1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Efisiensi tidur adalah faktor penting dalam kualitas tidur dan kesehatan tidur seseorang. Efisiensi tidur merujuk pada sejauh mana individu dapat memanfaatkan waktu tidur mereka dengan baik, yaitu berapa banyak waktu yang dihabiskan dalam tidur nyenyak dibandingkan dengan waktu total di tempat tidur.

Salah satu metode statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis perbedaan efisiensi tidur antara wanita dan pria adalah T2 Hotelling. Metode ini memungkinkan kita untuk menguji perbedaan dalam vektor variabel tidur yaitu usia, durasi tidur, efisiensi tidur, bangun dalam tidur, dan kadar konsumsi kafein 24 jam sebelum tidur antara kedua kelompok, dalam hal ini, wanita dan pria. Hasil analisis T2 Hotelling dapat memberikan informasi yang signifikan tentang apakah terdapat perbedaan yang nyata dalam efisiensi tidur antara kedua jenis kelamin.

Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh jenis kelamin terhadap efisiensi tidur, yang pada gilirannya dapat membantu dalam pengembangan intervensi kesehatan tidur yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan individu berdasarkan jenis kelamin serta dapat meningkatkan kualitas hidup individu.

1.2 Tinjauan Pustaka

1.2.1 Analisis Multivariat

Analisis multivariat merupakan metode analisis data yang terdiri dari banyak variabel dimana antara tiap variabel saling dependen (Johnson & Whincern, 2007). Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis multivariat adalah variabel pada data harus berdistribusi normal multivariat dan saling berkorelasi. Salah satu analisis multivariat adalah Uji T^2 Hotelling.

1.2.2 T2 Hotelling

Uji T2 Hotelling adalah salah satu uji statistik multivariat yang digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara 2 kelompok percobaan yang terdiri dari 2 atau lebih variabel. Selain itu, menguji kesamaan vektor rata-rata pada dua kelompok penelitian multivariat. Sebelum melakukan uji statistik T2 Hotelling terlebih dahulu harus diketahui bahwa data yang diperoleh adalah berdistribusi normal dan mempunyai kovarian matrik yang homogen.

Distribusi \(T^2\)-Hotelling merupakan perluasan dari distribusi \(t\) untuk kasus multivariat. Distribusi ini didefinisikan sebagai \[ T^2=n\left(\overline{\mathbf{X}}-\mu_0\right)^{\prime} \mathbf{S}^{-1}\left(\overline{\mathbf{X}}-\mu_0\right) \] dengan \(\overline{\mathbf{X}}\) merupakan vektor rata-rata sampel yang berukuran \(p \times 1\), S merupakan matriks varians-kovarians sampel yang berukuran \(p \times p\), dan \(\mu_0\) merupakan vektor rata-rata populasi yang berukuran \(p \times 1\).

Secara matematis, \[ \begin{gathered} \overline{\mathbf{X}}=\frac{1}{n} \sum_{j=1}^n \mathbf{X}_j \\ \mathbf{S}=\frac{1}{n-1} \sum_{j=1}^n\left(\mathbf{X}_{\mathbf{j}}-\overline{\mathbf{X}}\right)\left(\mathbf{X}_{\mathbf{j}}-\overline{\mathbf{X}}\right)^{\prime} \\ \mu_0=\left[\begin{array}{c} \mu_{10} \\ \mu_{20} \\ \vdots \\ \mu_{p 0} \end{array}\right] \end{gathered} \] dengan \(p\) menyatakan banyaknya variabel. Statistik \(T^2\) akan menyebar \(F\), namun terdapat faktor pengali yang didefinisikan sebagai \[ T^2 \sim \frac{(n-1) p}{(n-p)} F_{p, n-p} \] dengan \(n\) menyatakan banyaknya sampel/data dan \(p\) menyatakan banyaknya variabel.

  • Uji Kesamaan Rata-Rata Multivariat Satu Ropulasi

Hipotesis bagi uji ini adalah \[ \begin{aligned} & H_0: \mu=\mu_0 \\ & H_1: \mu \neq \mu_0 \end{aligned} \] \(H_0\) ditolak apabila \(T^2>\frac{(n-1) p}{(n-p)} F_{\alpha,(p, n-p)}\).

