kecil.