Dosen Pengampu : Prof. Dr. Suhartono, M.Kom
Lembaga : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jurusan : Teknik Informatika
Kelas : (C) Kalkulus
NIM : 230605110078
Prinsip dasarnya adalah nama fungsi merupakan rangkaian huruf yang diikuti sepasang tanda kurung kosong, misalnya, \(sin()\) atau \(ln()\). Tanda kurung memberikan indikasi yang jelas bahwa ini adalah nama fungsi.
Notasi untuk mendefinisikan suatu fungsi menyertakan nama parameternya. Dalam notasi matematika, nama fungsi dan nama masukan ditampilkan di sisi kiri tabel. \(\equiv\) simbol. Contohnya, \[ g(u, z) \equiv u cos(z) \]
Melibatkan fungsi bernama \(g()\) dan dua input bernama \(u\) dan \(z\) masing-masing. Kita juga akan menggunakan nama dengan subskrip dan superskrip, misalnya nama fungsi \(g_3\) atau \(h_{water}\).
Menerapkan suatu fungsi berarti menyediakan besaran masukan tertentu sehingga keluaran dari fungsi tersebut dapat dihitung. Frasa yang setara adalah mengevaluasi fungsi pada input. Misalnya saja untuk menerapkan fungsi tersebut \(g()\) ke kuantitas masukan 3, salah satu ekspresi matematika berikut dapat digunakan:
\[ g(3)\ or \ g(x = 3) \]
Sisi kanan definisi fungsi adalah rumus . Rumusnya menentukan bagaimana masing-masing masukan akan digunakan dalam penghitungan keluaran fungsi. Jika suatu fungsi memiliki lebih dari satu masukan, nama masukan berfungsi untuk menunjukkan ke mana setiap masukan dimasukkan ke dalam rumus yang menentukan penghitungan. Contohnya:
\[ h(x, y) \equiv x^2e^y. \]
Untuk menyederhanakan identifikasi definisi fungsi, kita cenderung menggunakan sekumpulan kecil nama untuk masukan:
\(x\) atau \(y\) atau \(z\)
\(t\). Nama ini biasanya digunakan jika masukannya adalah time.
Jarang \(u,v,w\) ketika argumen lain sudah digunakan.
Dalam pemodelan, untuk memperjelas hubungan fungsi dan setting dunia nyata, sebaiknya gunakan nama yang lebih deskriptif, seperti \(T\) untuk “suhu” atau \(V\) untuk volume, atau bahkan \(altitude()\).
Seringkali, fungsi yang kita definisikan memiliki rumus yang menyertakan besaran selain masukan. Misalnya, kita dapat mendefinisikan:
\[ h(t) \equiv A sin(t) + B \ .\]
Definisi ini secara eksplisit mengidentifikasi \(t\) sebagai nama input fungsi. Besaran yang diberi nama \(A\) dan \(B\) yang muncul dalam rumus tidak dicantumkan sebagai masukan di sebelah kiri \(\equiv\) namun hal ini tetap penting untuk mengevaluasi fungsinya \(h()\)
Besaran selanjutnya ini disebut parameter. Dalam membaca definisi seperti
\[ h(t) \equiv A sin(t) + B \ ,\]
besaran bernama yang tidak tercantum dalam tanda kurung di sebelah kiri definisi\(-A\) dan \(B\) dalam contoh ini\(-\)akan menjadi parameternya.
Seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, nama masukan cenderung berupa huruf di belakang alfabet: \(t,u,v,x,y,z\). Setiap nama tersebut mengacu pada seluruh rangkaian masukan yang mungkin ke suatu fungsi. Saat kita ingin merujuk ke masukan tertentu yang mendeskripsikan fitur tertentu dari suatu fungsi, kita akan menggunakan nama masukan standar dengan superskrip—misalnya, \(x^*-\) Atau subskrip sejenisnya \(y_1\) atau \(u_0\).