*Uji Kesamaan Rata-Rata Multixariat Dua Ropulasi

Hipotesis: \[ \begin{aligned} & H_0: \mu_1=\mu_2 \\ & H_1: \mu_1 \neq \mu_2 \end{aligned} \] Statistik Uji:

\[ T^2=\left[\overline{\mathbf{X}}_1-\overline{\mathbf{X}}_2-\left(\mu_1-\mu_2\right)\right]^{\prime}\left[\left(\frac{1}{n_1}+\frac{1}{n_2}\right) \mathbf{S}_{\text {pooled }}\right]^{-1}\left[\overline{\mathbf{X}}_1-\overline{\mathbf{X}}_2-\left(\mu_1-\mu_2\right)\right] \] dengan \[ \mathbf{S}_{\text {pooled }}=\frac{n_1-1}{n_1+n_2-2} \mathbf{S}_1+\frac{n_2-1}{n_1+n_2-2} \mathbf{S}_2 \]

Statistik \(T^2\) akan menyebar \[ T^2 \sim \frac{\left(n_1+n_2-2\right) p}{\left(n_1+n_2-p-1\right)} F_{p, n_1+n_2-p-1} \]

Kriteria penolakan \(H_0\) sama seperti kriteria pada uji hipotesis satu populasi.

1.2.3 Uji Asumsi Normalitas

  • Uji Mardia

Menurut Rencher (2002), salah satu prosedur untuk menaksir normalitas multivariat adalah melakukan generalisasi dari uji normalitas univariat berdasarkan pada skewness (kemiringan) dan kurtosis (keruncingan) yang dikenal dengan uji Mardia. Romeu dan Ozturk (dalam Timm, 2002) telah meneliti 10 uji goodnessof-fit untuk normalitas multivariat, dari simulasi studinya menunjukkan bahwa uji normalitas multivariat berdasarkan kemiringan dan keruncingan yang diusulkan oleh Mardia adalah uji yang paling dapat dipercaya dan stabil untuk menaksir normalitas multivariat.

\[ \text { skew }=\frac{1}{n^2} \sum_{i=1}^n \sum_{j=1}^n m_{i j}^3 \quad \text { kurt }=\frac{1}{n} \sum_{i=1}^n m_{i i}^2 \]

Dimana: \[ \begin{aligned} & m_{i j}=\left(X_i-\bar{X}\right)^T S^{-1}\left(X_j-\bar{X}\right) \\ & S=\frac{1}{n} \sum_{j=1}^n\left(X_j-\bar{X}\right)\left(X_j-\bar{X}\right)^T \end{aligned} \]

Uji Mardia Skewness \[ \frac{n}{6} \text { skew } \sim \chi^2(d f) \]

Dimana: \[ d f=\frac{k(k+1)(k+2)}{6} \]

Uji Mardia Kurtosis \[ [k u r t-k(k+2)] \sqrt{\frac{n}{8 k(k+2)}} \sim N(0,1) \]

  • Uji Shapiro Wilk

Uji Shapiro Wilk digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu peubah acak (random variable) berdistribusi normal atau tidak. Uji ini cocok digunakan untuk menguji asumsi normalitas pada sampel yang ukurannya kecil.

Pengujian shapiro wilk menggunakan hipotesis sebagai berikut.

Hipotesis:

H0: Data berdistribusi normal multivariat

H1: Data tidak berdistribusi normal multivariat

Statistik uji normal multivariat untuk uji Shapiro-Wilk:

\[ W *=\frac{1}{p} \sum_{j=1}^p W_{Z_j} \]

Tolak H0 jika pada taraf signifikansi \(\alpha\) , p-value < \(\alpha\) atau 𝑊∗ < C α;n,p dengan c merupakan nilai kuantil statistik Saphiro Wilk.

