Penerapan Analisis MANOVA untuk Mengetahui Pengaruh Perbedaan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Nilai Siswa

Amira Salma Nur Azizah Herdiana

06 November 2023


1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Kasus

Pendidikan adalah salah satu usaha manusia untuk menggali bakatnya. Melalui pendidikan, negara dapat berkembang dengan bantuan individu yang memiliki bakat dan pengetahuan dalam berbagai bidang yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan. Keberhasilan pendidikan dapat diukur dari kemampuan untuk mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dengan baik, kemampuan siswa memperoleh pengetahuan bermanfaat yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta kemampuan siswa untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Penting bagi siswa untuk menyadari esensialnya pendidikan dalam meningkatkan kecerdasan, dan hal tersebut salah satunya dapat tercermin dalam hasil belajar yang baik yang bisa diukur dari nilai siswa.

Hasil belajar yang bisa diukur dari nilai siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu tingkat pendidikan orang tua (Rahmasari dkk, 2023). Tingkat pendidikan mencakup berbagai jenjang pendidikan formal dan non formal yang telah ditempuh oleh seseorang. Tingkat pendidikan orang tua akan memengaruhi cara mereka membimbing anak-anak mereka dalam proses pendidikan (Rahayu & Wiarta, 2021). Tingkat pendidikan orang tua memiliki peran yang cukup krusial dalam membentuk hasil belajar anak-anak. Kehadiran orang tua dalam dalam hal pendidikan, memiliki dampak yang berarti, karena pencapaian pendidikan anak di masa depan sangat bergantung pada lingkungan pendidikan yang diberikan oleh keluarga terutama orang tua.

Pada kasus kali ini ingin diketahui apakah terdapat pengaruh perbedaan tingkatan pendidikan orang tua terhadap nilai siswa. Variabel prediktor/independen pada kasus ini yaitu tingkat pendidikan orang tua. Sedangkan, variabel respon/dependen yaitu nilai siswa yang terdiri dari math score (Y1), reading score (Y2), dan writing score (Y3).

1.1.2 Metode

Metode analisis yang digunakan untuk kasus ini yaitu Analisis MANOVA (Multivariate Analysis of Variance). Digunakan Analisis MANOVA sebagai alat ukur statistik karena dapat memberitahu/mendeskripsikan hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap nilai siswa. Analisis MANOVA diharapkan untuk bisa memahami apakah perbedaan dalam tingkat pendidikan orang tua memberi pengaruh yang signifikan terhadap nilai siswa.

Langkah yang penting sebelum melakukan Analisis MANOVA adalah uji asumsi. Terdapat dua asumsi yang harus terpenuhi yaitu asumsi normalitas multivariat dan asumsi homogemitas varians. Jika kedua asumsi tersebut terpenuhi, maka lanjut ke Analisis MANOVA.

1.2 Tinjauan Pustaka

1.2.1 Uji Asumsi

1.2.1.1 Uji Normalitas Multivariat

Uji asumsi yang terpenting yaitu data harus berdistribusi normal multivariat. Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah sampel data yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal. Hasil dari uji normalitas ini penting karena memengaruhi validitas dari hasil analisis. Normalitas data bisa diukur dari nilai Skewness dan kurtosis (Yamin, 2021). Pemeriksaan uji asumsi normalitas multivariat memiliki hipotesis, statistik uji, dan kriteria keputusan sebagai berikut:

  • Hipotesis

H0 : Data berdistribusi normal multivariat

H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat

  • Statistik Uji

\[ Z_{skewness} = \frac{skewness}{\sqrt\frac{6}{N}} \]

\[ Z_{kurtosis} = \frac{kurtosis}{\sqrt\frac{6}{N}} \]

  • Kriteria Keputusan

Jika p-value statistik uji untuk skewness dan kurtosis lebih dari \(\alpha\) (p-value > \(\alpha\)), maka terima H0 yang berarti data berditribusi normal multivariat.

