Pengujian Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Ukuran Tempurung Kura – kura Dengan MANOVA

Sylvia Audrey Kurnia

5 November 2023

Library:

> # install.packages("knitr")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("prettydoc")
> # install.packages("equatiomatic")
> # install.packages("readxl")
> # install.packages("MVN")
> # install.packages("MVTests")
> # install.packages("profileR")

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengujian pengaruh jenis kelamin terhadap ukuran tempurung kura-kura dengan MANOVA (Multivariate Analysis of Variance) adalah sebuah pendekatan statistik yang digunakan untuk memahami apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam berbagai ukuran tempurung kura-kura antara jenis kelamin yang berbeda. MANOVA adalah sebuah teknik analisis multivariat yang memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel respon (dalam hal ini, ukuran-ukuran tempurung) dalam satu analisis statistik.

Kura-kura adalah reptil yang memiliki tempurung keras yang melindungi tubuh mereka. Ukuran tempurung kura-kura dapat mencakup berbagai aspek, seperti panjang, lebar, atau tinggi tempurung. Perbedaan dalam ukuran-ukuran ini dapat mencerminkan perbedaan dalam morfologi atau biologi antara jenis kelamin kura-kura.

Penggunaan MANOVA dalam penelitian ini memungkinkan kita untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan dalam setiap ukuran tempurung (misalnya, panjang, lebar, dan tinggi) antara kura-kura jantan dan betina secara bersamaan. Dengan kata lain, MANOVA memungkinkan kita untuk mengevaluasi dampak jenis kelamin pada sekumpulan variabel respon yang berkaitan dengan ukuran tempurung secara bersamaan.

Pengujian ini melibatkan pengumpulan data ukuran tempurung dari individu-individu kura-kura jantan dan betina. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan MANOVA untuk mengidentifikasi perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dalam semua variabel respon sekaligus. Hasil dari analisis MANOVA dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pengaruh jenis kelamin terhadap ukuran tempurung kura-kura.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbedaan yang mungkin ada dalam morfologi kura-kura berdasarkan jenis kelamin mereka, dan hasilnya dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang evolusi, ekologi, atau perbedaan biologis antara jenis kelamin dalam spesies kura-kura. Selain itu, metode MANOVA memungkinkan kita untuk mengatasi masalah multiple comparison yang mungkin timbul saat memeriksa efek jenis kelamin terhadap berbagai variabel ukuran seperti panjang, lebar, tinggi tempurung kura-kura, sehingga dapat memberikan hasil analisis statistik yang lebih kuat.

Tinjauan Pustaka

1. MANOVA

MANOVA (Analisis Variansi Multivariat) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji perbedaan yang signifikan antara dua atau lebih kelompok dalam satu atau lebih variabel terikat (dependent variables) yang diukur secara bersamaan. Ini adalah pengembangan dari analisis variansi (ANOVA) yang digunakan untuk menguji perbedaan dalam satu variabel terikat. Dalam MANOVA, Anda dapat menguji efek variabel prediktor (independent variable) terhadap kombinasi variabel terikat secara bersamaan.

1.1. MANOVA Satu Arah

MANOVA satu arah digunakan ketika Anda memiliki satu variabel prediktor (independent variable) dan dua atau lebih variabel terikat (dependent variables). Tujuannya adalah untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok atau kondisi yang berbeda dalam variabel terikat secara bersamaan.

1.2. MANOVA Dua Arah

MANOVA dua arah digunakan ketika Anda memiliki dua variabel prediktor (independent variables) atau lebih dan dua atau lebih variabel terikat (dependent variables). Tujuannya adalah untuk menguji pengaruh variabel prediktor dan interaksi antara variabel prediktor terhadap variabel terikat secara bersamaan.