1.2.4 Uji Asumsi Homogenitas (Box’s M)

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dua kelompok eksperimen mempunyai matriks kovarians yang homogen atau tidak. Untuk melakukan uji homogenitas matriks kovariansi dipergunakan uji Box’s M. Penting untuk mengetahui apakah data amatan memenuhi asumsi normalitas multivariat sebelum menginterpretasikan uji Box’s M. Pemeriksaan kesamaan matriks varians kovarians antara dua populasi atau lebih dilakukan dengan uji Box’s M yang dirumuskan sebagai berikut.

Hipotesis:

H0: \(\Sigma1=\Sigma2=...=\Sigma k=\Sigma\) (matriks kovarians bersifat multivariat homoskedastisitas)

H1: minimal ada satu \(\Sigma i\neq\Sigma j\) (matriks kovarians tidak bersifat multivariate homoskedastisitas)

Statistik Uji:

\[ c=(1-u)M \]

dimana

\[ u=\left\lfloor\sum_l \frac{1}{\left(n_l-1\right)}-\frac{1}{\sum_l\left(n_l-1\right)}\right\rfloor\left\lfloor\frac{2 p^2-2 p-1}{6(p+1)(q-1)}\right\rfloor \] \[ \begin{aligned} & M=\left[\sum_l\left(n_l-1\right)\right] l l\left|S_p \quad\right|-\sum_l\left[\left(n_l-1\right) l n\left|S_l\right|\right] \\ & S_p \quad=\frac{1}{\sum_l\left(n_l-1\right)}\left\{\left(n_1-1\right) S_1+\cdots+\left(n_y-1\right) S_y\right\} \end{aligned} \]

Daerah kritis tolak \(\mathrm{H}_{\mathrm{o}}\) jika \(C>X_{\mho}^2(a)\) dengan \[ \gamma=\frac{1}{2} p(p+1)(q-1) \]

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui penerapan T2 Hotelling untuk mengetahui efisiensi tidur pada wanita dan pria.

  2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar vektor efisiensi tidur pada wanita dan pria.

1.4 Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari website kaggle yang diambil dari 30 data dari kelompok wanita dan pria dengan datanya terdiri dari data umur, data durasi tidur, data efisiensi tidur, data bangun dalam tidur, dan data kadar konsumsi kafein 24 jam sebelum tidur. Berikut ini datanya:

Gender Age Sleep_duration Sleep_efficiency Awakenings Caffeine_consumption
Female 65 6 0,88 0 0
Female 40 8 0,89 1 0
Female 40 6 0,51 3 50
Female 27 6 0,54 2 50
Female 41 6 0,79 3 50
Female 11 9 0,55 4 0
Female 30 9 0,93 0 50
Female 36 8,5 0,54 2 25
Female 32 7,5 0,92 0 50
Female 21 7 0,54 4 0
Female 40 7,5 0,5 3 50
Female 43 9 0,98 0 25
Female 29 8 0,84 2 75
Female 63 8 0,98 0 50
Female 47 7 0,91 1 0
Female 37 7 0,9 0 25
Female 46 7,5 0,94 0 0
Female 61 7 0,64 2 50
Female 28 7,5 0,87 1 50
Female 58 7 0,63 3 50
Female 31 7,5 0,87 1 50
Female 34 8 0,77 3 25
Female 40 7 0,86 1 50
Female 27 7,5 0,71 1 50
Female 21 8 0,81 3 0
Female 37 7 0,81 1 0
Female 29 7 0,71 1 25
Female 9 8,5 0,52 2 0
Female 16 8,5 0,65 2 0
Female 34 7 0,71 3 50
Male 50 8 0,92 1 50
Male 32 7,5 0,71 3 50
Male 18 8 0,68 3 25
Male 52 6 0,83 1 25
Male 65 7,5 0,71 2 50
Male 52 7,5 0,87 0 25
Male 58 7,5 0,87 0 25
Male 55 8,5 0,86 1 25
Male 53 7,5 0,91 1 25
Male 24 8,5 0,88 0 50
Male 47 7,5 0,94 1 50
Male 23 8 0,8 4 75
Male 54 6 0,85 1 25
Male 50 8 0,87 1 50
Male 25 8 0,77 2 25
Male 25 7 0,78 2 50
Male 27 7 0,59 3 75
Male 22 7,5 0,89 0 75
Male 35 7,5 0,92 0 50
Male 53 6 0,9 1 75
Male 27 7 0,73 4 50
Male 21 8 0,87 1 50
Male 53 7,5 0,68 4 50
Male 27 7,5 0,61 1 25
Male 52 8 0,95 0 50
Male 38 6 0,95 1 75
Male 32 7,5 0,91 0 50
Male 53 8 0,84 4 25
Male 51 7,5 0,82 2 25
Male 52 7 0,75 4 75