1.2.1.2 Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas adalah suatu prosedur statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya ketidakseragaman dalam varian dari residual. Uji homogenitas digunakan untuk memeriksa apakah dua atau lebih kelompok sampel data berasal dari populasi yang memiliki variasi yang cenderung homogen (Yamin, 2021). Uji homogenitas sering dijadikan sebagai asumsi dasar yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis data. Uji homogenitas varians secara multivariat memakai Uji Box M test. Pemeriksaan uji asumsi homogenitas varinas memiliki hipotesis dan kriteria keputusan sebagai berikut:

  • Hipotesis

H0 : Varians antar perlakuan/kelompok homogen

H1 : Varians antar perlakuan/kelompok tidak homogen (heterogen)

  • Kriteria Keputusan

Jika p-value lebih dari \(\alpha\) (p-value > \(\alpha\)), maka terima H0 yang berarti varians antar kelompok homogen.

1.2.2 Analisis MANOVA

Analisis MANOVA (Multivariate Analysis of Variance) merupakan lanjutan dari Analisis ANOVA (Analysis of Variance) disaat variabel respon/dependen yang dibandingkan lebih dari satu (Yamin, 2021). Pada Analisis MANOVA, variabel prediktor/indpenden boleh satu atau lebih dari satu tetapi variabel respon/dependen harus lebih dari satu. Analisis MANOVA akan membandingkan secara serentak/simultan rata-rata variabel respon/dependen berdasarkan perlakuan yang diberi. Terdapat beberapa statistik uji untuk Analisis MANOVA diantaranya yaitu Pillai, Roy’s, Wilks’ Lambda, dan Lawley-Hotelling. Berikut model MANOVA satu arah, hipotesis, dan kriteria keputusan dari Analisis MANOVA:

  • Model MANOVA Satu Arah

\[ Y_{ij} = \mu + \tau_{i} + \epsilon_{ij} \]

Dengan j = 1,2,…,ni dan i = 1,2,…,g

ni = Banyaknya pengamatan pada perlakuan ke-g

g = Banyaknya perlakuan/kelompok

  • Hipotesis

H0 : \(\mu_{1}\) = … = \(\mu_{g}\)

H1 : minimal terdapat satu \(\mu_{j}\) yang berbeda; j = 1,2,…,g

  • Kriteria Keputusan

Jika p-value lebih dari \(\alpha\) (p-value > \(\alpha\)), maka terima H0.

1.2.3 Analisis Profil

Analisis profil adalah analisis lanjutan dari Analisis MANOVA apabila hasilnya tolak H0 atau yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap variabel respon/dependen. Analisis Profil adalah metode dalam Analisis MANOVA yang terkait dengan keadaan saat serangkaian perlakuan (seperti uji-uji, tes, pertanyaan-pertanyaan, dan sejenisnya), diberikan kepada dua kelompok atau lebih, lalu respon yang muncul diamati berdasarkan profil yang terbentuk dari setiap kelompok tersebut (Agustia dkk, 2013). Terdapat tiga hipotesis yang diuji pada Analisi Profil, yaitu sebagai berikut:

  • Hipotesis Kesejajaran Profil

H0 : Profil yang terbentuk sejajar

H1 : Profil yang terbentuk tidak sejajar

  • Hipotesis Keberimpitan Profil

H0 : Profil yang terbentuk berimpit

H1 : Profil yang terbentuk tidak berimpit

  • Hipotesis Kehorizontalan Profil

H0 : Profil yang terbentuk horizontal

H1 : Profil yang terbentuk tidak horizontal

Ketiga hipotesis yang diuji tersebut memiliki kriteria keputusan yang sama yaitu jika p-value lebih dari \(\alpha\) (p-value > \(\alpha\)), maka terima H0.

1.3 Tujuan

Tujuan meneliti kasus ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan tingkat pendidikan orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai siswa.

1.4 Data

Data yang dipakai pada kasus ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari website kaggle. Data yang digunakan merupakan nilai siswa dari tiga tes yang diuji yaitu matematika, membaca, dan menulis. Data yang diambil terdiri dari 50 pengamatan. Berikut variabel-variabel yang digunakan:

  • Variabel Prediktor / Dependen (Perlakuan/Kelompok)

X1 = associate’s degree

X2 = bachelor’s degree

X3 = high school

X4 = master’s degree

X5 = some college

X6 = some high school

  • Variabel Respon / Independen

Y1 = math score

Y2 = reading score

Y3 = writing score

Sumber: https://www.kaggle.com/datasets/spscientist/students-performance-in-exams

2 SOURCE CODE

2.1 Library

> library(readxl)
> library(MVN)
> library(MVTests)
> library(profileR)

Penjelasan:

  • library(readxl) dipakai untuk bisa menggunakan fungsi membaca file yang berasal dari excel.

