Pada awal Bab 3 buku ini, kami mencatat bahwa fungsi dapat digambarkan sebagai tabel di mana setiap baris mewakili satu set nilai input bersama dengan nilai output yang sesuai. Namun, kami tidak banyak menggunakan konsep table-as-function. Sebagai gantinya, kami menggunakan tabel data untuk memotivasi pilihan parameter, seperti dalam kombinasi linier dari fungsi pemodelan dasar. Kami menyebut fungsi ini pas: membangun fungsi yang tetap berada di dekat nilai data. (Kami akan mengatakan lebih banyak tentang pemasangan fungsi di Blok 5 di mana kami memperkenalkan alat baru untuk memperlakukan fungsi sebagai objek geometris.)
Bab ini memperkenalkan metode penting lainnya untuk membangun fungsi yang sesuai dengan data. Yang berbeda di sini adalah bahwa setiap titik data akan menjadi mandat; Fungsi ini diperlukan untuk melewati setiap titik data dengan tepat.
“Fungsi berbasis data” mengacu pada pemanfaatan data untuk memberikan wawasan, mendukung pengambilan keputusan, dan mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi atau proses. Ini melibatkan penggunaan data sebagai dasar untuk mengembangkan dan mengoptimalkan berbagai fungsi dalam suatu entitas. Berikut adalah beberapa contoh fungsi berbasis data:
Analisis Data:
Pengambilan Keputusan:
Prediksi dan Peramalan:
Pengelolaan Pelanggan:
Optimisasi Operasional:
Keamanan Informasi:
Personalisasi Produk dan Layanan:
Manajemen Rantai Pasokan:
Pengembangan Produk:
Pelacakan Kinerja:
Pengelolaan Risiko:
Pemeliharaan dan Perawatan:
Fungsi berbasis data ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana data dapat digunakan untuk mendukung tujuan bisnis atau organisasi, dan melibatkan proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data. Dengan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan dan analisis prediktif, fungsi berbasis data terus berkembang dan menjadi semakin kritis dalam berbagai industri.