2 SOURCE CODE

2.1 Library yang Dibutuhkan

> # Library
> library(readxl)
> library(MVN)
> library(mvnormtest)
> library(MVTests)
> library(Hotelling)
> library(DescTools)

2.2 Import Data

> library(readxl)
> setwd("D:/kuliah/UB/SEMESTER 5/Analisis Multivariat 1/praktikum")
> data_sleep = read_excel("Data Sleep Efficiency.xlsx", sheet = "data_sleep1")
> 
> #Split data 
> split <- split(data_sleep[,-1], data_sleep$Gender)
> wanita<-split[['Female']]
> wanita
# A tibble: 30 × 5
     Age Sleep_duration Sleep_efficiency Awakenings Caffeine_consumption
   <dbl>          <dbl>            <dbl>      <dbl>                <dbl>
 1    65            6               0.88          0                    0
 2    40            8               0.89          1                    0
 3    40            6               0.51          3                   50
 4    27            6               0.54          2                   50
 5    41            6               0.79          3                   50
 6    11            9               0.55          4                    0
 7    30            9               0.93          0                   50
 8    36            8.5             0.54          2                   25
 9    32            7.5             0.92          0                   50
10    21            7               0.54          4                    0
# ℹ 20 more rows
> 
> pria<-split[['Male']]
> pria
# A tibble: 30 × 5
     Age Sleep_duration Sleep_efficiency Awakenings Caffeine_consumption
   <dbl>          <dbl>            <dbl>      <dbl>                <dbl>
 1    50            8               0.92          1                   50
 2    32            7.5             0.71          3                   50
 3    18            8               0.68          3                   25
 4    52            6               0.83          1                   25
 5    65            7.5             0.71          2                   50
 6    52            7.5             0.87          0                   25
 7    58            7.5             0.87          0                   25
 8    55            8.5             0.86          1                   25
 9    53            7.5             0.91          1                   25
10    24            8.5             0.88          0                   50
# ℹ 20 more rows

2.3 Statistika Deskriptif

> summary(data_sleep)
    Gender               Age        Sleep_duration  Sleep_efficiency
 Length:60          Min.   : 9.00   Min.   :6.000   Min.   :0.5000  
 Class :character   1st Qu.:27.00   1st Qu.:7.000   1st Qu.:0.7100  
 Mode  :character   Median :37.00   Median :7.500   Median :0.8350  
                    Mean   :38.32   Mean   :7.458   Mean   :0.7893  
                    3rd Qu.:52.00   3rd Qu.:8.000   3rd Qu.:0.8925  
                    Max.   :65.00   Max.   :9.000   Max.   :0.9800  
   Awakenings    Caffeine_consumption
 Min.   :0.000   Min.   : 0.00       
 1st Qu.:1.000   1st Qu.:25.00       
 Median :1.000   Median :50.00       
 Mean   :1.617   Mean   :37.92       
 3rd Qu.:3.000   3rd Qu.:50.00       
 Max.   :4.000   Max.   :75.00       

2.4 Plot

> boxplot(data_sleep$Age, main="age")

> boxplot(data_sleep$Sleep_duration, main="sleep duration")

> boxplot(data_sleep$Sleep_efficiency, main="sleep efficiency")

> boxplot(data_sleep$Awakenings, main="awakenings")

> boxplot(data_sleep$Caffeine_consumption, main="caffein consumption")

> library(rmarkdown)
> paged_table(as.data.frame(x))
Error in eval(expr, envir, enclos): object 'x' not found
> smoothScatter(x, xlab = "x1", ylab = "x2", main = "Gambar 1. Smooth Scatter Plot")
Error in eval(expr, envir, enclos): object 'x' not found