  • library(MVN) dipakai untuk bisa menggunakan fungsi pada pengujian asumsi normalitas multivariat.

  • library(MVtests) dipakai untuk bisa menggunakan fungsi pada pengujian asumsi homogenitas varians.

2.2 Import Data

> StudPer <- read_excel("C:/Users/amira/Downloads/Students Performance.xlsx")
> View(StudPer)

Penjelasan:

  • read_excel untuk membaca file bertipe “.xslx”

  • View(StudPer) untuk memunculkan dataset yang sebelumnya sudah diberi nama “StudPer”

2.3 Pendefinisian Variabel

> y1 <- as.matrix(StudPer$`math score`, ncol=1)
> y1
> y2 <- as.matrix(StudPer$`reading score`, ncol=1)
> y2
> y3 <- as.matrix(StudPer$`writing score`, ncol=1)
> y3
> Perlakuan <- as.matrix(StudPer$`parental level of education`, ncol=1)
> Perlakuan

Penjelasan:

  • Pendefinisian semua variabel menggunakan “as.matrix” supaya pada output berbentuk matriks.

  • “ncol=1” untuk mengambil keseluruhan data didalam satu kolom.

2.4 Membuat Data Frame Kasus

> StudPerFix = data.frame(Perlakuan,y1,y2,y3)
> StudPerFix

Penjelasan:

Membuat data frame dengan fungsi “data.frame” yang berisikan variabel yang sudah didefinisikan sebelumnya dan diberi nama “StudPerFix”.

2.5 Uji Normalitas Multivariat

> norm.test <- mvn(data = StudPerFix, subset = "Perlakuan", mvnTest = "mardia")
> norm.test$multivariateNormality

Penjelasan:

Pengujian asumsi normalitas multivariat menggunakan fungsi “mvn” dengan data yang dipakai “StudPerFix” dan jenis test yang dipakai yaitu “mardia”.

2.6 Uji Homogenitas Varians

> UjiBoxM <- BoxM(data = StudPer[,2:4], StudPer$`parental level of education`)
> summary(UjiBoxM)

Penjelasan:

Pengujian asumsi homogenitas varians menggunakan fungsi “BoxM” dengan data yang dipakai “StudPer”.

2.7 Analisis MANOVA

> UjiMANOVA <- manova(cbind(y1,y2,y3) ~ Perlakuan, data=StudPerFix)
> summary(UjiMANOVA, test="Pillai")
> summary(UjiMANOVA, test="Wilks")
> summary(UjiMANOVA, test="Hotelling-Lawley")

Penjelasan:

Analisis MANOVA menggunakan fungsi “manova” dengan data yang dipakai “StudPerFix” dan tiga statistik uji yaitu “Pillai”, “Wilks”, dan “Hotelling-Lawley”.

2.8 Analisis ANOVA

> summary.aov(UjiMANOVA)

Penjelasan:

Fungsi “summary.aov” digunakan untuk menganalisis ANOVA untuk setiap variabel respon/dependen.

2.9 Analisis Profil

> AnProf <- pbg(StudPerFix[,2:4], StudPerFix[,1])
> summary(AnProf)

Penjelasan:

Analisis Profil menggunakan fungsi “pbg” dengan data yang dipakai “StudPerFix”.

3 Hasil dan Pembahasan

3.1 Data

parental level of education math score reading score writing score
associate’s degree 47 57 44
associate’s degree 71 83 78
associate’s degree 58 54 52
associate’s degree 40 52 43
associate’s degree 54 58 61
associate’s degree 81 81 79
associate’s degree 74 81 83
associate’s degree 75 90 88
associate’s degree 57 56 57
associate’s degree 55 61 54
bachelor’s degree 53 58 65
bachelor’s degree 50 56 54
bachelor’s degree 65 54 57
bachelor’s degree 55 65 62
bachelor’s degree 57 74 76
bachelor’s degree 72 72 74
bachelor’s degree 74 71 80
bachelor’s degree 67 69 75
high school 64 64 67
high school 38 60 50
high school 65 81 73
high school 88 89 86
high school 66 69 63
high school 70 70 65
high school 66 71 76
high school 82 84 82
master’s degree 58 73 68
master’s degree 90 95 93
master’s degree 50 53 58
master’s degree 46 42 46
master’s degree 73 74 72
master’s degree 62 70 75
master’s degree 56 72 65
master’s degree 69 90 88
some college 76 78 75
some college 88 95 92
some college 40 43 39
some college 78 72 70
some college 65 75 70
some college 44 54 53
some college 69 54 55
some college 69 74 74
some high school 63 65 61
some high school 40 42 38
some high school 97 87 82
some high school 59 65 66
some high school 69 75 78
some high school 18 32 28
some high school 69 73 73
some high school 50 64 59

