Graphical Zero-Finding
| Nama: Ahmad Bazli Naufal |
| NIM: 230605110119 |
| Prodi: Teknik Informatika |
| Matakuliah: Kalkulus |
| Dosen Pengampu: Prof. Dr. Suhartono, M.Kom |
Graphical Zero-Finding adalah metode untuk menemukan akar atau nol dari suatu fungsi dengan cara memvisualisasikannya dalam bentuk grafik. Akar atau nol dari suatu fungsi adalah nilai-nilai x di mana f(x)=0 Untuk menggunakan metode ini, kita perlu membuat grafik dari fungsi yang ingin kita cari akarnya. Setelah kita memiliki grafik fungsi, kita bisa melihat di mana kurva fungsi memotong atau menyentuh sumbu-x. Titik-titik potong atau sentuh ini adalah akar atau nol dari fungsi tersebut.
library(ggplot2)
# Menentukan fungsi
f <- function(x) {x^3 - 2*x - 1}
# membuat data untuk fungsi
x <- seq(-2, 2, by = 0.01)
y <- f(x)
# Mem-plot fungsi menggunakan ggplot
ggplot(data.frame(x, y), aes(x = x, y = y)) +
geom_line() +
geom_hline(yintercept = 0, color="deeppink") +
ggtitle("Graphical Zero-Finding") +
xlab("x") + ylab("f(x)")

Di bawah ini adalah penjelasan singkat untuk kode diatas library(ggplot2) : Memuat library ggplot2 f <- function(x) {x^3 - 2*x - 1} : Mendefinisikan fungsi f(x)=x3−2x−1 x <- seq(-2, 2, by = 0.01): Membuat urutan angka dari -2 sampai 2 dengan increment 0.01. y <- f(x) : Menghitung nilai y untuk setiap nilai x menggunakan fungsi yang telah didefinisikan. Bagian ggplot sampai ylab("f(x)") adalah untuk membuat plot dari fungsi tersebut. Fungsi ini menghasilkan plot dari f(x) versus x, dengan garis horizontal pada y=0 (yang mewakili sumbu-x).