2.5 Uji Asumsi Normalitas

> #Uji Asumsi Kenormalan dengan Mardia Test
> library(MVN)
> norm.test = mvn(data = data_sleep, subset = "Gender", mvnTest = "mardia",multivariatePlot = "qq")

> norm.test$multivariateNormality
$Female
             Test        Statistic            p value Result
1 Mardia Skewness 30.0338361922667  0.706592248285036    YES
2 Mardia Kurtosis  -1.783142459814 0.0745631162019498    YES
3             MVN             <NA>               <NA>    YES

$Male
             Test          Statistic           p value Result
1 Mardia Skewness   32.9674403675739 0.566561796423872    YES
2 Mardia Kurtosis -0.835996242562807 0.403157016881708    YES
3             MVN               <NA>              <NA>    YES
> 
> 
> #Uji Asumsi Kenormalan dengan Shapiro Test
> library(mvnormtest)
> mshapiro.test(t(wanita))

    Shapiro-Wilk normality test

data:  Z
W = 0.94645, p-value = 0.1358
> mshapiro.test(t(pria))

    Shapiro-Wilk normality test

data:  Z
W = 0.93278, p-value = 0.05823

2.6 Uji Asumsi Homogenitas

> library(MVTests)
> hom<-BoxM(data = data_sleep[,2:6], data_sleep$Gender)
> summary(hom)
       Box's M Test 

Chi-Squared Value = 19.3749 , df = 15  and p-value: 0.197 

2.7 Uji T2 Hotelling

> library(Hotelling)
> mod1<-hotelling.test(.~`Gender`, data = data_sleep)
> mod1
Test stat:  14.348 
Numerator df:  5 
Denominator df:  54 
P-value:  0.03141 
> 
> G<-c(rep(1,30),rep(2,30))
> G
 [1] 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
[39] 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
> mod2<-TwoSamplesHT2(data = data_sleep[,c(-1)],group = G, 
+                     alpha = 0.05, Homogenity = TRUE)
> summary(mod2)
              Two Independent Samples Hotelling T Square Test 

Hotelling T Sqaure Statistic = 14.34789 
 F value = 2.672 , df1 = 5 , df2 = 54 , p-value: 0.0314 

           Descriptive Statistics (The First Group) 

           Age Sleep_duration Sleep_efficiency Awakenings Caffeine_consumption
Means 35.76667      7.4833333        0.7566667   1.633333             30.00000
Sd    13.95975      0.8757591        0.1587958   1.272612             24.03302


           Descriptive Statistics (The Second Group) 

           Age Sleep_duration Sleep_efficiency Awakenings Caffeine_consumption
Means 40.86667      7.4333333        0.8220000   1.600000             45.83333
Sd    14.13905      0.6914918        0.1000138   1.404426             18.66600


           Detection important variable(s)

                           Lower      Upper Important Variables?
Age                  -18.0856797 7.88567971                FALSE
Sleep_duration        -0.6792691 0.77926907                FALSE
Sleep_efficiency      -0.1879842 0.05731754                FALSE
Awakenings            -1.2053162 1.27198290                FALSE
Caffeine_consumption -35.7212783 4.05461167                FALSE
> 
> library(DescTools)
> with(data_sleep,
+      HotellingsT2Test(cbind(`Age`,`Sleep_duration`,`Sleep_efficiency`,`Awakenings`,`Caffeine_consumption`)~`Gender`))

    Hotelling's two sample T2-test

data:  cbind(Age, Sleep_duration, Sleep_efficiency, Awakenings, Caffeine_consumption) by Gender
T.2 = 2.6717, df1 = 5, df2 = 54, p-value = 0.03141
alternative hypothesis: true location difference is not equal to c(0,0,0,0,0)