3.2 Uji Normalitas Multivariat

Hasil Analisis:

$`associate's degree`
             Test         Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   4.6215647446905 0.914983779757905    YES
2 Mardia Kurtosis -1.28772414479563 0.197842005643298    YES
3             MVN              <NA>              <NA>    YES

$`bachelor's degree`
             Test         Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness  1.72149814101132 0.998063419936914    YES
2 Mardia Kurtosis -1.22387204850305 0.221000499460164    YES
3             MVN              <NA>              <NA>    YES

$`high school`
             Test         Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness  7.54407120908139 0.673274531175249    YES
2 Mardia Kurtosis -1.21651912692375 0.223787229390784    YES
3             MVN              <NA>              <NA>    YES

$`master's degree`
             Test         Statistic          p value Result
1 Mardia Skewness  6.95810545236616  0.7293940495765    YES
2 Mardia Kurtosis -1.33709995539409 0.18119001175524    YES
3             MVN              <NA>             <NA>    YES

$`some college`
             Test         Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness  7.20967829045375 0.705512849268063    YES
2 Mardia Kurtosis -1.06724277890609 0.285862219673106    YES
3             MVN              <NA>              <NA>    YES

$`some high school`
             Test          Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   12.5694542734998 0.248749707988183    YES
2 Mardia Kurtosis -0.664860658474943 0.506139620796211    YES
3             MVN               <NA>              <NA>    YES

Berdasarkan hasil uji mardia diatas, baik itu pada statistik uji Skewness dan Kurtosis diperoleh p-value lebih besar dari \(\alpha\).

Hipotesis:

H0 : Data berdistribusi normal multivariat

H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat

Taraf Nyata:

\(\alpha\) = 5% = 0.05

Keputusan:

Setiap perlakuan meiliki p-value > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal multivariat.

3.3 Uji Homogenitas Varians

Hasil Analisis:

       Box's M Test 

Chi-Squared Value = 28.92642 , df = 30  and p-value: 0.521 

Berdasarkan hasil Box’s M Test diatas, diperoleh p-value sebesar 0.521

Hipotesis:

H0 : Varians antar perlakuan/kelompok homogen

H1 : Varians antar perlakuan/kelompok tidak homogen (heterogen)

Taraf Nyata:

\(\alpha\) = 5% = 0.05

Keputusan:

p-value (0.521) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa varians antar perlakuan/kelompok homogen.

3.4 Analisis MANOVA

Hasil Analisis:

          Df  Pillai approx F num Df den Df Pr(>F)
Perlakuan  5 0.37782    1.268     15    132 0.2313
Residuals 44                                      
          Df   Wilks approx F num Df den Df Pr(>F)
Perlakuan  5 0.65483   1.2856     15 116.34 0.2222
Residuals 44                                      
          Df Hotelling-Lawley approx F num Df den Df Pr(>F)
Perlakuan  5          0.47841    1.297     15    122 0.2141
Residuals 44                                               

Berdasarkan hasil Analisis MANOVA diatas, diperoleh nilai p-value pada tiga statistik uji yaitu Pillai, Wilks, dan Hotelling-Lawley secara berturut-turut sebesar 0.2313, 0.2222, serta 0.2141

Hipotesis:

H0 : \(\mu_{1}\) = \(\mu_{2}\) = \(\mu_{3}\) = \(\mu_{4}\) = \(\mu_{5}\) = \(\mu_{6}\)

H1 : minimal terdapat satu _{j} yang berbeda; j = 1,2,…,6

Taraf Nyata:

\(\alpha\) = 5% = 0.05

Keputusan:

Pillai Test : p-value (0.2313) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Wilks Test : p-value (0.2222) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Hotelling-Lawley Test : p-value (0.2141) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa perbedaan tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh secara multivariat terhadap nilai matematika, membaca, dan menulis.

