Library:

> # install.packages("knitr")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("prettydoc")
> # install.packages("equatiomatic")

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang masih berupaya melakukan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya kesehatan, khususnya pada anak. Perlu dilakukan penilaian terhadap aspek kesehatan tersebut untuk mengetahui bagaimana pemerataan pembangunan yang telah dilakukan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan bahwa 30% penduduk Indonesia adalah anak-anak, namun sebenarnya mereka adalah 100% dari masa depan bangsa. Sangat disayangkan bahwa angka status gizi kurus di Indonesia masih tinggi (UNICEF, 2015). Ingin diketahui apakah terdapat perbedaan kebutuhaan asupan gizi yang berbeda pada setiap kelas bagi siswa MTs. Variabel terikat yang digunakan adalah rata-rata frekuensi makan dengan satuan kali (Y1), asupan energi dengan satuan kkal (Y2), dan asupan protein dengan satuan gram (Y3).

Tinjauan Pustaka

Uji Asumsi

a. Uji Normalitas Multivariat

Salah satu uji yang dapat digunakan dalam uji normalitas multivariat adalah uji signifikansi koefisien korelasi dengan penggunaan hipotesis sebagai berikut (Setiawan, 2017):

H0 : Data berdistribusi normal multivariat

H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat

Jika p-value > α , maka gagal tolak H0.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kehomogenan dari matriks varians kovarians pada variabel. Adapun hipotesis dalam pengujian homogenitas matriks varians-kovarians adalah sebagai berikut (Setiawan, 2017):

H0 : Σ1 = Σ2 = … = Σi

H1 : ada paling sedikit satu diantara sepasang Σi yang tidak sama

Jika p-value > α , maka gagal tolak H0.

MANOVA

Pada dasarnya analisis variansi peubah ganda (multivariate analysis of variance atau MANOVA) merupakan pengembagan lebih lanjut dari analisis variansi atau satu peubah (ANOVA) (Muhajir, 2017). MANOVA mengkaji pengaruh dari berbagai perlakuan yang dicobakan terhadap respons ganda (lebih dari satu peubah respon) serta mempertimbangkan adanya ketergantungan antara peubah-peubah respons, sehingga baik digunakan untuk pengkajian pengaruh dari berbagai perlakuan terhadap lebih dari satu respons. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam uji MANOVA adalah sebagai berikut (Setiawan, 2017):

H0 : τ1 = τ2 = … = τg

H1 : Minimal terdapat satu τi tidak sama dengan 0, i=1,2,…,g

Jika p-value < tingkat signifikansi (α), maka H0 ditolak.

SOURCE CODE

Library yang Dibutuhkan

> library(readxl)
> library(MVN)
> library(MVTests)
> library(profileR)

Import Data

> library(readxl)
> utp <- read_excel("C:/Users/Hp/OneDrive/Documents/data praktikum anmul.xlsx")
> View(utp)

Membuat Data Frame

> y1 <- as.matrix(utp$`Y1`, nrow=24, ncol=1)
> y1
      [,1]
 [1,] 3.57
 [2,] 3.00
 [3,] 3.00
 [4,] 3.00
 [5,] 5.00
 [6,] 3.86
 [7,] 4.00
 [8,] 6.00
 [9,] 5.00
[10,] 6.00
[11,] 5.00
[12,] 3.00
[13,] 4.00
[14,] 5.00
[15,] 4.00
[16,] 4.00
[17,] 5.00
[18,] 6.00
[19,] 5.00
[20,] 3.00
[21,] 4.00
[22,] 5.00
[23,] 4.00
[24,] 4.00
> 
> y2 <- as.matrix(utp$`Y2`, nrow=24, ncol=1)
> y2
         [,1]
 [1,] 1396.51
 [2,] 1072.54
 [3,] 1523.00
 [4,] 1051.24
 [5,] 1343.02
 [6,] 1071.66
 [7,] 1253.93
 [8,] 1470.05
 [9,] 1532.06
[10,] 1470.73
[11,] 1283.19
[12,] 1121.49
[13,] 2164.66
[14,] 1369.97
[15,] 1838.72
[16,] 1017.96
[17,] 1103.99
[18,] 1237.31
[19,] 1600.71
[20,] 1755.25
[21,] 1421.84
[22,] 1756.62
[23,]  897.05
[24,] 1342.07
> 
> y3 <- as.matrix(utp$`Y3`, nrow=24, ncol=1)
> y3
       [,1]
 [1,] 38.35
 [2,] 25.73
 [3,] 40.93
 [4,] 36.04
 [5,] 35.52
 [6,] 35.02
 [7,] 33.72
 [8,] 45.57
 [9,] 50.72
[10,] 40.07
[11,] 37.17
[12,] 33.08
[13,] 51.55
[14,] 38.98
[15,] 49.02
[16,] 29.96
[17,] 35.63
[18,] 40.40
[19,] 48.23
[20,] 45.57
[21,] 44.54
[22,] 54.48
[23,] 33.27
[24,] 42.13
> 
> perlakuan <- as.matrix(utp$`Siswa Kelas`, nrow=24, ncol=1)
> perlakuan
      [,1]
 [1,]    7
 [2,]    7
 [3,]    7
 [4,]    7
 [5,]    7
 [6,]    7
 [7,]    7
 [8,]    7
 [9,]    8
[10,]    8
[11,]    8
[12,]    8
[13,]    8
[14,]    8
[15,]    8
[16,]    8
[17,]    9
[18,]    9
[19,]    9
[20,]    9
[21,]    9
[22,]    9
[23,]    9
[24,]    9
> 
> utp_fix=data.frame(perlakuan,y1,y2,y3)
> utp_fix
   perlakuan   y1      y2    y3
1          7 3.57 1396.51 38.35
2          7 3.00 1072.54 25.73
3          7 3.00 1523.00 40.93
4          7 3.00 1051.24 36.04
5          7 5.00 1343.02 35.52
6          7 3.86 1071.66 35.02
7          7 4.00 1253.93 33.72
8          7 6.00 1470.05 45.57
9          8 5.00 1532.06 50.72
10         8 6.00 1470.73 40.07
11         8 5.00 1283.19 37.17
12         8 3.00 1121.49 33.08
13         8 4.00 2164.66 51.55
14         8 5.00 1369.97 38.98
15         8 4.00 1838.72 49.02
16         8 4.00 1017.96 29.96
17         9 5.00 1103.99 35.63
18         9 6.00 1237.31 40.40
19         9 5.00 1600.71 48.23
20         9 3.00 1755.25 45.57
21         9 4.00 1421.84 44.54
22         9 5.00 1756.62 54.48
23         9 4.00  897.05 33.27
24         9 4.00 1342.07 42.13