1.3. Uji Statistika MANOVA

Uji Wilks (Lambda Wilk)

Nilai Kritis Uji Wilks

Keputusan Uji Tolak Ho

Uji Roy

Nilai Kritis Uji Roy

Keputusan Uji Tolak Ho

Uji Pillai

Nilai Kritis Uji Roy

Keputusan Uji Tolak Ho

Uji Lawley-Hotelling

Nilai Kritis Uji Lawley-Hotelling

Keputusan Uji Tolak Ho

2. Asumsi MANOVA

Dalam analisis variansi, terdapat sejumlah asumsi yang harus terpenuhi. Untuk memverifikasi pemenuhan asumsi dalam analisis variansi multivariat (MANOVA), dilakukan pengujian statistik. Jenis pengujian asumsi meliputi:

Uji Normalitas: Dalam uji ini, digunakan berbagai metode seperti Uji Shapiro-Wilk, Uji Kolmogorov-Smirnov, Uji Lilliefors, dan visualisasi dengan Q-Q Plot.

Uji Kehomogenan Varians-Kovariansi: Dalam uji ini, digunakan berbagai metode seperti Uji Box’s M, Uji Levene, Uji Bartlett, dan Uji Rao Spacing.

2.1. Asumsi Normalitas Multivariat

Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk menentukan apakah data dalam setiap kelompok atau perlakuan memiliki distribusi multivariat yang mendekati distribusi multivariat normal.

Hipotesis

H0: Data memiliki distribusi multivariat normal.

H1: Data tidak memiliki distribusi multivariat normal.

Keputusan: Jika nilai p (p-value) kurang dari tingkat signifikansi α (0.05), maka hipotesis nol (H0) ditolak

Uji Mardia

Uji Mardia adalah salah satu metode untuk menguji normalitas multivariat.

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana data dalam beberapa variabel terikat memiliki distribusi multivariat yang mendekati distribusi multivariat normal (multivariate normal distribution).

Hipotesis nol (H0) dari uji Mardia adalah bahwa data memiliki distribusi multivariat normal.

Hipotesis alternatif (H1) adalah bahwa data tidak memiliki distribusi multivariat normal.

Hasil uji Mardia biasanya diinterpretasikan dengan memeriksa nilai p (p-value). Jika p-value kurang dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (misalnya, α = 0.05), maka H0 ditolak, yang berarti data tidak mengikuti distribusi multivariat normal.

2.2. Asumsi Kehomogenan Matriks Varian Kovarian

Tujuannya adalah untuk memverifikasi apakah asumsi homogenitas varian kovarian terpenuhi. Asumsi ini mengasumsikan bahwa matriks varian kovarian memiliki varian yang sama di semua kelompok atau perlakuan yang dianalisis dalam MANOVA.

Hipotesis

H0: Matriks kovarians data homogen.

H1: Matriks kovarians data tidak homogen.

Keputusan: Jika nilai p (p-value) kurang dari tingkat signifikansi α (0.05), maka hipotesis nol (H0) ditolak

Uji Box’s M

Uji Box’s M adalah uji yang digunakan untuk menguji homogenitas varian-kovarian dalam data multivariat.

Tujuan dari uji ini adalah untuk menilai apakah matriks varian-kovarian memiliki varian yang sama di semua kelompok atau perlakuan yang diuji dalam analisis MANOVA (Analisis Variansi Multivariat).

Hipotesis nol (H0) dari uji Box’s M adalah bahwa matriks varian-kovarian data homogen (varian-kovarian sama di semua kelompok).

Hipotesis alternatif (H1) adalah bahwa matriks varian-kovarian data tidak homogen (varian-kovarian berbeda di antara kelompok).

Hasil uji Box’s M juga dievaluasi dengan memeriksa nilai p (p-value). Jika p-value kurang dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (misalnya, α = 0.05), maka H0 ditolak, yang menunjukkan adanya perbedaan dalam varian-kovarian di antara kelompok.

3. Analisis Profil

Uji tambahan dilakukan setelah hasil uji MANOVA menyatakan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak.

3.1. Uji Kesejajaran Profil

Uji Kesejajaran Profil digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan signifikan dalam pola perubahan variabel terikat di antara kelompok-kelompok yang dianalisis.

Hipotesis yang digunakan dalam uji Kesejajaran Profil:

H0: Pola perubahan variabel terikat sama di antara kelompok-kelompok.

H1: Pola perubahan variabel terikat tidak sama di antara kelompok-kelompok.

Statistik uji yang digunakan adalah T2.

Titik Kritis

3.2. Uji Keberimpitan Profil

Uji Keberimpitan Profil digunakan untuk menilai apakah terdapat perbedaan signifikan dalam keseluruhan pola atau keberimpitan profil antara kelompok-kelompok yang sedang dianalisis.