3.5 Analisis ANOVA

Hasil Analisis:

 Response y1 :
            Df  Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
Perlakuan    5   467.6  93.524  0.3811 0.8591
Residuals   44 10799.1 245.434               

 Response y2 :
            Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
Perlakuan    5  613.2  122.64  0.5769 0.7173
Residuals   44 9353.6  212.58               

 Response y3 :
            Df  Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
Perlakuan    5   609.3  121.86  0.5307 0.7518
Residuals   44 10103.0  229.61               

Berdasarkan hasil Analisis anova diatas, diperoleh nilai p-value pada masing-masing variabel respon/dependen yaitu math score (y1), reading score (y2), dan writing score (y3) secara berturut-turut sebesar 0.8591, 0.7173, serta 0.7518

Hipotesis:

H0 : \(\mu_{1}\) = \(\mu_{2}\) = \(\mu_{3}\) = \(\mu_{4}\) = \(\mu_{5}\) = \(\mu_{6}\)

H1 : minimal terdapat satu _{j} yang berbeda; j = 1,2,…,6

Taraf Nyata:

\(\alpha\) = 5% = 0.05

Keputusan:

math score (y1) : p-value (0.8591) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

reading score (y2) : p-value (0.7173) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

writing score (y3) : p-value (0.7518) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa perbedaan tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh secara univariat terhadap nilai matematika, membaca, dan menulis.

3.6 Analisis Profil

Hasil Analisis:

Call:
pbg(data = StudPerFix[, 2:4], group = StudPerFix[, 1])

Hypothesis Tests:
$`Ho: Profiles are parallel`
  Multivariate.Test Statistic Approx.F num.df den.df    p.value
1             Wilks 0.6948815 1.716754     10     86 0.08974127
2            Pillai 0.3220282 1.688854     10     88 0.09586736
3  Hotelling-Lawley 0.4147595 1.741990     10     84 0.08460008
4               Roy 0.3440239 3.027411      5     44 0.01961584

$`Ho: Profiles have equal levels`
            Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
group        5    480   95.92   0.447  0.813
Residuals   44   9435  214.44               

$`Ho: Profiles are flat`
         F df1 df2      p-value
1 10.27279   2  43 0.0002255462

Taraf Nyata:

\(\alpha\) = 5% = 0.05

  • Kesejajaran Profil

Hipotesis:

H0 : Profil yang terbentuk sejajar

H1 : Profil yang terbentuk tidak sejajar

Keputusan:

Wilks Test : p-value (0.08974127) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Pillai Test : p-value (0.09586736) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Hotelling-Lawley Test : p-value (0.08460008) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa profil yang terbentuk sejajar.

  • Keberimpitan Profil

Hipotesis:

H0 : Profil yang terbentuk berimpit

H1 : Profil yang terbentuk tidak berimpit

Keputusan:

p-value (0.813) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa profil yang terbentuk berimpit.

  • Kehorizontalan Profil

Hipotesis:

H0 : Profil yang terbentuk horizontal

H1 : Profil yang terbentuk tidak horizontal

Keputusan:

p-value (0.0002255462) > \(\alpha\) (0.05), maka terima H0.

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa profil yang terbentuk tidak horizontal.

4 Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Analisis MANOVA yang sudah dibahas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara perbedaan tingkat pendidikan orang tua terhadap nilai siswa (matematika, membaca, menulis). Pada hasil pembahasan Analisis ANOVA dan Analisis Profil juga berbanding lurus dengan hasil Analisis MANOVA bahwasannya perbedaan tingkat pendidikan orang tua tidak memengaruhi nilai siswa (matematika, membaca, menulis).

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan, terdapat saran yaitu bisa diteliti kembali faktor lain yang memengaruhi nilai siswa, seperti cara belajar, apakah siswa mengikuti bimbingan belajar, lama belajar, dan faktor lainnya.

4.3 Daftar Pustaka

Mutiara, H. A., Mustofa, U., & Widiarti. (2013). Analisis Profil Populasi Penduduk Pulau Jawa Berdasarkan Kelompok Umur. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Ni, K.S.R, & I, W.W. (2021). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru. 4 (2).

Sofyan, Y. (2021). Tutorial Statistik: SPSS, LISREL, WARPPLS & JASP (Mudah & Aplikatif). Depok: PT Dewangga Energi Internasional.

Wafiq, R., Yus, D., & Hatma, H.M. (2023). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pacu Pendidikan Dasar. 3 (1).