Pada kesempatan kali ini, saya akan menunjukkan hubungan antara tinggi badan dengan berat badan. Alur dimulai dari pembuatan data frame, membuat plot, menghitung korelasi dan menarik kesimpulan.
Langkah pertama, kita harus membuat data frame yang terdiri atas 5 kolom dan 5 baris. Data berisi nama, umur, tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin dari 5 orang mahasiswa.
df <- data.frame(
nama = c("Adinda", "Shabrina", "Raditya", "Salsabila", "Hafizh"),
umur = c(18, 18, 19, 20, 19),
tinggi = c(160, 167, 164, 158, 170),
berat = c(50, 59, 55, 48, 65),
jk = c("P", "P", "L", "P", "L")
)
print(df)
## nama umur tinggi berat jk
## 1 Adinda 18 160 50 P
## 2 Shabrina 18 167 59 P
## 3 Raditya 19 164 55 L
## 4 Salsabila 20 158 48 P
## 5 Hafizh 19 170 65 L
Berikut adalah scatter plot antara tinggi dan berat mahasiswa
plot(df$tinggi, df$berat)
Selanjutnya kita akan menghitung korelasi antara tinggi badan dengan berat badan mahasiswa
cor(df$tinggi, df$berat)
## [1] 0.9931184
Nilai korelasi mendekati 1 (sangat kuat)
Nilai korelasi mendekati 1 yang artinya terdapat hubungan linier positif antara tinggi badan dan berat badan, dimana semakin tinggi mahasiswa maka semakin besar pula berat badannya.