Hipotesis yang digunakan dalam uji Keberimpitan Profil:

3.3. Uji Horizontal

Uji Horizontal digunakan untuk mengevaluasi apakah ada perbedaan tingkat yang signifikan di antara kelompok-kelompok yang sedang dianalisis pada satu variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan dalam uji Horizontal:

Data

Data merupakan hasil dari pengamatan ukuran tempurung kura-kura yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi dari tempurung kura-kura tersebut berdasarkan pengaruh jenis kelamin. Pada data ini diamati dua kelompok yaitu kelompok kura-kura jantan dan kura-kura betina. Pengamatan dilakukan pada 48 kura-kura. Berikut cuplikan data

SOURCE CODE

Library yang Dibutuhkan

> # Library
> library(readxl)
> library(MVN)
> library(MVTests)
> library(profileR)

Import Data

> data=read.csv("C:/Users/Sylvia Audrey Kurnia/Downloads/PRAK ANMUL/DATA KURA.csv",
+ header=TRUE,sep=";")
> data
   Panjang Lebar Tinggi     JK
1       98    81     38 Betina
2      103    84     38 Betina
3      103    86     42 Betina
4      105    86     42 Betina
5      109    88     44 Betina
6      123    92     50 Betina
7      123    95     46 Betina
8      133    99     51 Betina
9      133   102     51 Betina
10     133   102     51 Betina
11     134   100     48 Betina
12     136   102     49 Betina
13     138    98     51 Betina
14     138    99     51 Betina
15     141   105     53 Betina
16     147   108     57 Betina
17     149   107     55 Betina
18     153   107     56 Betina
19     155   115     63 Betina
20     155   117     60 Betina
21     158   115     62 Betina
22     159   118     63 Betina
23     162   124     61 Betina
24     177   132     67 Betina
25      93    74     37 Jantan
26      94    78     35 Jantan
27      96    80     35 Jantan
28     101    84     39 Jantan
29     102    85     38 Jantan
30     103    81     37 Jantan
31     104    83     39 Jantan
32     106    83     39 Jantan
33     107    82     38 Jantan
34     112    89     40 Jantan
35     113    88     40 Jantan
36     114    86     40 Jantan
37     116    90     43 Jantan
38     117    90     41 Jantan
39     117    91     41 Jantan
40     119    93     41 Jantan
41     120    89     40 Jantan
42     120    93     44 Jantan
43     121    95     42 Jantan
44     125    93     45 Jantan
45     127    96     45 Jantan
46     128    95     45 Jantan
47     131    95     46 Jantan
48     135   106     47 Jantan
> 
> y1<-as.matrix(data$Panjang, nrow=48, ncol=1)
> 
> y2<-as.matrix(data$Lebar, nrow=48, ncol=1)
> 
> y3<-as.matrix(data$Tinggi, nrow=48, ncol=1)
> 
> perlakuan<-as.matrix(data$JK, nrow=48, ncol=1)
> 
> data_fix=data.frame(perlakuan,y1,y2,y3)
> data_fix
   perlakuan  y1  y2 y3
1     Betina  98  81 38
2     Betina 103  84 38
3     Betina 103  86 42
4     Betina 105  86 42
5     Betina 109  88 44
6     Betina 123  92 50
7     Betina 123  95 46
8     Betina 133  99 51
9     Betina 133 102 51
10    Betina 133 102 51
11    Betina 134 100 48
12    Betina 136 102 49
13    Betina 138  98 51
14    Betina 138  99 51
15    Betina 141 105 53
16    Betina 147 108 57
17    Betina 149 107 55
18    Betina 153 107 56
19    Betina 155 115 63
20    Betina 155 117 60
21    Betina 158 115 62
22    Betina 159 118 63
23    Betina 162 124 61
24    Betina 177 132 67
25    Jantan  93  74 37
26    Jantan  94  78 35
27    Jantan  96  80 35
28    Jantan 101  84 39
29    Jantan 102  85 38
30    Jantan 103  81 37
31    Jantan 104  83 39
32    Jantan 106  83 39
33    Jantan 107  82 38
34    Jantan 112  89 40
35    Jantan 113  88 40
36    Jantan 114  86 40
37    Jantan 116  90 43
38    Jantan 117  90 41
39    Jantan 117  91 41
40    Jantan 119  93 41
41    Jantan 120  89 40
42    Jantan 120  93 44
43    Jantan 121  95 42
44    Jantan 125  93 45
45    Jantan 127  96 45
46    Jantan 128  95 45
47    Jantan 131  95 46
48    Jantan 135 106 47