Statistika Deskriptif

> summary(utp_fix [,2:4])
       y1              y2             y3       
 Min.   :3.000   Min.   : 897   Min.   :25.73  
 1st Qu.:3.788   1st Qu.:1117   1st Qu.:35.40  
 Median :4.000   Median :1356   Median :39.52  
 Mean   :4.310   Mean   :1379   Mean   :40.24  
 3rd Qu.:5.000   3rd Qu.:1525   3rd Qu.:45.57  
 Max.   :6.000   Max.   :2165   Max.   :54.48  

Uji Asumsi Normalitas

> norm.test = mvn(data = utp, subset = "Siswa Kelas", mvnTest = "mardia")
> norm.test$multivariateNormality
$`7`
             Test          Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   10.5259674696169 0.395620370355662    YES
2 Mardia Kurtosis -0.870271034904316 0.384152304114568    YES
3             MVN               <NA>              <NA>    YES

$`8`
             Test          Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   14.4568056490451 0.153156130517159    YES
2 Mardia Kurtosis -0.596230394572685 0.551021323284524    YES
3             MVN               <NA>              <NA>    YES

$`9`
             Test          Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   13.7597951989301 0.184232718026457    YES
2 Mardia Kurtosis -0.612750204419276 0.540041521013012    YES
3             MVN               <NA>              <NA>    YES

Uji Asumsi Homogenitas

> ujiboxm<-BoxM(data = utp[,2:4], utp$`Siswa Kelas`)
> summary(ujiboxm)
       Box's M Test 

Chi-Squared Value = 5.922074 , df = 12  and p-value: 0.92 

Uji Manova

> ujimanova <- manova(cbind(y1,y2,y3)~perlakuan,data=utp_fix)
> summary(ujimanova, test="Pillai")
          Df  Pillai approx F num Df den Df Pr(>F)
perlakuan  1 0.25113   2.2356      3     20 0.1155
Residuals 22                                      
> summary(ujimanova, test="Roy")
          Df     Roy approx F num Df den Df Pr(>F)
perlakuan  1 0.33534   2.2356      3     20 0.1155
Residuals 22                                      
> summary(ujimanova, test="Wilks")
          Df   Wilks approx F num Df den Df Pr(>F)
perlakuan  1 0.74887   2.2356      3     20 0.1155
Residuals 22                                      
> summary(ujimanova, test="Hotelling-Lawley")
          Df Hotelling-Lawley approx F num Df den Df Pr(>F)
perlakuan  1          0.33534   2.2356      3     20 0.1155
Residuals 22                                               
> 
> summary.aov(ujimanova)
 Response y1 :
            Df  Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
perlakuan    1  1.3053 1.30531  1.3941 0.2503
Residuals   22 20.5990 0.93632               

 Response y2 :
            Df  Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
perlakuan    1   54393   54393  0.5928 0.4495
Residuals   22 2018545   91752               

 Response y3 :
            Df  Sum Sq Mean Sq F value  Pr(>F)  
perlakuan    1  178.02 178.022  3.7499 0.06576 .
Residuals   22 1044.42  47.474                  
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu Frekuensi makan, Asupan energi, dan Asupan protein, dengan perlakuan pada siswa kelas 7,8, dan 9

