| Nama: Ahmad Bazli Naufal |
| NIM: 230605110119 |
| Prodi: Teknik Informatika |
| Matakuliah: Kalkulus |
| Dosen Pengampu: Prof. Dr. Suhartono, M.Kom |
Di artikel ini kita akan membahas apa itu Graphical Iteration. Jadi, Graphical Iteration atau iterasi grafis adalah konsep yang menggambarkan proses iteratif dengan menggunakan representasi visual atau grafis. Ini digunakan untuk memahami bagaimana sebuah iterasi atau pengulangan berfungsi secara geometris. Konsep ini berguna untuk memvisualisasikan perubahan nilai-nilai yang berulang dalam sebuah proses dan bagaimana mereka mendekati nilai yang diinginkan.
Berikut adalah kesimpulan yang saya dapat dari Graphical Iteration:
Graphical Iteration melibatkan penggunaan gambar atau grafik untuk merepresentasikan proses iterasi. Ini membantu kita melihat bagaimana nilai-nilai berubah dari iterasi ke iterasi.
Pada awal iterasi, kita memiliki suatu titik atau nilai awal yang digambarkan pada grafik. Titik ini mewakili tebakan awal atau nilai yang kita mulai.
Selama iterasi, kita mengikuti aturan atau perubahan yang didefinisikan secara geometris. Ini bisa berupa garis, kurva, atau perubahan lain yang digambarkan secara visual.
Setiap langkah iterasi menghasilkan titik baru yang mendekati nilai yang diinginkan. Proses ini terus berlanjut hingga kita mencapai titik yang cukup mendekati hasil yang diinginkan.
Akhir dari proses iterasi adalah ketika kita mencapai nilai yang diinginkan, yang dapat digambarkan pada grafik sebagai titik konvergensi. Titik ini adalah hasil akhir dari iterasi.
```{library(ggplot2)}
sqrt_newton_raphson <- function(x, guess, tolerance = 1e-6, max_iter = 100) { results <- data.frame(iteration = numeric(), guess = numeric())
for (iteration in 1:max_iter) { new_guess <- (guess + x / guess) / 2
results <- rbind(results, data.frame(iteration = iteration, guess = guess))
if (abs(new_guess - guess) < tolerance) {
return(list(result = new_guess, steps = results))
}
guess <- new_guess
}
cat(“Iterasi maksimum tercapai.”) return(list(result = guess, steps = results)) }
x <- 55 initial_guess <- x / 2 # Tebakan awal: setengah dari x result <- sqrt_newton_raphson(x, initial_guess)
ggplot(result$steps, aes(x = iteration, y = guess)) + geom_line() + geom_hline(yintercept = sqrt(x), linetype = “dashed”, color = “deeppink”) + labs(title = “Graphical Iteration dengan Metode Newton-Raphson”, x = “Iterasi”, y = “Tebakan”) + theme_minimal()
```
Di dalam program ini, kita menggunakan fungsi yang sebelumnya digunakan pada pembahasan Iteration.
Langkah Pertama kita membuat Fungsi dengan metode
Newton-Raphson untuk menghitung akar kuadrat dari suatu bilangan. Fungsi
menerima parameter x (bilangan yang akan dicari akar
kuadratnya), guess (tebakan awal), tolerance
(toleransi untuk penghentian iterasi), dan max_iter (jumlah
maksimum iterasi sebelum penghentian).Fungsi ini juga mengumpulkan
langkah-langkah iterasi dalam sebuah data frame yang disebut
results.
Langkah kedua, Kita mendefinisikan bilangan
x yang akan dicari akar kuadratnya dan menginisialisasi
initial_guess sebagai setengah dari x.
Kemudian menggunakan fungsi sqrt_newton_raphson untuk
menghitung akar kuadrat dan mendapatkan hasil akhir dalam variabel
result.
Langkah ketiga, Kita membuat visualisasi dengan
ggplot2, yang dimulai dengan memplot langkah-langkah
iterasi sebagai garis hitam dengan geom_line. Lalu, kita
menambahkan garis Deep Pink putus-putus menggunakan
geom_hline untuk mewakili akar kuadrat yang sebenarnya.