Nama : Ferdian Surya Agung

NIM : 230605110075

Prodi: Teknik Informatika

Fakultas: Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mata Kuliah: Kalkulus

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Suhartono, M.Kom.

Data frame adalah struktur data yang sangat fleksibel dan umum digunakan di R. Dalam bab ini, kita akan menjelaskan konsep data frame secara rinci dan memberikan contoh penggunaannya.

  1. Membuat Data Frame: Data frame dapat dibuat dengan fungsi data.frame().
# Membuat data frame mahasiswa
mahasiswa <- data.frame(
  Nama = c("Andi", "Budi", "Cici"),
  Umur = c(22, 23, 21),
  Nilai = c(80, 85, 90)
)

# Menampilkan data frame
print(mahasiswa)
##   Nama Umur Nilai
## 1 Andi   22    80
## 2 Budi   23    85
## 3 Cici   21    90
  1. Akses Data Frame: Anda dapat mengakses kolom atau baris tertentu dari data frame.
# Mengakses kolom Umur
umur <- mahasiswa$Umur

# Mengakses baris pertama
baris_pertama <- mahasiswa[1, ]

# Mengakses elemen Nilai untuk Cici
nilai_cici <- mahasiswa[mahasiswa$Nama == "Cici", "Nilai"]
  1. Menambah dan Menghapus Kolom: Data frame memungkinkan penambahan dan penghapusan kolom.
# Menambah kolom IPK
mahasiswa$IPK <- c(3.2, 3.5, 3.8)

# Menghapus kolom Nilai
mahasiswa$Nilai <- NULL
  1. Fungsi-fungsi Pada Data Frame: R menyediakan berbagai fungsi bawaan untuk bekerja dengan data frame.
# Menghitung jumlah baris dan kolom
jumlah_baris <- nrow(mahasiswa)
jumlah_kolom <- ncol(mahasiswa)

# Menghitung rata-rata umur
rata_rata_umur <- mean(mahasiswa$Umur)
  1. Filtering dan Sorting: Anda dapat melakukan filtering dan sorting pada data frame.
# Filtering mahasiswa yang memiliki umur di atas 21
mahasiswa_diatas_21 <- mahasiswa[mahasiswa$Umur > 21, ]

# Sorting data frame berdasarkan umur
mahasiswa_sorted <- mahasiswa[order(mahasiswa$Umur), ]

Contoh penggunaan data frame dalam sebuah situasi sederhana. Misalkan kita ingin menyimpan data beberapa siswa beserta nilai-nilai mereka dan melakukan beberapa operasi dasar menggunakan data frame.

# Membuat data frame mahasiswa
mahasiswa <- data.frame(
  Nama = c("Andi", "Budi", "Cici"),
  Umur = c(22, 23, 21),
  Nilai1 = c(80, 85, 90),
  Nilai2 = c(75, 88, 92)
)

# Menampilkan data frame
print("Data Awal:")
## [1] "Data Awal:"
print(mahasiswa)
##   Nama Umur Nilai1 Nilai2
## 1 Andi   22     80     75
## 2 Budi   23     85     88
## 3 Cici   21     90     92
# Menghitung rata-rata nilai untuk setiap siswa
mahasiswa$RataNilai <- rowMeans(mahasiswa[, c("Nilai1", "Nilai2")])

# Menampilkan data frame setelah penambahan kolom RataNilai
print("Data Setelah Penambahan Kolom RataNilai:")
## [1] "Data Setelah Penambahan Kolom RataNilai:"
print(mahasiswa)
##   Nama Umur Nilai1 Nilai2 RataNilai
## 1 Andi   22     80     75      77.5
## 2 Budi   23     85     88      86.5
## 3 Cici   21     90     92      91.0
# Menampilkan siswa dengan umur di atas 21
siswa_diatas_21 <- mahasiswa[mahasiswa$Umur > 21, ]
print("Siswa dengan Umur di Atas 21:")
## [1] "Siswa dengan Umur di Atas 21:"
print(siswa_diatas_21)
##   Nama Umur Nilai1 Nilai2 RataNilai
## 1 Andi   22     80     75      77.5
## 2 Budi   23     85     88      86.5
# Menampilkan data frame yang diurutkan berdasarkan Nilai1
mahasiswa_sorted <- mahasiswa[order(mahasiswa$Nilai1, decreasing = TRUE), ]
print("Data Setelah Diurutkan berdasarkan Nilai1 (Descending):")
## [1] "Data Setelah Diurutkan berdasarkan Nilai1 (Descending):"
print(mahasiswa_sorted)
##   Nama Umur Nilai1 Nilai2 RataNilai
## 3 Cici   21     90     92      91.0
## 2 Budi   23     85     88      86.5
## 1 Andi   22     80     75      77.5