> knitr::kable(utp)
Siswa Kelas Y1 Y2 Y3
7 3.57 1396.51 38.35
7 3.00 1072.54 25.73
7 3.00 1523.00 40.93
7 3.00 1051.24 36.04
7 5.00 1343.02 35.52
7 3.86 1071.66 35.02
7 4.00 1253.93 33.72
7 6.00 1470.05 45.57
8 5.00 1532.06 50.72
8 6.00 1470.73 40.07
8 5.00 1283.19 37.17
8 3.00 1121.49 33.08
8 4.00 2164.66 51.55
8 5.00 1369.97 38.98
8 4.00 1838.72 49.02
8 4.00 1017.96 29.96
9 5.00 1103.99 35.63
9 6.00 1237.31 40.40
9 5.00 1600.71 48.23
9 3.00 1755.25 45.57
9 4.00 1421.84 44.54
9 5.00 1756.62 54.48
9 4.00 897.05 33.27
9 4.00 1342.07 42.13

Statistika Deskriptif

  1. Frekuensi makan anak dalam sehari paling sedikit 3 kali dan paling banyak 6 kali, kebanyakan dari siswa MTs makan sekitar 4 kali.
  2. Asupan energi anak yang diterima anak dalam sehari paling sedikit 897 kkal dan paling banyak 2165 kkal, kebanyakan dari siswa MTs menerima asupan energi sekitar 1379 kkal.
  3. Asupan protein yang diterima anak dalam sehari paling sedikit 25,73 gram dan paling banyak 54,48 gram, kebanyakan dari siswa MTs menerima asupan protein sekitar 40,24 gram.

Hasil Uji

Uji Asumsi

a. Uji Normalitas Multivariat

Hipotesis:

H0 : Data berdistribusi normal multivariat

H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat

Taraf nyata 5%

> knitr::kable(norm.test$multivariateNormality, caption = 'Statistik Uji')
Statistik Uji
Test Statistic p value Result
Mardia Skewness 10.5259674696169 0.395620370355662 YES
Mardia Kurtosis -0.870271034904316 0.384152304114568 YES
MVN NA NA YES
Test Statistic p value Result
Mardia Skewness 14.4568056490451 0.153156130517159 YES
Mardia Kurtosis -0.596230394572685 0.551021323284524 YES
MVN NA NA YES
Test Statistic p value Result
Mardia Skewness 13.7597951989301 0.184232718026457 YES
Mardia Kurtosis -0.612750204419276 0.540041521013012 YES
MVN NA NA YES

Keputusan : Berdasarkan hasil pengujian di atas didapatkan p-value > 0.05 (α), sehingga Gagal Tolak H0

Kesimpulan : Dengan alpha 5%, dapat disimpulkan bahwa residual memenuhi asumsi normalitas multivariat.

b. Uji Homogenitas

Hipotesis:

H0 : Σ1 = Σ2 = Σ3

H1 : ada paling sedikit satu diantara sepasang Σi yang tidak sama

> d<-cbind('p-value' = 0.92, 'alpha' = 0.05)
> knitr::kable(d, caption = 'Statistik Uji')
Statistik Uji
p-value alpha
0.92 0.05

Keputusan : Berdasarkan hasil pengujian di atas didapatkan nilai p-value 0.92 > 0.05 (α), sehingga Gagal Tolak H0

Kesimpulan : Dengan alpha 5%, dapat disimpulkan bahwa matriks varians-kovarians dari variabel dependen homogen dengan kata lain asumsi homogenitas terpenuhi.

Uji MANOVA

Hipotesis:

H0 : τ1 = τ2 = τ3

H1 : Minimal terdapat satu τi tidak sama dengan 0, i=1,2,3

Statistik Uji :

Pillai’s Trace : p-value (0.1155) > α (0.05)

Roy’s Largest Root : p-value (0.1155) > α (0.05)

Wilk’s Lamda : p-value (0.1155) > α (0.05)

Hotelling’s Trace : p-value (0.1155) > α (0.05)

Keputusan : p-value > α (0.05), maka gagal tolak H0.

Kesimpulan: Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa data studi kasus tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa kelas 7,8, dan 9.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat diperoleh simpulan bahwa hasil uji MANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kebutuhan gizi siswa MTs untuk pada aspek frekuensi makan, asupan energi, dan asupan protein siswa untuk kelas 7,8, dan 9.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, I. F., Aliamsyah, M., Sartika, I., Muhammad, S., Desmitasari, R., & Widodo, E. (2018). Analisis MANOVA Satu Arah pada Data Status Gizi Balita di Indonesia Tahun 2015.

Winata, Y. A., & Wutsqa, D. U. (2017). PENERAPAN ANALISIS KOVARIANS MULTIVARIAT PADA BIDANG GIZI (Study Kasus: Pengaruh Perbedaan Tingkat Kelas Terhadap Rata-rata Frekuensi Makan, Asupan Energi, dan Asupan Protein dengan Kovariat Berupa Berat Badan dan Usia Siswa di MTs Nurul Ummah Yogyakarta). Jurnal Kajian dan Terapan Matematika, 6(2), 1-10.