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Statistika Deskripstif

> summary(data_sleep)
    Gender               Age        Sleep_duration  Sleep_efficiency
 Length:60          Min.   : 9.00   Min.   :6.000   Min.   :0.5000  
 Class :character   1st Qu.:27.00   1st Qu.:7.000   1st Qu.:0.7100  
 Mode  :character   Median :37.00   Median :7.500   Median :0.8350  
                    Mean   :38.32   Mean   :7.458   Mean   :0.7893  
                    3rd Qu.:52.00   3rd Qu.:8.000   3rd Qu.:0.8925  
                    Max.   :65.00   Max.   :9.000   Max.   :0.9800  
   Awakenings    Caffeine_consumption
 Min.   :0.000   Min.   : 0.00       
 1st Qu.:1.000   1st Qu.:25.00       
 Median :1.000   Median :50.00       
 Mean   :1.617   Mean   :37.92       
 3rd Qu.:3.000   3rd Qu.:50.00       
 Max.   :4.000   Max.   :75.00       
> summary(wanita)
      Age        Sleep_duration  Sleep_efficiency   Awakenings   
 Min.   : 9.00   Min.   :6.000   Min.   :0.5000   Min.   :0.000  
 1st Qu.:28.25   1st Qu.:7.000   1st Qu.:0.6325   1st Qu.:1.000  
 Median :35.00   Median :7.500   Median :0.8000   Median :1.500  
 Mean   :35.77   Mean   :7.483   Mean   :0.7567   Mean   :1.633  
 3rd Qu.:40.75   3rd Qu.:8.000   3rd Qu.:0.8875   3rd Qu.:3.000  
 Max.   :65.00   Max.   :9.000   Max.   :0.9800   Max.   :4.000  
 Caffeine_consumption
 Min.   : 0.0        
 1st Qu.: 0.0        
 Median :37.5        
 Mean   :30.0        
 3rd Qu.:50.0        
 Max.   :75.0        
> summary(pria)
      Age        Sleep_duration  Sleep_efficiency   Awakenings  
 Min.   :18.00   Min.   :6.000   Min.   :0.5900   Min.   :0.00  
 1st Qu.:27.00   1st Qu.:7.125   1st Qu.:0.7550   1st Qu.:1.00  
 Median :48.50   Median :7.500   Median :0.8550   Median :1.00  
 Mean   :40.87   Mean   :7.433   Mean   :0.8220   Mean   :1.60  
 3rd Qu.:52.75   3rd Qu.:8.000   3rd Qu.:0.8975   3rd Qu.:2.75  
 Max.   :65.00   Max.   :8.500   Max.   :0.9500   Max.   :4.00  
 Caffeine_consumption
 Min.   :25.00       
 1st Qu.:25.00       
 Median :50.00       
 Mean   :45.83       
 3rd Qu.:50.00       
 Max.   :75.00       

Interpretasi:

Berdasarkan output diatas dapat dilihat bahwa rata-rata terbesar pada data Age (umur), Sleep_efficiency (efisiensi tidur), dan Caffeine_consumption (kadar kafein dalam tubuh 24 jam sebelum tidur) berada pada data kelompok pria. Sedangkan rata-rata terbesar pada Sleep_duration (durasi tidur) dan Awakenings (bangun dalan tidur) berada pada data kelompok wanita.

3.2 Pengujian Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.

  • Uji Mardia

Hipotesis:

H0 : Data wanita dan pria berdistribusi normal multivariat

vs

H1 : Data wanita dan pria tidak berdistribusi normal multivariat

Taraf Nyata:

\(\alpha=0.05\)

Statistik Uji:

Mardia Skewness

P-Value wanita = 0.7066

P-Value pria = 0.5666

Mardia Kurtosis

P-Value wanita = 0.0746

P-Value pria = 0.4032

Keputusan:

Berdasarkan hasil mardia skewness

P-Value wanita (0.7066) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

P-Value pria (0.5666) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

Berdasarkan hasil mardia kurtosis

P-Value wanita (0.0746) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

P-Value pria (0.4032) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

Interpretasi:

Berdasarkan hasil mardia skewness dan kurtosis diperoleh semuanya terima \(H_0\) maka dengan taraf nyata 5% disimpulkan bahwa data dari data umur, durasi tidur, efisiensi tidur, bangun dalam tidur, dan kadar konsumsi kafein 24 jam sebelum tidur pada wanita dan pria berdistribusi normal multivariate, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