Plot Profil

> profil<-pbg(data_fix[,2:4], data_fix[,1], profile.plot = TRUE)

Uji MANOVA

> ujimanova<-manova(cbind(y1,y2,y3)~perlakuan, data=data_fix)
> summary(ujimanova, test="Pillai")
> summary(ujimanova, test="Roy")
> summary(ujimanova, test="Wilks")
> summary(ujimanova, test="Hotelling-Lawley")
> summary.aov(ujimanova)

Asumsi Kehomogenan Matriks Varian Kovarian

> ujiboxm<-BoxM(data=data[,1:3], data$JK)
> summary(ujiboxm)

Asumsi Normalitas Multivariat

> norm.test=mvn(data=data, subset = "JK", mvnTest = "mardia")
> norm.test$multivariateNormality

Analisis Profil

> profil<-pbg(data_fix[,2:4], data_fix[,1], profile.plot = TRUE)
> summary(profil)

Data terdiri dari y1, y2, y3 (Panjang, Lebar, Tinggi), terhadap Perlakuan (Jenis Kelamin).

Fungsi manova digunakan untuk melakukan Analisis Variansi Multivariat (MANOVA).

Argument ‘cbind(y1, y2, y3) ~ perlakuan’ digunakan untuk memodelkan model MANOVA terdiri dari variabel terikat dan prediktor.

Argument ‘data = data_fix’ adalah argumen yang digunakan untuk menunjukkan objek data yang digunakan dalam analisis MANOVA. Argument ‘ujimanova <-…’ digunakan untuk menyimpan hasil MANOVA.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistika Deskriptif

> summary(data_fix$y1[data_fix$perlakuan == "Betina"])
   Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
   98.0   123.0   137.0   136.0   153.5   177.0 
> summary(data_fix$y2[data_fix$perlakuan == "Betina"])
   Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
  81.00   94.25  102.00  102.58  109.75  132.00 
> summary(data_fix$y3[data_fix$perlakuan == "Betina"])
   Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
  38.00   47.50   51.00   52.04   57.75   67.00 
> summary(data_fix$y1[data_fix$perlakuan == "Jantan"])
   Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
   93.0   103.8   115.0   113.4   120.2   135.0 
> summary(data_fix$y2[data_fix$perlakuan == "Jantan"])
   Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
  74.00   83.00   89.00   88.29   93.00  106.00 
> summary(data_fix$y3[data_fix$perlakuan == "Jantan"])
   Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
  35.00   38.75   40.00   40.71   43.25   47.00 

Dari statistika deskriptif di atas:

Tinggi Jantan memiliki nilai yang terkecil (Minimum) yaitu sebesar 35, kuartil pertama (38.75), median (40), Mean (40.71), dan kuartil ketiga (43.25) terkecil dari seluruh data.

Panjang betina memiliki nilai yang terbesar (Maksimum) yaitu sebesar 177, kuartil pertama (123), median (137), Mean (136), dan kuartil ketiga (153.5) terbesar dari seluruh data.

Hasil Uji

ASUMSI MANOVA

Asumsi Normalitas Multivariat

$Betina
             Test         Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   11.239711247582 0.339149885307009    YES
2 Mardia Kurtosis -1.00790375015034 0.313500671138852    YES
3             MVN              <NA>              <NA>    YES

$Jantan
             Test          Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   5.82683513935361 0.829595853447198    YES
2 Mardia Kurtosis -0.184710642782656 0.853455998087885    YES
3             MVN               <NA>              <NA>    YES

Keputusan: dari Uji Mardia diperoleh nilai-p = > \(\alpha\)(0.05), maka H0 diterima

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas multivariat untuk setiap perlakuan terpenuhi

