Dosen: Prof. Dr. Suhartono, S.Si., M.Kom_196805192003121001 Fakultas: Sains dan Teknologi Program Studi: Teknik Informatika Kelas C

Kumpulan vektor, seperti yang ditampilkan pada tabel sebelumnya, disebut matriks . Setiap vektor dalam suatu matriks harus mempunyai jumlah komponen yang sama.

Sebagai notasi matematika, kita akan menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal untuk melambangkan matriks. Dalam konvensi data, kami memberi nama pada setiap kolom bingkai data sehingga kami dapat merujuknya satu per satu. Dalam konvensi yang digunakan dalam matematika vektor, satu huruf mengacu pada vektor individual.

Di R, buat vektor dengan rbind()perintah, kependekan dari “bind row”, seperti pada
rbind(2, 5, -3)
##      [,1]
## [1,]    2
## [2,]    5
## [3,]   -3
##      [,1]
## [1,]    2
## [2,]    5
## [3,]   -3

Perhatikan bahwa komponen vektor muncul sebagai argumen yang berurutan pada rbind()fungsi tersebut.

Kumpulkan beberapa vektor ke dalam matriks dengan cbind()perintah, kependekan dari “bind kolom.” Argumen cbind()biasanya berupa vektor yang dibuat oleh rbind().matriks,
u <- rbind(2, 5, -3)
v <- rbind(1, -4, 0)
A <- cbind(u, v)
A
##      [,1] [,2]
## [1,]    2    1
## [2,]    5   -4
## [3,]   -3    0
##      [,1] [,2]
## [1,]    2    1
## [2,]    5   -4
## [3,]   -3    0