  • Uji Shapiro-Wilk

Hipotesis:

H0 : Data wanita dan pria berdistribusi normal multivariat

vs

H1 : Data wanita dan pria tidak berdistribusi normal multivariat

Taraf Nyata:

\(\alpha=0.05\)

Statistik Uji:

P-Value wanita = 0.1358

P-Value pria = 0.05823

Keputusan:

P-Value wanita (0.1358) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

P-Value pria (0.05823) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

Interpretasi:

Berdasarkan hasil p-value wanita dan pria untuk uji saphiro wilk diperoleh keduanya terima \(H_0\) maka dengan taraf nyata 5% disimpulkan bahwa data dari data umur, durasi tidur, efisiensi tidur, bangun dalam tidur, dan kadar konsumsi kafein 24 jam sebelum tidur pada wanita dan pria berdistribusi normal multivariate, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

3.3 Pengujian Asumsi Homogenitas (Box’s M)

Asumsi homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan matriks varians kovarians dari variabel dependen.

Hipotesis:

H0 : Data wanita dan pria memiliki matriks kovarians yang sama

vs

H1 : Data wanita dan pria tidak memiliki matriks kovarians yang sama

Taraf Nyata:

\(\alpha=0.05\)

Statistik Uji:

P-Value= 0.197

Keputusan:

P-Value (0.197) > \(\alpha=0.05\) maka terima \(H_0\)

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa matriks ragam peragam dari data umur, durasi tidur, efisiensi tidur, bangun dalam tidur, dan kadar konsumsi kafein 24 jam sebelum tidur pada wanita dan pria mempunyai matriks kovariansi yang sama atau homogen, sehinggga asumsi homogenitas terpenuhi.

3.4 Pengujian T2 Hotelling

Hipotesis:

H0 : \(\mu_1 = \mu_2\) (Data wanita dan pria memiliki memiliki vektor rata-rata yang sama)

vs

H1 : \(\mu_1 \neq \mu_2\) (Data wanita dan pria memiliki tidak memiliki vektor rata-rata yang sama)

Taraf Nyata:

\(\alpha=0.05\)

Statistik Uji:

> library(DescTools)
> with(data_sleep,
+      HotellingsT2Test(cbind(`Age`,`Sleep_duration`,`Sleep_efficiency`,`Awakenings`,`Caffeine_consumption`)~`Gender`))

    Hotelling's two sample T2-test

data:  cbind(Age, Sleep_duration, Sleep_efficiency, Awakenings, Caffeine_consumption) by Gender
T.2 = 2.6717, df1 = 5, df2 = 54, p-value = 0.03141
alternative hypothesis: true location difference is not equal to c(0,0,0,0,0)

Berdasarkan output diatas diperoleh nilai p-value = 0.03141

Keputusan:

P-Value (0.03141) < \(\alpha=0.05\) maka tolak \(H_0\)

Interpretasi:

Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa vektor rata-rata data umur, durasi tidur, efisiensi tidur, bangun dalam tidur, dan kadar konsumsi kafein 24 jam sebelum tidur pada wanita dan pria adalah tidak sama, sehingga terdapat perbedaan yang siginifikan antar efisiensi tidur pada wanita dan pria.

4 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kaggle.com/datasets/equilibriumm/sleep-efficiency

Ridwan & Khairudin. (2019). Statistik Multivariate. Lampung: Anugrah Utama Raharja

Rusli, dkk. (2018). Pengujian Normal Multivariat dan Homoskedastisitas Matriks Varians-Kovarians pada Prestasi Belajar dan Kredit Lulus Mahasiswa UNM Angkatan 2014. Jurnal Disertasi UNM, 1-4.

Sutrisno & Wulandari, D. (2018). Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) untuk Memperkaya Hasil Penelitian Pendidikan. AKSIOMA, 9(1), 37-53

Yani, dkk. (2020). Penerapan Diagram Kendali Multivariate Exponentially Weighted Moving Covariance Matrix (MEWMC) pada Pengendalian Kualitas Proses Produksi Air di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Jurnal Sains & Seni ITS ,9(2)