Asumsi Kehomogenan Varian Kovarian

       Box's M Test 

Chi-Squared Value = 23.40491 , df = 6  and p-value: 0.000672 

Keputusan: Dari hasil Box’sM Test diperoleh nilai-p = 0.000672 < \(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa asumsi kehomogenan matriks varian kovarian untuk setiap perlakuan tidak terpenuhi

UJI MANOVA

Uji Pillai

          Df  Pillai approx F num Df den Df    Pr(>F)    
perlakuan  1 0.61143   23.078      3     44 3.967e-09 ***
Residuals 46                                             
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

Keputusan: Dari hasil Pillai Test diperoleh

nilai-p = 3.967e-09<\(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin berpengaruh signifikan secara multivariat terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura

Uji Roy

          Df    Roy approx F num Df den Df    Pr(>F)    
perlakuan  1 1.5735   23.078      3     44 3.967e-09 ***
Residuals 46                                            
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

Keputusan: Dari hasil Roy Test diperoleh

nilai-p = 3.967e-09<\(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin berpengaruh signifikan secara multivariat terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura

Uji Wilks

          Df   Wilks approx F num Df den Df    Pr(>F)    
perlakuan  1 0.38857   23.078      3     44 3.967e-09 ***
Residuals 46                                             
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

Keputusan: Dari hasil Wilks Test diperoleh

nilai-p = 3.967e-09<\(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin berpengaruh signifikan secara multivariat terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura

Uji Hotelling-Lawley

          Df Hotelling-Lawley approx F num Df den Df    Pr(>F)    
perlakuan  1           1.5735   23.078      3     44 3.967e-09 ***
Residuals 46                                                      
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

Keputusan: Dari hasil Hotelling-Lawley Test diperoleh

nilai-p = 3.967e-09<\(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin berpengaruh signifikan secara multivariat terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura

ANALISIS PROFIL

Call:
pbg(data = data_fix[, 2:4], group = data_fix[, 1], profile.plot = TRUE)

Hypothesis Tests:
$`Ho: Profiles are parallel`
  Multivariate.Test Statistic Approx.F num.df den.df     p.value
1             Wilks 0.7489031 7.543941      2     45 0.001494777
2            Pillai 0.2510969 7.543941      2     45 0.001494777
3  Hotelling-Lawley 0.3352863 7.543941      2     45 0.001494777
4               Roy 0.3352863 7.543941      2     45 0.001494777

$`Ho: Profiles have equal levels`
            Df Sum Sq Mean Sq F value   Pr(>F)    
group        1   3109  3109.4   24.96 8.89e-06 ***
Residuals   46   5729   124.6                     
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

$`Ho: Profiles are flat`
         F df1 df2      p-value
1 2448.641   2  45 1.213149e-46

Uji Kesejajaran Profil

Keputusan: Dari hasil Uji Kesejajaran diperoleh

nilai-p < \(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 5%, perubahan dalam variabel dependen bergantung pada betina dan jantang. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki efek signifikan terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura.

Uji Keberimpitan Profil

Keputusan: Dari hasil Uji Keberimpitan diperoleh

nilai-p = 1.213149e-46 < \(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 5%, terdapat perbedaan yang signifikan dalam respons terhadap jenis kelamin. Ini mengindikasikan bahwa jenis kelamin yang berbeda memiliki efek yang signifikan terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura.

Uji Horizontal

Keputusan: Dari hasil Uji Horizontal diperoleh

nilai-p = 8.89e-06 < \(\alpha\)(0.05), maka H0 ditolak

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5%, setidaknya ada satu titik dimana terdapat perbedaan signifikan antara betina dan jantan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara multivariat jenis kelamin kura-kura terhadap ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) tempurung Kura-kura.

DAFTAR PUSTAKA

Zar, J. H. (2010). Biostatistical Analysis. Prentice-Hall.

Anderson, M. J., & Willis, T. J. (2003). Canonical analysis of principal coordinates: A useful method of constrained ordination for ecology. Ecology, 84(2), 511-525.

Legendre, P., & Legendre, L. (2012). Numerical ecology. Elsevier.

Gotelli, N. J., & Ellison, A. M. (2004). A primer of ecological statistics. Sinauer Associates.